Disusun Oleh:
1. Adrian Maulana (2021.02.08.0062)
2. Eneng Aendah Sofawiyah (2021.02.08.0044)
3. Janah (2021.02.08.0019)
4. Nirmayanti (2021.02.08.0054)
Pandeglang, 07 Desember 2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Kedudukan Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran...........................2
B. Urgensi bimbingan dan konseling di sekolah.............................................6
C. peran bimbingan dan konseling di sekolah.................................................8
D. Ragam dan prinsip bimbingan konseling di sekolah..................................10
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan artinya proses membantu orang perorangan dalam memahami
dirinya sendiri serta lingkungan hidupnya, dan konseling diartikan sebagai suatu
proses interaksi yg membantu pemahaman diri dan lingkungan dengan penuh
berarti, dan menghasilakan pembentukan atau penerangan tujuan-tujuan serta
nilai sikap di masa mendatang. Bertumpu pada pengertian tersebut, bimbingan
dan konseling akan sangat membantu lancaranya proses pembelajaran dalam
suatu lembaga pendidikan, apalagi pada masa kini ini, dimana para kaum belia
sudah banyak sekali mengalami problematika-problematika kehidupan. Keadaan
seperti ini sangat sekali membutuhkan suatu wadah (bimbingan dan konseling
terutama di sekolah) untuk bisa membantu para kaum muda agar dia mampu
mengatasi problematika yg ada sehingga dia mampu terus mengembangkan
potensi yg dimilikinya secara optimal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kedudukan bimbingan dan konseling dalam pembelajaran?
2. Apa urgensi bimbingan dan konseling di sekolah?
3. Bagaimana peran bimbingan dan konseling di sekolah?
4. Bagaimana ragam dan prinsip bimbingan konsling di sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kedudukan bimbingan dan konseling dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui urgensi bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Untuk mengetahui peran bimbingan dan konseling di sekolah.
4. Untuk mengetahui ragam dan prinsip bimbingan konesling di sekolah.
1
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedudukan Bimbingan Konseling Dalam Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan terdapat tiga wilayah pelayanan bimbingan dan
konseling yang tidak dapat dipisahkan, yaitu wilayah manajemen dan
kepemimpinan, wilayah pembelajaran yang mendidik, wilayah bimbingan dan
konseling yang memandirikan.
2
development) perkembangan yang dapat mendukung penacapaian kompetensi
lulusan.
Perkembangan optimal siswa
3
bidang bimbingan dan konseling. Dikatakan demikian karena beberapa alasan
sebagai berikut:
4
dipisahkan dari program pendidikan pada umumnya. Apalagi dalam situasi
sekarang ini, dimana fungsi sekolah atau lembaga pendidikan formal tidak hanya
membekali para siswa dengan setumpuk ilmu pengetahuan saja, tetapi juga
mempersiapkan para peserta didik untuk memenuhi tuntutan peerubahan serta
kemajuan yang terjadi dilingkungan masyarakat. Sebagaimana dikemukakan pada
uraian terdahulu bahwa perubahan dan kemajuan ini akan menimbulkan masalah,
khususnya bagi para peserta didik itu sendiri dan umumnya bagi pihak-pihak yang
terlibat di dalam dunia pendidikan. Para peserta didik akan menghadapi masalah
pemilihan spesialisasi, pemilihan jurusan, pemilihan program, msalah belajar,
masalah penyesuaian diri, masalah pribadi dan social dan lain sebagainya yang
membutuhkan penanganan dan bantuan dari bidang pembinaan pribadi yang m
erupakan bagian integral dari keselurhan system pendidikan nasional. Dari
pembahasan di atas, dapatlah ditemukan kedudukan pelayanan bimbingan dan
konseling dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah, yaitu sebagai salah
satu upaya pembinaan pribadi peserta didik.
5
Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang
dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013
Aspek kompetensi lulusan ada keseimbangan soft skills dan hard
skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI
Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata
pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata
pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan
ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam pembelajaran
terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah, Menyajikan,
Menyimpulkan, dan Mencipta.
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata
pelajaran, melainkan sebagai media pembelajaran
Standar penilaian menggunakan penilaian otentik, yaitu mengukur
semua kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan
proses dan hasil.
Pramuka menjadi ekstrakuler wajib
Pemintan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA
BK lebih menekankan mengembangkan potensi siswa
6
Selain alasan di atas, ada beberapa alasan mengapa pelayanan
bimbingan dan konseling diperlukan dalam dunia pendidikan terutama dalam
lingkup sekolah, alasan tersebut adalah :
Ketiga, guru. Tugas dan tanggung jawab utama guru sebagai pendidik
adalah mendidik sekaligus mengajar, yaitu membantu peserta didik untuk
mencapai kedewasaan. Dalam proses pembelajaran tugas utama guru selain
sebagai pengajar juga sebagai pembimbing. Fungsi sebagai pengajar
sekaligus pembimbing terintegrasi dalam peran guru dalam proses
pembelajaran. Untuk menjalankan tugas ini secara efektif, guru hendaknya
memahami semua aspek pribadi peserta didik baik fisik maupun spikis.
7
2. Masalah perbedaan individu
3. Masalah kebutuhan individu
4. Masalah penyesuaian diri.
5. Masalah belajar
8
b. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang
terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak.
c. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun
rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
d. Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan
terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang
mengaburkan cita-cita hidup.
9
bidang pengajaran dan perkembangan intelektual siswa dalam bidang
menangani ihwal sisi sosial pribadi siswa..”
10
b. Bimbingan bersifat individualisasi
c. Bimbingan menekankan hal yang positif
d. Bimbingan merupakan usaha bersama
e. Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan
f. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (adegan) kehidupan
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Posisi atau kedudukan bimbingan dan konseling dalam dunia pendidikan
terdapat tiga wilayah yang tidak dapat terpisahkan yaitu wilayah manajemen dan
kepemimpinan, wilayah pembelajaran yang mendidik, wilayah bimbingan dan
konseling yang memandirikan. Kedudukan pelayanan bimbingan dan konseling
dalam keseluruhan program pendidikan di sekolah, yaitu sebagai salah satu upaya
pembinaan pribadi peserta didik, untuk dapat melaksanakan kegiatan pembinaan
pribadi peserta didik dengan baik diperlukan petugas-petugas khusus yang
mempunyai keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling.
B. Saran
Demikian penjelasan mengenai Kedudukan Bimbingan Konselng Dan
Pembelajaran dalam Mata Kuliah Dasar-Dasar Bimbingan Konseling, semoga
bisa bermanfaat bagi semua pembaca dan pendengar. Kami mohon maaf apabila
ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan di atas karena
keterbatasan pengetahuan. Kiranya kritik dan saran yang membangun sangat kami
perlukan untuk perbaikan penulisan makalah ini kedepan. Sekian, dan terima
kasih.
DAFTAR PUSTAKA
13