HUSNIAR, S.Pd
Topik :
Dalam pelayan BK disekolah, pada umumnya dilaksanakan secara langsung sepert
konseling individual, bimbingan atau konseling kelompok, dan bimbingan klasikal. Pertmbangan
apa yang menjadi dasar bagi guru pembimbing untuk menetapkan bentuk layanan tersebut
( Konseling Individual, BK Kelompok, dan Bimbingan Klasikal.
Penyelesaian :
Layanan Konseling perorangan atau Individual, yaitu peserta didik memperoleh layanan secara
langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan Konseling atau Konselor. Dengan demikian
diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai
pendekatan efektf bagi peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman
dan perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah
membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara
optmal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.
Konseling merupakan sistem dan proses bantuan untuk mengentaskan masalah yang
terbangun dalam suatu hubungan tatap muka antara dua orang individu (klien yang menghadapi
masalah dengan konselor yang memiliki kualifikasi yang dipersyaratkan).
Bantuan dimaksud diarahkan agar klien mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan
mampu tumbuh kembang ke arah yang dipilihnya, sehingga klien mampu mengembangkan dirinya
secara efektf. Hubungan dalam proses konseling terjadi dalam suasana profesional dengan
menyediakan kondisi yang kondusif bagi perubahan dan pengembangan diri klien.Konseling
perorangan merupakan layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap
seorang klien dalam rangka pengentasan masalah klien. kemudian yang menjadi pertmbangan dasar
bagi guru BK/ Konselor sebelum melaksanakan layanan konseling individual adalaha sebagai berikut
1. Klien adalah individu yang memiliki kemampuan untuk memilih tujuan, membuat
keputusan, dan secara umum mampu menerima tanggung jawab dari tngkah lakunya,
2. Konseling berfokus pada saat ini dan masa depan, tdak berfokus pada masa lalu,
5. Konseling memfokuskan pada perubahan tngkah laku dan bukan hanya membantu klien
menyadari masalahnya.
Pemberian layanan bimbingan klasikal dilakukan oleh guru BK meliput materi bimbingan
belajar karir, pribadi dan sosial. Isi materi sajian berupa informasi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan pencapaian tujuan pendidikan nasional sebgaimana yang
dituangkan dalam undang-undang sisdiknas No.20 tahun 2003 yaitu, pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatf, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokrats serta bertanggung jawab. Disamping itu perlu diperhatkan tentang falsafah
negara yaitu pancasila yang didalamnnya terkandung nilai-nilai luhur dalam sila-sila pancasila
serta agama.
Kondisi mendesak bimbingan klasikal dapat diberikan oleh konselor sesuai dengan tuntutan
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Dalam proses perencanaan dan pelaksanaannya dapat
dilakukan dalam lima langkah, yaitu menentukan tujuan, melakukan pra asessmen, membuat
program yang objektf dan konkrit, membuat desain aktvitas intruksional, dan melakukan
evaluasi
Peserta didik sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses perkembangan
yaitu perkembangan ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan
tersebut, peserta didik memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki
pemahaman/wawasan tentang diri dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan
arah hidupnya. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tdak selalu berjalan dalam alur
linear, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai – nilai yang dianut.
Perkembangan peserta didik tdak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis
maupun sosial. Sifatyang melekat pada lingkuangan adalah perubahan yang terjadi dalam
lingkungan dan dapat mempengaruhi gaya hidup. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit
diprediksi, atau diluar jangkauan kemampuan, maka akan lahirlah kesenjangan perkembangan
perilaku peserta didik, sepert stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah – masalah
pribadi atau penyimpangan perilaku. Kesenjangan perkembangan tersebut diantaranya:
pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota – kota, kesenjangan tngkat
sosial ekonomi masyarakat, revolusi teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur
keluarga, dan perubahan struktur masyarakat.
Upaya menangkal dan mencegah perilaku – perilaku yang tdak diharapkan sepert
mengambangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematk dan
terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian.