BELAJAR
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bimbingan Klasikal
Disusun oleh:
Alhamdulillah puji syukur punyusun panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan nikmat, karunia, dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menulis dan menyelesaikan tugas makalah yang diberikan oleh
dosen yang berjudul “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bimbingan Klasikal juga agar dapat memberi dan menambah wawasan kepada
pembaca tentang Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Thohurotul Ula. Selaku dosen
mata kuliah Bimbingan Klasikalyang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Demikian yang dapat penyusun sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca. Penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun tulis ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran terhadap
makalah ini dari pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian Bimbingan Klasikal Bidang Belajar............................................................2
B. Tujuan Bimbingan Klasikal Bidang belajar...................................................................2
C. Bentuk Layanan Bimbingan Klasikal Bidang Belajar....................................................3
D. Konsep Bimbingan Klasikal Bidang Belajar..................................................................5
E. Langkah-Langkah Bimbingan Klasikal Bidang Belajar................................................6
F. Materi Bimbingan Klasikal Bidang Belajar ..................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
Layanan Bimbingan belajar sebagaimana diungkapkan oleh Abu Ahmadi dan Ahmad
Rohani (1991: 107) bahwa bimbingan belajar merupakan seperangkat usaha bantuan
kepada peserta didik agar dapat membuat pilihan, mengadakan penyesuaian, dan
memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pengajaran atau belajar yang dihadapinya.
Artinya, bimbingan belajar adalah upaya guru pembimbing membantu siswa dalam
mengatasi berbagai permasalahan belajar saat proses belajar mengajar berlangsung.
Bimbingan klasikal bidang belajar adalah suatu metode atau pendekatan dalam
memberikan bimbingan kepada sekelompok siswa atau peserta didik secara bersama-
sama. Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, dan pemahaman dalam berbagai mata pelajaran. Bimbingan klasikal sering
dilakukan di dalam kelas dengan guru sebagai pemimpinnya 1 Metode ini dapat mencakup
pengajaran, pemberian materi, penjelasan konsep, serta memberikan arahan umum kepada
seluruh kelompok siswa secara serentak. Bimbingan klasikal biasanya digunakan untuk
memberikan dasar pengetahuan yang diperlukan dalam kurikulum secara efisien kepada
sejumlah besar siswa sekaligus.
1
Triyono dan Mastur,. Materi Layanan Bimbingan Klasikal Bimbingan dan Konseling, (Yogyakarta:
Paramitha Publishing, 2014).
2
Mendukung pernyataan di atas Saring Marsudi (2003: 104) menerangkan bahwa
“kegiatan layanan bimbingan belajar bertujuan membantu siswa dalam mencapai
keberhasilan belajar secara optimal”. Melalui layanan bimbingan belajar maka siswa dapat
secara terbuka memahami dan menerima kelebihan dan kekurangannya, memahami
kesulitan belajarnya, memahami faktor penyebab dan memahami pula bagaimana
mengatasi kesulitannya. Djumhur dan Mohammad Surya (1978: 35) menjelaskan bahwa
“tujuan dari bimbingan belajar ialah membantu siswa agar mendapat penyesuaian yang
baik dalam situasi belajar”. Dengan bimbingan ini diharapkan setiap siswa dapat belajar
dengan sebaik mungkin, sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya.
Bentuk layanan bimbingan klasikal bidang belajar yang diberikan kepada siswa
adalah layanan bimbingan yang disesuaikan dengan masalah belajar yang dihadapi oleh
siswa. Dengan melihat spesifikasi masalah yang dihadapi oleh siswa, maka guru
pembimbing dapat merumuskan program layanan bimbingan belajar kepada siswa.
Menurut Tohirin (2007: 131) beberapa bentuk layanan bimingan belajar yang dapat
diberikan kepada siswa adalah sebagai berikut :
a. Orientasi kepada siswa, khususnya siswa baru tentang tujuan sekolah, isi
kurikulum pembelajaran, struktur organisasi sekolah, cara-cara belajar yang tepat,
dan penyesuaian diri dengan corak pendidikan di sekolah.
b. Penyadaran kembali secara berkala tentang cara belajar yang tepat mengikuti
pembelajaran sekolah amupun di rumah baik secara individual atau kelompok.
c. Bantuan dalam pemilihan jurusan atau program studi yang sesuai, memilih
kegiatan-kegiatan non akademik yang menunjang usaha belajar dan memilih
program lanjutan untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Bantuan ini juga
mencakup layanan informasi tentang program studi yang tersedia pada jenjang
pendidikan tertentu.
d. Layanan pengumpulan data yang berkenan dengan kemampuan intelektual, bakat
khusus, arah minat, cita-cita hidup terhadap program studi atau jurusan tertentu,
dan sebagainya2.
2
A, Nurihsan. J, Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, ( Bandung: PT. Refika
ditama, 2006).
3
e. Bantuan dalam mengatasi kesulitan-kesulitan belajar seperti kurang mampu
menyusun dan menaati jadwal belajar dirumah, kurang siap menghadapi ujian,
kurang dapat berkonsentrasi, kurang dapat menguasai cara belajar yang tepat
berbagai mata pelajaran, menghadapi keadaan dirumah yang mempersulit cara
belajar secara rutin, dan lain sebagainya.
f. Bantuan dalam membentuk kelompok-kelompok beljar dan mengatur kegiatan-
kegiatan belajar kelompok supaya berjalan secara efektif dn efisien.
Pendapat di atas mengandung artian bahwa untuk layanan bimbingan belajar yang
akan di berikan kepada siswa adalah dalam bentuk pengenalan tentang sekolah dan
kurikulum belajarnya, cara belajar yang baik sehingga dapat memilih jurusan yang
sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, sehingga siswa dapat mengatasi
permasalahan belajarnya.
Menurut Winkel (1981: 43) bentuk layanan bimbingan belajar dapat dilakukan dengan
program bimbingan belajar yang terencana dan terorganisir dengan baik, meliputi :
a. Pemberian informasi kepada siswa baru di sekolah mengenai tujuan sekolah, isi
kurikulum, penyesuaian diri di sekolah, cara-cara belajar dan struktur organisasi
sekolah. Semua ini diusahakan dalam orientasi belajar siswa.
b. Memberikan informasi kepada siswa dan tuntunan dalam hal belajar di rumah dan
mementuk kelompok-kelompok belajar.
c. Memberikan informasi tentang kemungkinan dan kesempatan untuk melanjutkan
studi dan tuntunan-tuntunan apa yang harus di penuhi supaya berhasil.
d. Mengumpulkan data mengenai bakat-bakat dan hasil belajar masing-masing siswa,
agar siswa dapat ditolong untuk mengenal dirinya sendiri. Tanpa tersediannya data
semacam ini, program bimbingan belajar tidak dapat terlaksana dengan baik.
e. Melakukan wawancara kepada siswa untuk membicarakan kesukar-sukaran dalam
belajar, untuk membicarakan sekolah lanjutan, dan untuk membicarakan kegagalan
yang disebabkan karena salah memilih jurusan.
4
Jadi, bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa adalah segala
informasi yang menunjang kegiatannya dalam hal belajar mulai dari pengenalan
tentang sekolah, pengenalan bakat dan kemampuan diri dalam hal belajar sampai
pada kesulitan belajar yang akan dihadapi nanti.
Bimbingan klasikal dalam bidang belajar adalah bidang belajar adalah suatu
pendekatan pendidikan yang melibatkan guru sebagai instruktur utama dalam
memberikan pembelajaran kepada kelompok siswa di dalam kelas3. Berikut adalah
beberapa konsep utama dari bimbingan klasikal dalam konteks belajar :
3
P. Meynar. S, Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Klasikal di SMAN 7 (Semarang: Skripsi. 2015
UNNES).
5
7) Pengaturan kelas
Bimbingan klasikal biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas yang memiliki
pengaturan yang sesuai, seperti kursi dan meja untuk siswa, serta papan tulis atau
layar proyeksi untuk guru.
8) Fleksibilitas
Bimbingan klasikal dapat disesuaikan dengan kebutuhan beragam siswa dalam kelas,
dengan guru memperhatikan gaya belajar yang berbeda dan memberikan bantuan
tambahan jika diperlukan.
9) Pendekatan tradisional :
Bimbingan klasikal adalah pendidikan yang telah digunakan secara luas dalam sejarah
pendidikan dan masih menjadi salah satu metode pengajaran yang paling umum
digunakan di banyak sekolah. Konsep-konsep ini menggambarkan dasar-dasar dari
bimbingan klasikal dalam konteks pembelajaran di kelas tradisional. Pendekatan ini
tetap relevan dan efektif dalam banyak situasi pendidikan, tetapi juga dapat
dikombinasikan dengan strategi pengajaran yang lebih modern untuk mencapai hasil
pembelajaran yang lebih baik.
Untuk dapat melaksanakan layanan bimbingan klasikal secara baik, Linda D Webb ;
Greg A Brigman ( terjemahan Hartanto : 2006 ) Dalam bunga terdapat beberapa langkah
yang perlu diperhatikan sebagi berikut :
4
Menteri Pendidikan Nasional, Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. (Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional: 2009)
6
d. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan secara tertulis
merupakan suatu bukti administrasi kegiatan, dengan demikian materi layanannya
disajikan secara terencana dengan harapan mencapai hasil yang optimal, sebab
disusun atas dasar kebutuhan dan literature yang relevan.
e. Memilih sistematika persiapan yang dapat disusun oleh Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor, dengan catatn telah mencerminkan adanya kesiapan layanan
bimbingan klasikal dan persiapan diketahui oleh Koordinator Bimbingan dan
Konseling dan atau Kepala sekolah.
f. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan bimbingan
klasikal sesuai dengan kebutuhan layanan.
g. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perlu dilakukan untuk mengetahui
bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang diberikan atau perkembangan sikap
dan prilaku atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan. Secara umum aspek
yang dievaluasi meliputi : kesesuaian program dalam pelaksanaan, keterlaksanaan
program, hambatan-hambatan yang dijumpai, dampak terhadap kegiatan belajar
mengajar, dan respon peserta didik personal sekolah, dan orang tua serta perubahan
perkembangan peserta didik ( tugas-tugas perkembangan ) atau perkembangan
belajar, pribadi, sosial, dan karirnya. Pola komunikasi yang digunakan adalah
komunikasi langsung antara guru dan siswa. Keberhasilan belajar amat ditentukan
oleh kualitas guru, karena guru merupakan media utama. Media lain seolah-olah tidak
ada perannya karena frekuensi belajar dengan guru hampir 90% dari waktu yang
tersedia.
F. Materi-Materi Bimbingan Klasikal Bidang Belajar
Contoh materi yang kita ambil adalah:
a. Pendidikan karakter dan Masyarakat masa depan
b. Keutamaan belajar dan berilmu
c. Teori tentang belajar
d. Motivasi belajar
e. Pengembangan sikap secara optimal
f. Meningkatkan ketrampilan belajar
g. Belajar efektif
h. Cara meraih prestasi disekolah
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan klasikal bidang belajar adalah suatu metode atau pendekatan dalam
memberikan bimbingan kepada sekelompok siswa atau peserta didik secara bersama-
sama. Tujuannya adalah untuk membantu mereka mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan, dan pemahaman dalam berbagai mata pelajaran. Bimbingan klasikal
sering dilakukan di dalam kelas dengan guru sebagai pemimpinnya. Bimbingan
klasikal biasanya digunakan untuk memberikan dasar pengetahuan yang diperlukan
dalam kurikulum secara efisien kepada sejumlah besar siswa sekaligus. Bimbingan
klasikal dalam bidang belajar juga dapat membanu siswa dalam menangani
permasalahan dalam pembelajaran dan mendorong siswa untuk berkembang sesuai
dengan potensinya masing-masing.
Jadi, bentuk layanan bimbingan belajar yang diberikan kepada siswa adalah
segala informasi yang menunjang kegiatannya dalam hal belajar mulai dari
pengenalan tentang sekolah, pengenalan bakat dan kemampuan diri dalam hal belajar
sampai pada kesulitan belajar yang akan dihadapi nanti.
B. Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Mastur dan Triyono, 2014. Materi Layanan Bimbingan Klasikal Bimbingan dan Konseling,
Paramita Publishing. Yogyakarta
Menteri Pendidikan Nasional, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 27tahun 2009
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
Meynar. P.S, 2015. Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Klasikal di SMAN 7 Semarang,
Skripsi. UNNES
Nurihsan, A. J. 2006. Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar Kehidupan, PT.
Refika Aditama. Bandung