Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nada Azhar Nurshofia

NIM : 1700397
Mata Kuliah : Konseling dalam Pendidikan
Dosen : Drs. HM. Engkos Kosasih, M.Pd.

A. Definisi Konseling Pendidikan


Konseling menurut Mortensen (1964) menyatakan bahwa “Konseling merupakan proses
hubungan antarpribadi dimana orang yang satu membantu yang lainnya untuk meningkatkan
pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya”(Tohirin, 2011, hal. 22). Jadi konseling
adalah proses pemberian sspandangan seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar orang
tersebut lebih mampu memahami masalah yang sedang dihadapinya. Sementara arti bimbingan
konseling sendiri adalah proses pemberian bantuan berupa tuntunan dan pemberian pendapat
ataua pandangan dari seorang konselor kepada seseorang agar dapat lebih memahami suatu
masalah serta dapat mengambil keputusan yang tepat.
Menurut Prayitno (2004), bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku.

B. Ruang Lingkup Konseling Pendidikan


Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peranan penting baik bagi individu yang berada
dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat pada umumnya. Ruang lingkup
pelayanan dibagi menjadi dua, yaitu pelayanan di sekolah dan pelayanan di luar sekolah. Berikut
masing-masing penjelasannya.
A. Ruang Lingkup dari segi Pelayanan:

1) Pelayanan Bimbingan Konseling di Sekolah;

a. Keterkaitan antara bidang pelayanan bimbingan konseling dan bidang-bidang lain. Terdapat
tiga bidang pelayanan pendidikan yaitu;

 Bidang kurikulum dan pengajaran meliputi semua bentuk pengembangan dan kurikulum
dan pelaksanaan pengajaran yaitu keterampilan, sikap dan kemampuan berkomunikasi
peserta didik.
 Bidang administrasi dan kepimpinan, yaitu bentuk-bentuk kegiatan perencanaan,
pembiayaan, prasaraan dan saran fisik, dan pengawasan.
 Bidang kesiswaan, yaitu bidang yang meliputi berbagai fungsi dan kegiatan yang
mengacu kepada pelayanan kesiswaan secara individual.

b. Tanggung Jawab Konselor Sekolah. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab,
konselor menjadi ‘pelayan’ bagi pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh.

2) Pelayanan Bimbingan Dan Konseling di Luar Sekolah

a. Bimbingan dan Konseling Keluarga

Mutu kehidupan di dalam masyarakat sebagian besar ditentukan oleh mutu keluarga. Pelayanan
Bimbingan Konseling keluarga bertujuan menangani permasalahan dalam sesebuah keluarga
seperti penceraian dan sebagainya.

b. Bimbingan dan Konseling dalam Lingkungan Yang Lebih Luas

Permasalahan masyarakat juga berlaku di lingkungan perusahaan, industri, kantor-kantor dan


lembaga kerja lainnya serta organisasi masyarakat seperti panti jompo, rumah yatim piatu dan
lain-lain yang tidak terlepas dari masalah dan memerlukan jasa bimbingan konseling.

B. Ruang Lingkup dari segi Fungsi: Memberi kemudahan dalam tindakan konseling
(pada konselor)

Fungsi Bimbingan Konseling:

1. Fungsi pemahaman. Dalam fungsi pemahaman. Terdapat beberapa hal yang perlu kita pahami,
yaitu:

 pemahaman tentang masalah klien. Dalam pengenalan, bukan saja hanya mengenal diri
konseli, melainkan lebih dari itu, yaitu pemahaman yang menyangkut latar belakang
pribadi konseli, kekuatan dan kelemahannya, serta kondisi lingkungan konseli.
 Pemahanman tentang lingkungan yang ”Lebih Luas”. Lingkungan klien ada dua, ada
sempit dan luas. Lingkungan sempit yaitu kondisi sekitar individu yang secara langsung
mempengaruhi individu, contohnya rumah tempat tinggal, kondisi sosio ekonomi dan
sosio emosional keluarga, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan yang lebih luas adalah
lingkungan yang memberikan informasi kepada individu, seperti informasi pendidikan
dan jabatan bagi siswa, informasi promosi dan pendidikan tempat lanjut bagi para
karyawan, dan lain-lain.

2. Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan ini berfungsi agar klien tidak memasuki ketegangan ataupun gangguan
tingkat lanjut dari hidupnya agar tidak memasuki hal-hal yang berbahaya tingkat lanjut, yang
mana perlu pengobatan yang rumit pula.

3. Fungsi pengentasan

Dalam bimbingan dan konseling, konselor bukan ditugaskan untuk mengental dengan
menggunakan unsur-unsur fisik yang berada di luar diri konseli, tapi konselor mengentas dengan
menggunakan kekuatan-kekuatan yang berada di dalam diri klien sendiri.

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan

Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala yang baik yang ada pada diri individu, baik hal
yang merupakan pembawaan, maupun dari hasil penembangan yang telah dicapai selama ini.
Dalam bimbingan dan konseling, funsi pemeliharaan dan pengembang dilaksanakan melalui
berbagai peraturan,kegiatan dan program.

C. Ruang Lingkup dari segi Sasaran:

Dan segi sasarannya, bimbingan dan konseling di sekolah diperuntukkan bagi seluruh siswa
dengan tujuan agar siswa secara perseorangan mencapai perkembangan optimal melalui
kemampuan pengungkapan-pengenalan-penerimaan diri dan lingkungan, pengambilan
keputusan, pengarahan diri, dan perwujudan diri. Dalam hal tertentu, sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi, akan terdapat prioritas dalam sasaran bimbingan dan konseling
tersebut

1) Perorangan / individual;

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami, menilai, dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi
sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.

2) Kelompok

Bimbingan dan konseling kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan
satu kali kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.

D. Ruang Lingkup dari segi masalah:

1) BK Pendidikan: Siswa, prestasi, pergaulan dll.


 Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
 Bimbingan sosial-pribadi-emosional yaitu jenis bimbingan yang membantu para siswa
dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi-emosional
seperti: masalah pergaulan, penyelesaian konflik, penyesuaian diri, dan sebagainya.

2) Bimbingan Konseling Karir: Pekerja, motivasi, dll . Pengembangan karir, yaitu bidang


pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.

“Counseling is an interaction process which facilitates meaningful understanding of self and


environment and result in the establishment and/or clarification of goals and values of future
behavior”.

E.Ruang Lingkup dari segi Sosial Budaya:

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

D. Strategi Konseling Pendidikan


Strategi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling terkait dengan empat komponen program
yaitu: (1) Strategi layanan dasar; (2) Strategi layanan responsif; (3) Strategi perencanaan
individual; dan (4) Dukungan sistem, mencakup: (a) Manajemen Program dan (b) Personalia
dan Pengorganisasiannya. Struktur pengembangan Bimbingan dan Konseling komprehensif
terdiri dari empat komponen (ASCA, Comprehensive School Counseling Program Guide) yaitu :
Layanan Dasar
Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh siswa dalam mengembangkan
keterampilan dasar untuk kehidupan. Layanan dasar Bimbingan dan Konseling komprehensif
memiliki cakupan dan urutan bagi pengembangan kompetensi siswa. Layanan yang diberikan
dapat berupa bimbingan kelas dan bimbingan kelompok.
Layanan Responsif
Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi maslaah-masalah atau kepedulian
pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah pribadi,
sosial, belajar dan karir. Layanan ini bersifat preventif dan remedial serta disesuaikan dengan
kebutuhan anak. Teknik pemberian layanan berupa konseling individu, konseling kelompok
kecil, referal (alih tangan kasus), konseling krisis dan konsultasi.
Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Tujuan sistem perencanaan individual adalah membimbing siswa untuk merencanakan,
memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir dan pengembangan sosial-pribadi oleh
dirinya sendiri. Layanan perencanaan individual dan peminatan ini dapat diebrikan melalui
konseling individual, kelompok kecil, bimbingan kelas, manajemen kasus, maupun kolaborasi
dengan orang tua/wali.
Dukungan Sistem
Komponen dukungan sistem lebih diarahkan pada pemberian layanan dan kegiatan manajemen
yang tidak secara langsung bermanfaat bagi siswa. Dukungan sistem di sekolah dasar
mencakup : Konsultasi dengan guru-guru, dukungan bagi program pendidikan orang tua dan
upaya-upaya masyarakat yang berhubungan, partisispasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka
peningkatan perencanaan dan tujuan, implementasi dan program standarisasi instrumen tes, kerja
sama dalam melakukan riset yang relevan, memberikan masukan terhadap pembuat keputusan
dalam kurikulum pengajaran, berdasarkan perspektif siswa.

Anda mungkin juga menyukai