Anda di halaman 1dari 12

KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah Bimbingan dan Konseling yang dibina oleh Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd

Oleh :

Kelompok 11

Zuriah Syahda Imani 210401110138

Ivan Kurniawan 210401110155

Frisca Wulandari 210401110159

Fathia Tsabita Sofyan 210401110166

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Komponen Program Bimbingan dan Konseling.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Meski
usaha dan doa kita curahkan namun, tanpa adanya dorongan dan kekuatan dari sekitar juga
tidak akan memberikan dampak yang signifikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih atas segala bantuan yang telah diberikan, pertama, kepada Ibu Dr. Hj. Rofiqah, M.Pd,
selaku dosen matakuliah Bimbingan dan Konseling yang telah berkenan meluangkan waktu
untuk mengajar dan memberikan arahan dalam pembuatan makalah ini. Kedua, keluarga besar
teman-teman Psikologi angkatan 2021 Kelas D, yang selalu bersemangat, bekerja sama dengan
baik, dan kompak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan mengharapkan saran serta
kritik dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dunia
pendidikan. Aamiin.

Malang, 13 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................4

1.3. Tujuan...............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

2.1. Bidang Bimbingan dan Konseling................................................................................5

2.2. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling...........................................................7

4.1. Komponen Pendukung Bimbingan dan Konseling.......................................................8

BAB III PENUTUP................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling merupakan upaya pembimbing dalam rangka membantu
mengoptimalkan individu. Upaya bimbingan dilakukan di lingkungan pendidikan untuk
memberikan bantuan kepada seluruh peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan
agar mereka dapat memahami dirinya, lingkungan, dan tugas-tugasnya sehingga mereka
sanggup mengarhkan diri, menyesuaikan diri, serta bertindak wajar sesuai keadaan dan
tuntutan Lembaga yang akan dimasukinya di masa depan. Dalam upaya pelaksanaannya,
Bimbingan dan Konseling memiliki komponen program.
Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk membantu kita dalam mengetahui
bidang-bidang, jenis-jenis layann, serta komponn pendukung dalam bimbingan dan
konseling.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja bidang-bidang dalam bimbingan dan konseling?
2. Apa saja jenis-jenis layanan dalam bimbingan dan konseling?
3. Apa komponen pendukung bimbingan dan konseling?

1.3. Tujuan
1) Mengetahui bidang-bidang dalam bimbingan dan konseling
2) Mengetahui jenis-jenis layanan dalam bimbingan dan konseling
3) Mengetahui komponen pendukung bimbingan dan konseling

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bidang Bimbingan dan Konseling

Dilihat dari masalah individu, terdapat empat jenis bimbingan yaitu: bimbingan
akademik, bimbingan social-pribadi, bimbingan karir, dan bimbingan keluarga.

a. Bimbingan Akademik

Bimbingan akademik merupakan bimbingan yang diarahkan untuk


membantu para individu dalam memnghadapi dan memecahkan masalah-masalah
akademik. Yang termasuk dalam masalah-masalah akademik yaitu: pengenalan
kurikulum, pemilihan jurusan/konsentrasi, cara belajar, penyelesaian tugas-tugas dan
Latihan, pencarian dan penggunaan sumber belajar, perencanaaan Pendidikan
lanjutan, dan lain-lain.

Bimbingan akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana


belajar-mengajar yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Para
pembimbing, membantu individu mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan cara
belajar yang efektif, membantu individu agar sukses dalam belajar dan agar mampu
menyesuaikan diri terhadap semua tuntutan program/Pendidikan. Dalam bimbingan
akademik, para pembimbing berupaya memfasilitasi individu dalam mencapai tujuan
akademik yang diharapkan.

b. Bimbingan Sosial-Pribadi

Bimbingan social-pribadi merupakan bimbingan untuk membantu para


individu dalam memecahkan masalah-masalah social-pribadi. Yang termasuk dalam
masalah-masalah social-pribadi yaitu masalah hubungan dengan sesama teman,
dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri
dengan linkungan Pendidikan dan Masyarakat tempat mereka tinggal, dan
penyelesaian konflik.

Bimbingan social-pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan


mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya.
Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada pencapaian pribadi yang
seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik peibadi serta ragam
permasalahan yang dialami oleh individu.
Bimbingan social-pribadi diberikan dengan cara menciptakan lingkungan
yang kondusif, interaksi Pendidikan yang akrab, mengembangkan system
pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampulan
social-pribadi yang tepat.

c. Bibingan Karir

Bimbingan karir merupakan bimbingan untuk membantu individu dalam


perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir seperti:
pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan
kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkunga, perencanaan dan pengembangan
karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi.

Bimbingan karir juga merupakan layanan pemenuhan kebutuhan


perkembangan individu sebagai bagian integral dari program Pendidikan. Bimbingan
karir dengan perkembangan kemampuan kognitif, afektif, maupun keterampilan
individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami proses
pengambilan keputusan, maupun perolehan pengetahuan dalam keterampilan yang
akan membantu dirinya memasuki system kehidupan social budaya yang terus
menerus berubah.

Dari uraian diatas disampaikan bahwa bimbingan karir merupakan Upaya


bantuan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal
dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk
kehiduapannya yang diharapkan. Lebih lanjut dengan layanan bimbingan karir
individu mampu menentukan dan mengambil keputusan secara tepat dan
bertangguang jawab atas keputusan yang diambilnya sehingga mereka mampu
mewujudkan dirinya secara bermakna.

d. Bimbingan Keluarga

Bimbingan keluarga merupakan Upaya pemberian bantuan kepada para


individu sebagai pemimpin/anggota agar mereka mampu menciptakan keluarga yang
utuh dan harmonis, memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan
menyesuaikan diri dengan norma keluarga yang Bahagia.

Seiring dengan berkembangnya iklim kehidupan yang semakin kompleks dan


Sasaran bantuan yang semakin beregam, maka dewasa ini telah terhadi pergeseran
orientasi bimbingan, yaitu dari yang bersifat klinis (clinical approach) menjadi
perkembangan (developmental approach). Bimbingan perkembangan ini bersifat
edukatif, pengembangan, dan outeach. Edukatif, karena titik berat layanan
bimbingan ditekankan pada pencegahan dan pengembangan, bukan korektif atau
terapeutik, walaupun layanan tersebut juga tidak diabaikan. Pengembangan, karena
tiitk sentral sasaran bimbingan adalah perkembangan optimal seluruh aspek
kepribadian individu dengan strategi/Upaya pokoknya memberikan kemudahan
perkembangan melalui perekayasaan lingkungan perkembangan. Outreach, karena
target populasi layanan bimbingan tidak terbatas kepada individu bermasalah, tetapi
semua individu berkenaan dengan semua aspek kepribadiannya dalam semua
konteks kehidupannya (masalah, target intervensi, setting, metode, dan lama waktu
layanan). Teknik bimbingan yang digunakan meliputi Teknik-teknik pembelajaran,
pertukaran informasi, bermain peran, tutorial, dan konseling (Muro and Kottman,
1995:5).

Bimbingan perkembangan di lingkungan Pendidikan merupakan pemberian


bantuan kepada seluruh peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan,
supaya merkea dapat memahami dirinya (potensi dan tugas-tugas
perkembangannya), dan memahami lingkungannya sehingga mereka mampu
mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif terhadap
norma yang berlaku atau tuntutan Lembaga Pendidikan, keluarga, Masyarakat, dan
lingkungan kerja yang akan dimasukinya kelak. Melalui pemberian layanan
bimbingan mereka diharapkan dapat menjadi lebih produktif, dapat menikmati
kesejahteraan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada
keluarga, sekolah, Lembaga tempat mereka bekerja kelak, serta Masyarakat pada
umumnya.

2.2. Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

1. Layanan Pengumpulan data

Dalam rangka melaksanakan program bimbingan disekolah ialah suatu bentuk


usaha agar memperoleh beberapa keterangan secara lengkap baik tentang pribadinya atau
lingkungannya. Layanan ini sangat berguna bagi para pembimbing sehingga lebih mudah
memahami potensi individu, serta permasalahan-permasalahan yang dighadapi individu.
Dalam layanan ini semua data-data yang diperoleh akan didokumentasikan, adapun
pencarian data sendiri baik menggunakan angket, wawancara, observasi, dokumen dan
tes.

Kemudian beberapa kriteria penilaian keberhasilan layanan pengumpulan data,


adalah: Data data tentang individu dan lingkungannya sudah diadapatkan secara lengkap.
Tentunya dengan menggunakan alat-alat pengumpulan data yang sesuai. Telah disusun,
memilih dan mengembangkan alat pengumpulan data sesuai dengan apa yang diperoleh.

2. Layanan Orientasi

Layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama


lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan
memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-
kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan
layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan
pemahaman.

3. Layanan Informasi

Layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai


informasi (seperti: informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan
layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan
secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier
berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun
berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan


penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat
mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan
Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

4.1. Komponen Pendukung Bimbingan dan Konseling

Komponen pendukung sistem merupakan kegiatan-kegiatan manajemen yang


membantu untuk menetapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan dan
konseling, layanan responsif, dan perencanaan individual. Kegiatan-kegiatan manajemen
tersebut diarahkan pada pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan
sumber daya masyarakat, pengembangan dan penataan kebijakan, prosedur, dan pedoman
tertulis.
1. Pengembangan Program.
Upaya pengembangan program meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan
tindak lanjut program bimbingan dan konseling. Dalam merencanakan program
bimbingan dan konseling perlu kiranya diperhaitkan beberapa hal sebagai berikut:
a) Program bimbingan dan konseling disusun relevan dengan kebutuhan dan masalah
yang peserta didik,
b) Dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling perli
mempertimbangkan sifat-sifat khas sekolah,
c) Program bimbingan dan konseling perlu mempertimbangkan sebagai fasilitas,
d) Program bimbingan dan konseling hendaknya dijabarkan dalam program kerja
yang terinci dan sistematis,
e) Program bimbingan dan konseling perlu menentukan organisasi termasuk
mekanisme kerja dan bentuk kerjasama, cara berfungsinya tim atau personalia,
hirarki staf dalam mewujudkan program tersebut,
f) Program bimbingan dan konseling perlu adanya penilaian.
2. Penilaian Program.
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling mencakup: (a) layanan dasar, (b)
layanan responsif, (c) layanan perencanaan individual. Layanan dasar adalah layanan
bimbingan dan konseling yang bersifat umum yang bertujuan untuk membantu seluruh
peserta didik mengembangkan perilaku dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan
untuk menjalani kehidupan secara efektif. Layanan responsif adalah layanan bimbingan
dan konseling yang bertujuan uuntuk membantu peserta didik memenuhi kebutuhan yang
dirasakan sangat penting danperlu penanganan segera. Layanan perencanaan individual
adalah layanan bimbingan dan konseling bertujuan membantu seluruh peserta didik
membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karir, dan sosial-
pribadinya
Penilaian program diperlukan untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan
layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Terdapat dua macam kegiatan
penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu : (a) penilaian proses, dan (b)
penilaian hasil.
Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana kefektifan
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling silihat dari prosesnya, sedangkan
penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi kefektifan layanan bimbingan
dilihat dari hasilnya. Aspek-aspek yang dinilai, baik dalam proses maupun hasilnya
antara lain : (a) kesesuaian antara program dengan pelaksanaan, (b) keterlaksanaan
program, (c) hambatan yang dijumpai, (d) dampak terhadap proses pembelajaran, (e)
respons peserta didik, personel sekolah, orang tua dan masyarakat terhadapa layanan
bimbingan dan konseling, (f) perubahan kemajuan peserta didik dilihat dari pencapaian
tujuan layanan bimbingan dan konseling, tugas perkembangan, dan hasil belajar, (g)
keberhasilan peserta didik setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun
pada kehidupannya di masyarakat. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai
cara dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis kerja
peserta didik, dan sebagainya. Berdasarkan penilaian proses dan hasil ini dapat
diterapkan langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan
program bagi kegiatan selanjutnya.
3. Pengembangan Staf.
Program pengembangan staf bertujuan agar guru bimbingan dan konseling/konselor
memiliki kompetensi yaitu : (a) memahami secara mendalam konseling yang hendak
dilayani, (b) menguasai landasan teoritik bimbingan dan konseling, (c)
menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan, dan (d)
mengembangkan pribadi dan profesionalitas secara berkelanjutan. Ada dua macam
program pengembangan staf, yaitu pengembangan program terstruktur dan tidak
terstruktur. Program terstruktur adalah dibuat dan dilaksanakan sedemikian rupa dan
mempunyai beban dan produk kegiatan belajar yang dapat diakreditasi secara akademik
dalam satuan kredit semester (SKS) tertentu. Program tidak terstruktur adalah program
pengembangan staf yang dibuat berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan keadaan
dan tuntutan waktu dan lingkungan yang ada.
4. Pemanfaatan Sumber Daya Manusia.
Kegiatan-kegiatan pemanfaatan sumber daya masyarakat meliputi : (a)
mengidentifikasi sumber daya masyarakat yang mendukung program bimbingan dan
konseling, dan (b) menjalin kerjasama dengan sumberdaya masyarakat. Kerjasama ini
dapat dilakukan dengan instansi pemerintah, instansi swasta, atau perorangan.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasa di atas, maka dapat disimpulkan :

1. Bidang layanan dalam bimbingan dan konseling ada empat, yakni bimbingan akademik,
bimbingan sosial-pribadi, bimbingan karir, dan bimbingan keluarga.
2. Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling ada empat, yakni layanan pengumpulan
data, layanan orientasi, layanan informasi, serta layanan penempatan dan penyaluran.
3. Komponen pendukung layanan bimbingan dan konseling ada empat, yakni
pengembangan program, penilaian program, pengembangan staf, serta pemanfaatan
sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, S. & Nurihsan, A.J. (2010). Landasan Bimbingan & Konseling. PT. Remaja
Rosdakarya.
Guruamir. (2016). Komponen Pendukung Sistem Pelayanan. guruamir.com.
https://www.guruamir.com/2016/09/komponen-pendukung-sistem-layanan.html
Ferbrini, Deni. 2020. Bimbingan dan Konseling. Bengkulu: CV Brimedia Global

Anda mungkin juga menyukai