Management theory has a role (role) or helps explain organizational behavior related
to motivation, productivity, and satisfaction. The characteristics of management
theory can be broadly stated: referring to empirical experience, there is a connection
between one theory and another, recognizing the possibility of rejection. Based on the
approach, management theory is divided into 3, namely: classical, neo- classical and
modern theory. According to the classical theory that humans are rational, think
logically, and work according to the commands given by the manager (manager).
Neo-classical theory is that humans are social and like self-actualization, so
communication, collaboration and interacting with others are goals in organization.
While modern theory is a theory that is based on human behavior to be situational.
This means that humans adjust to the situation at hand and make decisions according
to environmental conditions and conditions.
A. Pendekatan Manajemen
Seperti diketahui ilmu manajemen
Bimbingan dan Konseling
berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
Pendekatan - pendekatan
manajemen memberikan pemahaman
manajemen menurut Winardi (2001),
kepada kita tentang pendekatan ataupun
yaitu pendekatan-pendekatan proses,
tata cara penting dalam meneliti,
perilaku, kuantitatif, sistem dan
menganalisis dan memecahkan masalah-
contingency (situasional).
masalah yang berkaitan dengan manajer.
1. Pendekatan Proses
Begitu pula dengan seorang konselor,
Pendekatan proses dalam
konselor harus melakukan manajemen
manajemen juga disebut
dengan disiplin dan supervisi yang ketat
pendekatan fungsional, oprasional,
supaya menjadi terkoordinasi dengan
universal, tradisional atau klasik.
baik. Dengan penggunaan mekanisme
Empat prinsip pendekatan proses
yang terstruktur diharapkan kinerja
klasik yang penting adalah : 1)
konselor akan lebih jelas dan terarah.
Kesatuan perintah, 2) Persamaan
Oleh karena itu konselor perlu
wewenang dan tanggung jawab, 3)
mempelajari asal mula terbentuknya teori
Rentang kendali yang terbatas, dan
manajemen. Dari semua teori manajemen
4) Delegasi pekerjaan-pekerjaan
yang ada teori manajemen diawali teori
rutin.
manajemen klasik yang kemudian
dikembangkan menjadi teori neo klasik.
2. Pendekatan Keprilakuan kuantitatif untuk memperoleh hasil
Pendekatan keprilakuan muncul optimum. Pendekatan ini
karena ketidakpuasn terhadap menganalisa masalah-masalah
pendekatan klasik. Pendekatan ini, manajemen secara logik dan
sering disebut pendekatan mengembangkan berbagai
hubungan manusiawi, alternatif keputusan
mengemukakan bahwa pendekatan pamecahannya. Pendekatn
klasik tidak sepenuhnya kuantitatif bukan keseluruhan
menghasilkan efisiensi produksi manajemen, tetapi memberikan
dan keharmonisan kerja, karena teknik-teknik sangat efektif untuk
mengabaikan faktor perilaku penyelesaian masalah-masalah
masing-masing individu yang manajemen tertentu.
berbeda-beda dalam organisasi. 4. Pendekatan Sistem
Pendekatan keprilakuan Pendekatan Sistem dalam
menekankan pentingnya kooperasi manajemen merupakan pendekatan
dan moral karyawan. paling akhir, dan dapat dipahami
3. Pendekatan Kuantitatif dengan sudut pandang teori sistem
Pendekatn kuantitatif sering umum atau analisis sistem.
dinyatakan dengan istilah Pendekatan sistem terutama
Managemen Science atau menekankan saling ketergantungan
Operations Research (OR). dan keterkaitan bagian-bagian
Pendekatan ini terutama organisasi sebagai keseluruhan.
memandang manajemen dari Pendekatan ini memberikan
perspektif model-model matematis kepada manajemen cara
dan proses-proses kuantitatif. memandang organisasi sebagai
Menurut pendekatan kuantitatif, keseluruhan dan sebagai bagian
masalah-masalah manajemen dapat lingkungan eksternal yang lebih
dirumuskan dan dijabarkan dalam luas. Pendekatan sistem umumnya
berbagai bentuk model matematis, dapat dikaitkan dengan konsep-
dan kemudian dianalisa serta konsep organisasi formal dan
dipecahkan dengan menggunakan teknis, sosiopsikologis dan
berbagai teknik atau metode filisofis. Analisis berbagai sistem
manajemen khusus meliputi B. Teori Manajemen Bimbingan dan
bidang-bidang seperti stuktur Konseling
organisasi, desain pekerjaan,
1. Teori Klasik
akutansi. Sistem informasi, dan
Teori Klasik berasumsi bahwa
mekanisme-mekanisme perencaan
para pekerja atau manusia sifatnya
dan pengawasan.
rasional, berfikir logik, dan kerja
5. Pendekatan Contingency
merupakan suatu yang diharapkan.
Pendekatan Contingency muncul
Salah satu teori klasik adalah
karena ketidakpuasan atas
Manajemen Ilmiah yang dipelopori
anggapan keuniversalan dan
oleh Frederik W. Taylor (1856-
kebutuhan untuk memasukkan
1915) pendekatan ilmiah ini
berbagai variabel lingkungan ke
berpandangan bahwa yang menjadi
dalam teori dan praktek
sasaran manajemen adalah
manajemen. Pendekatan
mendapatkan kemakmuran
contingency menggunakan
maksimum bagi pengusaha dan
hubungan-hubungan fungsional
karyawannya. Untuk itu
“bila-maka” (if-then), dimana
manajemen harus melaksanakan
“bila” menunjukan variabel-
prinsip prinsip berikut:
variabel lingkungan dan “maka”
1) Perlunya dikembangkan ilmu
tejadi atas konsep-konsep dan
bagi setiap tugas (pedoman
teknik-teknik manejemen yang
gerak, implementasi kerja yang
mengarahkan ke pencapaian tujuan
standar dan iklim kerja yang
organisasi. Ada tiga komponen
layak).
pokok dalam kerangka konsepsual
2) Pemilihan karyawan yang tepat
untuk pendekatan contingency:
sesuai dengan persyaratan kerja.
lingkungan, konsep-konsep dan
3) Perlunya pelatihan dan
teknik-teknik manajemen,
pemberian rangsangan.
hubungan kontingensi antara
4) Perlunya di lakukan penelitian-
keduanya.
penelitian dan percobaan-
percobaan.
Pelopor klasik lainnya adalah
Henri Fayol (1916) menerbitkan
Administration Industrielle et faham dari klasik memberikan hal-
Generale yang berisi lima hal yang penting dari manajer,
pedoman manajemen yaitu: sehingga manajer waspada
perencanaan, pengorganisasian, terhadap masalah-masalah
pengkomandoan, mendasar yang akan mereka
pengkoordinasian dan hadapi. Dengan berkembangnya
pengawasan. Prinsip-prinsip pokok globalisasi patokan patokan klasik
menurut Fayol adalah: 1) Kesatuan sudah tidak mencakup lagi.
Komando, dianggap paling penting
Kelebihan teori Klasik dikutip dari
karena pembagian tugas dalam
(http://konselor008.blogspot.com/2
organisasi sudah sangat spesialis,
012/10/teori-manajemen-klasik-
2) Wewenang harus dapat
dengan-bimbingan.html)
didelegasikan, 3) Inisiatif harus
1) Memberikan kontribusi
dimiliki oleh setiap manajer dan 4)
mengenai pembentukan
Adanya solidaritas kelompok.
organisasi secara birokrasi atas
Aliran Klasik lainnya dipelopori
dasar hierarki yang sampai saat
oleh Max Webber (1947) dan teori
ini masih banyak digunakan
ini sudah timbul sejak Perang
oleh organisasi-organisasi
Dunia I, waktu itu sering terjadi
modern.
pertentangan pada kalangan buruh.
2) Memberikan anatomi organisasi
Menurut Weber birokrasi
formal dengan empat unsur
merupakan ciri dari pola organisasi
pokok yang selalu muncul
yang strukturnya dibuat oleh
dalam organisasi formal:
sedemikian rupa sehingga secara
a) Sistem kegiatan yang
maksimal yang dapat
terkoordinasi.
memanfaatkan beberapa ahli.
b) Kelompok orang.
Menurut Stonner (1985)
c) Kerjasama
meskipun teori klasik ini
d) Kekuasaan dan
mengandung kelemahan, tetapi
kepemimpinan.
masa depannya lebih dapat
3) Memberikan tiang dasar penting
diterima oleh manajer praktisi
dalam organisasi formal yaitu:
daripada aliran lain. Lebih dari itu
a) Pembagian kerja (untuk aturan dan supervisi ketat
koordinasi). untuk merubah organisasi-
b) Proses Skalar & Fungsional organisasi agar beroperasi
(proses pertumbuhan lebih efisien.
vertical danhorizontal)
Kelemahan Teori Manajemen
c) Struktur (hubungan antar
Klasik yaitu:
kegiatan).
1) Menganggap manusia sebagai
d) Rentang kendali (berapa
mesin yaitu manusia akan terus
banyak atasan bisa
menerus bekerja keras dan
mengendalikan bawahan).
memaksakan dirinya seperti
4) Adanya prinsif pembidangan
robot jika diberi imbalan yang
tugas yang jelas (jurisdictional
lebih. Padahal kenyataanya
areas), umumnya diatur oleh
tidak begitu, manusia
hukum/peraturan-peraturan
mempunyai perasaan cinta,
administrasi, yaitu:
rindu, sakit, dan sebagainya
a. Adanya pembagian tugas
yangwalaupun diberi imbalan
yang jelas bagi apparatus
pada saat tertentu mereka
birokrasi.
menolaknya
b. Adanya pendelegasian
2) Teori ini juga beranggapan
wewenang.
bahwa jika pekerjaan seseorang
c. Setiap tugas yang
semakin dispesialisasi, maka
dilaksanakan menuntut
produktifitas mereka akan
keahlian/ keterampilan
semakin bagus dan banyak
(spesialisasi). Sehingga
(tinggi). Namun pada
orang yang dapat diangkat
kenyataannya terdapat titik
menjadiaparat birokrasi
jenuh yang menurunkan
adalah mereka yang
produktifitas dari spesialisasi
mempunyai keahlian
kerja manusia tersebut karena
(kualifikasi).
manusia mempunyai rasa bosan
d. Memperhatikan adanya
dan jenuh.
“rantai perintah” dan
penggunaaan disiplin,
3) Merangsang berfikir yang Percobaan-percobaan ini dilakukan
mengutamakan konformitas dan dari tahun 1924 sampai 1932 yang
formalitas. menandai permulaan
4) Merupakan rutinitas yang perkembangan teori hubungan
membosankan padahal manusia manusiawi dan merupakan
mempunya ititik jenuh atau kristalisasi teori neoklasik. Pada
bosan terhadap suatu pekerjaan akhirnya percobaan Howthorne
yan diulang terus-menerus menunjukkan bagaimana kegiatan
secara monoton. kelompok-kelompok kerja kohesif
5) Ide-ide inovatif tidak sampai sangat berpengaruh pada operasi
kepada pengambil keputusan organisasi. Teori ini merefleksikan
karena panjangnya jalur perhatian lebih besar terhadap
komunikasi hal ini disebabkan hubungan sosial dilingkungan
karena adanya sistem birokrasi kerja, dan lebih menekankan
yang panjang. harmoni kelompok sebagai tujuan
organisasi yang paling utama.
2. Teori Manajemen Neo-klasik Pemikiran manajemen lebih
Teori Neoklasik secara dipusatkan pada hubungan
sederhana dikenal sebagai aliran manusia dengan manusia, dan pada
hubungan manusiawi (The Human seluruh organisasi yang ada.
Relation Movement). Teori Dengan kata lain teori neoklasik
Neoklasik dikembangkan atas mendefinisikan organisasi sebagai
dasar teori klasik. Dasar teori ini sekelompok orang yang saling
adalah menekankan pentingnya berhubungan untuk mencapai
aspek psikologis dan social suatu tujuan bersama.
karyawan sebagai individu Dalam teori neoklasik,
maupun sebagai bagian kelompok manajemen lebih menekankan
kerjanya. Perkembangan teori pentingnnya aspek psikologis dan
neoklasik dimulai dengan inspirasi. sosial karyawan sebagai individu
percobaan-percobaan yang yang bekerjasama untuk mencapai
dilakukan di Howthorne dan dari tujuan tertentu.
tulisan Huga Munsterberg.
Teori ini muncul karena ketidak Ketiga cara ini digunakan untuk
puasan bahwa yang dikemukakan memotivasi karyawan agar dapat
pendekatan klasik tidak bekerja secara optimal, sehingga
sepenuhnnya menghasilkan tingkat produktifitas akan
efisiensi produksi dan meningkat. Elton Mayo (1880-
keharmonisan kerja dalam 1949). Menarik kesimpulan
manajemen. Para manajer masih bahwa, untuk menciptakan
menghadapi kesulitan-kesulitan hubungan manusiawi yang baik,
karena karyawan tidak selalu manajer harus mengerti mengapa
mengikuti pola-pola perilaku yang karyawan bertindak seperti yang
sesuai dengan kriteria perusahaan mereka lakukan dan faktor-faktor
yang telah ditentukan. Para sosial dan psikologi apa yang
manajer dirangsang untuk bersikap memotivasi mereka.
lebih kooperatif dengan karyawan, Marry Parker Follett (1868-
memperbaiki lingkungan sosial 1933). Beranggapan bahwa para
ditempat bekerja, dan memperkuat manajer bertanggung jawab dalam
citra diri para pekerja secara memotivasi para pekerja mereka
individual. Dengan ketidak puasan untuk mengupayakan tujuan-tujuan
teori klasik tentang manajemen, keorganisasian secara antusias dan
beberapa ahli mencoba melengkapi bukan sekedar untuk memenuhi
teori organisasi klasik dengan perintah.
pandangan sosiologi dan psikologi, Kurt Lewin (1890-1947).
diantaranya: Hugo Munsterberg Mempelajari dampak berbagai
(1963-1916). Seorang ahli macam tipe kepemimpinan, yang
psikolog dan filsafat jerman, mana para manajer harus mampu
mengemukakan bahwa untuk bekerja dengan dan memimpin
mencapai peningkatan kelompok-kelompok kerja.
produktifitas dapat dilakukan Chester I. Barnard (1886-1961).
dengan melalui tiga cara yaitu: 1) Menganjurkan pelatihan karyawan,
penemuan best possible person, 2) proses-proses kelompok, dan
penciptaan best possible work, dan hubungan manajemen yang
3) penggunaan best possible effect. memajukan kerjasama antara para
karyawan dengan para supervisor yang disebut dengan anomie.
mereka. Anomie adalah situasi dimana
pedoman kerja tidak ada dan
Kelebihan Teori Neo-Klasik
disiplin menjadi kurang
1. Menekankan hubungan
2. Neoklasik menyatakan bahwa
informal dan motvasi-motivasi
kapasitas dan kekuasaan tak
non ekonomis yang beroperasi dapatdikompensasikan, karena
di dalam organisasi bukan merupakan satu-satunya
2. Manajemen dapat merancang hubungan
hubungan dan peraturan yang 3. Tentang struktur organisasi,
formal dan sebagainya, namun teori neoklasik menyatakan
diciptakan juga pola hubungan bahwa struktur merupakan
status, norma, dan hubungan penyebab terjadinya pergeseran-
informal yang diciptakan pergeseran (Frictions) internal di
DAFTAR PUSTAKA