Anda di halaman 1dari 11

makalah

layanan bimbingan dan konseling

Kata Pengantar

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah Makalah ini
dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai jenis layanan Bimbingan dan
Konseling dengan harapan agar mahasiswa/i dapat memahami dan mengetahui apa itu layanan
Bimbingan dan Konseling. Terima kasih penulis ucapkan kepada;

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan keadaan yang baik.

2. Orangtua dan keluarga penulis atas doa, nasehat dan bimbingan moral maupun materil.

3. Ibu Fitri Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling.

4. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Harapan penulis semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
karena dalam Makalah ini masih banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan segala saran dan kritik bagi para pembaca, yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan Makalah ini.

Indralaya, 30 Septembar 2014

Penulis,

Daftar Isi

Kata Pengantar..............................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang..................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.............................................................................................4

C. Tujuan Pembuatan Makalah.............................................................................4

D. Manfaat Pembuatan Makalah...........................................................................4

Bab II Pembahasan

A. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling....................................................5

B. Jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.................................................7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan......................................................................................................13

B. Saran................................................................................................................13

Daftar Pustaka.............................................................................................................14
Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan di negara
asalnya yaitu Amerika Serikat. Bermula dari banyaknya pakar pendidikan yang menamatkan studinya di
negeri Paman Sam itu kembali ke Indonesia dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan konseling
yang baru. Hal itu terjadi sekitar tahun 60-an. Tidak dapat dibantah bahwa pakar pendidikan itu telah
menggunakan dasar-dasar pemikiran yang diambil dari pustakaan Amerika Serikat. Khususnya mengenai
pandangan mengenai anak didik yaitu bahwa anak didik mempunyai potensi untuk berkembang karena
itu pendidikan memberikan situasi kondusif bagi perkembangan potensi tersebut cara optimal.

Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia cenderung berorientasi layanan pendidikan


(intruksional) dan pencegahan. Sejak tahun 1975 bimbingan dan konseling digalakkan di sekolah-sekolah
(Rochman Natawidjaja, 1987). Upaya ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa sehingga ia
dapat berkembang dengan seoptimal mungkin. Disini amat terlihat konsep Barat mendominasi
bimbingan dan konseling di sekolah. (Sumber: Buku Konseling individual Teori dan Praktek, Karangan:
Prof. Dr. Sofyan S.Willis).

Bimbingan Konseling itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami
sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta
dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau
kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal,
mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi layanan Bimbingan dan Konseling?

2. Apa jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

1. Mengetahui definisi layanan Bimbingan dan konseling.


2. Mengetahui jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.

D. Manfaat Pembuatan Makalah

1. Memberi informasi mengenai definisi layanan Bimbingan dan Konseling.

2. Memberi informasi mengenai jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.

Bab II

Pembahasan

A. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Definisi bimbingan

Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan
memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank parson,
dalam Jones, 1951).

bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan
kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku (Prayitno dan Erman Amti, 1994: 99).

bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-
individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau
sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito 1982: 11)
Jadi, Bimbingan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk
menbina, mengarahkan maupun menunjukkan arah jalan keluar suatu permasalahan agar individu dapat
memahami dirinya sendiri dan lingkungannya (membantu individu agar berkembang dengan baik).

2. Definisi konseling

Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,


motivasi, dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan
untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut (Bernard & Fullmer, 1969).

Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor)
membantu yang lain supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah
hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan dating (James P. Adam yang dikutip
oleh Depdikbud, 1976:19).

konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-
interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan, rencana, atau penyesuaian-
penyesuaian yang perlu dibuat (Smith dalam Shertzer & Stone, 1974).

Jadi, konseling adalah pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli baik berupa saran, kritik, atau
motivasi guna terpecahnya suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli.

3. Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan kepada siswa
secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga siswa sanggup
mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta
didik di sekolah agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dalam upaya
membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensinya. Oleh karena
itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personil
sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas.

B. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar berhasil dalam
belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. (Tohirin, 2009:12).

Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu kegiatan bimbingan dan konseling disebut
layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan (klien),
dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan
oleh sasaran layanan itu.

Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan
bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing komponen layanan diperlukan
strategi implementasi program.

1. Layanan Orientasi

Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk
mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan
orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di
Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program
ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.

2. Layanan Informasi

Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui
komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti: buku,
brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi bertujuan untuk membekali seseorang dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk kepentingan hidup
dan perkembangannya.

3. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok
dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya,
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan
pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyalurkan atau menempatkan
dirinya dalam berbagai program sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan
yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan
potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan
segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi
untuk pengembangan.

Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3 fungsi, yaitu

a. fungsi pemahaman, terkait dengan dipahaminya potensi dan kondisi diri.


b. fungsi pencegahan, karena peserta didik telah memperoleh layanan penempatan dan penyaluran
yang merealisasikan dirinya pada keadaan dan posisi yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, minat dan
kondisi pribadinya sehingga akan terhindar atau tercegah permasalahan atau hambatan berkaitan
dengan pengembangan diri.

c. fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yaitu terpelihara dan berkembangnya potensi, bakat,
minat dan kondisi pribadi peserta didik itu sendiri.

5. Layanan Penguasaan Konten

Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi. Layanan Penguasaan
Konten berkaitan dengan fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi
pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan, dan sebagainya
atau kebiasaan dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah, sebagai peserta didik tugasnya adalah
belajar, di dalam keluarga ia mengembangkan kebiasaan dalam berhubungan dengan orang lain,
saudara, teman sebaya dan di masyarakat. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu
menghasilkan terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dalam perkembangan diri secara
berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan yang telah terpelihara dan membangun prestasi.

6. Layanan Konseling Perorangan

Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor
dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami siswa tersebut. peserta didik
memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan Konseling atau Konselor.
Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari permasalahan yang dialami. Konseling
individu sebagai pendekatan efektif bagi peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan
diri, pengalaman dan perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke
arah membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas adalah
masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.

Membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota dapat saling mengungkapkan perasaan
secara leluasa yang berorientasi pada kenyataan yang dihadapi dan mengembangkan kemampuan
berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-
nilai kehidupan dan tujuan kehidupan serta belajar dan atau menghilangkan sikap perilaku tertentu.
Layanan Konseling Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi
permasalahan sejenis melalui dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir atau jabatan dan
pengambilan keputusan.

8. Layanan Bimbingan Kelompok


Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa melalui dinamika kelompok memperoleh
berbagai bahan dari narasumber tertentu. Sumber pembahasan bersifat aktual.

Memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama melalui dinamika kelompok, membahas topik
yang dipilih sesuai kebutuhan dalam kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok terkait dengan fungsi
pencegahan, yaitu berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau hambatan melalui
pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya hubungan dalam berkomunikasi di
antara anggota kelompok sehingga dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap
dan komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam pengambilan keputusan.

9. Layanan Konsultasi

Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan pemahaman dan cara-cara yang perlu
dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.

Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah: orang tua
atau wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru Bimbingan Konseling atau
Konselor bisa bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog,
atau psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling, bagi Guru Bimbingan Konseling
yang telah berkewenangan membuka praktik di luar sekolah dengan cara mengambil studi profesi
konselor. Layanan Konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan,
yaitu untuk membantu peserta didik dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta didik)
memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang
ditemui, sesuai kondisi lingkungan di sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman
sejawat dan institusi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan
Konseling atau Konselor.

10. Layanan Mediasi

Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam
keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan. Sehingga dapat
mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara pihak-pihak yang berselisih.

Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
berusaha mengantarai atau membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu
tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan antarpersonal.
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Layanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan didalam berbagai bidang kehidupan karena
dengan adanya layanan Bimbingan dan Konseling ini maka seorang siswa akan merasa lebih mudah
memecahkan masalah yang dihadapinya. Layanan Bimbingan dan Konseling memberikan efek yang baik
karena memberikan suatu solusi, rencana, motivasi, bimbingan, ide, gagasan dan sebagainya dalam
mengatasi suatu permasalahan.
Layanan Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu wadah yang efektif dalam pendidikan karena
menjadi tempat pemberian bantuan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian
dalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan
potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta menjadi seseorang yang good and smart citizenship.

B. Saran

Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui apa itu Bimbingan Konseling dan jenis-jenis layanan
Bimbingan dan Konseling, dengan pengetahuan itu hendaklah kita sebagai calon pendidik bisa menjadi
seorang konselor yang baik, yang bisa menjadi teman curhat dan tempat konsultasi peserta didik yang
signifikan, dapat dipercaya dan dapat memberikan bantuan pemecahan masalah.

Daftar Pustaka

Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University Press (di
akses pada tanggal 10 september 2014, pukul 20.34 WIB)

Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: RINEKA CIPTA.

Modul Model Pelayanan Bimbingan Konseling Created By Drs. Amdani Sarjun


http://ewintri.wordpress.com (di akses pada tanggal 12 Septembar 2014, pukul 19.23 WIB)

http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html (di akses pada tanggal


12 September 2014, pukul 20.12 WIB)

Anda mungkin juga menyukai