Anda di halaman 1dari 25

KEBIJAKAN PROGRAM PKB

MELALUI PKP BERBASIS


PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN
ZONASI

PPPPTK PENJAS DAN BK


Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
PPPPTK PENJAS
Pendidikan DAN BK
Jasmani dan Bimbingan Konseling
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling
DAFTAR ISI

1 TUJUAN

2 SKENARIO

3 MATERI

4 REFLEKSI

5 SIMPULAN
TUJUAN
• Menganalisis Materi Pembelajaran

BACK
SKENARIO

Kajian Unit Windows Shoping


Pengantar(10’) pembelajaran hasil reviu
(180’ (4JP)) (45’(1JP))

Presentasi kajian
Refleksi (5’) unit pembelajaran
(120’)

BACK
KONSEP DASAR HOTS
PENGERTIAN

Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order


Thinking Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, mengnalisis, dan
membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas
mental yang paling dasar. (Resnick:987)
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Sebagai
Transfe Keterampilan berpikir sesuai dengan
ranah kognitif, afektif, dan
r psikomotor yang menjadi satu
Knowle kesatuan dalam proses belajar dan
mengajar.
dge
Keterampilan yang dikerahkan dalam
Keterampilan yang memiliki memecahkan persamalahan yang
keinginan kuat untuk dapat muncul, mengambil keputusan,
memecahkan masalah muncul Keterampi menganalisis, menginvestigasi, dan
pada kehidupan sehari-hari lan Berikir menyimpulkan
Tingkat
Sebagai TInggi Sebagai
Critical
Proble and
m Creative
Solving Thinking
A. TRANSFER KNOWLEDGE
DIMENSI PENGETAHUAN
Dimensi Defenisi
Pengetahuan

Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya tersendiri, meliputi
pengetahuan tentang terminology dan detail dan elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi, mencakup klasifikasi dan
kategori, prinsip, model, dan struktur

Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup pengetahuan dalam hal
keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode, dan model dan struktur.

Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu
masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng-
gunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar
sendiri.
1. PROSES KOGNITIF

PROSES KOGNITIF
DEFINISI

C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan


L Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk komunikasi lisan,
C2 O Memahami
tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan /
C3 Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang tidak biasa
Mengaplikasikan

Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan bagaimana


C4 Menganalisis bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
keseluruhan
H
C5 O Menilai / Mengevaluasi Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
T
S
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk membentuk
C6 Mengkreasi / Mencipta keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur
ke dalam pola atau struktur baru
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Menjelaskan Mengurutkan Mengatur Mengabstraksi
Menyebutkan Menentukan Menganimasi
Menyimpulkan Mengatur
Menjelaskan Menceritakan Menilai
Menerapkan Mengumpulkan Menganimasi
Mengkatagorikan
Menggambar Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Membangun
Membilang Merinci
Memprediksi
Menghitung Menganalisis Mengkreasikan
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Membangun Menyeleksi Memperjelas Mengoreksi
Mendaftar Membandingkan Mencegah Merinci Menugaskan Merencanakan
Menunjukkan Menghitung Menentukan Menominasikan Menafsirkan Memadukan
Mengkontraskan Menggambarkan Mendiagramkan Mendikte
Memberi label Mempertahankan
Menggunakan Mengkorelasikan Membentuk
Memberi indeks Menjalin Memerinci
Menilai Menguji Meningkatkan
Memasagkan Mendiskusikan Melatih Mencerahkan Mengukur Menanggulangi
Mencontohkan Menggali Membagankan Menggeneralisasi
Membaca Merangkum
Mengemukakan Mengemukakan Menyimpulkan Menggabungkan
Menamai Mempolakan Mengadaptasi Menjelajah
Membuktikan Merancang
Menandai Memperluas Menyelidiki Memaksimalkan Memvalidasi Membatas
Menghafal Menyimpulkan Mempersoalkan Memerintahkan Mengetes Mereparasi
Mengkonsepkan Mengaitkan Membuat
Meniru Meramalkan Mendukung
Melaksanakan Mentransfer Menyiapkan
Mencatat Merangkum Memproduksi Melatih Memilih Memproduksi
Mengulang Menjabarkan Memproses Mengedit Memproyeksikan Memperjelas
Mereproduksi Menggali Mengaitkan Menemukan Mengkritik Merangkum
Mengubah Menyusun Menyeleksi Merekonstruksi
Meninjau Memecahkan Mengoreksi
Mengarahkan Mengarang
Mempertahankan
Memilih Mengartikan Melakukan Mendeteksi Memutuskan Menyusun
Mentabulasi Menerangkan Mensimulasikan Menelaah Memisahkan Mengkode
Memberi kode Mentabulasi Mengukur menimbang Mengkombinasikan
Menafsirkan
Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Menulis Memprediksi Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Menyatakan Melaporkan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menelusuri Membedakan Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Meramalkan Menampilkan
2. RANAH AFEKTIF

Proses Afektif Definisi

Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari
A1 Penerimaan
luar yang datang pada diri peserta didik

suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya
A2 Menanggapi
dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.

memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus
A3 Penilaian
tertentu.

konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta pemantapan dan prioritas nilai yang
A4 Mengelola
telah dimiliki.

keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola
A5 Karakterisasi
kepribadian dan tingkah lakunya.
Karakterisasi Menurut
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisaikan
Nilai
(A1) (A2) (A3) (A4)
(A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk-pendapat Melayani
Melaporkan Menekankan Memadukan Mempengaruhi
Memilih Memprakarsai Mengelola Mengkualifikasi
Memilah Menyumbang Merembuk Membuktikan
Menolak Mengimani Menegosiasi Memecahkan
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
3. RANAH PSIKOMOTOR

Proses Berfikir Makna


P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan produk dengan cara
dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa
dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.

P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau menghasilkan produk
dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan
sebagai “tingkat mahir

P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar sesuai dengan situasi
baru, atau menggabungkan lebih dari satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.

P5 Naturalisasi
Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan dengan mudah dan
membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini,
sifat aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait
sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan koordinat Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi Mengintegrasikan Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Beradaptasi
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengembangkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Merumuskan
Menggabungkan Merancang Memutar Memodifikasi master
Mengatur Melatih Mengirim Mensketsa
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi  
Menimbang Memanipulasi Mencampur
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan
B. CRITICAL AND CREATIVE THINKING
1. ELEMEN DASAR TAHAPAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS,
YAITU FRISCO.

ELEMEN DEFINISI

F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik

Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak untuk disimpulkan seperti yang telah
R Reason ditentukan dalam permasalahan

Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus cukup sampai pada
I Inference kesimpulan yang sebenarnya

S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya

Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang digunakan pada argumen sehingga tidak
C Clarity
terjadi kesalahan dalam mengambil kesimpulan

Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan, diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan
O Overview
disimpulkan.

2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif, menghasilkan banyak


kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat lateral.
C. PROBLEM SOLVING
1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan,
menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk
mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk
menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah,
memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait dengan
masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan
masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan
pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan solusi.
4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah
ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat,
memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan
mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
PETA KOMPETENSI KETERAMPILAN 4CS
SESUAI DENGAN P21
(Indonesian Partnership for 21 Century Skill Standard )

   
Framework 21st
Century Skills IP-21CSS Aspek
Creativity Thinking • Berpikir secara kreatif
and innovation • Bekerja kreatif dengan lainnya
• Mengimplementasikan inovasi
  • Penalaran efektif
Critical Thinking and 4Cs • Menggunakan sistem berpikir
Problem Solving
• Membuat penilaian dan keputusan
• Memecahkan masalah
Communication and • Berkomunikasi secara jelas
Collaboration • Berkolaborasi dengan orang lain
Information, Media • Mengakses dan mengevaluasi informasi
and Technology Skills • Menggunakan dan menata informasi
ICTs
• Menganalisis dan menghasilkan media
• Mengaplikasikan teknologi secara efektif
    • Menunjukkan perilaku scientific attitude (hasrat ingin tahu, jujur, teliti,
 
Character terbuka dan penuh kehati-hatian)
Building • Menunjukkan penerimaan terhadap nilai moral yang berlaku di masyarakat
    • Menghayati konsep ke-Tuhanan melalui ilmu pengetahuan
 
Spiritual • Menginternalisasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari
Values
KAJIAN UNIT (1)

1. Analisis informasi mengenai materi Pembelajaran dengan


melihat aplikasi PAMER yang dimiliki oleh PUSPENDIK (dapat
dilihat di aplikasi PAMER alamat :
gg.gg/aplikasipamerUN2017) atau secara online dapat dilihat
http://118.98.234.50/lhun/daya_serap.aspx
ANALISIS KAJIAN DENGAN
APLIKASI PAMER

• Materi manakah yang menurut hasil analisis UN


lemah?
• Materi manakah yang dirasakan oleh Guru lemah?
• Bagaimanakah rencana peningkatan kompetensi?
Refleksi
• Unit Pembelajaran merupakan sumber belajar bagi guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
• Unit Pembelajaran ini tidak terbatas pada unit/materi yang tersedia
• Materi sesuai dengan Kompetensi Dasar yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran (permendikbud no. 24 tahun 2016)
• Materi sesuai dengan Jenjang, kelas dan semester yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran
• Pengembangan Materi memperhatikan unsur HOTS (transfer
knowledge, Critical thinking creativity, problem solving), dan
Keterampilan abad 21 (PPK, Literasi, 4C) dalam kegiatan
pembelajaran.

BACK
SIMPULAN

BACK

Anda mungkin juga menyukai