Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH BIMBINGAN

KONSELING

“ Tujuan, Fungsi, dan Orientasi Bimbingan Konseling”

Dosen Pengampu : Dian Oktary M.Pd

Disusun Oleh

1. Afra Mudrikah (2205114124)


2. Sabrina Aisyah Zoelpa (2205126008)
3. Saifana kalda (2205113877)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Mengikuti


Mata Kuliah Bimbingan Konseling

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Jurusan Ilmu Pendidikan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa pula kami ucapkan terima
kasih kepada Ibu Dian Oktary M.Pd selaku dosen pengampu dari mata kuliah Bimbingan
Konseling yang telah membimbing kami, kami juga ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah membatu kami menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
khususnya bagi penulis.

Mungkin tugas yang kami buat ini, belum sempurna oleh karena itu, kami meminta maaf
jika makalah ini masih terdapat kekurangannya. Kami mohon saran dan kritiknya untuk
memperbaiki pembahasan makalah ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Pekanbaru, 11 September 2022

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1.1Latar Belakang.....................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan Makalah.................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................
2.1 Tujuan Bimbingan Konseling ............................................................................................
2.2. Fungsi Bimbingan Konseling ……………………………………………………..
2.3 Orientasi Bimbingan Konseling.........................................................................................

BAB III
PENUTUPAN.............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan di
indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang
optimal,sesuai dengan potensinya.oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan konseling
disekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personel sekolah,yaitu kepala
sekolah,guru,konselor,dan pengawas. Bimbingan konseling ini lebih menutut
kepada”pusat perhatian”untuk siswa dalam memasuki dunia pendidikan dan guna
membantu siswa dalam beradaptasi,dan sebagai fasilitas untuk kebutuhan siswa dalam
menjalankan pendidikannya.
bimbingan konseling ini meliputi,sikap mental,kemandirian,pengarahan dalam
pendidikan. Untuk mengembangkan potensi siswa dan membantu pemecahan masalah
yang dihadapinya., perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
terorganisir, terprogram dan terarah. Disamping itu, dituntut keahlian dari guru
pembimbing ,dan tersediannya dana serta sarana yang memadai. Perhatian utama sekolah
yang biasanya kepada para siswa yang bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang
normal, tidak bermasalah, jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan.

1.2.Rumusan Masalah
1. Apa Tujuan dari Bimbingan Konseling?
2. Apa Fungsi dari Bimbingan Konseling?
3. Apa Orientasi Bimbingan Konseling?

1.3.Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui Apa itu tujuan Bimbingan Konseling.
2. Untuk mengetahui Fungsi dari Bimbingan Konseling.
3. Untuk mengetahui Orientasi Bimbingan Konseling
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Bimbingan Konseling
Tujuan pelayanan bimbingan dan konseling yaitu berupaya membantu konseli konseli
dapat:
(1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-nya di
masa yang akan datang
(2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin
(3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya
(4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan
lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah
:
(1) Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan memahami berbagai
hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku,
disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif
mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.
(4) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca
buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi
ujian.
(5) Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti
membuat jadwal belajar, mengerjakan tugastugas, memantapkan diri dalam
memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai
hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.
(6) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.
2.2 Fungsi Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling memiliki sejumlah fungsi. Menurut Depdiknas, fungsi
bimbingan dan konseling adalah :
a) Fungsi pemahaman
Fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman
terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan
norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, konseli diharapkan mampu
mengembangkan potensi dirinya secara optimal, menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
b) Fungsi fasilitasi
Memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri
konseli.
c) Fungsi penyesuaian
Fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseling agar dapat
menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
d) Fungsi penyaluran
Membantu konseling memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi,
penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-
ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja
sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
e) fungsi adaptasi
Membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah/madrasah dan staf, konselor,
dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, kebutuhan konseli. Dengan menggunakan
informasi yang memadai mengenai konseli, membimbing atau konselor dapat
membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam
memilih dan menyusun materi sekolah atau madrasah, memilih metode dan proses
pembelajaran, menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan
konseli
f) Fungsi pencegahan (preventif)
Fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi
berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya
tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan
kepada konseli tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang
membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah pelayanan
orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Apa masalah yang perlu
diinformasikan kepada konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku
yang tidak diharapkan, itu bahaya minuman keras, penyalahgunaan obat-obatan,
drop out, dan pergaulan bebas.
g) Fungsi Perbaikan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat
memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak) .
Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya
memiliki pola pikir yang sehat, nasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga
dapat mengantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan
normatif.
h) Fungsi Penyembuhan
Fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat
dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah ,
baik menyangkut aspek pribadi , sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat
digunakan adalah konseling, remedial teaching
i) Fungsi pemeliharaan
Fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga
diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi
ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan
menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan
melalui program-program yang menarik, rekreatif dan fakultatif (pilihan) sesuai
dengan minat konseli
j) Fungsi pengembangan
Fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi
lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel
sekolah atau madrasah lainnya secara sinergis sebagai teamwork berkolaborasi atau
bekerja sama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara
sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseling mencapai
tugas-tugas perkembangannya. Bimbingan yang dapat digunakan di sini adalah
pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat
(brainstorming) ,home room, dan karyawisata

2.3 Orientasi Bimbingan dan Konseling


Orientasi bimbingan dan konseling adalah titik berat pandangan atau pusat perhatian
konselor terhadap kliennya. Berikut beberapa jenis orientasi bimbingan dan konseling.
1. Orientasi perorangan
Sejumlah kaidah yang berkaitan dengan orientasi perorangan dalam bimbingan
konseling sosial adalah sebagai berikut :
a. Semua kegiatan diselenggarakan dalam rangka pelayanan BK diarahkan pada
peningkatan perwujudan diri sendiri.
b. Kegiatan disini berkenaan dengan individu untuk memahami kebutuhan-
kebutuhan pemanfaatan bagi diri sendiri dan lingkungannya.
c. Setiap individu harus diterima sebagai individu yang harus ditangani secara
individual. d. Tanggung jawab konselor untuk memahami minat,kemampuan yang
terelakkan bagi berfungsinya individu.
2. Orientasi perkembangan
Orientasi ini lebih menekankan pentingnya peranan yang terjadi pada individu dan
sekaligus bertujuan mendorong konselor dan klien menghilangkan problem yang
menjadkan laju perkembangan klien. Adapun hambatan ( Thomson & Rudolph )
yang dimaksudkan adalah :
a. Hambatan Egosentrisme ketidakmampuan melihat kemungkinan lain diluar apa
yang dipahaminya.
b. Hambatan Konsentrasi ketidakmampuan memusatkan perhatian pada lebih dari
satu aspek tentang suatu hal.
c. Hambatan Reversibilitas ketidakmampuan menelusuri alur yang terbalik dari alur
yang dipppahami semula.
d. Hambatan Transformasi ketidakmampuan meletakkan sesuatu pada suasana urutan
yang ditetapkan.

3. Orientasi Permasalahan
Ada yang mengatakan bahwa kehidupan berkembang itu resiko, agar tujuan
tercapai dengan baik maka resiko yang mungkin menimpa kehidupan harus
diwaspadai, nah kewaspadaan yang menimbulkan hambatan dan rintangan itu
melahirkan kosep orientasi permasalahan dalam bimbingan konseling. Dalam
kaitannya dengan fungsinya Orientasi ini mengarah kepencegahan pengentasan
permasalahan agar individu terhindar dari beban didalam dirinya, pemahaman
memungkinkan individu memahami informasi dan aspek lingkungan yang
berguna mencegah timbulnya masalah pada diri klien
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pelayanan bimbingan dan konseling dimaksudkan untuk memberikan jasa, manfaat atau
kegunaan, ataupun keuntungan-keuntungan tertentu kepada individu-individu yang
menggunakan pelayanan tersebut. Jasa, manfaat atau keuntungan itu akan terwujud melalui
dilaksanakannya fungsi-fungsi bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi bimbingan dan
konseling meliputi fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi fasilitasi , fungsi pemeliharaan
dan
Selain memilki keuntungan, bimbingan dan konseling juga memiliki orientasi dalam
pelayanannya.Dalam makalah ini dibahas tiga segi orientasi bimbingan dan konseling yaitu
orientasi perorangan, orientasi perkembangan, orientasi permasalahan.Orientasi perorangan
berarti pusat perhatian dan titik berat pelayanan dan bimbingan konseling diarahkan kepada
orang perorang sasaran pelayanan.Orientasi perkembangan melihat sasaran layanan sebagai
individu yang sedang berkembang.Orientasi permasalahan bermaksud mengarahkan perhatian
konselor kepada kemungkinan adanya masalah pada diri sasaran layanan, dan kalau ternyata
masalah itu memang ada, layanan bimbingan dan konseling berusaha mengentaskannya.

3.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan kepada pembaca makalah ini antara lain.Pembaca
membuka referensi lain yang mendukung isi makalah ini. Pembaca membuka buku bimbingan
dan konseling agar dapat lebih memahami isi.
DAFTAR PUSTAKA

Deni, Febrini. "Bimbingan konseling." Yogyakarta: Teras (2011).

Anwar, M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, 2019.

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_4TAR.3190319.pdf

Anda mungkin juga menyukai