Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI PENGOLAHAN ANGKET

INSTRUMENTASI NON TES

Dosen pengampu : Maria Oktasari, M, Pd.

Disusun oleh :

Anisa diah maulani 201801500686

Aulia diba ismarini 201801500683

Siti hardiyanti eka pratiwi 201801500761

Ardita aliani 201801500719

Mochamad alif susetio 201801500730

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

BAB I...............................................................................................................................................7
PENDAHULUAN...........................................................................................................................7
A. Latar Belakang......................................................................................................................7
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................8
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................8
D. Manfaat.................................................................................................................................8
BAB II.............................................................................................................................................9
PEMBAHASAN..............................................................................................................................9
A. Pengertian Angket................................................................................................................9
B. Jenis-jenis Angket...............................................................................................................10
C. Fungsi dan Tujuan Angket..................................................................................................12
D. Petunjuk Penyusunan Pertanyaan dalam Angket...............................................................12
E. Kelebihan dan Kelemahan Angket.....................................................................................13
F. Langkah Pengadministrasian..............................................................................................14
G. Interprestasi Data................................................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................................16
B. Saran......................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angket yang sering juga disebut kuesioner umumnya merupakan daftar pertanyaan yang
diberikan kepada sejumlah sampel untuk diisi. Tujuan dari penggunaan metode ini adalah
untuk memperoleh informasi mengenai fakta, pendapat, atau sikap dari responden. Pengisian
angket tersebut dapat dilakukan di bawah pengawasan peneliti atau melalui jasa orang lain.

Angket akan sangat efektif apabila responden memiliki kemampuan dan pemahaman
yang signifikan dan sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Apabila
responden kurang memahami permasalahan yang terdapat di dalam angket, maka angket
akan diisi apa adanya, bahkan mungkin asal-asalan. Dengan demikian angket tersebut akan
menghasilkan data yang valid dan reliable.

Keuntungan dari metode angket atau kuesioner, di antaranya: apabila tidak dituntut
mencantumkan nama, maka responden dapat mengisi angket tersebut secara bebas dan jujur.
Sementara beberapa kelemahannya, adalah: validitas dan reliabilitas angket seringkali sulit
untuk diuji, jumlah angket yang dikembalikan oleh responden selain tidak bersamaan juga
sangat rendah (60%-70%) angket yang sudah diisi dikembalikan sudah sangat bagus),
kadang-kadang responden sering memberikan jawaban yang tidak jujur meskipun angket
tersebut tidak diberi nama.

Beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan dalam pembuatan angket di antaranya,


peneliti hendaknya memiliki gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang akan
diselidiki, tujuan penelitian, serta sasaran dan sifat data yang diperlukan. Jika penelitian ini
hanya bertujuan ingin memberikan gambaran (deskripsi), maka peneliti harus memiliki
gambaran yang tajam dan komprehensif tentang permasalahannya tersebut.

Agar diperoleh hasil yang representatif maka setiap pertanyaan pada angket diujicobakan
dulu kepada sejumlah sampel dari populasi target (sasaran). Hal tersebut sangat penting
untuk mengetahui tentang pertanyaan mana yang dianggap sulit untuk dijawab sehingga
jawaban responden kebanyakan “tidak tahu” atau banyak menimbulkan banyak penafsiran
sehingga jawaban responden antara satu dengan yang lainnya jauh dari yang dimaksud
peneliti.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian angket?
2. Apa fungsi dan tujuan angket?
3. Apa manfaat angket?
4. Jenis-jenis angket!
5. Bagaimana cara merancang angket?
6. Berikanlah contoh angket!

C. Tujuan Penulisan

Dalam Bimbingan dan Konseling sangatlah perlu dalam mengumpulkan informasi


karena selain tugas utama dari Bimbingan dan Konseling itu sendiri adalah memberikan
layanan informasi, informasi yang dibutuhkan juga diperlukan dalam rangka
memudahkan pengambilan keputusan suatu masalah di masa yang akan datang. Angket
adalah satu dari sekian banyak instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi, selain mudah, instrumen ini juga efektif karena waktu yang dipergunakan
dapat kita tentukan sendiri.

            Tujuan yang ingin di capai dalam penulisan makalah ini adalah antara lain:

1. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian dari angket sebagai salah satu
instrumen konseling dalam proses pengumpulan data.
2. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang diperoleh dalam pengunaan angket.
3. Untuk mengetahui jenis angket, dancara merancang angket.
4. Sebagai bahan pembelajaran, agar dapat membantu dalam proses belajar teman-
teman mahasiswa saat perkuliahan.

D. Manfaat

Hal yang didapatkan melalui kuisioner adalah kita dapat mengetahui keadaan atau
data pribadi seseorang, pengalaman, dan lain sebagainya yang kita peroleh dari
responden.

Manfaat dari angket / kuesioner. Arti dari Angket / Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang diperbuat dengan tutorial memberi seperangkat pertanyaan alias
pernyataan tertulis terhadap responden. Angket merupakan instrumen untuk tipe
penelitian kuantitatif. Angket merupakan penelitian kualitatif yang kuantitatifkan. Angket
merupakan penelitian kuantitatif yang disimpulkan dalam bentuk kualitatif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Angket  

Angket merupakan salah satu alat pengumpul data dalam asesmen nontes, berupa
serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang diajukan pada responden (peserta didik,
orang tua, atau masyarakat). Winkel mendefinisikan angket sebagai suatu daftar atau
kumpulan pertanyaan tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga (Winkel, 1987:271).
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan
komunikasi dengan sumber data (I. Djumhur, 1985). Angket dikenal juga dengan sebutan
kuesioner.

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang tidak


memerlukan kedatangan langsung dari sumber data (Dewa Ktut Sukardi, 1983).
Kuesioner adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan
oleh orang/anak yang ingin diselidiki atau responden ( Bimo Walgito, 1987).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian angket adalah


suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang diajukan
kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga.

Alat asesmen ini secara garis besar terdiri dari tiga bagian, yaitu: (1) Judul angket,
(2) Pengantar yang berisi tujuan dan petunjuk pengisian angket, dan (3) Item-item
pertanyaan, bisa juga opini atau pendapat, dan fakta. Sementara, bagian identitas
pengisiannya tergantung pada tujuan angket, karena kadang-kadang indentitas tidak
diperlukan.

Angket disusun dengan tujuan untuk menghimpun sejumlah informasi yang


relevan dengan keperluan bimbingan dan konseling, seperti identitas pribadi peserta
didik, keterangan tentang keluarga, riwayat kesehatan, riwayat pendidikan, kebiasaan
belajar di rumah, hobi atau informasi lainnya. Data yang diperoleh, berfungsi untuk: (1)
mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan program, (2)
untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain, (3) evaluasi
program BK, dan (4) untuk mengambil sampling sikap/pendapat dari responden.
B. Jenis-jenis Angket

Angket dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis, yaitu: 1) berdasarkan bentuk


pertanyaan atau pernyataan, 2) berdasarkan respondennya (sumber data), dan 3) dilihat
berdasarkan strukturnya. Masing-masing bentuk akan dijelaskan berikut ini.
1. Berdasarkan bentuk pertanyaan atau pernyataan:
a. Angket terbuka (open questionaire), merupakan bentuk angket yang pertanyaan atau
pernyataannya memberi kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban
dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.

Contoh:

1. Apakah anda memiliki kebiasaan belajar setiap hari di rumah?   Jelaskan


alasannya!
2. Berapa lama biasanya anda belajar di rumah?
3.  Apakah waktu tersebut anda rasa cukup? Mengapa?
4. Angket tertutup (closed questionaire), adalah angket yang pertanyaan atau
pernyataannya tidak memberi kebebasan kepada responden untuk menjawabnya
sesuai pendapat dan keinginan mereka.

Contoh:

1.  Apakah anda memiliki kebiasaan belajar setiap hari di rumah?


a. Ya                                                    b. Tidak
2. Berapa lama biasanya anda belajar di rumah?
a. 1 jam            b. 2 jam            c. 3 jam
3. Apakah waktu tersebut anda rasa cukup?
a. Ya                                         b. Tidak

b. Angket semi terbuka (semi open questionaire), yaitu bentuk angket yang pertanyaan


atau pernyataannya berbentuk tertutup, tetapi diikuti pertanyaan terbuka.

Contoh:

1. Apakah anda memiliki kebiasaan belajar setiap hari di rumah?


a. Ya                                                    b. Tidak
2. Jika Ya maupun Tidak, Berikanlah Alasan Anda
.................................................................................................
3. Berapa lama biasanya anda belajar di rumah?
 a. 1 jam            b. 2 jam           c. 3 jam
4. Berikanlah jawaban lain jika ada
 .................................................................................................
5. Apakah waktu tersebut anda rasa cukup?
 a. Ya                                        b. Tidak
6. Mengapa?
 .............................................................................................

2.      Dilihat dari sumber datanya, angket dapat dibedakan:

a. Angket langsung, yaitu bila angket itu langsung diberikan kepada responden yang ingin
diselidiki. Jawaban diperoleh dari sumber pertama tanpa menggunakan perantara.
b. Angket tidak langsung, yaitu bila angket itu disampaikan kepada orang lain yang diminta
pendapat tentang pendapat atau keadaan orang lain. Jawaban angket itu diperoleh dengan
melalui perantara, sehingga jawabannya tidak dari sumber pertama.

3, Dilihat dari strukturnya, angket dapat dibedakan menjadi:

a. Angket berstruktur, yaitu angket yang bersifat tegas, konkret dengan pertanyaan atau
pernyataan yang terbatas dan menghendaki jawaban yang tegas dan terbatas pula.
b. Angket tak berstruktur, dipergunakan apabila konselor menginginkan uraian lengkap dari
subjek tentang sesuatu hal, di mana diminta uraian yang terbuka dan panjang lebar.
Disampaikan dengan mengajukan pertanyaan bebas.

Apapun jenis angket yang akan digunakan oleh konselor, maka perlu memperhatikan
beberapa hal di bawah ini :

1. Angket dipergunakan dalam keadaan atau situasi yang setepat-tepatnya. Misalnya bila
kekurangan waktu, sasaran banyak/luas, maka dalam situasi demikian akan tepat
apabila konselor menggunakan angket.

2. Terlebih dahulu rumuskan tujuan angket itu, baik tujuan umum maupun tujuan
khusus. Misalnya apakah yang dituju itu tentang latar belakang sosial peserta didik.
Tujuan itu akan menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan disusun, dengan kata
lain, tanpa adanya tujuan yang jelas, konselor akan sulit menyusun pertanyaan.

3. Tentukan dan susunlah pertanyaan-pertanyaan itu dengan sebaik-baiknya. Banyak


angket yang kurang efektif karena kesalahan-kesalahan dalam pertanyaan.

4. Perlu mengelompokkan pertanyaan berdasarkan aspek-aspek yang telah ditentukan.


5. Bila telah tersusun, perlu dilakukan uji coba untuk memeriksa kemungkinan adanya
pertanyaan-pertanyaan yang perlu diperbaiki, sehingga diharapkan akan mendapat
angket yang baik.

C. Fungsi dan Tujuan Angket

1. Angket berfungsi untuk :


a. Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar dalam rangka penyusunan program.
b. Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
c. Evaluasi program BK.
d. Untuk mengambil sampling sikap atau pendapat dari responden.

1. Tujuan angket adalah :


a. Pada umumnya tujuan penggunaan angket atau kuesioner dalam proses pembelajaran
terutama adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik
sebagai salah satu bahan dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
b. Untuk menghimpun sejumlah informasi yang relevan dengan keperluan bimbingan
dan konseling, seperti identitas pribadi peserta didik,            keterangan tentang
keluarga, riwayat kesehatan, riwayat pendidikan,     kebiasaan belajar dirumah. Hobi
atau informasi lainnya.
c. Jika konselor memilih angket sebagai alat asesmen, maka penentuan responden perlu
mendapat perhatian, sebab bila salah, maka informasi yang dibutuhkan dapat saja
diperoleh secara tidak maksimal.

D. Petunjuk Penyusunan Pertanyaan dalam Angket

Pembuatan angket tentunya memerlukan petunjuk dalam menyusun pertanyaan yang


akan diajukan kepada konseli atau klien. Berikut adalah petunjuk penyusunan pertanyaan
dalam angket:

1. Menggunakan kata-kata yang tidak mengandung arti rangkap.


2. Susunan kalimat hendaknya sederhana tapi jelas.
3. Menghindari pemakaian kata yang tidak ada gunanya.
4. Menghindarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu.
5. Mencantumkan kemungkinan jawaban sebanyak mungkin supaya subyek mempunyai
kemungkinan pilihan yang bebas.
6. Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan responden sehingga dapat
dijawab dengan baik.
7. Hindarkan kata-kata yang bersifat sugestif dan juga kata yang bersifat negatif.
8. Pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab.
9. Bentuk berstruktur lebih baik dari pada bentuk terbuka.
10. Pertanyaan jangan membuat responden berpikir terlalu berat.
11. Pergunakan kata-kata yang netral, tidak menyinggung perasaan dan harga diri

E. Kelebihan dan Kelemahan Angket

Setiap metode pengumpulan data pastinya memiliki kelebihan dan kelemahannya


masing-masing. Contoh jika menggunakan metode wawancara kelebihannya: metode
yang paling efektif untuk mengungkap kepribadian asli dari konseli karena dengan
metode wawancara dilakukan dengan bertatap wajah secara langsung.

Kekurangan dari metode wawancara adalah kurang efisien karena tidak hemat waktu dan
dibutuhkan kesediaan dari narasumber yang akan diwawancara. Sekarang mari bahas
kelebihan dan kekurangan angket berikut penjelasannya.

1. Kelebihan angket
a. Angket merupakan metode yang praktis karena dapat dipergunakan untuk
mengumpulkan data kepada sejumlah responden dalam jumlah yang banyak dan
waktu yang singkat.
b. Merupakan metode yang ekonomis, dari segi tenaga yang dibutuhkan, antara lain
tidak memerlukan kehadiran konselor.
c. Setiap responden menerima sejumlah pertanyaan yang sama.
d. Pada angket tertutup, memudahkan tabulasi hasil bagi konselor.
e. Pada angket terbuka, responden mempunyai kebebasan untuk memberikan
keterangan.
f. Responden mempunyai waktu cukup untuk menjawab pertanyaan.
g. Pengaruh subjektif dapat dihindarkan.
h. Pengisian angket dapat dibuat anonim, sehingga responden bebas, jujur, dan tidak
malu-malu menjawab.

2. Kelemahan penggunaan angket


a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang
terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulangi untuk diberikan kembali kepada
reponden.
b. Sulit untuk mendapat jaminan bahwa responden akan memberikan jawaban
yang   tepat.
c. Penggunaannya terbatas hanya pada responden yang bisa membaca dan menulis.
d. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket dapat saja ditafsirkan salah oleh
responden.
e. Sulit mendapatkan jaminan bahawa semua responden akan mengembalikan angket
yang diberikan.

F. Langkah Pengadministrasian

Pengadministrasian penggunaan angket dalam bimbingan dan konseling, memiliki


beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar hasil asesmen mendapatkan data dengan
tingkat akurasi baik. Tahapan yang harus dilakukan meliputi persiapan, pelaksanaan, dan
pengolahan serta analisis hasil.

1. Persiapan

a. Menentukan kelompok responden yang akan diukur, apakah peserta didik, orang
tua, atau masyarakat umum.
b. Mempersiapkan angket sesuai tujuan.
c. Membuat satuan layanan asesmen.

2.  Pelaksanaan

a. Memberikan verbal setting (menjelaskan tujuan, manfaat, dan kerahasiaan data).


b. Membagikan angket.
c. Menjelaskan kapan waktu pengisian angket, apakah saat itu juga atau dapat diisi di
rumah.
d. Mengumpulkan kembali angket setelah selesai diisi.

3. Pengolahan dan analisis hasil

a. Memeriksa kelengkapan hasil angket.


b. Membuat tabulasi hasil dan melakukan analisis.
G. Interprestasi Data

1 1 1 1 1 1 1 1 1
NO. NAMA KELAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Ade XI AP 2 4 4 2 4 1 4 4 1 2 2 1 4 2 2 3 3 4 2
2 Adi XI AP 2 4 4 4 4 1 4 4 2 3 2 1 4 1 4 4 2 2 4
3 Alifia XI AP 2 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 1 2 1 2 2 2 4 4
4 Ardi XI AP 2 4 4 4 4 1 3 4 2 4 4 1 4 2 2 4 2 2 3
5 Asma XI AP 2 3 4 3 4 1 3 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2
6 Dandi XI AP 2 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 1 4 2 2 4 3 3 2
7 Desti XI AP 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 1 2 3 2 2 4 2
8 Ditya XI AP 2 4 4 4 4 1 2 4 2 1 1 1 4 1 1 2 2 2 4
9 Endah XI AP 2 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 1 2 1 2 2 2 4 4
10 Faiza XI AP 2 4 4 2 4 1 4 4 1 2 4 1 4 2 2 3 3 2 4
11 Fikri XI AP 2 4 3 4 3 1 3 4 2 3 4 1 3 2 3 3 3 4 4
12 Jeni XI AP 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 1 4 1 2 3 2 2 4
13 Lutfhia XI AP 2 2 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1
14 Mardiyah XI AP 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 1 3 1 2 3 2 2 4
15 Reza XI AP 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 3 1 4 2 2 3 2 2 3
16 Rivaldy XI AP 2 4 4 2 2 1 2 4 2 2 4 1 4 1 2 4 2 2 4
17 Salman XI AP 2 4 2 2 3 1 4 4 2 3 4 1 4 2 3 3 3 4 4
18 Sintya XI AP 2 4 4 3 4 1 4 4 3 3 3 1 4 1 3 3 2 4 3
19 Syafa XI AP 2 4 4 3 4 2 4 3 1 2 3 1 3 1 2 3 2 2 4
20 Tuti XI AP 2 4 4 2 4 1 4 4 3 3 4 1 4 1 4 3 3 3 2

Interpretasi data :
Dari data angket yang kami peroleh data yang paling terendah adalah siswa yang bernama
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1.      Angket merupakan salah satu alat asesmen nontes berupa serangkaian pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan kepada responden (peserta didik, orang tua, atau masyarakat).

2.      Angket dapat dibedakan berdasarkan tiga jenis, yaitu: berdasarkan bentuk pertanyaan atau
pernyataan, berdasarkan respondennya (sumber data), dan berdasarkan strukturnya.

3.      Kelebihan-kelebihan yang dimiliki angket, antara lain praktis, ekonomis, memudahkan


tabulasi pada angket tertutup, dan mendapatkan jawaban yang luas pada angket terbuka.

4.      Kelemahan angket di antaranya responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada
pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, sulit untuk mendapat jaminan bahwa responden akan
memberikan jawaban yang tepat.

B. Saran
Sebaiknya dalam pengunaan angket sang pembuat angket melakukan uji coba terlebih dahulu
agar hasil yang di inginkan dapat maksimal. Terlebih lagi sang pembuat angket juga harus
memperhatikan tempat dimana akan melakukan pengumpulan informasi dengan menggunakan
angket, dan tidak kalah pentingnya, para responden juga harus diperhatikan, jangan sampai
memilih responden yang terlihat main-main dalam pengisian angket yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA

Komalasari, Gantina, dkk. 2011. Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif


BK           Komprehensif. Jakarta: PT Indeks.

Surtano, Nono. http://file.upi.edu/ Direktori/FPMIPA / JUR ._PEND ._


BIOLOGI           /194808181974121-NONO_SUTARNO/MODUL_5B.pdf/, diunduh
12            Maret 2015 pukul 14.20 WIB.

Siafif.   http://www.siafif.com/mandirian/MATERI8.pdf/pengertian-angket/,

            diunduh 12 Maret 2015 pukul 14.30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai