Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL

Ditujukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di SD


Dosen Pengampu Harun Arrasyid, M.Pd

NAMA : Nilam Cahya Wulandari


NIM : 218620600089

PROGRAM STUDY S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIIVERSITAS BAKTI INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
hidayah dan kenikmatan yang tidak terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul” BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL” .dapat kami selesaikan
dengan tepat waktu walaupun kenyataannya masih banyak kekurangan.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Kepada
Bapak Harun Arrasyid, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan
Konseling di SD. dan teman – teman yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
atau pun adanya ketidaksesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf. Penulis
menerima kritik dan saran seluas- luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Banyuwangi, 21 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3

2.1 Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial........................................................3


2.2 Fungsi dan Tujuan Bimbingan Pribadi Sosial...........................................4
2.3 Ciri – Ciri Keterampilan Sosial dan Jenis Masalah Pribadi Sosial ..........6

BAB III PENUTUP.............................................................................................8

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai peran penting


dalam membentuk pribadi siswa, baik secara mandiri atau sosial. Mengenai hal ini
manusia tidak lepas dari pendidikan. (Saepudin, 2009) menyatakan bahwa pendidikan
ialah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan
membina potensi- potensi pribadinya, yaitu rohani (piker, karsa, rasa, dan budi
nurani) dan jasmani (panca indra, serta keterampilan).

Perkembangan masa remaja dalam mencapai jati diri dapat dilakukan melalui
pergaulan hidup baik dengan keluarga, guru, maupun teman sebaya. Dalam ruang
lingkup sekolah cara siswa berinteraksi dengan teman sangat beraneka ragam. Ada
yang memiliki keterampilan berinteraksi yang baik dan ada pula yang tidak. Siswa
yang mempunyai keterampilan berinteraksi yang baik cenderung memiliki banyak
teman dan mudah diterima dalam lingkungannya. Sebaliknya, siswa yang tidak
memiliki keterampilan berinteraksi, akan terisolasi, merasa minder dan tidak percaya
diri. Menurut (Sustisna, 2010) tanpa adanya rasa percaya diri yang tertanam dengan
kuat didalam jiwa anak (siswa), pesimisme dan rasa rendah diri akan dapat
menguasainya dengan mudah.

Pendidikan dilakukan dengan sengaja dan memiliki tujuan yang ingin dicapai,
yakni mengembangkan potensi peserta didik. Potensi yang dikembangkan tidak
hanya kecerdasan, pengetahuan, namun juga kepribadiannya. Dalam pengembangan
kepribadiannya diperlukan bimbingan. Bimbingan merupakan upaya untuk
membantu individu agar berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
secara bertahap dalam proses yang matang. Layanan bimbingan pribadi sosial
merupakan salah satu layanan bimbingan yang diberikan dalam bimbingan konseling.

1
2

Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu layanan bimbingan yang harus
ada di sekolah dasar. Layanan bimbingan diberikan oleh guru kepada siswa harus
terencana supaya siswa mampu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan
perkembangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hendaknya sekolah
menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, tidak hanya menyampaikan ilmu
pengetahuan , namun juga memberikan layanan bimbingan yang dibutuhkan oleh
peserta didik khususnya bimbingan pribadi sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan rumusan masalah


sebagai berikut :

1.2.1 Apakah pengertian bimbingan pribadi sosial?

2.2.2 Apa saja fungsi dan tujuan bimbingan pribadi sosial?

3.2.3 Apa saja ciri – ciri keterampilan sosial dan jenis masalah pribadi sosial ?

1.3 Tujuan Makalah

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling di SD, selain itu makalah ini juga untuk memperluas ilmu pengetahuan
tentang bimbingan pribadi sosial dalam bimbingan konseling. Serta mengetahui
tentang pengertian bimbingan pribadi sosial, fungsi bimbingan pribadi sosial dan ciri
– ciri keterampilan sosial dan jenis masalah pribadi sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bimbingan Pribadi Sosial

Menurut (Tohirin, 2017) bimbingan ialah bantuan yang diberikan oleh


pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian
dengan mempergunakan bagian bahan, melalui interaksi, dan pemberian nasihat serta
gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma- norma yang berlaku.
Sedangkan (Walgito, 2004:7) menjelaskan bahwa bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individua tau sekumpulan individu untuk
menghindari atau mengatasi kesulitan – kesulitan di dalam kehidupannya sehingga
individua tau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

Kedua pemaparan pengertian bimbingan diatas dapat disimpulkan bahwa


bimbingan adalah suatu bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu
atau sekumpulan individu berupa nasihat atau arahan yang sesuai dengan norma –
norma yang berlaku agar individu tersebut memiliki kemandirian dalam
perkembangan yang optimal dan kesejahteraan hidupnya. Adapun pengertian
bimbingan pribadi sosial menurut beberapa ahli yakni sebagai berikut :

Bimbingan pribadi sosial menurut (Walgito, 1989) adalah upaya dalam


membantu siswa mengembangkan sikap, jiwa, tingkah laku pribadi dalam kehidupan
kemasyarakatan dari lingkungan yang besar, berdasarkan ketentuan yang menjadi
landasan bimbingan dan penyuluhan yakni dasar negara, Haluan negara, tujuan
negara dan tujuan pendidikan nasional. Pengertian tersebut menegaskan bahwa
pentingnya pribadi sosial agar siswa mampu bertahan dalam kehidupan
bermasyarakat yang luas.

Menurut (Sukardi, 1993) bimbingann pribadi sosial merupakan usaha


bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi sosial, seperti

3
penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan. Sedangkan menurut (Ahmadi,
1991) yang dimaksud dengan bimbingan pribadi sosial adalah seperangkat bantuan

4
4

kepada peserta didik supaya dapat menghadapi sendiri masalah – masalah pribadi dan
sosial. memilih kelompok sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta
berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah – masalah pribadi, rekreasi dan
sosial yang dialaminya,

Sesuai dengan pendapat beberapa para ahli di atas dapat dinyatakan bahwa
bimbingan pribadi sosial meripakan usaha bimbingan dalam membantu menghadapi
dan menyelesaikan masalah pribadi sosial, seperti menyesuaikan diri, menghadapi
konflik dan pergaulan.

2.2 Fungsi Bimbingan Pribadi Sosial

Bimbingan pribadi sosial ialah bimbingan untuk membantu para individu


dalam menyelesaikan masalah – masalah pribadi sosial. Adapun yang tergolong
dalam masalah pribadi sosial yaitu masalah hubungan dengan sesame teman, guru,
pemahaman sifat dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan
pendidikan, dan masyarakat tempat tinggal.

Adapun fungsi bimbingan pribadi sosial yaitu :

1. Berubah menuju pertumbuhan. Dalam bimbingan pribadi sosial, konselor


secara berkesinambungan memfasilitasi individu supaya mampu menjadi agen
perupahan (agent of change) bagi dirinya dan lingkungannya. Konselor juga
membantu individu sampai individu mampu menggunakan segala sumber
daya yang dimilikinya untuk berubah.
2. Pemahaman diri secara penuh dan utuh. Individu memahami kekuatan dan
kelemahan yang ada pada dirinya, juga kesempatan dan tantangan yang ada
diluar dirinya. Pada dasarnya melalui bimbingan pribadi sosial individu
diharapkan mampu mencapai tingkat kedewasaan dan kepribadian yang utuh
dan penuh seperti yang diharapkan.
5

3. Belajar berkomunikasi yang lebih sehat. Bimbingan pribadi sosial dapat


berfungsi sebagai media pelatihan bagi individu untuk berkomunikasi secara
sehat dengan lingkungannya.
4. Berlati h tingkah laku yang lebih sehat. Bimbingan pribadi sosial digunakan
untuk media menciptakan dan berlatih perilaku yang lebih baik.
5. Belajar mengungkapka diri secara penuh dan utuh. Melalui bimbingan pribadi
sosial diharapkan individu dapat dengan langsung, kreatif, dan efektif dalam
mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya.
6. Individu mampu bertahan. Melalui bimbingan pribadi sosial diharapkan
individu dapat bertahan dengan keadaan masa kini, dapat menerima keadaan
dengan lapang dada, dan mengatur kembali kehidupannya dengan kondisi
yang baru.
7. Menghilangkan gejala – gejala yang disfungsional. Konselor membantu
individu dalam menghilangkan atau menyembuhkan gejala yang
mengganggu.
8. Membantu konseli supaya mampu mengembangkan kompetensinya.

Selain fungsi adapun tujuan dari bimbingan pribadi sosial, Syamsu Yusuf (2006)
menyebutkan tujuan yang ingin dicapai dalam bimbingan pribadi sosial ialah :

1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai – nilai keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi,
keluarga dan lingkungan sekitar.
2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat yang beragama lain, dengan saling
menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing – masing.
3. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif,
baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan fisik maupun psikis.
4. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat.
6

6. Pemahaman tentang irama kehidupan yang menyenangkan dan tidak


menyenangkan.
7. Rasa tanggung jawab yang diwujudkan dalam bentuk komitmen melalui tugas
dan kewajiban.
8. Kemampuan berinteraksi sosial yang diwujudkan dalam bentuk hubungan
persahabatan, menyelesaikan konflik baik bersifat internal mau pun eksternal,
serta mampu mengambil keputusan secara selektif.

2.3 Ciri – Ciri Keterampilan Sosial dan Jenis Masalah Pribadi Sosial

Menurut (Petersen, 2004) keterampilan sosial adalah kemampuan


berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan
orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau
menerima feedback, memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai norma dan
aturan yang berlaku. Terdapat keterampilan sosial dengan beberapa ciri menurut
Gresham & Reschly yaitu :

1. Perilaku interpersonal.perilaku interpersonal ialah perilaku yang menyangkut


keterampilan yang digunakan selama melakukan interaksi sosial yang disebut
dengan keterampilan menjalin persahabatan.
2. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri. Perilaku ini merupakan ciri
dari seseorang yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam situasi sosial,
misalnya : keterampilan menghadapi stress, memahami perasaan orang lain,
mengontrol kemarahan dan sebagainya.
3. Perilaku yang berhubungan dengan kesuksesan akademis. Perilaku ini
berhubungan dengan hal – hal yang mendukung prestasi belajar di sekolah.
4. Penerimaan teman sebaya. Hal ini didasarkan bahwa individu yang memiliki
keterampilan sosial rendah akan cenderung ditolak oleh teman – temannya,
karena mereka tidak dapat bergaul dengan baik.
7

5. Keterampilan berkomunikasi. Keterampilan tersebut sangat diperlukan untuk


menjalin hubungan sosial yang baik , berupa pemberian respon dan perhatian
terhadap lawan bicara, serta menjadi pendengar yang responsif.

Terdapat beberapa ciri – ciri individu memiliki keterampilan sosial, yaitu :

1. Emotional Expressity. Individu mampu menciptakan ekspresi non verbal yang


menarik dalam hal positif, missal tersenyum.
2. Emotional Sensitivity. Individu mampu membaca emosi dan perilaku non
verbal dari pihak lain. misal mengetahu orang lain sedang marah atau tidak.
3. Emotional Control. Individu mampu mengendalikan gejolak emosi yang
datang tiba- tiba.
4. Social Expressity. Individu dapat menyenangkan dalam berinteraksi, mampu
memberikan apresiasi dan berfikir positif pada orang lain.
5. Social Sensitivity. Individu yang mempunyai pemahaman terhadap pernyataan
pihak lain, mengikuti norma sosial serta mampu menempatkan diri dalam
berbagai situasi yang ada disekitarnya.
6. Social Control. Individu yang terampil dalam penampilan dirinya, dengan
cara – cara yang menyenangkan dan berperan sosial dalam masyarakat.
7. Self Monitoring. Individu mampu mengatur perilaku dan antisipatif.

Adapun jenis – jenis masalah pribadi sosial yang dialami oleh peserta didik sebagai
berikut (Khalilah, 2018) :

1. Masalah pribadi, yang terdiri dari : 1) merasa malas melaksanakan ibadah. 2)


kurang memiliki kemampuan untuk bersabar dan bersyukur. 3) masih
memiliki kebiasaan sombong. 4) memiliki kebiasaan menyontek. 5) stress. 6)
belum memiliki rasa disiplin. 7) melakukan perbuatan tanpa memikirkan
resikonya.
8

2. Masalah sosial, terdiri dari : 1) kurang menyenangi kritik orang lain. 2)


kurang memahami etika bergaul. 3) merasa malu untuk berteman dengan
lawan jenis. 4) kurang mampu menyesuaikan diri.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bimbingan pribadi sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di
sekolah, dan merupakan usaha bimbingan dalam menghadapi dan memecahkan
masalah pribadi sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.
Tujuan dari bimbingan pribadi sosial ialah membantu siswa untuk mengamalkan nilai
– nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mampu memahami
dan menerima kelebihan serta kekurangan dalam diri, memiliki kemampuan
berinteraksi sosial dan dapat menyelesaikan konflik pribadi maupun sosial.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A., & Rohani, A. (1991). Bimbingan dan konseling di sekolah.

Khalilah, E. (2018). Layanan Bimbingan Dan Konseling Pribadi Sosial Dalam


Meningkatkan Keterampilan Hubungan Sosial Siswa. 2(01), 22–44.
Petersen, L. R. (2004). Bagaimana Memotivasi Anak Belajar: Stop and Think
Learning (I. Isdito, trans.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Saepudin, A. 2009, Manajemen Kemanterian Sekolah Dengan Masyarakat. PT.


Sarana Panca Karya Nusa

Sutisna, Cucu. 2010. Peningkatan Percaya Diri Siswa melalui Strategi Layanan
Bimbingan Kelompok. Tesis: SPS BK UPI Bandung

Tohirin. (2017). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis


Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Walgito, B. (1989). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset.

Walgito, B. (2004). Bimbingan dan Konseling Studi dan Karir. Yogyakarta: Andi
Offset.

Yusuf, S. (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai