Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH BIDANG LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL BIDANG BELAJAR

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Bimbingan Klasikal

Dosen Pengampu : Siti Thohurotul Ula, M.Pd.I.

Disusun oleh :

Ajeng F (23080200059)
Risa Ayu S (23080200038)

PROGAM STUDI BIMBINGAN DAN

KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah membimbing
manusia melalui petunjuk-pentunjuk-Nya sebagaimana yang terkandung dalam Al-qur’an dan
sunnah, petunjuk menuju ke jalan yang lurus dan jalan yang diridhoi-Nya. Syukur Alhamdulillah
kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana. Makalah ini kami susun dengan
judul ” Makalah Bidang Layanan Bimbingan Klasikal Bidang Belajar”.

Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi agung
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, tabiin, dan kita semua sebagai umat yang taat dan turut
terhadap risalah yang dibawanya sampai di hari kiamat. Selanjutnya saya ucapkan banyak terima
kasih kepada Ibu Siti Thohurotul Ula, M.Pd.I. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bimbingan
Klasikal yang telah membimbing kami. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah selanjutnya.Terlepas dari kekurangan
makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan para
pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 28 September 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1

C. Tujuan..............................................................................................................................................1

BAB II.........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

A. Pengertian Bimbingan Klasikal.......................................................................................................3

B. Tujuan Bimbingan Klasikal.............................................................................................................3

C. Layanan Bimbingan Konseling........................................................................................................4

D. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal pada siswa Underachiever Gifted.................................4

E. Rencana Pelaksanaan Layanan Bidang Belajar................................................................................6

BAB III......................................................................................................................................................12

PENUTUP.................................................................................................................................................12

A. Kesimpulan....................................................................................................................................12

B. Saran..............................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Santoso bimbingan kelas (klasikal) adalah program yang dirancang
menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik di kelas.
Secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan kepada para peserta didik.
Kegiatan bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas. Saiful Umam1,
Hal yang melatar belakangi penulisan makalah ini ialah untuk mempelajari dan
mengetahui bimbingan yang seharusnya diberikan oleh konselor di sekolah-sekolah
terhadap peserta didiknya. Pelayanan bimbingan klasikal merupakan pelayan bimbingan
yang bersifat prefentif. Hal ini agar mencegah terjadinya masalah yang berkaitan dengan
perkembangan siswa. Pemberian bimbingan klasikal ini ditujukan untuk memberikan
pelayanan dasar terhadap peserta didik agar dapat mencapai perkembangan yang optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bimbingan Klasikal?
2. Apa saja tujuan Bimbingan Klasikal?
3. Bagaimanakah Layanan Bimbingan Konseling itu?
4. Apakah pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal efektif meningkatkan motivasi
belajar dan berprestasi pada siswa underachiever gifted?
5. Bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Layanan ( RPL) bidang belajar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Bimbingan Klasikal.
2. Untuk mengetahui tujuan Bimbingan Klasikal.
3. Untuk mengetahui Layanan Bimbingan Konseling.

4. Untuk mengetahui efektif atau tidak pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal


pada siswa underachiever gifted.
1
  Penggunaan Teknik Modelling Dalam Bimbinga Klasikal Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Siswa, Jurnal
Bimbingan dan Konseling IPI, hlm. 40.

1
5. Untuk mengetahui Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) bidang belajar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Klasikal


Layanan bimbingan dalam kelas (bimbingan klasikal) merupakan layanan yang
dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan kepada semua peserta didik, dalam bentuk
tatap muka terjadwal dan rutin setiap kelas/perminggu. Bimbingan klasikal diberikan
secara runtut dan terjadwal di kelas dan dilakukan oleh konselor yaitu pendidik
profesional yang minimal berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S1) dalam bidang
Bimbingan dan Konseling dan lulus pendidikan profesi guru bimbingan dan
konseling/konselor, atau guru Bimbingan dan konseling.
Modul praktik pelayanan peminatan peserta didik (2013) menyatakan bahwa
Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam layanan
bimbingan dan konseling untuk mengembangkan potensi peserta didik. Bimbingan
klasikal merupakan suatu layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan kepada
peserta didik oleh guru Bimbingan dan Konseling (Guru BK) atau Konselor kepada
sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di dalam kelas.
Layanan bimbingan klasikal adalah satu pelayanan dasar bimbingan yang
dirancang, menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta
didik di kelas secara terjadwal. Kegiatan bimbingan klasikal ini bisa berupa diskusi kelas,
tanya jawab, dan praktik langsung. Bimbingan klasikal bisa membuat peserta didik aktif
dan kreatif dalam mengikuti kegiatan yang diberikan guru Direktorat Jendral Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga (Kependidikan Dapertemen Pendidikan Nasional, 2007).2
B. Tujuan Bimbingan Klasikal
Layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu pelayanan bimbingan dan
konseling memiliki tujuan untuk mengantarkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang
mengembangkan potensi peserta didik atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan moral spiritual), sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan. Materi layanan bimbingan klasikal yang dikembangkan
2
Karyanti dan M. Andi Setiawan, Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah Adil Ka’talino, Bacuramin
Ka’saruga, Basengat Ka’jubata, (Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm. 29.

3
dalam bidang belajar peserta didik bertujuan sebagai berikut: 1) merencanakan kegiatan
penyelesaian studi, 2) perkembangan karir serta kehidupan peserta didik di masa yang
akan datang, 3) mengembangkan potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara
optimal, 4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan 5) menyelesaikan
permasalahan dalam belajar untuk mencapai kesuksesan dalam mencapai tujuan belajar.3
C. Layanan Bimbingan Konseling
Pelayanan BK di sekolah merupakan salah satu segi pendidikan yang mempunyai
peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional. Bantuan yang
diberikan guru pembimbing melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung BK
yang diarahkan pada penguasaan sejumlah kompetensi yang diperlukan dalam
menghadapi tantangan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik.
Kompetensi tersebut meliputi kompetensi fisik, intelektual, sosial, pribadi, dan spiritual.
Semua kompetensi ini hendaknya dapat terwujud dengan serasi, selaras, seimbang dalam
setiap diri individu yang pada akhirnya bermuara kepada pencapaian tujuan pendidikan
yang diharapkan (Tohirin: 2011).
Oleh karena itu, penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah
sepenuhnya dilaksanakan oleh guru pembimbing. Namun perlu dipertimbangkan atau
dipertahankan apakah guru pembimbing dalam menyelenggarakan kegiatan bimbingan
dan konseling di sekolah dan madrasah telah mengacu kepada pola penyelenggaraan
yang jelas dan tuntas yang dikenal dengan istilah yang lumrah, yaitu BK Pola 17 di
Sekolah, yang secara nasional merupakan pola umum penyelenggaraan BK di sekolah
dan madrasah (Tohirin: 2011).4
D. Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal pada siswa Underachiever Gifted.
Menurut Rahmawati, underachiever adalah suatu kondisi dimana seorang anak
menunjukkan prestasi yang berada di bawah kemampuan anak sesungguhnya. Hal ini
biasanya terjadi pada anak-anak yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi namun
prestasinya di sekolah berada di bawah performance anak tersebut. Peters & VanBoxtel
(1999) juga mendefinisikan underachievement sebagai kesenjangan antara skor tes

3
Karyanti dan M. Andi Setiawan, Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah Adil Ka’talino, Bacuramin
Ka’saruga, Basengat Ka’jubata, (Yogyakarta: K-Media, 2019), hlm. 31.

4
Amanda Nur Maulidya dkk, Layanan Pendidikan Bimbingan Konseling dalam Upaya Meningkatkan Sumber Daya Sekolah
Dasar, hlm. 44.

4
inteligensi dan hasil yang diperoleh siswa di sekolah yang diukur dengan tingkatan kelas
dan hasil evaluasi mengajar dari guru.
Berdasarkan dua pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa underachiever
adalah anak yang berprestasi rendah dibandingkan tingkat kecerdasan yang dimilikinya.
Ada enam karakteristik siswa underachiever yang digambarkan oleh Kim (2009) sebagai
berikut: 1) Suka menunda-nunda tugas baik di rumah dan di sekolah, mudah menyerah,
menunjukkan sedikit perhatian, nilainilai rendah, mudah teralihkan dari pekerjaan
sekolah dan tampak tidak peduli tentang masa depan; 2) Cemas, berprestasi rendah,
mengalami masalah, cenderung menunjukkan kinerja defisit 10-20%, tegang dan tidak
dapat santai, menghindari sekolah, terlalu khawatir dan realistis tentang kompetensi
mereka dan kesalahan; 3) Underachiever pemberontak lebih sering anak laki-laki
dibandingkan anak perempuan sebelum masa remaja. Mereka mudah marah, menentang,
sengaja mengganggu orang lain dan menyalahkan orang lain atas tindakan mereka
sendiri; 4) Berprestasi rendah mungkin impulsif, menarik atau mengintimidasi,
manipulatif dan mementingkan diri sendiri dan minat pada kepuasan instan; 5) Mereka
menjadi terganggu dan memiliki karakteristik penyerapan intens diri; 6) Sedih atau
tertekan berprestasi rendah mengalami depresi, memiliki rasa rendah diri, merasa sulit
untuk berkonsentrasi, diidentifikasi dengan kecerdasan atau intelijen yang tinggi, tanpa
mengesampingkan kreativitas, dan sangat banyak anak-anak kreatif di sekolah tidak
menunjukkan dengan baik kinerja di lingkungan sekolah.5

E. Rencana Pelaksanaan Layanan Bidang Belajar

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

5
Hendri Rismayadi dkk, Layanan Bimbingan Klasikal Bidang Belajar untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi
pada Siswa Underachiever Gifted, Jurnal Bimbingan dan Konseling, Vol. 6 No. 1, 2017, hlm. 5.

5
LAYANAN KLASIKAL

1. Topik : Manajemen Waktu

2. Bidang Bimbingan : Belajar

3. Tujuan Layanan

Tujuan umum : Mengatur waktu belajar

Tujuan khusus : Siswa dapat mengatur waktu belajaryang efektif dan efisien

4. Fungsi : Pengembangan

5. Sasaran : Siswa kelas X IPS 2

6. Waktu : 1 x 45 menit

7. Tempat : Ruang kelas

8. Pihak terkait : Konselor/ guru BK dan siswa

9. Metode/teknik : Simulasi (game)

10. Media/alat :-

11. Pokok-pokok materi : a. Pengertian manajemen waktu

b. Keuntungan memanajemen waktu

c. Faktor yang menumbuhkan kemampuan memanajemen


waktu

6
12. Uraian kegiatan :

Tahap Kegiatan Waktu

Pembukaan 10 menit
1. Guru BK mengucapkan salam dan
berdoa.

2. Guru BK memperkenalkan diri

3. Guru BK mengecek kehadiran


siswa

4. Guru BK menanyakan kabar siswa

5. Guru BK menyampaikan tujuan


layanan kegiatan yang akan
dilaksanakan
25 menit
Inti 1. Guru BK membagi kelompok
masingmasing 5-10 siswa
(Permainan bola
2. Guru BK menjelaskan teknik
pingpong dan beras
permainan bola pingpong dan beras
Langkah permainan bola pingpong dan
beras :

a) Berkumpul sesuai kelompok


b) Siswa diminta mengisi toples
sampai terisi penuh dengan 3
bola pingpong dan beras, tanpa

7
ada beras yang tersisa

3. Guru BK memandu siswa


melakukan simulasi permainan “bola
pingpong dan beras”

4. Guru BK menanyakan pada siswa


intisari kegiatan yang sudah
dilaksanakan : (dengan menunjuk
bebrapa siswa dalam masing-masing
kelompok)

a) Bagaimana pemikiran para siswa


dalam memecahkan masalah ini?
b) Adakah percobaan-percobaan?
c) Apakah makna dari permainan
ini?

5. Guru BK menyampaikan materi


mengenai manajemen waktu yang

efektif dan efisien


Penutup 10 menit
1. Guru BK menjelaskan keseluruhan
kesimpulan dari materi dan permainan
2. Guru BK merencanakan tindak
lanjut
3. Guru BK menyamaikan salam
penutup dan berdoa

8
13. Evaluasi
a. Penilaian Proses : 1. Program sesuai dengan permasalahan anak, yaitu belum bisa
14.
mengatur waktu belajar dengan permainan bola pingpong dan
beras yang mengajarkan anak untuk mengerjakan kegiatan
utama seperti belajar baru dengan kegiatan selingan agar dapat
memanfaatkan waktu dengan baik
2. Siswa antusias mengikuti simulasi permainan siapakah kamu
3. Sarana dan prasarana yang ada mendukung simulasi
4. Kebermanfaatan dan kebermaknaan kegiatan

b. Penilaian hasil : 1. Siswa mampu menyangkutkan isi materi dan tujuan cerita
dalam simulasi permainan
2. Siswa aktif dalam permainan

3. Siswa mampu memanajemen waktu belajar yang efektif dan

efisien
4. Siswa mampu mengetahui pengertian, keuntungan, dan
faktor yang menumbuhkan kemampuan memanajemen waktu
14. Tindak lanjut : Layanan individual
15. Sumber : Dr. Suwarjo,M.Si dan Eva Imania Eliasa, M.Pd (2011). 55

Permainan dalam Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta

Yogyakarta, Agustus 2016

Mengetahui,
9
Guru pembimbing Praktikan,

Dra. Ambar Lukitowati Satrio Aji Wicaksono

NIP. 19610515 198602 2 003 NIM. 13104241062

TIPS MENGATUR JADWAL BELAJAR EFEKTIF

A. Pengertian pengaturan waktu

Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat
mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas,
keluarga, dan lain-lain.

B. Pedoman jadwal belajar efektif

1. Perhatikan waktumu

2. Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu

10
3. Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia

4. Ketahuilah kapan kamu produktif.

C. Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:

1. Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian
putuskan apa yang dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang
dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa ditunda dulu pengerjaannya.

2. Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada
buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur
dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.

3. Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga


kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa
mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu dengan lebih nyaman.

D. Rencana Jadwal Belajar Efektif :

1. Buatlah jadwal secara tertulis dan tempelkan pada tempat yang strategis sehingga

mudah terlihat

2. Berusaha mentaati atau menjalankan kegiatan yang telah terjadwal

3. Beri waktu yang cukup untuk kerja atau belajar, tidur, makan, istirahat dan
beribadah

4. Prioritaskan tugas-tugas

5. Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum masuk kelas

6. Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah masuk kelas.
Ingatlah bahwa kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa
review

11
7. Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar

8. Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar

9. Rencanakan juga "deadline"

10. Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari

11. Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan. 6

BAB III
PENUTUP

6
Anonim, Tips mengatur Jadwal Belajar Efektif (online), (http://minat.files.wordpress.com/2010/11/jadwal.jpg.
Diakses pada 1 Oktober 2021.

12
A. Kesimpulan
Layanan bimbingan dalam kelas (bimbingan klasikal) merupakan layanan yang
dilaksanakan dalam seting kelas, diberikan kepada semua peserta didik, dalam bentuk
tatap muka terjadwal dan rutin setiap kelas/perminggu.
Layanan bimbingan klasikal sebagai salah satu pelayanan bimbingan dan
konseling memiliki tujuan untuk mengantarkan aktivitas-aktivitas pelayanan yang
mengembangkan potensi peserta didik atau mencapai tugas-tugas perkembangannya
(menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial dan moral spiritual), sehingga dapat
mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Rahmawati, underachiever adalah suatu kondisi dimana seorang anak
menunjukkan prestasi yang berada di bawah kemampuan anak sesungguhnya. Hal ini
biasanya terjadi pada anak-anak yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi namun
prestasinya di sekolah berada di bawah performance anak tersebut.
Dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Konseling terdapat topik,
bidang bimbingan, tujuan layanan, fungsi, sasaran, waktu, tempat, pihak terkait,
metode/teknik , media/alat, pokok-pokok materi, uraian kegiatan, evaluasi, tindak lanjut,
dan sumber.
B. Saran
Saran kami sebagai penulis, semoga kita semua memilki semangat dalam
pembuatan RPL. Walaupun dengan upaya/cara masing-masing individu. Dan mohon
maaf masih banyak kekurangan dalam makalah ini, meskipun penulis menginginkan
kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada kenyataannya masih
banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.

13
DAFTAR PUSTAKA

Karyanti, Setiawan, M.A. 2019. Bimbingan Klasikal Berlandaskan Falsafah Adil


Ka’talino, Bacuramin Ka’saruga, Basengat Ka’jubata. Edisi ke-1. Yogyakarta: K-
Media.
Maulidya, A.N, Muslimah, Rahmayanti, T. 2021. Layanan Pendidikan Bimbingan
Konseling dalam Upaya Meningkatkan Sumber Daya Sekolah Dasar. Edisi ke-1.
Bogor: Sejahtera Media.
Rismayadi, H., Suherman, Yusuf, S. 2017. Layanan Bimbingan Klasikal Bidang Belajar
untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi pada Siswa Underachiever Gifted.
Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6(1): 1-7

14

Anda mungkin juga menyukai