Anda di halaman 1dari 9

BIDANG BIMBINGAN BK DAN JENIS JENIS LAYANAN BK

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Wawasan Dasar BK

Dosen Pengampu: Dony Darma Sagita M.Pd. Kons.

Disusun Oleh:

Nazwah Rahmadillah 2201015029

Nabila Rahma Putri 2201015025

Siti Rohmaliah Novianti 2201015037

Salwa Ayu Riyantika 2201015041

Khazaini Tanaffasa Juana 2201015050

Anindya Putri Ambariyanti 2201015094

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2022
Bidang Bimbingan BK
Bidang Bimbingan dan Konseling Menurut Endang Ertiati Suhesti di
dalam buku “Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap” terdapat 6 bidang
bimbingan konseling yaitu:

1. Bidang pengembangan pribadi, bimbingan dan konseling yang ditujukan untuk


membantu individu mengatasi kesulitan peahaman terhadap dirinya sendiri,
dan membantu mengatasi kesulitan dalam menggali potensi diri yang dimiliki,
juga membantu individu dalam mengembangkan dirinya dalam lingkungan
sekitarnya.
2. Bidang pengembangan sosial, bidang pengembangan sosial berkaitan erat
dengan bagaimana individu berhubungan dengan lingkungan di sekitarnya,
melalui hubungan sosial yang dihadapi individu.
3. Bidang pengembangan belajar, bidang belajar mencakup permasalahan yang
berkaitan dengan kesulitan belajar seseorang.
4. Bidang pengembangan karir, berkaitan dengan pemahaman individu terhadap
dunia kerja. Selain itu, pengembangan karir yang sesuai dengan kemampuan
dirinya dan pennyesuaian pekerjaan dengan keadaan dirinya.
5. Bidang pengembangan kehidupan berkeluarga, bahwa bimbingan keluarga
dimaksudkan untuk membantu individu dalam mencari, menetapkan serta
mengambil keputusan berkenan dengan rencana perkawinan atsu kehidupan
keluarga yang sedang dijalaninya.
6. Bidang pengembangan kehidupan beragama, dimaksudkan untuk membantu
individu dalam memantapkan diri berkaitan dengan perilaku keberagamaan
menurut agama dan keyakinan yang dianutnya.

Layanan dan Kegiatan Bimbingan dan Konseling

a. Layanan Orientasi

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk


memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang mau
dimasukinya.
1. Layanan orientasi di sekolah
Allan & McKean (1984) menegaskan bahwa tanpa program-program
orientasi, peroide penyesuaian untuk Sebagian besar siswa berlangsung kira-
kira tiga atau empat bulan. Hal-hal yang perlu diketahui itu Pada garis
besarnya adalah keadaan lingkungan fisik (seperti Gedung-gedung,
peralatan, kemudahan-kemudahan fisik), materi dan kondisi kegiatan
(seperti jenis kegiatan lamanya kegiatan berlangsung syarat-syarat bekerja,
suasana kerja), peraturan dan berbagai ketentuan lainnya (seperti disiplin,
hak dan kewajiban) jenis personal yang ada, tugas masing-masing dan
saling hubungan di antara mereka.
2. Metode layanan orientasi sekolah
Untuk anak anak yangs egera akan memasuki SLTP, Allen & McKean
menyarankan beberapa kegiatan:
a. Kunjungan ke SD pemasok
b. Kunjungan ke SLTP pemesan
c. “malam” pertemuan dengan orang tua
d. Staf konselor bertemu dengan guru membicarakan siswa-siswa baru
e. Mengunjungi kelas
f. Memanfaatkan siswa senior
3. Layanan orientasi di luar sekolah

Cara penyajian orientasi di luar sekolah sangat tergantung pada jenis


orientasi yang diperlukan dan siapa yang memerlukannya. Lembaga-
lembaga seperti “badan penasihat perkawinan”, “pusat rehabiklitas
narapidana”, “pusat orientasi tenaga kerja”, dan lain-lain dapat dibentuk dan
konselor menjadi tenaga serta peggerak Lembaga bantuan bantuan khusus di
masyarakat itu.

b. Layanan informasi

Secara umum, bersama dengan layanan orientasi bermaksud


memberikan pemahaman kepada individu-induvidu yang berkepentingan
tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau
kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang
dikehendaki.

c. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok, adalah layanan konseling dalam rangka


membantu sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan
dari narasumber yang berguna untuk menunjang kehidupannya, baik sebagai
individu maupun sebagai pelajar untuk dapat menyesuaikan diri dalam suasana
kelompok, menerima secara terbuka persamaan dan perbedaan antar anggota
kelompok.

Tujuan Layanan bimbingan kelompok (Prayitno, dkk. 2004.) agar


peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik)
tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial,
serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika
kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan
Pengembangan. Layanan bimbingan kelompok mempunyai 3 fungsi, yaitu
(Sukardi,Dewa Ketut: 2010.) :

1. Berfungsi informatif
2. Berfungsi pengembangan
3. Berfungsi preventif dan kreatif

d. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok, adalah layanan bimbingan dan konseling


dalam rangka membantu siswa secara bersama-sama membahas dan
mengentaskan masalah yang dialami masing-masing anggota kelompok.
Layanan konseling kelompok merupakan layanan yang diberikan guna
mengentaskan masalah-masalah yang indentik yang dialami oleh beberapa
siswa, sehingga melalui layanan konseling kelompok ini dengan bantuan
konselor, peserta didik yang mengalami masalah yang sama tersebut dapat
saling memberikan masukan untuk memperoleh jalan keluar atau solusi.
e. Layanan Konsultasi

Layanan Konsultasi (Prayitno, dkk. 2004.) adalah sebagai suatu proses


penyediaan bantuan teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan
konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang
membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah. konseling atau psikoterapi
sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada
klien, tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang
diberikan orang lain. Layanan ini bertujuan agar konsulti dengan
kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi dan permasalahan yang
dialami pihak ke tiga. Dalam hal ini pihak ketiga mempunyai hubungan yang
cukup berarti dengan konsulti, sehingga permasalahan yang dialami pihak
ketiga itu sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.

f. Layanan mediasi

Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang di laksanakan


konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak
menemukan kecocokan. Dengan layanan mediasi konselor berusaha
mengantarai dan membangun hunbungan di antara mereka, sehingga mereka
menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan
sesama pihak

Tujuan dari layanan mediasi ialah agar tercapainya kondisi hubungan


yang positif dan kondusif diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai
atau bermusuhan. Selain itu agar terjadi perubahan atas kondisi awal yang
negatif menjadi kondisi baru dalam hubungan antara kedua belah pihak yang
bermasalah.

g. Layanan Advokasi

Layanan Advokasi yaitu layanan yang membantu agar hak-hak


keberadaan, kehidupan dan perkembangan individual yang bersangkutan
kembali diperoleh setelah hak-hak tersebut selama ini dirampas, dihalangi dan
dibatasi. Tujuan layanan advokasi secara umum yaitu mengentaskan klien dari
suasana yang buruk di dirinya, sedangkan tujuan secara khusus yaitu
membebaskan klien dari cengkraman pihak tertentu.

h. Layanan Konseling Perorangan

Konseling dimaksudkan sebagai pelayanan khusus dalam hubungan


langsung tatap muka antara konselor dan klien. Konseling merupakan “jantung
hatinya” pelayanan bimbingan secara menyeluruh. Pengertian “jantung hati”
itu ialah, apablia seorang konselor telah menguasai dengan sebaik baiknya apa,
mengapa dan bagaimanan pelayanan konseling (dalam arti memahami,
menghayati, dan menerapkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dengan
berbagai teknik dan teknologinya), maka dapat diharapkan ia akan dapat
menyelenggarakan layanan-layanan bimbingan lainnya dengan tidak
mengalami banyak kesulitan. Untuk dapat menguasai “jantung hati” perlu
mempelajari, menerapkan dan berpengalaman luas dalam layanan konseling itu
dengan segenap seluk beluknya.

1. Layanan konseling diselenggarakan secara “resmi”


2. Pengentasan masalah melalui konseling
3. Tahap-tahap keefektifan pengentasan masalah malalui konseling
4. Pendekatan dan teori konseling
5. Konseling di lingkungan kerja yang berbeda

i. Layanan penguasaan konten


Layanan penguasaan konten adalah layanan bantuan kepada individu
(sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau
kompetensi tertentu melalui kegiatan belajardidalam layanan penguasaan
konten harus terdapat suatu konten atau kemampuan atau kompetensi tertentu
yang dibelajarkan kepada siswa dan diharapkan siswa mampu menguasai
konten tersebut secara matang. Kemampuan atau kompetensi yang dipelajari
merupakan suatu unit konten yang didalamnya terkandung fakta dan data,
konsep, proses, hukum atau aturan nilai, persepsi, aeksi, sikap dan tindakan.
Dengan penguasaan konten siswa dihharapkan mampu memenuhi
kebutuhannya serta mengatasi masala-masalah yang dialaminya. Oleh sebab
itu,layanan konten juga bermakna suatu bantuan kepada individu agar
menguasai aspek-aspek konten tersebut diatas secara interegensi. Layanan ini
dapat diberikan dalam format individu ataupun kelompok. Layanan
penguasaan konten dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan dan
konseling kepada individu yang bertujuan agar siswa untuk menguasai
kemampuan-kemampuan atau kompetensi-kompetensi terkait kebiasaan
belajar siswa ataupun mengurangi kebiasaan belajar siswa yang kurang
baik.Layanan penguasaan konten adalah layanan bantuan kepada individu
(sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau
kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Jadi didalam layanan
penguasaan konten harus terdapat suatu konten atau kemampuan atau
kompetensi tertentu yang dibelajarkan kepada siswa dan diharapkan siswa
mampu menguasai konten tersebut secara matang. Kemampuan atau
kompetensi yang dipelajari merupakan suatu unit konten yang didalamnya
terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum atau aturan nilai, persepsi,
aeksi, sikap dan tindakan. Dengan penguasaan konten siswa dihharapkan
mampu memenuhi kebutuhannya serta mengatasi masala-masalah yang
dialaminya. Oleh sebab itu,layanan konten juga bermakna suatu bantuan
kepada individu agar menguasai aspek-aspek konten tersebut diatas secara
interegensi. Layanan ini dapat diberikan dalam format individu ataupun
kelompok. Layanan penguasaan konten dalam penelitian ini adalah layanan
bimbingan dan konseling kepada individu yang bertujuan agar siswa untuk
menguasai kemampuan-kemampuan atau kompetensi-kompetensi terkait
kebiasaan belajar siswa ataupun mengurangi kebiasaan belajar siswa yang
kurang baik.
j. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik


memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat (misalnya
peempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan, atau program
studi, program pilihan, magang, kegiatan kurikuler/ektrakurikuler) sesuai
dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya. Berbagai hal, seperti
kemampuan, bakat, dan minat tidak tersalurkan secara tepat. Kondisi seperti itu
mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara
optimal. Tujuam layanan ini adalah agar setiap individu dapat mengembangkan
diri secara optimal sesuai dengan potensi dan kekuatan yang dimilikinya.
Setiap individu diharapkan menempati kelompok, jurusan, program studi, serta
saluran kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan segala
kemampuan pribadinya.

A. Penempatan dan penyaluran siswa di sekolah

1) Pelayanan penempatan dalam kelas


2) Pelayanan penempatan dan penyaluran kedalam kelompok belajar
3) Pelayanan penempatan dan penyaluran kedalam kegiatan
kurikuler/ektrakurikuler
4) Pelayanan penempatan dan penyaluran ke jurusan/program studi

B. Pelayanan penempatan dan penyaluran lulusan

1) Pelayanan penempatan dan penyaluran kedalam pendidikan


sambungan/lanjutan.
2) Pelayanan penempatan dan penyaluran kedalam jabatan/ pekerjaan.

C. Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi:

1) Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler


yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaa, kemampuan, bakat,
dan minat.
2) Penempatan dan penyaluran dalam kelopok sebaya, kelompok belajar, dan
organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah
3) Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa,
baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan
4) Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas
pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana
PERTANYAAN
 Kenapa 4 bidang bimbingan itu harus menjadi patokan?
Supaya saat kita melakukan pelayanan tidak keluar dari ranah konselor
dan tetap pada jalurnya.

 Kenapa 10 layanan harus ada dalam layanan bk?


Karena 10 layanan bk itu menjadi bekal dan harus dikuasai oleh kita
sebagai konselor untuk membantu klien.

 Kapan layanan itu digunakan?


Ketika konselor sedang melayani klien serta membantu klien untuk
merubah KES – T menjadi KES.

 Untuk siapa layanan bk digunakan?


Untuk peserta didik baik perkelompok maupun per orangan.

 Bagaimana pelaksanaannya?
Dengan melakukan identifikasi masalah kemudian mendiagnosis dan
menetapkan prognosis lalu, memberikan bantuan setelah itu melakukan
evaluasi dan tindak lanjut.

 Siapa yang memutuskan layanan itu diberikan?


Konselor sesuai dengan pertimbangan kewenangannya.

Anda mungkin juga menyukai