Anda di halaman 1dari 25

Tes Psikologi dalam

Layanan Bimbingan
dan Konseling

Sulastry Pardede, M.Psi


*Kontrak belajar
*Toleransi keterlambatan maksimal 15 menit
*Absensi kehadiran minimal 75 %
*Ijin/sakit harus menyertakan surat keterangan dari dokter
*Tidak hadir 3x berturut-turut tanpa keterangan tidak
diperkenankan mengikuti UTS/UAS
*Bentuk Perkuliahan
*Ceramah dan tanya jawab
*Studi kasus
*Penilaian
*Quis
*Kehadiran
*UTS
*UAS
*Pengertian Tes
*Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab
atau pertanyaan-pertanyaan yang harus ditanggapi dengan
tujuan untuk mengukur suatu aspek perilaku atau
memperoleh informasi tertentu.
*Tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui
potensi seseorang, sebagaimana dikemukakan oleh Bimo
Walgito, bahwa tes merupakan suatu metode pengumpulan
data atau fakta-fakta yang lain dari testee dengan
menggunakan soal-soal, pertanyaan, tugas lain dimana
persoalan-pertanyaan tersebut telah dipilih dengan seksama
dan telah di standardisasikan oleh tester.
*Pengertian Tes
Menurut Guy, tes merupakan alat untuk mengukur
pengetahuan, keterampilan, perasaan dan sikap dari individu
atau kelompok.
Selain itu, tes digunakan untuk
mengukur  prestasi belajar (achievement test) ataupun untuk
mengungkap aspek-aspek psikologis, dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu tes kemampuan (power test) dan tes
kecepatan (speed test ).
* FUNGSI PENGUKURAN TES
* Tes dapat menyajikan fungsi-fungsi tertentu. Tes dapat
memberikan data untuk membantu para siswa dalam
meningkatkan pemahaman diri (self- understanding), penilaian
diri (self-evaluation) dan penerimaan diri (self-accpetence).
* Hasiltes juga dapat digunakan siswa untuk meningkatkan
persepsi dirinya secara optimal dan mengembangkan eksplorasi
dalam beberapa bidang tertentu. Selain itu, tes berfungsi
sebagai alat prediksi, sebagai suatu bantuan diagnosis, alat
peman atau (monitoring), dan sebagai suatu
instrumenevaluasi.
* TUJUAN PENGGUNAAN TES DALAM KONSELING

* Secara umum penggunaan tes dapat digolongkan kedalam dua


klasifikasi besar yaitu untuk tujuan bukan untuk konseling dan
tujuan untuk konseling.
* Yang termasuk ke dalam tuJuan bukan untuk konseling ialah:
* Seleksi calon masuk lembaga
* Penempatan individu dalam lembaga
* Adaptasi latihan lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan ciri-
ciri individu tertentu
* Pengembangan dan revisi latihan lembaga untuk memenuhi
kebutuhan ciri-ciri siswa atau pekerja pada umumnya.
• Sedangkan penggunaan tes dalam tujuan untuk konseling antara
lain:
• Informasi diagnostik prakonseling 
• Informasi untuk mengarahkan proses konseling berikutnya
• Informasi berkaitan dengan keputusan klien pasca konseling.
*Selain itu, tujuan tes dalam pelayanan bimbingan dan
konseling ialah:
*Agar siswa mampu mengenal aspek&aspek
dirinya (kemampuan, potensi, bakat,minat kepribadian,
sikap dan sebagainya. 
*Dengan mengenal aspek-
aspek dirinya diharapkan siswa dapat menerima keadaan
dirinya dengan objektif 
*Membantu siswa untuk mampu mengemukakan berbagai
aspek dalam dirinya
*Membantu siswa untuk dapat mengelola
informasi dirinya
*Membantu siswa agar dapat menggunakan informasi
mengenai dirinya sebagai dasar perencanaan dan
pembuatan keputusan masa depan.
* JENIS INSTRUMEN TES DALAM BK 

* Bimbingan dan Konseling menggunakan tes dalam proses


konseling sebagai upaya untuk memperoleh tambahan data
atau informasi dari konseli. Adapun jenis instrument
Bimbingan dan Konseling yang pada umumnya digunakan di
sekolah, antara lain:
* Tes Inteligensi
* Tes Kepribadian
* Tes Bakat
* Tes Minat
* Tes Prestasi
*Tes Inteligensi
* Intelegensi merupakan keahlian memecahkan masalah dan
kemampuan untuk  beradaptasi pada ligkungan dan belajar dari
pengalaman hidup sehari-hari.
* Menurut Wechler inteligensi adalah kemampuan bertindak
dengan menetapkan suatu tujuan, untuk berpikir secara
rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan di
sekitarnya secara memuaskan.
* Tes kecerdasan digunakan untuk mengukur kemampuan
akademik, kemampuan mental dan
 kemampuan kecerdasan, yang paling populer dari tes ini adalah
digunakan untuk mengukur IQ atau sering dikenal dengan nama
tes kecerdasan Stanford-Binet, sesuai dengan nama perancang
yakni :Alfred Binet pada tahun 1904.
*Tes Kepribadian
* Anastasi dan Urbina berpendapat bahwa tes kepribadian
merupakan instrument untuk mengukur karakteristik emosi,
motivasi, hubungan antar pribadi dan sikap, sesuatu yang
dibedakan dari bakat atau keterampilan. Tes Kepribadian
yang biasa digunakan adalah MMPI (Minnesota Multiphasic
Personality Inventories).
* MMPI adalah tes kepribadian yang paling luas digunakan dan
paling dalam diteliti dan dipandang sebagai tes kepribadian
terkemuka dan digunakan pada subyek-subyek yang normal
*Tes Bakat
* Bakat
 adalah memperkenalkan suatu kondisi dimana menunjukkan 
potensi seseorang untuk mengembangkan kecakapannya
dalam suatu bidang tertentu.
* Tes bakat digunakan untuk mengukur kemampuan
individu dalam mengungkapkan kecakapan dan keterampilan
tertentu. Dalam hal ini, tes bakat banyak digunakanoleh
para konselor dan tenaga professional lainnya untuk:
* Kemampuan potensial yang tidak disadari individu 
* Mendukung pengembangan istimewa atau potensial individu
tertentu
* Menyediakan informasi untuk membantu individu
membuat keputusan pendidikan dan karir atau alternative
pilihan yang ada.
* Membantu memprediksi tingkat sukses akademis atau
pekerjaan yang bisa diantisipasi individu
* Pengelompokkan individu sesuai dengan bakat yang serupa
untuk mencapai dan meningkatkan perkembangan
kepribadian dan pendidikan
*Tes Minat
* Tes minat diberikan untuk membantu individu
mengembangkan  self-awareness, mengidentifikasi dan
menganalisis alternatif okupasional. Salah satu instrument tes
minat adalah Career Decision Making System (CDM). CDM
dikembangkan olehT. F. Harrington dan A.O Shea berdasarkan
teori Holland kemudian di kembangkanmenjadi tipe-tipe
okupasi
diantaranya crafts (realistic), scientific (investigative),arts
(artistic), Business (enterprise), clerical (conventional) dan
social (social).
*Tes Prestasi Belajar
* Tes prestasi belajar berhubungan dengan tingkat
pengetahuan, ketrampilan atau pencapaian dalam suatu
bidang sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
prestasi anak-anak, mengelompokkan siswa menurut tingkat
pengetahuannya dan memberikan informasi pada orang tua
tentang kelemahan dan kelebihan bidang akademik anaknya.
KAITAN TES DENGAN STATISTIK

Pemahaman mendasar tentang statistik  dan psikologi


memampukan konselor untuk :
* Mendeskripsikan karakteristikindividu atau kelompok
dibandingkan kelompok atau populasi lain
* Memprediksikemungkinan sukses atau gagalnya performa ke
depan berdasarkan perilaku saat ini atau masa lalu  yang di
tes
* Menyimpulkan karakteristik suatu populasi dari sampel
populasi tersebut. Oleh karena itu pengatahuan tentang
statistik merupakan salah satu syarat bagi konselor atau
pengguna tes.
Kedudukan Tes dalam Pelayanan BK

* Untuk mengetahui secara sepintas bagaimana kedudukan tes psikologi
s dalam program pelayanan BK khususnya Bimbingan Karier di SMP,
SMA atau SMK.
* Dalam program pelayanan bimbingan karier di sekolah diharapkan
para siswa SMP, SMA atau SMK. Akan memperoleh bantuan dalam:
* Pemahaman yang lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan dirinya 
* Kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada dirinya dan yang terdapat
dalam masyarakat.
* Pengenalan terhadap berbagai jenis pekerjaan/jabatan
* Persiapan yang matang untuk memasuki dunia kerja
* Memecahkan masalah-masalah khusus sehubungan dengan
pekerjaan/jabatan
* Penghargaan yang objektif dan sehat terhadap kerja
* ETIKA TES DALAM LAYANAN BK
Kode etik jabatan konselor tertutama bersangkut paut
dengan testing ialah sebagai berikut:
* Suatutes hanya boleh diberikan oleh petugas yang
berwenang menggunakan dan menafsirkan hasilnya
* Testing diperlukan apabila dibutuhkan data tentang sifat
atau ciri kepribadian yang menuntut adanya perbandingan
dengan sampel yang lebih luas seperti taraf intelegensi,
minat, bakat, kecenderungan dalam pribadi seseorang.
* Data hasil testing harus diperlakukan “setaraf” seperti data
dan informasi tentang konseli.
* ETIKA TES DALAM LAYANAN BK

* Konselor harus memberikan orientasi yang tepat kepada


konseli mengenai alasan digunakannya tes dan apa
hubungannya dengan masalahnya. Hasilnya harus disampaikan
kepada konseli dengan dengan disertai penjelasan tentang
arti dan kegunaannya.
* Hasiltesting hanya dapat diberitahukan kepada pihak lain
sejauh pihak yang diberitahu itu ada hubungannya dengan
usaha bantuan kepada konseli dan tidak merugikan konseli.
* Pemberian sesuatu tes harus mengikuti pedoman atau
petunjuk yang berlaku bagi tes yang bersangkutan
* ETIKA PRAKTEK KONSELOR DAN PSIKOLOG

1. Profesional Responsibility.
* Selama proses konseling berlangsung, seorang konselor/psikolog
harus bertanggung jawab terhadap konselinya dan dirinya
sendiri.
2. Confidentiality
* Konselor harus menjaga kerahasiaan konseli. Ada beberapa hal
yang perlu penjelasan dalam etika ini, yaitu yang dinamakan
previleged communication. Artinya konselor secara hukum tidak
dapat dipaksa untuk membuka percakapannya dengan konseli,
namun untuk kasus-kasus yang dibawa ke pengadilan, hal seperti
ini bisa bertentangan aturan dari etika itu sendiri. Dengan
demikian tidak ada kerahasiaan yang absolut.
* ETIKA PRAKTEK KONSELOR DAN PSIKOLOG

3. Conveying Relevant Information to the Person in Counseling.


* Maksudnya konseli berhak mendapatkan informasi mengenai proses
konseling yang berjalan.
*Informasi tersebut adalah:
* Counselor qualifications: konselor harus memberikan informasi tentang
kualifikasi atau keahlian yang dimiliki
* Counseling consequences: konselor harus memberikan informasi tentang
hasil yang dicapai dalam konseling dan efek samping dari konseling
* Time involved in counseling: konselor harus memberikan informasi
kepada konseli berapa lama proses konseling yang nanti dijalani oleh
konseli.
* Alternative to counseling: konselor harus memberikan informasi kepada
konseli bahwa konseling bukanlah satu-satunya jalan untuk sembuh, ada
faktor lain yang berperan dalam penyembuhan, misalnya: motivasi
konseli, natur dari masalah, dan sebagainya
* ETIKA PRAKTEK KONSELOR DAN PSIKOLOG

4. The Counselor Influence.


* Konselor mempunyai pengaruh yang besar dalam relasi konseling, sehingga
ada beberapa hal yang perlu konselor waspadai yang akan mempengaruhi
proses konseling dan mengurangi efektifitas konseling.
* Hal-hal tersebut adalah:
* The counselor needs: kebutuhan-kebutuhan pribadi seorang konselor perlu
dikenali dan diwaspadai supaya tidak mengganggu efektifitas konseling;
* Authority: pengalaman konselor dengan figur otoritas juga perlu
diwaspadai karena akan mempengaruhi proses konseling jika konselinya
juga figur otoritas;
* Sexuality: konselor yang mempunyai masalah seksualitas yang belum
terselesaikan akan transference;
* The counselor`s moral and religius values: nilai moral dan religius yang
dimiliki konselor akan mempengaruhi persepsi konselor terhadap konseli
yang bertentangan dengan nilai-nilai yang dipegang.

Anda mungkin juga menyukai