Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Tujuan dan Manfaat Bimbingan Konseling”

Dosen Pengampu : Dr Musdalifah Dachrud, S.Ag. S.Psi. M.Si

Nama Kelompok III

Muhammad Haikal Agus ( 20123061)

Serina Mansur (20123066)

Indar Sari Pawewang (20123041)

Zafna Tungkagi (20123053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MANADO

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tujuan dan Manfaat

Bimbingan dan Konseling” ini tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi

salah satu tugas mata kuliah “Bimbingan & Konseling”. Kami mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah

ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,

untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan jalan paling efektif dalam upaya pengembangan


kemampuan manusia. Melalui pendidikan, peserta didik dibina untuk menjadi dirinya yaitu
diri yang memiliki potensi yang luar biasa. Melalui kurikulum yang inovatif, peserta didik
diarahkan untuk menjadi manusia yang berkualitas, yang mampu menghadapi tantangan
dan perubahan jaman, bahkan mampu mengendalikannya.

Dalam rangka optimalisasi peserta didik itulah Bimbingan Konseling diperlukan di


setiap lembaga pendidikan. Mengandalkan peran guru saja belum cukup. Siswa perlu
mendapat perhatian dan bimbingan dari berbagai pihak termasuk guru pembimbing untuk
dapat menyingkirkan segala hambatan, baik persoalan-persoalan lain yang datang dari
sudut pandang kehidupan. Pada akhirnya peserta didik diharapkan mampu mewujudkan
kemampuan diri yang sesungguhnya.

Bimbingan konseling sebagai bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan dan
mempunyai tanggung jawab yang amat besar dalam mewujudkan manusia Pancasila.
Pelayanan bimbingan konseling diselenggarakan dalam rangka menemukan pribadi agar
peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara
positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Konseling?

iv
2. Apa Maanfat dari Bimbingan dan Konseling?
3. Apa saja Tujuan dari Bimbingan Konseling?

C. Tujuan
1. Mengetahui serta Memahami apa itu Bimbingan Konseling
2. Mengetahui dan Memahami apa manfaat dari Bimbingan Konseling
3. Mengetahui apa saja tujuan dari Bimbingan Konseling

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Bimbingan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia

dan oleh manusia. Dari manusia artinya pelayanan itu diselenggarakan berdasarkan hakikat

keberadaan manusia dengan segenap dimensi kemanusiaannya. Untuk manusia,

dimaksudkan bahwa pelayanan tersebut diselenggarakan demi tujuan-tujuan yang agung,

mulia dan positif bagi kehidupan kemanusiaan menuju manusia seutuhnya, baik manusia

sebagai individu maupun kelompok.

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang

yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun

dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling adalah proses

pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada

individu yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah

yang dihadapi oleh klien.

Jadi, bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan secara

terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai

vi
kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan

dalam pemahaman diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan

penyesuaian diri dengan lingkungan. Bimbingan sekolah dapat diartikan sebagai proses

pemberian bantuan kepada peserta didik dengan memperhatikan peserta didik sebagai

individu dan makhluk social serta memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu.

Tujuannya yaitu peserta didik dapat maju berkembang seoptimal mungkin untuk dapat

menolong dirinya dalam rangka menganalisis dan memecahkan permasalahannya sendiri.

Istilah konseling berasal dari bahasa Latin consillium yang berarti “bersama” yang

dirangkai dengan “menerima/memahami”. Adapun dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah

konseling berasal dari kata sellan yang berarti “menyerahkan/menyampaikan”. Konseling

adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh

seorang ahli (konselor) kepada individu. Bimbingan dan Konseling adalah upaya

pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa, pencegahan terhadap timbulnya masalah-

masalah yang dihadapinya, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.

Sehubungan dengan target populasi layanan bimbingan dan konseling, layanan bimbingan

dan konseling tidak terbatas pada individu yang bermasalah, tetapi meliputi seluruh siswa.

Adapun program bimbingan harus berdiferensisasi baik dari segi pendekatan teknik,

kegiatan, sumber maupun pihak-pihak yang terlibat.

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah guidance &

counseling dalam bahasa inggris. Sesuai dengan istilahnya, bimbingan dapat diartikan

vii
secara umum sebagai bentuk bantuan. Namun dalam pengertian yang sebenarnya, tidak

setiap bentuk bantuan adalah bimbingan. Sesuai SK Mendikbud 25/1995 dalam Santoso

2009 bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara

perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam

bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir, melalui

berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Makna bimbingan selalu berdampingan dengan makna konseling, atau dengan kata

lain bahwa makna dari bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan. Jones dalam

Sutirna (2013) menyatakan bahwa konseling merupakan bagian dari bimbingan.

Pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan, artinya dalam satu kesatuan

yang utuh. Namun, perlu diingat bahwa setiap bimbingan belum dikatakan sebagai

konseling, tetapi konseling dapat dipastikan bimbingan. Dengan kata lain, konseling

merupakan salah satu teknik pelayanan bimbingan secara keseluruhan, yaitu dengan cara

memberikan bantuan secara individual (face to face relationship). Bimbingan tanpa

konseling ibarat pendidikan tanpa pengajaran atau perawatan tanpa pengobatan.

Pelayanan bimbingan dan konseling adalah pemberian bantuan kepada individu

dalam memecahkan masalahnya secara perorangan dalam suatu pertalian hubungan tatap

muka. Sejalan dengan visi bimbingan dan konseling tersebut, maka misi bimbingan dan

konseling harus dapat membantu memudahkan siswa mengembangkan seluruh aspek

kepribadiannya seoptimal mungkin sehingga terwujud siswa yang tangguh menghadapi

viii
masa kini dan masa mendatang, yaitu siswa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

tinggi, sehat jasmani dan rohani, mempunyai kepribadian yang mantap, mandiri serta

mempunyai tanggung jawab terhadap diri, masyarakat dan bangsanya mengalami suatu

masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien (Prayitno

& Amti, 1999)

B. Manfaat Bimbingan dan Konseling

a. Manfaat BK untuk Peserta Didik

1. Untuk Rencana Studi

Bimbingan Konseling membantu rencana untuk kegiatan studi, untuk

berkembang di kehidupan bagi peserta didik, untuk masa depan yang baik, yang

berkarakter, dan sesuai dengan keinginan peserta didik.

2. Adaptasi

Penyesuaian diri terhadap lingkungan dalam pendidikan dan dalam

bermasyarakat agar tidak kesulitan dalam bersosial adalah satu contoh manfaat

dari bimbingan konseling. Memang tidak mudah menyesuaikan diri di

lingkungan baru, maka dari itu siswa harus belajar sejak dini menyesuaikan diri

dari lingkungan kerja ataupun lingkungan sekolah dan sekitar rumah.

Penyesuaian diri dengan sangat baik membantu dalam bebagai hal. Seperti, kita

tidak merasa sendiri di tempat yang baru, lebih mudah untuk akrab dengan

ix
orang baru dan juga tidak kesulitan kalau kita membutuhkan informasi. Kita

bisa memulai obrolan dan bertanya.

3. Membantu Kebutuhan Berkarir

Mencari wawasan di dunia kerja ataupun untuk mencari informasi berkarir yang

bisa menunjang potensi dalam berkarir di masa yang akan datang. Ketika siswa

memiliki cita-cita, maka akan mencari tahu dimana harus mendapatkan

informasi yang terdapat pelajaran atau pengetahuan dalam menunjang karirnya.

4. Sikap Positif

Agar siswa mampu dengan baik mengembangkan sikap positif dalam

menggambarkan orang di sekitar mereka maupun di lingkugan yang baru

dikenali terhadap orang yang disenangi. Karena hal ini sangat penting

mengetahui atau mengenal lebih lanjut, mengenal lebih dalam orang yang

disenangi, maka akan membuat siswa merasa nyaman di dekatnya. Hal ini

karena merasa tahu sisi ataupun mengenal karakter orang yang disenangi.

5. Membantu siswa dalam Mengejar cita-cita

Manfaat konseling berikut yaitu membentuk pola pikir yang cenderung kearah

karir. Contohnya, apabila siswa memiliki cita-cita menjadi seorang dokter, maka

siswa akan mengarahkan diri untuk melakukan, mengamati, dan mempelajari

kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan karir menjadi dokter.

x
Dengan demikian, maka siswa ketika meraih cita-citanya tidak kesulitan

menyesuaikan diri karena sudah memiliki sedikit wawasan dasar atau sedikit

pengetahuan tentang cita-cita yang diinginkan.

Dengan demikian manfaat bimbingan konseling yang sangat berguna bagi para

siswa. Bimbingan konseling tidak selalu diberikan kepada siswa yang memiliki

Trouble Maker tetapi sebenarnya bimbingan konseling juga diperlukan karena

untuk membantu siswa dalam perkembangan dirinya.

b. Manfaat Bimbingan dan Konseling

 Bimbingan konseling akan membuat diri kita merasa lebih baik, merasa lebih

bahagia, tenang dan nyaman karena bimbingan konseling tersebut membantu

kita untuk menerima setiap sis yang ada di dalam diri kita.

 Bimbingan konseling juga membantu menurunkan bahkan menghilangkan

tingkat-tingkat stress dan depresi yang kita alami karena kita dibantu untuk

mencari sumber stress tersebut serta dibantu pula mencari cara penyelesaian

terbaik dari permasalahan yang belum terselesaikan itu.

 Bimbingan konseling membantu kita untuk dapat memahami dan menerima diri

dan orang lain sehingga akan meningkatkan hubungan yang efektif dengan

orang lain serta dapat berdamai dengan diri sendiri.

 Perkembangan personal akan meningkat secara positif karena adanya bimbingan

konseling.

xi
 Menciptakan pandangan positif kepada diri sendiri dengan adanya perasaan

lebih bahagia, lebih baik, tenang serta nyaman.

 Menurunkan tingkat stress yang dialami oleh siswa akibat tugas dan beban

belajar yang cukup banyak ataupun karena persoalan lain yang harus

dihadapinya.

 Membantu siswa untuk lebih memahami diri sendiri maupun orang lain

sehingga akan tercipta kekerabatan yang erat secara efektif.

 Membantu siswa untuk lebih mampu mengembangkan diri sehingga dapat

menggunakan potensi yang ada pada dirinya secara optimal di masa depan.

 Membantu peserta didik dalam mengembangkan kesadaran diri akan

kemampuan, potensi, keunikan dan citra diri. Agar peserta didik mampu dalam

mengembangkan kemampuan untuk belajar dengan baik.

c. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan dari Konseling ini pada dasarnya ada dua. Pertama, meningkatkan

kemampuan untuk mengenal dan berelasi secara sehat dengan diri sendiri. Kedua,

meningkatkan kemampuan berelasi dengan sesama.

Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu individu

memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan

prediposisi yang dimilikinya, berbagai latar belakang yang ada serta sesuai dengan

tuntutan positif lingkungannya. Dalam kaitan ini bimbingan dan konseling membantu

xii
individu untuk menjadi insan yang berguna dalam kehidupannya yang memiliki

berbagai wawasan, pandangan, interprestasi, pilihan, penyesuaian, dan keterampilan

yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya. Tujuan khusus bimbingan

merupakan penjabaran umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan

permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan

kompleksitas permasalahannya itu.

Tujuan umum bimbingan dan konseling menurut Prayitno & Amti (1999)

adalah membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan

tahap perkembangan dan prediposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan

bakat-bakatnya), berbagai latar belakang pendidikan yang ada (seperti latar belakang

keluarganya, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif

lingkungannya. Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling menurut Sukardi

(2000) adalah membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan

perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar, dan karier.

Adhiputra (2012) mempertegas bahwa bimbingan dan konseling bertujuan

mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, danm Negara, serta diselenggarakan dengan

keteladanan, membangun kemauan serta kreativitas peserta didik. Jadi, secara umum

layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mengenal bakat,

xiii
minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan

pendidikan untuk merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Tujuan yang ingin dicapai bimbingan dan konseling adalah tercapainya

perkembangan yang optimal, penyesuaian diri yang baik, penyelesaian masalah yang

dihadapi, kemandirian, kesejahteraan dan kebahagiaan serta kebermaknaan dalam

kehidupan. Dalam kaitannya dengan domain layanan bimbingan dan konseling adalah

meliputi pendidikan atau belajar,pribadi, sosial dan karir.

Tujuan bimbingan dan konseling di sekolah adalah untuk membantu :

 Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang

tinggi.

 Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukan pada

saat proses belajar mengajar berlangsung dan dalam hubungan sosial.

 Sebagai wadah atau adanya media terjadinya komunikasi langsung antara Guru

Bimbingan Konseling dengan peserta didik, khusus bagi peserta didik dapat

menyampaikan permasalahan kelas atau pribadi atau curhat di kelas.

 Dapat terjadinya kesempatan bagi Guru Bimbingan Konseling melakukan tatap

muka.

Sejalan dengan perkembangan konsep bimbingan dan konseling, maka tujuan

bimbingan dan konseling mengalami perubahan, dari yang sederhana sampai ke

yang lebih konfrehensip. Menurut Bradshow tujuan bimbingan dan konseling untuk

xiv
memperkuat fungsi pendidikan. Adapun pandangan dari Tiedeman Ia menyatakan

tujuan bimbingan dan konseling untuk membantu orang menjadi insaneyang

berguna, tidak hanya sekedar mengikuti kegiatan- kegiatan yang berguna saja.

Tujuan konseling dapat terentang dari sekedar klien yang mengikuti kemamuan

dari konselor sampai pada masalah pengambilan keputusan, pengembangan,

kesadaran, pengembangan pribadi, penyembuhan dan penerimaan diri sendiri.

Adapubn dari Myer Beliau mengatakan tujuan dari bimbingan dan konseling

adalah untuk pegembangan yang mengarah pada perubahan positif pada diri

individu.

Dari Beberapa rumusan tujuan bimbingan dan konseling yang telah diuraikan

diatas, ada beberapa tujuan yang didukung secara eksplisit maupun implicit oleh

para konselor yaitu:

1. Pemahaman, dengan adanya pemahaman terhadap akar dan perkembangan


kesulitan emosional, mengarah kepada peningkatan kapasitas untuk lebih
memilih kotrol rasional ketimbang perasaan dan tindakan.
2. Berhubungan dengan orang lain, agar lebih mampu membentuk dan
memperthankan hubungan yang bermakna dan memuaskan dengan orang lain,
misalnya dalam keluarga atau tempat kerja,
3. Kesadaran diri, maksudnya agar seorang lebih peka terhadap pemikiran dan
perasaan yang selam ini ditahan atau ditolak, agar dapat mengembangkan
perasaan yang lebih akurat berkenaan dengan bagaimana penerimaan orang lain
terhadap diri.

xv
4. Penerimaan diri, yaitu pengembangan sikap positif terhadap diri yang ditandai
oleh kemampuan menjelaskan pengalaman yang selalu ditandai oleh kemampuan
menjelaskan pengalaman yang selalu menjadi subjek kritik diri dan penolakan.
5. Aktualisasi diri dimana maksudnya adalah pergerakan kearah perubahan potensi
atau penerimaan integrasi bagian diri yang sebelumnya saling bertentangan.
6. Pencerhan, pencerahan disini bias membantu klien agar mencapai kondisi
kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
7. Pemecahan masalah, dimana untuk menemukan pemecahan masalah atau jalan
keluar dari masalah tertentu yang bahkan tidak bias dipecahkan oleh klien
sendiri.
8. Memiliki keterampilan sosial, dapat mempelajari dan menguasai keterampilan
sosial dan interpersonal seperti mempertahankan kontak mata, tidak menyela
pembicaraan, asetrif atau pengendalian emosi.
9. Perubahab kognitif, mengantikan kepercayaan yang tidak rasional atau pola
pemikiran yang tidak dapat diadaptsi, diasosiasikan dengan tingkah laku
penhancuran diri.
10. Perubahan tingkah laku, mengantikan pola tingkah laku yang maladaptive atau
merusak.
11. Perubaha sistem, memperkenalkan perubahan dengan cara beroperasinya sistem
sosial misalnya keluarga.
12. Penguatan, berkenaan dengan keterampilan, kesadaran dan pengetahuan yang
akan membuat klien mampu mengontrol kehidupannya.
13. Restitusi, membantu klien membuat perubahan kecil terhadap perilaku yang
merusak.
14. Repruduksi dan aksi sosial, menginspiasikan dalam diri seseorang hasrat dan
kapasitas untuk peduli terhadap orang lain, membagi pengetahuan dan

xvi
mengkontribuskan kebaikan bersama melalui kesepakatan politik dan kerja
komunitas.
Dengan memperhatikan butir- butir tujuan bimbingan dan konseling
sebagaimana tercantum dalam rumusan tersebut, tujuan umum bimbingan
konseling adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara
optimal sesuai dengan tahap perkembangan yang dimilikinya seperti kemampuan
dasar dan bakat, berbagai latar belakang yang ada seperti latar belakang keluarga,
pendidikan dan status sosial ekonomi. Tujuan khusus bimbingan dan konseling
merupakan penjabaran tujuan umum yang dikaitkan secara langsung dengan
permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan
kompleksitas permasalahnnya itu. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa
tujuan dari bimbingan dan konseling adalah untuk mencapai tujuan
perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

xvii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang untuk mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Dan konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara oleh seorang ahli kepada individu yang sedang
mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Manfaat dari bimbingan dan konseling pun ada banyak sekali, terutama pada hal
yang merujuk pada yang baik dan positif. Selain untuk pengembangan diri, penyembuhan,
pemaksimalan karakter dan akhlak serta kesehatan mental, bimbingan dan konseling juga
banyak membantu manusia dalam urusan masa kini, masa lalu, dan masa yang akan datang.
Karena bimbingan dan konseling bukan hanya tentang mencari solusi dan dibina atau
dibimbing agar lebih baik, melainkan juga untuk kewarasan diri, kestabilan emosi dan
mental, serta mengembangkan potensi, pribadi, dan diri yang lebih baik.

Dan tujuan bimbingan dan konseling adalah untuk tercapainya perkembangan


yang optimal, penyesuaian diri yang baik, penyelesaian masalah yang dihadapi,
kemandirian, kesejahteraan dan kebahagiaan serta kebermaknaan dalam hidup. Dan
bimbingan konseling juga bertujuan untuk menolong atau membantu orang lain agar keluh
kesah, kekurangan, keresahan, dan permasalahan yang ada setidaknya bisa terkurang dan
teratasi dengan adanya solusi-solusi. Karena pada hakikatnya manusia selalu membutuhkan
manusia yang lain dalam hidup ini. Selain untuk meringankan dan saling membutuhkan,
manusia juga perlu menolong dan saling menopang

xviii
B. Saran

Dalam proses pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam segi teknis pembuatan makalah ataupun penyusunan materi, maka dari
itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Kami berharap pembaca juga bisa memaklumi setiap kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini. Kiranya nanti kami para pemakalah dapat menyusun makalah
yang lebih baik lagi pada kesempatan yang lain dan pada waktu kedepannya.

xix
DAFTAR PUSTAKA

Elly Leo Fara, Bimbingan Klasikal Yang Aktif dan Menyenangkan Dalam Layanan
Bimbingan & Konseling, Bandung: CV.Rasi Terbit, 2017

Dr Julianto Simanjuntak, Johana Rosalina, Mesach Krisetya dan Dwidjo Saputro


Perlengkapan Seorang Konselor (panduan lengkap belajar konseling),Tangerang: Yayasan
Pelikan, 2007

BKI’A 20, The World of Counselor: Graflit, Talaga Bestari: CV. Anagraf Indonesia, 2022

Wildan Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus Di sekolah, Jakarta: PT Bumi Aksara,


2018

Tutok Agus Suryanto, Memahami Bimbingan dan Konseling Belajar, Jawa Barat: Penerbit
Adab, 2020

xx
xxi

Anda mungkin juga menyukai