Anda di halaman 1dari 16

KETETAPAN DALAM MENGANALISIS BIDANG BK BIDANG PRIBADI SOSIAL

BELAJAR DAN KARIR

DOSEN PEMBIMBING :
DRA . ZIKRA ,M. pd. kons

DISUSUSN OLEH :
1. YUSHAINIL FITRI(210986110)
2. FADILUR RIDHO (21086167)
3. DELVIN. MS (21086152 )

UNIVERSITAS NEGER PADANG


2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang , 06 oktober 2022

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah dan tujuan…………..................................... ................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3


2.1 Bimbingan pribadi .................................................................................. 3
2.2 Bimbingan sosial .................................................................................... 6
2.3 Bimbingan akademik .............................................................................. 8
2.4 bimbingan karier ...................................................................... ..............11

BAB III PENUTUPAN................................................................................. 13


3.1 Kesimpulan............................................................................... ...............14
3.2 Saran......................................................................................... ................14

Daftar Pustaka............................................................................................... 15

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan di
indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan
cara teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari
kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan d an konseling di sekolah
siswa dapat mengenal potensi diri mereka masing-masing.
bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu
menyelesaikan masalah. Khususnya membantu menyelesaikan masalah pribadi, keluarga,
maupun sosial masyarakat sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan pendidikan. secara formal
kedudukan bimbinga konseling dalam sistem pendidikan indonesia di atur ada di
dalam undang-undang No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. Pada pasal 25 ayat 1
dikatakan bahwa,
1. bimbingan konseling merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
2. bimbinga diberikan oleh guru pembimbing.
Peraturan pemeintahan tersebut mengisyaratkan bahwa layanan bimbingan konseling di
sekolah dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan ditangani
dengan baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat mengembangkan
kemampuan yag dimiliki dapat berkembang dengan baik. Dalam layanan bimbingan konseling
terdapat beberapa bidang di di dalamnya antara lain : bidang bimbingan pribadi, bidang
bimbingan sosial, bidang bimbingan akademik, dan bidang bimbingan karier.

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang di rumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja bidang-bidang dalam bimbingan konselig ?
2. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan pribadi ?
3. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan sosial ?
4. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan akademik ?
5. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan karier ?

C. TUJUAN
Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa di harapkan mendapat gambaran tentang :
1. Menyebutkan bidang-bidang di dalam layanan bimbingan konseling.
2. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi.
3. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan sosial.
4. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan akademik.
5. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan karier.
BAB II
PEMBAHASAN

A. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN PRIBADI

1. pengertian
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan dalam
memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri sendiri
dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan
sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi
berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan yang
dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik
maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan
segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik.
2. aspek-aspek bimbingan pribadi
Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup dua keyakinan yakni mengembangkan
aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri. Masalah
atau problema individu yang berhubungan dengan tuhannya seperti sulit untuk menghadirkan
rasa takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia selalu mengawasi perbuatan individu. Akibat
selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan
ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah
Swt. Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap
disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu mengajak,
menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah
timbul sikap was-was, ragu-ragu, prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap
mandiri dalam melakukan segala hal.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan
layanan bimbingan pribadi adalah:
1. kemampuan individu memahami dirinya sendiri.
2. kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.
3. kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri,
misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
3. tujuan bimbingan pribadi
Menurut pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia dengan
pendapat Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi
bertujuan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Hibana S Rahman, (2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi
bertujuan membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan diri pribadi-nya sehingga
menjadi pribadi yang mantap dan mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada
pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta
ragam permasalahan yang dialami oleh individu.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi bisa diarahkan juga
untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan dirinya, baik kekurangan maupun
kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk mencapai kualitas hidup yang
lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-tugas perkembangan sesuai
dengan tahap perkembangannya secara optimal.
4. fungsi bimbingan pribadi
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan yang diperoleh dari layanan
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-
pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman tentang lingkungan konseli oleh konseli.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga
tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individu.
3. Fungsi Pengentasan
Upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah dengan
mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang dampaknya dapat
mengganggu perkembangan siswa
4. Fungsi Pemeliharan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada individu,
baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik akan sekedar
mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan agar yang ada
berkembangan menjadi lebih baik.
5. ruang lingkup bimbingan pribadi
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan dijenjang
pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui bimbingan kelompok
dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara bergaul
yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex education, yang tidak hanya mencakup
penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.
2. Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya sifat-sifat yang
tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.
Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi
sebagai berikut
1. Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri kepada
yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi kendali utama
dalam kehidupan manusia.
2. Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal.
Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan hanya
sedikit orang yang mau menyadari.
3. Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan
pengembangannya kurang optimal.
4. Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana
mengembangkannya. Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan sebagai
fokus.
5. Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana
mengatasinya. Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan diri.

B.LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN SOSIAL

Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
Adapun materi bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan jenis layanan sebagai
berikut :

a. Materi layanan orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
1. Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik dengan sesama
teman, guru, wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
2. Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan, mushola,
laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan pergaulan
dan kebiasaan masyarakat.
4. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta
mengembangkan hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR, UKS, kesenian.
5. Organisasi orang tua peserta didik dan guru.
6. Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.
b. Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang:
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan hubungan
sosial.
2. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri maupun
disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan fisik-sosial, budaya.
3. Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama, adat
istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.
5. Hak dan kewajiban warga negara.
6. Keamanan dan ketertiban masyarakat.
7. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.
8. Permasalahan hubungan sosial dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.
9. Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial, budaya).
10. Pelaksanaan layanan bimbingan sosial.
c. Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegaitan
penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan menerima serta
berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti organisasi kelas).
2. Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi siswa, dan
polisi lalu lintas sekolah.
d. Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan pengembangan
pemahaman dan keterampilan untuk memantapkan pada diri peserta didik.
1. Kemapuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan masyarakat)
dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
e. Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif
dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan masyarakat)
dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
f. Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan perkembangan sosial meliputi
kegiatan-kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas aspek-aspek
perkembangan sosial peserta didik berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif
dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan
dimasyarakat)
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pengendalian emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di masyarakat
(baik disekolah maupun dimasyarakat)
5. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan dimasyarakat.
6. Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong-
royong.
g. Layanan konseling kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan sosial
peserta didik, yang berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif
dan produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan masyarakat)
dengan menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
C. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN
AKADEMIK
Materi bimbingan pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat dirinci sebagai
berikut :
a. Layanan orientasi dalam bidang belajar meliputi kegiatan pemberian informasi tentang :
1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,jadwal pelajaran,guru – guru setiap mata pelajaran .

2. Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti ruang kelas ,
laboratorium , perpustakaan ,ruang diskusi ,ruang bimbingan dan konseling dan sebagainya .

3. Kurikulum sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai jenjang
pendidikannya mata pelajaran dan program ,belajar.

4. Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar .

5. Tugas- tugas kegiatan ko kurikuler .

6. Sistem ujian , penilaian ,kenaikan , kelas, US , dan UN serta Ijazah .

7. Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler .

8. Sistem penjurusan atau pemilihan jurusan .

9. Jurusan yang diselenggarakan (untuk SMA dan SMK )

10. Pelayanan BK sebagai bagian kurikulum .

11. Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.

12. Kegiatan belajar yang dikehendaki dari peserta didik .

13. Adanya pelayanan bimbingan pengembangan belajar bagi peserta didik .

b. Layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang :

1. Tugas – tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri ,


ketrampilan ,ilmu pengetahuan , teknologi ,dan kesenian .

2. Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik , aktif dan terprogram , baik
belajar mandiri, maupun belajar kelompok.

3. Cara belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku , membuat rangkuman buku ,


membuat catatan .

4. Cara membaca buku dan cara mengulang pelajaran .

5. Kemungkinan munculnya berbagai masalah dan cara mengatasi masalah .

6. Pengajaran remedial/ perbaikan dan pengayaan .

7. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan hasil
belajar peserta didik .
8. Kursus dan sekolah yang mungkin di masuki setelah selesai jenjang pendidikan tertentu
seperti SLTP , SMA , SMK dan sebagainya (kurikulum dan sistem pendidikannya serta
pembiayaannya dan proses memasukinya serta prospeknya ).

c. Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
penempatan dan penyaluran peserta didik pada :

1. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan peserta didik misalnya kelompok cepat ,


kelompok sedang dan kelompok lambat .

2. Kelompok belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta didik yang
belajar cepat ,sedang dan lambat .

3. Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran sebagai
penunjang bakat , minat dan cita – cita .

4. Program pengajaran perbaikan (remedial)

5. Program pengayaan bagi peserta didik yang cepat dalam belajar .

6. Kelompok penelitian ilmiah peserta didik .

d. Layanan pembelajaran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pengembangan


motivasi , sikap dan kebiasaaan belajar yang baik , ketrampilan belajar , program pengajaran
perbaikan dan program belajar pengayaan :

1. Peningkatan motivasi belajar peserta didik antara lain dengan :

a. Memperjelas tujuan – tujuan belajar .

b. Menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan , bakat dan minat .

c. Mencerminkan suasana pembelajaran yang menantang , merangsang dan menyenangkan .

d. Memberikan hadiah (penguatan )

e. Menciptakan hubungan yang hangan dan dinamis antara guru dan peserta didik,serta antara
peserta didik dengan peserta didik .

f. Menghindari peserta didik dari tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti suasana
yang menakutkan , mengecewakan dan menjengkelkan .

g. Melengkapi sumber dan sarana belajar .

h. Mempelajari hasil selain belajar yang diperoleh .

2. Peningkatan ketrampilan belajar antara lain dengan

a. Membuat catatn waktu guru mengajar .


b. Membuat ringkasan dari bahan yang dibaca .

c. Membuat laporan misalnya laporan hasil kunjunagn ,diskusi ,pelaksanaan kegiatan tertentu
.

d. Mengembangkan cara menjawab/memecahkan soal ulangan /ujian .

e. Membuat atau menyusun makalah .

f. Membaca efektif dan membaca reflektif .

g. Berbahasa efektif baik secara lisan maupun tertulis .

h. Bertanya efektif .

i. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik antara lain untuk :

1. Menemukan motif- motif yang tepat dalam belajar .

2. Memelihara kondidi kesehatan jasmani .

3. Mengatur waktu belajar baik di sekolah maupun di rumah ,untuk itu perlu membuat jadwal
belajar .

4. Memilih tempat belajar yang kondusif untuk belajar .

5. Belajar dengan menggunakan sumber belajar yang kaya seperti buku teks , kamus dan
berbagai referensi lain serta bahan hasil percobaan atau penelitian .

6. Tidak segan- segan bertanya untuk hal – hal yang tidak diketahui kepada orang yang atau
teman yang dianggap lebih tahu (dengan siapapun) .

7. Mengembangkan motivasi dan sikap positif terhadap semua materi yang dipelajari .

8. Pengajaran perbaikan (guru bimbingan konseling bekerjasama dengan guru mata pelajaran
dan guru praktik) .

9. Program pengayaan (guru bimbingan konselingdengan guru mata pelajaran dan guru
praktik) .

10. Pengembangan dan pemanfaatan lingkungan sekitar (lingkunagn fisik , sosial dan
budaya) untuk belajar .

e. Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan


penyelenggaraan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan masalah –
masalah belajar peserta didik berkenaan dengan :

1. Motivasi tujuan belajar dan pelatihan .

2. Sikap dan kebiasaan belajar .


3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .

4. Penguasaan materi penlajaran dan latihan atau keterampilan .

5. Keterampilan teknis belajar .

6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan dilingkungan
sekitar .

7. Orientasi belajar di perguruan tinggi atau sekolah yang lebih tinggi .

f. Layanan bimbingan kelompok dalam bidang belajar , meliputi kegiatan penyelenggaraan


konseling kelompok yang membahas aspek – aspek kegiatan belajar peserta didik ,yaitu hal –
hal yang menyangkut :

1. Memotivasi , tujuan belajar dan latihan .

2. Sikap dan kebiasaan belajar .

3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif ,efisien dan produktif .

4. Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan .

5. Keterampilan teknis belajar .

6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik ,sosial dan budaya di sekolah dan lingkungan
sekitar .

7. Orientasi belajar di sekolah yang lebih tinggi .

D. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN KARIER

a. Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:


1. Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja,
dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap
memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan
pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari
program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi.
2. Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil
keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
karirnya.
3. Menurut National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979:
4. Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat
memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu
proses bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami
dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk

b. Tujuan bimbingan karier


Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut;
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan
pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang
kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan
apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan
persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa
depan.
c. fungsi bimbingan karier
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan
potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai satu kesatuan proses
bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan
menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai dengan kemampuannya.
Fungsi bimbingan karier di sekolah
a. Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan
mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
b. Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja
sesuai dengan keinginannya.
c. Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan di
indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan
cara teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil
pemikiran dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari
kegiatan belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan d an konseling di sekolah
siswa dapat mengenal potensi diri mereka masing-masing.
Dalam layanan bimbingan konseling terdapat beberapa bidang di di dalamnya antara
lain : bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang bimbingan akademik, dan
bidang bimbingan karier.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi tentang bidang-
bidang dalam layanan bimbingan dan konseling dan semoga makalah ini bermanfaat, jika
terdapat kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon maaf.

DAFTAR PUSTAKA
Giyono.2014.BimbinganKonseling.BandarLampung.MediaAkademi
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Winkel & Hastuti, Sri. (2006).
Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi. Yusuf,
Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:
PT Remaja Rosdakary
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi


Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi. Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad
Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakary
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan
Konseling. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
.

Anda mungkin juga menyukai