Disusun Oleh:
Kelompok 7
ADELIA DALIMUNTHE
AGUNG KRISTANTO
PRATIWI
SARIPAH AINI
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat,karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
kurikulum pendidikan Islam ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Shalawat dansalam tidak lupa pula kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dan
juga kamiberterima kasih pada ibu Nur syahfitri mangunsong,M.Pd. selaku Dosen mata
kuliah Bimbingan konseling yang telah memberikan tugas ini kepada kami.Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengetahui kurikulum pendidikan Islam. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yangtelah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpasaran yang membangun.Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orangyang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 11 PEMBAHASAN
BAB Ⅲ PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................7
3.2 Saran...............................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
BAB Ⅰ
PENDAHULUAN
1
Purwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1996).hal 247
bimbingan pekerjaan bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun
ke masyarakat. Bimbingan pekerjaan telah masuk sekolah dan setiap siswa di
sekolah lanjutan tungkat pertama dan atas menerima bimbingan karir. Konsep
Parson sangat sederhana, yaitu sekedar membandingkandan mengkombinasikan
antara hasil analisis individual dan hasil analisis dunia kerja.
3. Bimbingan Pribadi Bimbingan pribadi merupakan batuan yang diberikan kepada
siswa untuk embangun hidup pribadinya, seperti motivasi, persepsi tentang diri,
gaya hidup, perkembangan nilai-nilai moral / agama dan sosial dalam diri,
kemampuan mengerti dan menerima diri orang lain, serta membantunya untuk
memecahkan masalah pribadi yang ditemuinya. Ketepatan bimbingan ini lebih
terfokus pada pengembangan pribadi, yaitu membantu para siswa sebagai diri
untuk belajar mengenal dirinya, belajar menerima dirinya, dan belajar
menerapkan dirinya dalam proses penyesuaian yang produktif terhadap
lingkunganya.2
2
Dewa Ketut Sukaradi,Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling(Jakarta: Rineka Cipta ,2000)
hal.12.
7. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.3
2.3 Selain jenis – jenis dalam bimbingan, juga terdapat beberapa jenis-jenis
layanan dalam bimbingan dan konseling. Berikut uraiannya :
1. Layanan Orientasi:
Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek
yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta
didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam
satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar
peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
2. Layanan Informasi:
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami
berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan
lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat
mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial,
belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai.
Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
3. Layanan Pembelajaran:
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap
dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau
penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya
serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik.
Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
3
Koestoer Patrwosistro,Bimbingan Konseling di sekolah,Jilid 1 (Jakarta: Erlangga,1998)hal 2.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran:
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan
dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi,
program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar
peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi
lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
Penempatan dan penyaluran siswadisekolah dapatberupa :
1.Penempatansiswa didalam kelas.
2.Penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar.
3.Penempatan kedalam ekstrakulikuler
4.Penempatan kedala jurusan/program
Untuk kelancaran proses dan ketepatan hasil kerja,maka ada beberapa kegiatan yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah, secara keseluruhan yaitu:
a.Menetapkan kuota peserta didik dan bidang peminatan yang akandiseleng
garakan.
b.Menetapkan syarat pendaftaran sebagai calon peserta didik baru.
d.Mengumumkan kuota, bidang peminatan belajar, syarat pendaftarancalon
peserta didik baru, syarat pendaftaran ulang peserta didik baru,tata tertib sekolah
dan waktu mulainya pembelajaran tahun pelajaranbaru kepada calon peserta
didik baru atau masyarakat luas melalui
papan pengumuman di sekolah, media cetak setempat, danwebsite sekolah
4
Muhammad Surya,Jenis bimbingan Konseling,Bandung: Pustaka Bani Quraisy,2003),hal 2.
5. Layanan Konseling Perorangan:
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan
langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan
yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling
perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang
dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
6. Layanan Bimbingan Kelompok:
merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-
sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok
bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu
melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh
bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang
pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan
keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan
Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan pengembangan.
7. Layanan Konseling Kelompok:
merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota
kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta
didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling
Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
8. Layanan Konsultasi
Merupakan pelayanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam
memperolehwawasan,pemahaman,dan cara cara yang dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.Tujuan layanan Konsultasi
yaitu supaya orang-orang atau kelompok orang yang dilayani menjadi mampu
menghadapi semua tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas.
9. Layanan Mediasi:
Layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan ataupun
perselisihan dan memperbaiki hubungan antar peserta didik,dengan konselor
sebagai mediator.Tujuan layanan Mediasi adalah agar tercapainya hubungan
yang positif dan kondusif di antara siswa yang bertikai atau bermusuhan.
5
Hasan Langgung,Jenis layanan Bimbingan Konseling,( Jakarta: Pustaka Al-Husnah,1998)
BAB Ⅲ
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari makalah yang telah dibuat, penulis mengharapka nsaran mengenai
penulisan dan isi dari makalah ini. Sehingga pada makalah yang akan datang dapat lebih
sempurna.
DAFTAR PUSAKA