Anda di halaman 1dari 16

Pendekatan dan Teori Manajemen Bimbingan dan Konseling

Ade Dian Anggraini Masnur 1, Burhanudin 2, Nora Apriliana 3

Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, adediananggraini_masnur@yahoo.com


Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, burhanblues650@students.unnes.ac.id
Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia, apriliananora28@gmail.com

Teori manajemen mempunyai peran (role) atau membantu menjelaskan perilaku


orgaaisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan (satisfaction).
Karakteristik teori manajemen secara garis besar dapat dinyatakan: mengacu pada
pengalaman empirik, adanya keterkaitan antara satu teori dengan teori lain, mengakui
kemungkinan adanya penolakan. Berdasarkan pada pendekatannya teori managemen
dibedakan menjadi 3, yaitu: teori klasik, neo-klasik dan modern. Menurut teori klasik
bahwa manusia bersifat rasional, berfikir logis, dan bekerja menurut perintah yang
diberikan pimpinan (manager). Teori neo-klasik adalah manusia bersifat sosial dan
menyukai aktualisasi diri, sehingga komunikasi, kerjasama dan berinteraksi dengan
orang lain adalah tujuan dalam berorganisasi. Sedangkan teori modern adalah teori
yang mendasarkan pada perilaku manusia untuk bersifat situasional. Artinya manusia
menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi dan mengambil keputusan sesuai
dengan situasi dan kondisi lingkungan.

Kata Kunci: Teori Managemen, Klasik, Neo-Klasik, Modern


Abstract

Management theory has a role (role) or helps explain organizational behavior related
to motivation, productivity, and satisfaction. The characteristics of management
theory can be broadly stated: referring to empirical experience, there is a connection
between one theory and another, recognizing the possibility of rejection. Based on the
approach, management theory is divided into 3, namely: classical, neo- classical and
modern theory. According to the classical theory that humans are rational, think
logically, and work according to the commands given by the manager (manager).
Neo-classical theory is that humans are social and like self-actualization, so
communication, collaboration and interacting with others are goals in organization.
While modern theory is a theory that is based on human behavior to be situational.
This means that humans adjust to the situation at hand and make decisions according
to environmental conditions and conditions.

Keywords: Management Theory, Classic, Neo-Classical, Modern



Alamat korespondensi: ISBN:
Kampus Pacasarjana Universitas Negeri Semarang, Gedung H lt.4
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229. Fax. (024) 8508082
E-mail: unnes@unnes.ac.id
PENDAHULUAN tujuan-tujuan pelayanan bimbingan dan
konseling dengan pelaksasnaan fungsi-
Manajemen sebagai dasar
fungsi perencanaan (planning),
perumusan makna manajemen bimbingan
pengorganisasian (organizing),
dan konseling, terlebih dahulu makna
penyusunan personalia (staffing),
manajemen secara umum. Banyak sekali
pengarahan dan kepemimpinan (leading),
pengertian manajemen dan satu
dan pengawasan (controlling).
pengertian tentang manajemen tidak bisa
Pada bimbingan dan konseling
mewakili pengertian lain secra universal.
terdapat pendekatan-pendekatan
Pengertian manajemen yang lebih
manajemen menurut Winardi (2001),
kompleks dikemukakan stoner dalam T.
yaitu: a) pendekatan proses yang berarti
Hani Handoko (1999) sebagai berikut,
manajemen juga disebut pendekatan
manajemen adalah proses perencanaan
fungsional, oprasional, universal,
pengorganisasian, pengarahan dan
tradisional atau klasik, perilaku,
pengawasan usahna-usaha para anggota
kuantitatif, sistem dan contingency
organisasi dan penggunaan sumber daya
(situasional). b) Pendekatan Keperilakuan
organisasi lainnya agar mencapai tujuan
yang berarti bahwa pendekatan klasik
organisasi yang telah ditetapkan.
tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi
Dalam konteks pelayanan
produksi dan keharmonisan kerja, karena
bimbingan dan konseling berdasarkan
mengabaikan faktor perilaku masing-
pengertian manajemen diatas, manajemen
masing individu yang berbeda-beda
pelayanan bimbingan dan konseling
dalam organisasi. Pendekatan
dapat berarti proses perencanaan,
keprilakuan menekankan pentingnya
pengorganisasian, pengarahan dan
kooperasi dan moral karyawan. c)
pengawasan aktivitas-aktivitas pelayanan
Pendekatan kuantitatif, masalah-masalah
bimbingan dan konseling dan
manajemen dapat dirumuskan dan
penggunaan sumber daya sumber daya
dijabarkan dalam berbagai bentuk model
lainnya untuk mencapai tujuan yang telah
matematis, dan kemudian dianalisa serta
ditetapkan.
dipecahkan dengan menggunakan
Manajemen pelayanan bimbingan
berbagai teknik atau metode kuantitatif
dan konseling juga bisa berarti bekerja
untuk memperoleh hasil optimum. d)
dengan orang-orang untuk menentukan,
Pendekatan sistem, Pendekatan sistem
menginterprestasikan, dan mencapai
terutama menekankan saling Teori manajemen klasik pertama
ketergantungan dan keterkaitan bagian- kali diperkenalkan oleh Frederick W.
bagian organisasi sebagai keseluruhan. Taylor dan pada hakekatnya teori
Pendekatan ini memberikan kepada manajemen klasik menekankan pada
manajemen cara memandang organisasi pentingnya pendekatan proses dan
sebagai keseluruhan dan sebagai bagian produksi.
lingkungan eksternal yang lebih luas. Penulisan ini bertujuan untuk
Pendekatan sistem umumnya dapat mengetahui implimentesi teori bimbingan
dikaitkan dengan konsep-konsep dan koseling di sekolah.
organisasi formal dan teknis,
KAJIAN PUSTAKA
sosiopsikologis dan filisofis.

A. Pendekatan Manajemen
Seperti diketahui ilmu manajemen
Bimbingan dan Konseling
berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
Pendekatan - pendekatan
manajemen memberikan pemahaman
manajemen menurut Winardi (2001),
kepada kita tentang pendekatan ataupun
yaitu pendekatan-pendekatan proses,
tata cara penting dalam meneliti,
perilaku, kuantitatif, sistem dan
menganalisis dan memecahkan masalah-
contingency (situasional).
masalah yang berkaitan dengan manajer.
1. Pendekatan Proses
Begitu pula dengan seorang konselor,
Pendekatan proses dalam
konselor harus melakukan manajemen
manajemen juga disebut
dengan disiplin dan supervisi yang ketat
pendekatan fungsional, oprasional,
supaya menjadi terkoordinasi dengan
universal, tradisional atau klasik.
baik. Dengan penggunaan mekanisme
Empat prinsip pendekatan proses
yang terstruktur diharapkan kinerja
klasik yang penting adalah : 1)
konselor akan lebih jelas dan terarah.
Kesatuan perintah, 2) Persamaan
Oleh karena itu konselor perlu
wewenang dan tanggung jawab, 3)
mempelajari asal mula terbentuknya teori
Rentang kendali yang terbatas, dan
manajemen. Dari semua teori manajemen
4) Delegasi pekerjaan-pekerjaan
yang ada teori manajemen diawali teori
rutin.
manajemen klasik yang kemudian
dikembangkan menjadi teori neo klasik.
2. Pendekatan Keprilakuan kuantitatif untuk memperoleh hasil
Pendekatan keprilakuan muncul optimum. Pendekatan ini
karena ketidakpuasn terhadap menganalisa masalah-masalah
pendekatan klasik. Pendekatan ini, manajemen secara logik dan
sering disebut pendekatan mengembangkan berbagai
hubungan manusiawi, alternatif keputusan
mengemukakan bahwa pendekatan pamecahannya. Pendekatn
klasik tidak sepenuhnya kuantitatif bukan keseluruhan
menghasilkan efisiensi produksi manajemen, tetapi memberikan
dan keharmonisan kerja, karena teknik-teknik sangat efektif untuk
mengabaikan faktor perilaku penyelesaian masalah-masalah
masing-masing individu yang manajemen tertentu.
berbeda-beda dalam organisasi. 4. Pendekatan Sistem
Pendekatan keprilakuan Pendekatan Sistem dalam
menekankan pentingnya kooperasi manajemen merupakan pendekatan
dan moral karyawan. paling akhir, dan dapat dipahami
3. Pendekatan Kuantitatif dengan sudut pandang teori sistem
Pendekatn kuantitatif sering umum atau analisis sistem.
dinyatakan dengan istilah Pendekatan sistem terutama
Managemen Science atau menekankan saling ketergantungan
Operations Research (OR). dan keterkaitan bagian-bagian
Pendekatan ini terutama organisasi sebagai keseluruhan.
memandang manajemen dari Pendekatan ini memberikan
perspektif model-model matematis kepada manajemen cara
dan proses-proses kuantitatif. memandang organisasi sebagai
Menurut pendekatan kuantitatif, keseluruhan dan sebagai bagian
masalah-masalah manajemen dapat lingkungan eksternal yang lebih
dirumuskan dan dijabarkan dalam luas. Pendekatan sistem umumnya
berbagai bentuk model matematis, dapat dikaitkan dengan konsep-
dan kemudian dianalisa serta konsep organisasi formal dan
dipecahkan dengan menggunakan teknis, sosiopsikologis dan
berbagai teknik atau metode filisofis. Analisis berbagai sistem
manajemen khusus meliputi B. Teori Manajemen Bimbingan dan
bidang-bidang seperti stuktur Konseling
organisasi, desain pekerjaan,
1. Teori Klasik
akutansi. Sistem informasi, dan
Teori Klasik berasumsi bahwa
mekanisme-mekanisme perencaan
para pekerja atau manusia sifatnya
dan pengawasan.
rasional, berfikir logik, dan kerja
5. Pendekatan Contingency
merupakan suatu yang diharapkan.
Pendekatan Contingency muncul
Salah satu teori klasik adalah
karena ketidakpuasan atas
Manajemen Ilmiah yang dipelopori
anggapan keuniversalan dan
oleh Frederik W. Taylor (1856-
kebutuhan untuk memasukkan
1915) pendekatan ilmiah ini
berbagai variabel lingkungan ke
berpandangan bahwa yang menjadi
dalam teori dan praktek
sasaran manajemen adalah
manajemen. Pendekatan
mendapatkan kemakmuran
contingency menggunakan
maksimum bagi pengusaha dan
hubungan-hubungan fungsional
karyawannya. Untuk itu
“bila-maka” (if-then), dimana
manajemen harus melaksanakan
“bila” menunjukan variabel-
prinsip prinsip berikut:
variabel lingkungan dan “maka”
1) Perlunya dikembangkan ilmu
tejadi atas konsep-konsep dan
bagi setiap tugas (pedoman
teknik-teknik manejemen yang
gerak, implementasi kerja yang
mengarahkan ke pencapaian tujuan
standar dan iklim kerja yang
organisasi. Ada tiga komponen
layak).
pokok dalam kerangka konsepsual
2) Pemilihan karyawan yang tepat
untuk pendekatan contingency:
sesuai dengan persyaratan kerja.
lingkungan, konsep-konsep dan
3) Perlunya pelatihan dan
teknik-teknik manajemen,
pemberian rangsangan.
hubungan kontingensi antara
4) Perlunya di lakukan penelitian-
keduanya.
penelitian dan percobaan-
percobaan.
Pelopor klasik lainnya adalah
Henri Fayol (1916) menerbitkan
Administration Industrielle et faham dari klasik memberikan hal-
Generale yang berisi lima hal yang penting dari manajer,
pedoman manajemen yaitu: sehingga manajer waspada
perencanaan, pengorganisasian, terhadap masalah-masalah
pengkomandoan, mendasar yang akan mereka
pengkoordinasian dan hadapi. Dengan berkembangnya
pengawasan. Prinsip-prinsip pokok globalisasi patokan patokan klasik
menurut Fayol adalah: 1) Kesatuan sudah tidak mencakup lagi.
Komando, dianggap paling penting
Kelebihan teori Klasik dikutip dari
karena pembagian tugas dalam
(http://konselor008.blogspot.com/2
organisasi sudah sangat spesialis,
012/10/teori-manajemen-klasik-
2) Wewenang harus dapat
dengan-bimbingan.html)
didelegasikan, 3) Inisiatif harus
1) Memberikan kontribusi
dimiliki oleh setiap manajer dan 4)
mengenai pembentukan
Adanya solidaritas kelompok.
organisasi secara birokrasi atas
Aliran Klasik lainnya dipelopori
dasar hierarki yang sampai saat
oleh Max Webber (1947) dan teori
ini masih banyak digunakan
ini sudah timbul sejak Perang
oleh organisasi-organisasi
Dunia I, waktu itu sering terjadi
modern.
pertentangan pada kalangan buruh.
2) Memberikan anatomi organisasi
Menurut Weber birokrasi
formal dengan empat unsur
merupakan ciri dari pola organisasi
pokok yang selalu muncul
yang strukturnya dibuat oleh
dalam organisasi formal:
sedemikian rupa sehingga secara
a) Sistem kegiatan yang
maksimal yang dapat
terkoordinasi.
memanfaatkan beberapa ahli.
b) Kelompok orang.
Menurut Stonner (1985)
c) Kerjasama
meskipun teori klasik ini
d) Kekuasaan dan
mengandung kelemahan, tetapi
kepemimpinan.
masa depannya lebih dapat
3) Memberikan tiang dasar penting
diterima oleh manajer praktisi
dalam organisasi formal yaitu:
daripada aliran lain. Lebih dari itu
a) Pembagian kerja (untuk aturan dan supervisi ketat
koordinasi). untuk merubah organisasi-
b) Proses Skalar & Fungsional organisasi agar beroperasi
(proses pertumbuhan lebih efisien.
vertical danhorizontal)
Kelemahan Teori Manajemen
c) Struktur (hubungan antar
Klasik yaitu:
kegiatan).
1) Menganggap manusia sebagai
d) Rentang kendali (berapa
mesin yaitu manusia akan terus
banyak atasan bisa
menerus bekerja keras dan
mengendalikan bawahan).
memaksakan dirinya seperti
4) Adanya prinsif pembidangan
robot jika diberi imbalan yang
tugas yang jelas (jurisdictional
lebih. Padahal kenyataanya
areas), umumnya diatur oleh
tidak begitu, manusia
hukum/peraturan-peraturan
mempunyai perasaan cinta,
administrasi, yaitu:
rindu, sakit, dan sebagainya
a. Adanya pembagian tugas
yangwalaupun diberi imbalan
yang jelas bagi apparatus
pada saat tertentu mereka
birokrasi.
menolaknya
b. Adanya pendelegasian
2) Teori ini juga beranggapan
wewenang.
bahwa jika pekerjaan seseorang
c. Setiap tugas yang
semakin dispesialisasi, maka
dilaksanakan menuntut
produktifitas mereka akan
keahlian/ keterampilan
semakin bagus dan banyak
(spesialisasi). Sehingga
(tinggi). Namun pada
orang yang dapat diangkat
kenyataannya terdapat titik
menjadiaparat birokrasi
jenuh yang menurunkan
adalah mereka yang
produktifitas dari spesialisasi
mempunyai keahlian
kerja manusia tersebut karena
(kualifikasi).
manusia mempunyai rasa bosan
d. Memperhatikan adanya
dan jenuh.
“rantai perintah” dan
penggunaaan disiplin,
3) Merangsang berfikir yang Percobaan-percobaan ini dilakukan
mengutamakan konformitas dan dari tahun 1924 sampai 1932 yang
formalitas. menandai permulaan
4) Merupakan rutinitas yang perkembangan teori hubungan
membosankan padahal manusia manusiawi dan merupakan
mempunya ititik jenuh atau kristalisasi teori neoklasik. Pada
bosan terhadap suatu pekerjaan akhirnya percobaan Howthorne
yan diulang terus-menerus menunjukkan bagaimana kegiatan
secara monoton. kelompok-kelompok kerja kohesif
5) Ide-ide inovatif tidak sampai sangat berpengaruh pada operasi
kepada pengambil keputusan organisasi. Teori ini merefleksikan
karena panjangnya jalur perhatian lebih besar terhadap
komunikasi hal ini disebabkan hubungan sosial dilingkungan
karena adanya sistem birokrasi kerja, dan lebih menekankan
yang panjang. harmoni kelompok sebagai tujuan
organisasi yang paling utama.
2. Teori Manajemen Neo-klasik Pemikiran manajemen lebih
Teori Neoklasik secara dipusatkan pada hubungan
sederhana dikenal sebagai aliran manusia dengan manusia, dan pada
hubungan manusiawi (The Human seluruh organisasi yang ada.
Relation Movement). Teori Dengan kata lain teori neoklasik
Neoklasik dikembangkan atas mendefinisikan organisasi sebagai
dasar teori klasik. Dasar teori ini sekelompok orang yang saling
adalah menekankan pentingnya berhubungan untuk mencapai
aspek psikologis dan social suatu tujuan bersama.
karyawan sebagai individu Dalam teori neoklasik,
maupun sebagai bagian kelompok manajemen lebih menekankan
kerjanya. Perkembangan teori pentingnnya aspek psikologis dan
neoklasik dimulai dengan inspirasi. sosial karyawan sebagai individu
percobaan-percobaan yang yang bekerjasama untuk mencapai
dilakukan di Howthorne dan dari tujuan tertentu.
tulisan Huga Munsterberg.
Teori ini muncul karena ketidak Ketiga cara ini digunakan untuk
puasan bahwa yang dikemukakan memotivasi karyawan agar dapat
pendekatan klasik tidak bekerja secara optimal, sehingga
sepenuhnnya menghasilkan tingkat produktifitas akan
efisiensi produksi dan meningkat. Elton Mayo (1880-
keharmonisan kerja dalam 1949). Menarik kesimpulan
manajemen. Para manajer masih bahwa, untuk menciptakan
menghadapi kesulitan-kesulitan hubungan manusiawi yang baik,
karena karyawan tidak selalu manajer harus mengerti mengapa
mengikuti pola-pola perilaku yang karyawan bertindak seperti yang
sesuai dengan kriteria perusahaan mereka lakukan dan faktor-faktor
yang telah ditentukan. Para sosial dan psikologi apa yang
manajer dirangsang untuk bersikap memotivasi mereka.
lebih kooperatif dengan karyawan, Marry Parker Follett (1868-
memperbaiki lingkungan sosial 1933). Beranggapan bahwa para
ditempat bekerja, dan memperkuat manajer bertanggung jawab dalam
citra diri para pekerja secara memotivasi para pekerja mereka
individual. Dengan ketidak puasan untuk mengupayakan tujuan-tujuan
teori klasik tentang manajemen, keorganisasian secara antusias dan
beberapa ahli mencoba melengkapi bukan sekedar untuk memenuhi
teori organisasi klasik dengan perintah.
pandangan sosiologi dan psikologi, Kurt Lewin (1890-1947).
diantaranya: Hugo Munsterberg Mempelajari dampak berbagai
(1963-1916). Seorang ahli macam tipe kepemimpinan, yang
psikolog dan filsafat jerman, mana para manajer harus mampu
mengemukakan bahwa untuk bekerja dengan dan memimpin
mencapai peningkatan kelompok-kelompok kerja.
produktifitas dapat dilakukan Chester I. Barnard (1886-1961).
dengan melalui tiga cara yaitu: 1) Menganjurkan pelatihan karyawan,
penemuan best possible person, 2) proses-proses kelompok, dan
penciptaan best possible work, dan hubungan manajemen yang
3) penggunaan best possible effect. memajukan kerjasama antara para
karyawan dengan para supervisor yang disebut dengan anomie.
mereka. Anomie adalah situasi dimana
pedoman kerja tidak ada dan
Kelebihan Teori Neo-Klasik
disiplin menjadi kurang
1. Menekankan hubungan
2. Neoklasik menyatakan bahwa
informal dan motvasi-motivasi
kapasitas dan kekuasaan tak
non ekonomis yang beroperasi dapatdikompensasikan, karena
di dalam organisasi bukan merupakan satu-satunya
2. Manajemen dapat merancang hubungan
hubungan dan peraturan yang 3. Tentang struktur organisasi,
formal dan sebagainya, namun teori neoklasik menyatakan
diciptakan juga pola hubungan bahwa struktur merupakan
status, norma, dan hubungan penyebab terjadinya pergeseran-
informal yang diciptakan pergeseran (Frictions) internal di

untuk memenuhi kebutuhan antara orang-orang yang


melaksanakan fungsi yang
social para anggota organisasi
berbeda-beda
3. Memiliki perspektif sistem
4. Hubungan interaksi antara
kerjasama dalam karyanya,
manajer dan bawahan yang
menjadi pijakan bagi
perlu dibina jika tidak
organisasi yang dibangun dan
dilakukan akan berpengaruh
motivasi para manejer dalam
pada moral dan efisien kerja
organisasi dalam berusaha
yang akan memburuk dan
agar tidak gagal dalam sistem
hubungan manusiawi dalam
kerjasama
organisasi juga memburuk
4. Titik tekanan teori neoklasik
ini yaitu pada dua elemen
3. Teori Modern
pokok dalam organisasi, yaitu
Ilmu manajemen merupakan
perilaku individu dan
salah satu ilmu social yang mulai
kelompok pekerja.
berkembang tahun 1800, dengan
Kelemahan Teori Neo-Klasik aliran atau teori klasik yang
1. Sejak pembagian kerja pertama kali muncul.
dilakukan, timbul masalah Berkembangnya teori klasik
dengan banyak tokoh dan Pelopor teori ini Douglas
pandangan, masih memunculkan Macgregor (1906 – 1964)
ketidakpuasan bagi sekelompok Macgregor terkenal dengan teori X
dan tokoh yang lain sehingga dan teori Y, kontribusinya
muncul aliran atau teori baru yaitu terhadap pemikiran manajemen
Neo-Klasik. Dan seiring melalui teori Y adalah argument
perkembangan juga perubahan tentang keinginan dan kebutuhan
kebutuhan yang serba cepat, orang bekerja dipikirkan sebagai
praktis dan efisien, munculah komitmen individu terhadap tujuan
kembali aliran atau teori baru yaitu organisasi. Abraham Maslow
manajemen modern Munculnya (1908 – 1970) terkenal dengan
teori manajemen modern lebih teori hirarki kebutuhan dimulai
kepada aliran kuantitatif yang hirarki kebutuhan paling dasar
merupakan gabungan dari hingga paling tinggi, seperti
Operation Research dan kebutuhan fisiologi, rasa aman,
Management Science. Teori ini sosial, penghargaan, dan
merupakan berkumpulnya para aktualisasi diri. Frederick Herzberg
sarjana matematika, fisika, dan (1923) terkenal dengan teori dua
sarjana eksakta lainnya dalam faktor yaitu hygiene faktor atau
memecahkan masalah-masalah yang dikenal dengan juga
yang lebih kompleks. Pada maintenance faktor dan faktor
awalnya tim sarjana yang berasal motivator. Hygiene faktor
dari Inggris dan Amerika Serikat, merupakan dasar-dasar kebutuhan
yang lebih dikenal dengan sebutan ekonomi missal gaji, insentif.
“OR Tema” digunakan untuk Namun tidak cukup faktor itu saja
memecahkan masalah pada saat hingga diperlukan faktor motivator
perang. Dan sesudah perang Dunia yang berkaitan dengan job content.
II tim ini dimanfaatkan untuk Ia berpendapat bahwa mengelola
memecahkan masalah yang ruwet orang dengan mendorong
dalam bidang industry, seperti semangat berprestasi, pengakuan
bidang transportasi dan dan pemberian tanggung jawab
komunikasi.
lebih mendorong orang mencapai pengembangan produksi,
well performance. perencanaan sumber daya manusia
Teori manajemen modern ini dan sebagainya. Meski dengan
juga memiliki kelemahan karena berkembangnya ilmu ini juga
kurang memperhatian pada memiliki sisi kelemahan.
hubungan manusia. Oleh karena
Kelebihan Teori Modern
itu sangat cocok digunakan untuk
1. Memiliki multidisiplin dengan
bidang perencanaan dan
sumbangan dari berbagai bidang
pengendalian, tetapi tidak dapat
disiplin ilmu pengetahuan
menjawab masalah-masalah social
2. Teori modern bisa disebut
individu seperti motivasi,
sebagai teori organisasi dan
organisasi dan kepegawaian.
manajemen yang memadukan
Kehadiran teknologi
teori klasik dan neoklasik
komputer, membuat prosedur
dengan konsep-konsep yang
Operation Research lebih
lebih maju
diformasikan menjadi aliran IImu
3. Teori modern menyebutkan
Manajemen Modern dan
bahwa kerja suatu organisasi
pengembangan model-model
adalah sangat kompleks,
dalam memecahkan masalah-
dinamis, multilevel,
masalah manajemen yang
multidimensional,
kompleks.
multivariabel, dan
Adanya bantuan komputer,
probabilistic.
dapat memberi pemecahan
4. Teori modern menekankan
masalah yang lebih. berdasar
pada perpaduan dan
rasional bagi para manajer dalam
perancangan sehingga terlihat
membuat keputusannya. Teknik-
lebih menyeluruh
teknik ilmu manajemen ini
membantu para manajer organisasi Kelemahan Teori Modern
dalam berbagai kegiatan penting, 1. Organisasi bukan sistem
seperti dalam hal penganggaran tertutup yang berkaitan
modal, manajemen cash flow, lingkungan yang stabil akan
penjadwalan produksi, strategi tetapi organisasi merupakan
sistem terbuka yang berkaitan dari konselor. Dan yang tidak kalah
dengan lingkungan dan pentingnya adalah pengawasan terhadap
apabila ingin survivel konselornya sehingga terciptanya
ataudapat bertahan hidup kondisi yang suportif untuk konselor
maka ia harus bisa beradaptasi yang bertujuan agar konselor mau
dengan lingkungan belajar terus menerus untuk
2. Konsep yang diterapkan jadi menyempurnakan kinerja
semakin sulit dipahami karena profesionalnya.
perhitungan (sistem) yang Teori manajemen klasik dalam
rumit Bimbingan Konseling dapat
meningkatkan kualitas SDM konselor,
HASIL DAN PEMBAHASAN penerapannya melalui kegiatan dalam
Penerapan teori manajemen klasik manajemen yang melakukan
dalam bimbingan dan konseling pengawasan, pengorganisasian dan
dikaitkan dengan program supervisi pengarahan pada proses pelaksanaan
bimbingan dan koseling yakni usaha Bimbingan Konseling yang diberikan
untuk mengkoordinasikan dan menuntun pada konseli dapat mewujudkan
pertumbuhan konselor secara keinginan dan tujuan yang akan dicapai.
berkesinambungan baik secara Teori manajemen neoklasik dalam
individual mampun secara kelompok mencapai hasil yang maksimal dalam
supaya dapat memahami dan peningkatan produktifitas, maka seorang
memberikan layanan secara efektif. pimpinan perlu untuk memahami aspek-
Kegiatan supervisi tersebut seperti aspek sosial dan psikologi yang
pengawasan terhadap layanan bimbingan mendorong para guru dapat melakukan
dan konseling yakni mutu layanan kerjasama yang optimal dalam
sebagai proses memfasilitasi meningkatkan produktifitas, sehingga
perkembangan siswa dalam aspek tujuan yang telah ditentukan akan
akademik. Selanjutnya melakukan tercapai. Dalam Teori Neoklasik telah
pengawasan terhadap aspek manajemen mengemukakan perlunya hal-hal sebagai
program bimbingan dan konseling beriku:
supaya siswa mendapatkan layanan
bimbingan dan konseling yang bermutu
a. Partisipasi, yaitu melibatkan setiap dengan pemikiran manajemen ilmiah
orang dalam proses pengambilan dari Taylor dan teori organisasi klasik
keputusan. dari Mayo. Manajemen ilmiah
b. Perluasan kerja (Job Enlargement) menekankan pada upaya menemukan
sebagai kebalikan dari pola metode terbaik untuk melakukan tugas
spesialisasi. manajemen secara ilmiah. Sedangkan
c. Manajemen bottom-up yang akan teori organisasi klasik menekankan pada
memberikan kesempatan kepada kebutuhan mengelola organisasi yang
para yunior untuk berpartisipasi kompleks yang mefokuskan pada upaya
dalam pengambilan keputusan menetapkan dan menerapkan prinsip dan
manajemen puncak. ketrampilan yang mendasari manajemen
Teori manajemen modern juga yang efektif. Perkembangan yang
memiliki kelemahan karena kurang memberik focus yang sangat berbeda
memberi perhatian kepada hubungan dari teori manajemen klasik disebut teori
manusia. Oleh karena itu teori ini sangat manajemen neoklasik yang ditandai
cocok untuk bidang perencanaan dan dengan perubahan fokus manajemen
pengendalian dalam manajemen yang lebih menekankan pada perilaku
bimbingan dan konseling, tetapi tidak baik pada perilaku manusia maupun
dapat menjawab masalah-masalah sosial perilaku organisasi. Manajemen yang
individu seperti motivasi, organisasi dan baik menurut teori neo klasik ini adalah
kepegawaian. Konsep dari teori ini manajemen yang mefokuskan diri pada
sebenarnya sukar dipahami oleh para pengelolaan staf secara efektif yang
manajer karena dapat menyangkut didasari akan pemahaman yang
kuantitatif sehingga para manajer mendalam dari segi sosiologis maupun
pendidikan itu merasa jauh dan tidak psikologis.
terlibat dengan penggunaan teknik- Perkembangan selanjutnya yaitu
teknik ilmu manajemen yang sangat dengan menekankan pendekatan sistem
ilmiah dan kompleks. yang dipersatukan dan diarahkan dari
bagian-bagian atau komponen-
SIMPULAN DAN SARAN komponen yang saling berkaitan. Namun
saat ini penerapan manajemen
Perkembangan teori manajemen
didasarkan pada pendekatan kontingensi
dimulai dari teori manajemen klasik
yang memadukan antara aliran ilmiah
dengan perilaku dalam suatu sistem yang
diterapkan menurut situasi dan
lingkungan yang dihadapai.
Dengan adanya penulisan ini
diharapkan penulis selanjutnya dapat
mengembangkan penulisan ini tidak
hanya konseptual melainkan dengan
melakukan penelitian dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Winardi. 2001. Motivasi & Pemotivasian


dalam Manajemen. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada.
A.F. Stoner, James. 1985. Manajemen
Tenaga Kerja. Erlangga. Jakarta.
http://konselor008.blogspot.com/2012/1
0/teori-manajemen-klasik-
dengan-bimbingan.html
(Diakses pada: Senin, 9
September 2019)

Anda mungkin juga menyukai