Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli
Bimbingan 1. Bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan jabatan, dan pribadi yang mereka miliki atau kembangkan, dan sebagai satu bentuk bantuan yang sistematik melalui mana siswa dibantu untuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan. (Dunsmoor & Miller, dalam McDaniel, 1969). 2. Bimbingan membantu setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya sendiri. (Chiskolm, dalam McDaniel, 1959). 3. Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan dan mengarahkan hidupnya sendiri, yang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman pengalaman yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat. (Lefever, dalam McDaniel, 1959). 4. Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik. (Smith, dalam McDaniel, 1959). Konseling 1. Konseling adalah kegiatan di mana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, di mana ia diberi bantuan pribadi dan langsung dalam pemecahan masalah itu. Konselor tidak memecahkan masalah untuk klien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan. (Jones 1951) 2. Suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu oleh karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang telah terlatih dan berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi. (Maclean, dalam Sherzer & Stone, 1974). 3. Suatu proses di mana konselor membantu konseli membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya. (Smith, dalam Sertzer & Stone, 1974). 4. Proses dalam mana konselor membantu konseli membuat interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubung dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian yang perlu dibuatnya (A.C. English, dalam Shertzer & Stone, 1974).
Kesimpulan Pengertian Bimbingan dan Konseling Menurut Para Ahli
Bimbingan 1. Bimbingan berusaha membantu individu 2. Bimbingan berusaha memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan yang tersedia yang meliputi kesempatan pendidikan, jabatan 3. Bimbingan diberikan kepada individu 4. Bimbingan mempersiapkan individu untuk memasuki suatu jabatan 5. Bimbingan dilakukan secara sistematik 6. Bimbingan bertujuan agar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan kehidupan 7. Bimbingan berusaha agar klien memahami diri sendiri 8. Bimbingan merupakan bagian dari proses pendidikan 9. Bimbingan diberikan kepada anak muda 10. Bimbingan menentukan dan mengarahkan dirinya sendiri Konseling 1. Bantuan itu diberikan secara langsung kepada siswa. 2. Tujuan konseling adalah agar siswa dapat mencapai perkembangan yang semakin baik, semakin maju. 3. Konseling merupakan proses interaksi antara dua orang masing-masing disebut konselor dan klien. 4. Dilakukan dalam suasana profesional. 5. Berfungsi dan bertujuan sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien. 6. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan. 7. Dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka. 8. Individu yang dikonseling adalah individu yang sedang mengalami gangguan atau masalah. 9. Dilakukan oleh orang yang ahli (profesional), yaitu orang yang telah terlatih baik dan telah memiliki pengalaman. 10. Bertujuan untuk mengatasi suatu masalah/gangguan Rumusan 11. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan. Bantuan itu dilakukan dengan menginterpretasikan fakta-fakta atau data, baik mengenai diri individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya, khususnya yang menyangkut pilihan-pilihan, dan rencana- rencana yang akan dibuat.
Analisis Persamaan Bimbingan dan Konseling
1. Antara bimbingan dan konseling sama-sama membantu kepada individu dalam memecahkan sebuah masalah. Dalam artian ini dapat kita simpulkan bahwa bimbingan dan konseling memiliki tujuan sebagai wadah mencari jalan keluar dalam setiap masalah yang di hadapi individu atau kelompok. Contohnya seperti seorang guru BK yang membantu para siswanya untuk menemukan serta mengembangkan minat bakat, selain itu memberikan solusi dari masalah yang dihadapi siswa. 2. Sama-sama berurusan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis. Contohnya guru BK dapat mengetahui serta menyikapi setiap karakter siswanya. 3. Melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi. Contohnya setiap konselor dapat berinteraksi dengan klien ( konseli ) dengan meciptakan rasa nyaman 4. Sama-sama beracuan pada norma-norma yang berlaku. 5. Bagian integral dari pendidikan dan pengembang individu.
Analisis Perbedaan Bimbingan dan Konseling
1. Kegiatan Untuk kegiatan bimbingan lebih condong melakakukan usaha pemberian informasi dan melakukan pencegahan kepada individu dalam mengatasi suatu masalah. Sedangkan untuk konseling, kegiatan lebih mengharuskan tatap muka dalam mengatasi suatu masalah. Jadi kesimpulannya bimbingan lebih mengutamakan pada pencegahan suatu masalah. Sementara umtuk konseling, lebih mengutamakan seseorang agar bisa memecahkan masalahnya sendiri. 2. Tenaga Untuk hal tenaga bimbingan bisa diterapkan oleh guru, orang tua, wali kelas, kepala sekolah dan orang dewasa kepada siswa atau murid yang memerlukannya. Sedangkan untuk konseling, tenaga yang diterapkan tidak semua individu bisa. Hanya orang-rang yang terlatih, karena melakukan konseling butuh keahlian. Visi Misi Bimbingan dan Konseling Visi Bimbingan Konseling Terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam memberikan dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal, mandiri, dan bahagia dalam mengembangkan kemandirian yang optimal sesuai dengan hakekat manusia, baik sebagai mahluk individu atau mahluk sosial. Maksud dari artian membahagiakan adalah dalam bimbingan konseling terdapat asas keterbukaan sehingga dengan berbagi cerita ( share a story) akan membuat kelegaan dalam diri kita yang membuat permasalahan tersebut sedikit mendapat pencerahan dan dengan adanya bimbingan konseling kita bisa mengetahui banyak pengalaman yang bisa dijadikan pembelajaran dalam diri kita kedepannya. Melalui proses bimbingan dan konsenling, setiap manusia akan mendapatkan haknya yakni untuk didengarkan. Sehingga para konseli akan merasa bahagia mengetahui bahwa masih ada banyak orang yang peduli akan hidupnya. • Menjadi program studi yang unggul penghasil pendidik yang bertaraf nasional berwawasaan global dan inovatif dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling yang berbasis riset dan teknologi, serta nilai keislaman. • Menjadi program studi Bimbingan dan Konseling yang berwawasan konservasi dan bereputasi Internasional. Misi Bimbingan dan Konseling • Menyelenggarakan program akademik dan professional bidang Bimbingan dan Konseling berbasis nilai keislaman • Menyelenggarakan riset dalam bidang ilmuan Pendidikan utamanya Bimbingan dan Konseling berbasis nilai keislaman • Menyelenggarakan program layanan pengabdian pada masyarakat dalam bidang Bimbingan dan Konseling berbasis nilai keislaman • Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan ilmu bimbingan dan konseling yang memandirikan. • Menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan (continuing education) untuk meningkatkan kualitas kinerja dan profesionalitas konselor. • Menjalin kerjasama bidang pendidikan pada tingkat nasional dan internasional serta meningkatkan partisipasi masyarakat (stakeholder) dalam pembangunan pendidikan nasional. Tujuan Bimbingan dan Konseling • Menghasilkan tenaga pendidik dalam bidang keahlian bimbingan dan konseling dengan berlandaskan nilai-nilai KeIslaman, yang: a. Berjiwa Pancasila atas dasar keyakinan Islam, b. Memiliki integritas kepribadian, c. Terbuka dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan bimbingan dan konseling, d. Menguasai konsep, nilai-nilai dan sikap, serta keterampilan profesional dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling, e. Mengaplikasikan konsep, nilai-nilai dan sikap, serta keterampilan dalam menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling untuk mencapai kemandirian peserta didik. • Menghasilkan penelitian dalam bidang bimbingan dan konseling secara ilmiah dan professional berbasis nilai keIslaman. • Menghasilkan kerjasama di tingkat nasional dan internasional khususnya dalam bidang Bimbingan dan Konseling berbasis nilai keIslaman. • Menghasilkan pendidik, asisten peneliti, laboran, pengembang media, wirausahawan, motivator pada bidang Bimbingan dan Konseling yang berkepribadian Pancasila, berwawasan konservasi, dan bereputasi Internasional