Anda di halaman 1dari 9

KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (BIMBINGAN

KONSELING KOMPREHANSIF)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata


kuliah Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu:
Dian Purbo Utomo, S,Pd., M.Pd.,Kons

Disusun oleh :

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
Kata Pengantar

Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Komponen Program Bimbingan dan Konseling (Bimbingan Konseling
Komprehansif)”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dian Purbo Utomo selaku dosen pembimbing
Bimbingan dan Konseling yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, dan rekan-rekan mahasiswa Universitas Negeri Semarang program
yang selalu berdoa dan memberikan motivasi kepada penyusun.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir
kata penyusun berharap makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para
pembaca pada umumnya dan pada penyusun pada khusunya

Semarang, 24 September 2018

Penyusun
HALAMAN COVER ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Pendidikan Karakter ............................................................................... 4
2.2 Peran Pendidik dalam Membentuk Karakter Siswa ................................................. 5
2.3 Ciri-Ciri Dasar Dan Konsep Pendidikan Karakter ................................................... 7
2.4 Penanaman Pendidikan Karakter ............................................................................ 11
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 12
3.1 Simpulan ................................................................................................................. 12
3.2 Saran ..................................................................................................................... 13

Daftar 14
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Program bimbingan dan konseling di sekolah disusun dan diselenggarakan atas dasar
kerangka berfikir dan pola dasar pelaksanaan tertentu. Secara teoritis ada berbagai
macam model bimbingan, mulai dari model Frank Person sampai model Manacker, ada
juga model yang menace pada pola dasar generalis, spesialis, kurikuler, dan hubungan
manusia dan kesehatan mental. Program bimbingan dan konseling mengandung empat
kompinen pelayanan yaitu pelayanan dasar bimbinga, pelayanan responsive, perencanaan
individual, dan dukungan system. Keempatnya harus dilakukan secara seimbang guna
mendapatkan hasil penyelesaian yang baik bagi peserta didik, karena diantara masing-
masing poin memiliki keterkaitan. namun pada kenyataannya, masih saja ada yang belum
terlaksana sehingga penyelesaian masalah tidak berjalan dengan selaras. Maka sebelum
memulainya tentu harus dipahami apa teori-teori diatas, sehingga akan dihasilkan
progress sesuai dengan yang diharapkan oleh semua pihak, naik itu konselor, konseli, dan
orang-orang yang berada di sekitar konseli.
1.2 Rumusan Masalah
1. Seperti apakah komponen program bimbingan dan konseling?
2. Seperti apakah pelayanan dasar dalam bimbingan dan koseling?
3. Seperti apakah pelayanan responsive dalam bimbingan dan konseling?
4. Seperti apakah pelayanan individual dalam bimbingan dan konseling?
5. Seperti apakah dukungan system dalam bimbingan dan konseling?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan komponen program bimbingan dan koseleling.
2. Menjelaskan pelayanan dasar dalam bimbingan dan konseling.
3. Menjelaskan pelayanan responsive dalam bimbingan dan konseling.
4. Menjelaskan pelayanan individual dalam bimbingan dan konseling
5. Menjelaskan dukungan system dalam bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN

Program Bimbingan dan Konseling mengandung empat komponen pelayanan, yaitu : (1)
pelayanan dasar bimbingan; (2) pelayanan responsive, (3) pelayanan individual, dan (4)
dukungan system.

2.1 Pelayanan Dasar


a. Pengertian
Pelayanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau
kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka mengembangkan perilaku
jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan
sebagai standar kompetensi mandiri) yang diperlukan dalam pengembangan
kemampuan l keputusan dalam menjalani kehidupannya.
b. Tujuan
Pelayanan ini bertujuan untuk membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memeproleh
ketrampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka
dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci, tujuan pelayanan ini
dapat dirumuskan sebagai upaya membantu konseli agar memiliki kesadaran
(pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan,pekerjaan, social, dan
agama), mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi
tanggungjawab atau seperangkat tingkahlaku yang layak bagi penyesuaian diri
dengan lingkungannya, mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan
masalahnya, mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya.

c. Focus Pengembangan
Dalam menccapai tujuan tersebut, focus perilaku yang dikembangakan
menyangkut aspek-aspek pribadi, social, belajar, dan karir. Semua ini berkaitan erat
dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas perkembangannya (sebagai
standar kemandirian). Materi yang dikemas mencakup self esteem, motivasi
berprestasi, keterampilan pengambilan keputusan, keterampilan pemecahan masalah,
dsb.

2.2 Pelayanan Responsif


a. Pengertian
Pelayanan responsive merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang
menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera,
sebab bila tidak segera ditangani akan menimbulkan berbagai gangguan psikis.

b. Tujuan
Tujuan pelayanan responsive adalah membantu konseli agar dapat memenuhi
kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu konseli
yang menerima hambatan, dan kegagalan dalam mencapai tugas perkembangannya.
c. Fokus Perkembangan
Focus pelayanan responsive bergantung kepada masalah atau kebutuhan konseli
sendiri. Masalah dan kebutuhan jonseli berkaitan dengan keinginan untuk memahami
sesuatu hal karena dipandang penting bagi perkembangan dirinya secara positif.
Kebutuhan ini seperti kebutuhan untuk memperoleh informasi antara lain tentang pilihan
karir dan program studi, sumber-sumber belajar, bahaya obat terlarang, minuman keras,
narkotika, dan pergaualan bebas. Masalah lainnya adalah yangf berkaitan dengan
berbagai hal yang dirasa mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat
perkembangan diri dari konseli, karena tak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan.

2.3 Perencanaan Individual


a. Pengertian
Perencanaan individual diartikan sebagai bantuan kepada konseli agar mampu
merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan
berdasarkan pemahaman akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan
peluang dan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan
kesempatan yang tersedia di lingkungannya.

b. Tujuan
Perencanaan individual bertujuan untuk membantu konseli agar (1) memiliki
pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan,
perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut
masalah pribadi, akal sehat, dsb. (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman,
tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

Melalui pelayanan perencanaan individual konseli diharapkan dapat :

1. Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir,


dan mengembalikan kemampuan social-pribadi, yang didasarkan atas
pengetahuan akan dirinya, informasi tentang madrasah/sekolahnya, dunia kerja,
dan masyarakatnya.
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian
tujuannya.
3. Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.
4. Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.
c. Fokus Pengembangan
Focus pelayanan perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan
aspek akademik, karir, dan social-probadi. Secara rinci cakupan focus tersebut antara
lain mencakup pengembangan aspek (1) akademik meliputi memanfaatkan
ketrampilan belajar, melakukan pemilihan pendidikan lanjutan dan pilihan jurusan,
memilih kursus atau pelajaran tambahan yang tepat, dan memahami nilai belajar
sepanjang hayat. (2) karir meliputi mengeksplorasikan peluang-peluang karir, latihan-
latihan pekerjaan, untuk kebiasaan bekerja yang positif, dan (3) social-pribadi
meliputi pengembangan konsep diri yang positif, dan pengembangan keterampilan
social yang efektif.
2.4 Dukungan Sistem
Ketiga komponen diatas merupakan bimbingan dan konseling secara langsung.
Sedangkan dukungan system adalah dukungan manajemen, tata kerja, infrastruktur, dan
pengembangan kemampuan professional konselor secara berkelanjutan, yang secara tidak
langsung memberikan bantuan kepada konseli atau memfasilitasi kelancara
perkembangan konseli. Dukungan melalui system ini meliputi aspek-aspek :

a. Pengembangan jaringan (Networking)


Pengembanga jaringan menyangkut kegiatan konselor yang meliputi (1)
konsultasi dengan guru-guru. (2) menyelenggarakan program kerjasama dengan
orang tya atau masyarakat. (3) berpartisipasi dalam merencanakan dan melakukan
kegiatan-kegiatan sekolah, (4) bekerjasama dengan personil sekolah, (5)
melakukan penelitian tentang masalah yang berkaitan erat dengan bimbingan dan
konseling.

b. Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk memantapkan,
memelihara, dan meningkatkan mutu program BK melalui kegiatan kegiatan (1)
pengembangan program, (2) pengembangan staf, (3) pemanfaatn sumberdaya, dan
(4) pengembangan pentaan kebijakan.
1) Pengembangan Profesionalitas
Konselor secara terus menerus berusaha untuk memutakhirkan
pengetahuan dan keterampilannya melalui in service training, aktif dalam
organisasi profesi, aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti seminar dan
workshop atau melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi.

2) Pemberian konsultasi dan berkolaborasi


konselor perlu melakukan kolaborasi dengan guru, orang tua, staf sekolah
atau madrasah, dan pihak institusi diluar sekolah untuk memperoleh
informasi, dan umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikan
kepada para konseli, meningkatkan lingkungan sekolah yang kondusif bagi
perkembagan konseli, melakukan referral, serta meningkatkan kualitas
bimbingan dan konseling. Jalinan kerjasama ini dapat melalui instansi
pemerintah, instansi swasta, para ahli dalam bidang tertentu yang terkait
seperti ppsikiater, dokter, dan orang tua konseli.

3) Manajemen Program
Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan
terselenggara, dan tercapai bila taka da system pengelolaan yang bermutu,
dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Keterkaitan antara
komponen pelayanan dan strategi peluncurannya dapat disimak pada kerangka
kerja utuh untuk bimbingan dan konseling.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program bimbingan konseling mengandung empat kompinen yaitu pelayanan dasar


bimbingan, pelayanan responsive, pelayanan individual, dan dukungan system. Pelayanan
dasar merupakan pelayanan yang tersruktur secara klasikal atau kelompok yang disajikan
secara sistematis. Pelayanan responsive merupakan pemberian bantuan kepada konselin
dalam menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan masalah secara segera.
Perencanaan individual dilakukan agar konseli mampu merumuskan tujuan dan
menyelesaikan tujuan di masa yang akan datang. Dan dukungan system merupakan
dukungan secara system manajemen, tata kerja, infratstuktur, dan pengembangan
kemampuan profesioal secara berkelanjutan.

B. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai