Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIDANG BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING


Diajukan sebagai

Tugas Mata Kuliah bidang bimbingan konseling

Dosen Pengampu:

Siti Ernawati S.Sos.I, M .Pd.I

Disusun Oleh:

1. MOH.KHOIRUL ANAM (2203402021051)


2. Mitahatul hasanah (2203402021011)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM JEMBER

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya . Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Habibillah Muhammad Saw
yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya
dengan bahasa yang sangat indah. Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur
karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul bidang bidang bimbingan konseling
sebagai tugas mata kuliah Pengembangan bidang bimbingan konseling. Dalam makalah ini kami
mencoba untuk menjelaskan tentang bidang bidang bimbingan dan konseling.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya
kami di lain waktu.

Jember , 09 agustus 2022


DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................1

DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................3

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah dan Tujuan....................................................................................3

BAB II : KAJIAN MATERI....................................................................................................4

2.1 Bimbingan pribadi........................................................................................................5

2.2 Bimbingan sosial..........................................................................................................6

2.3 Bimbingan akademik....................................................................................................7

2.4 bimbingan karier...........................................................................................................8

BAB III : PENUTUP................................................................................................................9

3.1. Kesimpulan................................................................................................................9

3.2. Saran..........................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan di indonesia.
Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan cara teratur,
harus berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil pemikiran dan
penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari kegiatan belajar di
sekolah, karena dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah siswa dapat mengenal
potensi diri mereka masing-masing.
bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen sekolah yang bertugas membantu
menyelesaikan masalah. Khususnya membantu menyelesaikan masalah pribadi, keluarga,
maupun sosial masyarakat sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan pendidikan. secara formal
kedudukan bimbinga konseling dalam sistem pendidikan indonesia di atur ada di dalam undang-
undang No. 28/1999 tentang pendidikan dasar bab X. Pada pasal 25 ayat 1 dikatakan bahwa,
1. Bimbingan konseling merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
2. Bimbinga diberikan oleh guru pembimbing.
Peraturan pemeintahan tersebut mengisyaratkan bahwa layanan bimbingan konseling di
sekolah dasar sangat penting untuk dilaksanakan secara khusus, terprogram dan ditangani dengan
baik oleh guru yang bersangkutan agar siswa-siswanya dapat mengembangkan kemampuan yag
dimiliki dapat berkembang dengan baik. Dalam layanan bimbingan konseling terdapat beberapa
bidang di di dalamnya antara lain: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial, bidang
bimbingan akademik, dan bidang bimbingan karier.
B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang di rumuskan sebagai berikut :
1. Apa saja bidang-bidang dalam bimbingan konselig ?
2. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan pribadi ?
3. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bidang bimbingan sosial ?
4. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan akademik ?
5. Bagaimana layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan karier ?
C. TUJUAN
Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa di harapkan mendapat gambaran tentang :
1. Menyebutkan bidang-bidang di dalam layanan bimbingan konseling.
2. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan pribadi.
3. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan sosial.
4. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan akademik.
5. Menjelaskan layanan bimbingan konseling dalam bidang bimbingan karier.
BAB II
KAJIAN MATERI
A. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN PRIBADI
1. Pengertian
Menurut Winkel &Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi berarti bimbingan
dalam memahami keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai dalam mengatur diri sendiri
dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan
sebagainya.Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1997: 23) menjelaskan bahwa bimbingan pribadi
berarti membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi adalah bimbingan yang
dilakukan untuk membantu konseli atau siswa dalam memahami keadaan dirinya baik fisik
maupun psikis, memahami akan makna diri sebagai makhluk Tuhan serta pemahaman akan
segala kelebihan dan potensi diri yang dimiliki demi tercapainya kualitas hidup yang lebih baik
2.Aspek-aspek bimbingan pribadi
Bidang pengembangan pribadi siswa mencakup dua keyakinan yakni mengembangkan
aspek-aspek kepribadian siswa yang menyangkut dengan tuhan dan dirinya sendiri. Masalah atau
problema individu yang berhubungan dengan tuhannya seperti sulit untuk menghadirkan rasa
takut (takwa), rasa taat, dan rasa bahwa dia selalu mengawasi perbuatan individu. Akibat
selanjutnya dari problem itu adalah timbul rasa malas dan enggan melakukan ibadah dan
ketidakmampuan untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah
Swt. Problem individu yang berkenaan dengan dirinya sendiri misalnya kegagalan bersikap
disiplin dan bersahabat dengan hati nuraninya sendiri, yakni hati nurani yang selalu mengajak,
menyeru dan membimbing kepada kebaikan dan kebenaran Tuhannya. Akibat lanjutnya adalah
timbul sikap was-was, ragu-ragu, prasangka buruk, lemah motivasi, dan tidak mampu bersikap
mandiri dalam melakukan segala hal.
Menurut Surya dan Winkel (1991), aspek-aspek persoalan individu yang membutuhkan
layanan bimbingan pribadi adalah:
A. kemampuan individu memahami dirinya sendiri.
B. kemampuan individu mengambil keputusan sendiri.
C. kemampuan individu memecahkan masalah yang menyangkut keadaan batinnya sendiri,
misalnya persoalan-persoalan yang menyangkut hubungannya dengan Tuhan.
3. tujuan bimbingan pribadi
Menurut pendapat Prayitno (1997:65) bahwa tujuan layanan bimbingan pribadi adalah
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Hal ini sesuia dengan pendapat
Dewa Ketut Sukardi (2000:39) menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi bertujuan
membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani.Hibana S Rahman,
(2003:41) yang menyatakan bahwa layanan bimbingan pribadi bertujuan membantu siswa untuk
menemukan dan mengembangkan diri pribadi-nya sehingga menjadi pribadi yang mantap dan
mandiri serta mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Menurut Syamsu Yusuf & Achmad Juntika Nurihsan (2010: 11) Bimbingan pribadi
diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam
menangani masalah-masalah dirinya. Bimbingan ini merupakan layanan yang mengarah pada
pencapain pribadi yang seimbang dengan memperhatikan keunikan karakteristik pribadi serta
ragam permasalahan yang dialami oleh individu. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
bimbingan pribadi bisa diarahkan juga untuk membantu seseorang dalam memahami keadaan
dirinya, baik kekurangan maupun kelebihan atau potensi-potensi yang bisa dikembangkan untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan membantu anak didik agar dapat menguasai tugas-
tugas perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya secara optimal.
4.fungsi bimbingan pribadi
Menurut Prayitno dan Erman Amti (2004: 199) fungsi bimbingan dan konseling ditinjau
dari kegunaan atau manfaat ataupun keuntungankeuntungan yang diperoleh dari layanan
bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1.Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang perlu dihasilkan dalam bimbingan dan konseling adalah
pemahaman tentang diri konseli beserta permasalahannya oleh konseli sendiri dan oleh pihak-
pihak yang akan membantu konseli, serta pemahaman tentang lingkungan konseli oleh konseli.
2.Fungsi pencegahan
Fungsi pencegahan adalah upaya untuk membuat lingkungan menjadi positif, sehingga
tidak menimbulkan kesulitan atau kerugian bagi individu.
3.Fungsi Pengentasan
Upaya pengentasan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah dengan
mengeluarkan seseorang dari posisi yang tidak mengenakkan, yang dampaknya dapat
mengganggu perkembangan siswa
4. Pemeliharan dan pengembangan
Fungsi pemeliharaan berarti memelihara segala sesuatu yang baik yang ada pada
individu, baik itu pembawaan atau hasil perkembangan. Pemeliharaan yang baik akan sekedar
mempertahankan agar apa yang ada tetap baik, tetapi juga mengembangkan agar yang ada
berkembangan menjadi lebih baik.
5. Ruang lingkup bimbingan pribadi
Menurut Winkel & Sri Hastuti (2006: 118-119) bimbingan pribadi yang diberikan
dijenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi sebagian disalurkan melalui bimbingan
kelompok dan sebagian lagi melalui bimbingan individual, serta mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
1). Informasi tentang fase atau tahap perkembangan yang dilalui oleh siswa remaja dan
mahasiswa, antara lain tentang konflik batin yang dapat timbul dan tentang tata cara bergaul
yang baik. Termasuk disini apa yang disebut dengan sex education, yang tidak hanya mencakup
penerangan seksual, tetapi pula corak pergaulan antara jenis kelamin.
2). Pengumpulan data yang relevan untuk mengenal keprbadian siswa, misalnya sifat-sifat yang
tampak dalam tingkah laku, latar belakang keluarga dan keadaan kesehatan.
Sedangkan Rahmansecara lebih rinci menjelaskan ruang lingkup materi bimbingan pribadi
sebagai berikut :
a). Pemantapan sikap dan kepribadian yang agamis yang senantiasa mendekatkan diri kepada
yang khaliq melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa. Agama menjadi kendali utama dalam
kehidupan manusia.
b). Pemahaman tentang kemampuan dan potensi diri serta pengembangannya secara optimal.
Setiap manusia memiliki potensi yang luar biasa yang dikembangkan secara optimal dan hanya
sedikit orang yang mau menyadari.
c). Pemahaman tentang bakat dan minat yang dimiliki serta penyalurannya. Setiap orang
memiliki bakat dan minat, namun hal itu kurang mendapat perhatian sehingga penyaluran dan
pengembangannya kurang optimal.
d). Pemahaman tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki serta bagaimana mengembangkannya.
Setiap individu punya kelebihan, hal itu yang harus dijadikan sebagai fokus.
5.Pemahaman tentang kekurangan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana mengatasinya.
Memahami kekurangan diri mendorong seseorang untuk menyempurnakan diri.

B. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN SOSIAL


Bimbingan bidang sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Adapun materi
bimbingan sosial dapat dirinci yang berkaitan dengan jenis layanan sebagai berikut :
a). Materi layanan orientasi dalam bidang sosial, meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang:
1. Hidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah, baik dengan sesama teman, guru,
wali kelas, maupun staf sekolah dan lainnya.
2. Peraturan dan tata tertib memasuki/menggunakan kantor, kelas, perpustakaan, mushola,
laboratorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3. Lingkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk tuntutan pergaulan dan
kebiasaan masyarakat.
4. Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan serta mengembangkan
hubungan sosial pesertadidik seperti OSIS, pramuka, PMR, UKS, kesenian.
5. Organisasi orang tua peserta didik dan guru.
6. Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para peserta didik.
b). Layanan informasi dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang:
1. Tugas-tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan pengembangan hubungan
sosial.
2. Tata krama pergaulan dengan teman sebaya (antar remaja) baik disekolah sendiri maupun
disekolah lain, peserta didik dengan guru dan peserta didik dengan fisik-sosial, budaya.
3. Cara bertingkah laku, tata krama, sopan santun, dan disiplin disekolah.
4. Suasana dan tata krama kehidupan dalam kekeluargaan, nilai-nilai sosial, agama, adat istiadat,
kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat.
5. Hak dan kewajiban warga negara.
6. Keamanan dan ketertiban masyarakat.
7. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dimasyarakat sekitar.
8. Permasalahan hubungan sosial dan ketertiban masyarakat beserta berbagai akibatnya.
9. Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial, budaya).
10. Pelaksanaan layanan bimbingan sosial.

c). Layanan penempatan dan penyaluran dalam bidang bimbingan sosial, meliputi kegaitan
penempatan dan penyaluran peserta didik pada :
1. Kelompok kegiatan bersama, sehingga peserta didik mampu memberi dan menerima serta
berkomunikasi secara dinamis, kreatif dan produktif (seperti organisasi kelas).
2. Kegiatan kesiswaan seperti kepengurusan OSIS, kegiatan lapangan, koperasi siswa, dan polisi lalu
lintas sekolah.
d). ajaran dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan pengembangan pemahaman dan
keterampilan untuk memantapkan pada diri peserta didik.
1. Kemapuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah, dan masyarakat) dengan
menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang
berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengamalan pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
e). Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan sosial meliputi:
1.Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan masyarakat) dengan
menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang
berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.
f). Layanan bimbingan kelompok dalam bidang bimbingan perkembangan sosial meliputi kegiatan-
kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan
sosial peserta didik berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, disekolah, dan dimasyarakat)
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pengendalian emosi, penanggulangan konflik dan permasalahan yang timbul di masyarakat (baik
disekolah maupun dimasyarakat)
5. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan disekolah, dirumah dan dimasyarakat.
6. Pengenalan, perencanaan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong-
royong.
g). Layanan konseling kelompok dalam bidang bimbingan sosial meliputi kegiatan penyelenggaraan
konseling kelompok yang membahas aspek-aspek perkembangan sosial peserta didik, yang
berkenaan dengan:
1. Kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat secara logis, efektif dan
produktif.
2. Kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial (dirumah, sekolah dan masyarakat) dengan
menjunjung tinggi tata krama, norma dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan kebiasaan yang
berlaku.
3. Hubungan dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat).
4. Pemahaman dan pelaksanaan disiplin dan peraturan sekolah.
5. Pengenalan dan pengalaman pola hidup sederhana yang sehat dan bergotong royong.

C. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN AKADEMIK


Materi bimbingan pengembangan belajar dikaitkan jenis – jenis layanan ,dapat dirinci sebagai
berikut :
A. Layanan orientasi dalam bidang belajar meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
1. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar,jadwal pelajaran,guru – guru setiap mata pelajaran.
2. Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti ruang kelas,
laboratorium, perpustakaan, diskusi, ruang bimbingan dan konseling dan sebagainya.
3. Sekolah yang berkenaan dengan tujuan pendidikan disekolah sesuai jenjang pendidikannya mata
pelajaran dan program belajar.
4. Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar.
5. Tugas- tugas kegiatan kurikuler.
6. Sistem ujian, penilaian, kenaikan, kelas, US, dan UN serta Ijazah.
7. Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler.
8. Sistem penjurusan atau pemilihan jurusan.
9. Jurusan yang diselenggarakan (untuk SMA dan SMK ).
10. Pelayanan BK sebagai bagian kurikulum.
11. Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.
12. Kegiatan belajar yang dikehendaki dari peserta didik.
13. Adanya pelayanan bimbingan pengembangan belajar bagi peserta didik.
B. Layanan informasi dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pemberian informasi
tentang:
1. Tugas – tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri, ketrampilan
,ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
2. Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, aktif dan terprogram, baik belajar
mandiri, maupun belajar kelompok.
3. Cara belajar di perpustakaan ,membuat ringkasan buku, membuat rangkuman buku, membuat
catatan.
4. Cara membaca buku dan cara mengulang pelajaran.
5. Kemungkinan munculnya berbagai masalah dan cara mengatasi masalah.
6. Pengajaran remedial/ perbaikan dan pengayaan.
7.Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan hasil belajar
peserta didik.
8. Kursus dan sekolah yang mungkin di masuki setelah selesai jenjang pendidikan tertentu seperti
SLTP, SMA , SMK dan sebagainya (kurikulum dan sistem pendidikannya serta pembiayaannya
dan proses memasukinya serta prospeknya).
C. Layanan dan penyaluran dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan penempatan dan
penyaluran peserta didik pada:
1. Kelompok belajar berdasarkan kemampuan peserta didik misalnya kelompok cepat, kelompok
sedang dan kelompok lambat.
2. Kelompok belajar campuran maksudnya dalam kelompok belajar ada peserta didik yang belajar
cepat, sedang dan lambat.
3. Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran sebagai
penunjang bakat, minat dan cita – cita.
4. Program pengajaran perbaikan (remedial)
5. Program pengayaan bagi peserta didik yang cepat dalam belajar.
6. Kelompok penelitian ilmiah peserta didik.
D. Layanan dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan pengembangan motivasi, sikap dan
kebiasaaan belajar yang baik, ketrampilan belajar, program pengajaran perbaikan dan program
belajar pengayaan:
1). Peningkatan motivasi belajar peserta didik antara lain dengan:
a. Memperjelas tujuan – tujuan belajar.
b. Menyesuaikan pelajaran dengan kemampuan, bakat dan minat.
c. Mencerminkan suasana pembelajaran yang menantang, merangsang dan menyenangkan.
d. Memberikan hadiah (penguatan).
e. Menciptakan hubungan yang hangan dan dinamis antara guru dan peserta didik,serta antara
peserta didik dengan peserta didik.
f. Menghindari peserta didik dari tekanan dan suasana yang tidak menentu seperti suasana yang
menakutkan, mengecewakan dan menjengkelkan.
g. Melengkapi sumber dan sarana belajar.
E. Layanan konseling perorangan dalam bidang bimbingan belajar meliputi kegiatan
penyelenggaraan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan masalah – masalah
belajar peserta didik berkenaan dengan:
1. Motivasi tujuan belajar dan pelatihan.
2. Sikap dan kebiasaan belajar.
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektik, efesien dan produktif.
4. Penguasaan materi penlajaran dan latihan atau keterampilan.
5. Keterampilan teknis belajar.
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik , sosial dan budaya disekolah dan dilingkungan sekitar.
7. Orientasi belajar di perguruan tinggi atau sekolah yang lebih tinggi.
F. Layanan bimbingan kelompok dalam bidang belajar, meliputi kegiatan penyelenggaraan
konseling kelompok yang membahas aspek – aspek kegiatan belajar peserta didik, yaitu hal – hal
yang menyangkut:
1. Memotivasi, tujuan belajar dan latihan.
2. Sikap dan kebiasaan belajar.
3. Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efesien dan produktif.
4. Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan.
5. Keterampilan teknis belajar.
6. Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di sekolah dan lingkungan sekitar.
7. Orientasi belajar di sekolah yang lebih tinggi.
D. LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM BIDANG BIMBINGAN KARIER.
A. Pengertian bimbingan karier menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut Winkel (2005:114)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja,
dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap
memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan
pekerjaan yang dimasuki.
2. Menurut Marsudi (2003:113)
Bimbingan karir adalah suatu perangkat, lebih tepatnya suatu program yang sistematik,
proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk membantu individu memahami dan
berbuat atas dasar pengenalan diri dan pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan,
pendidikan, dan waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil
keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
karirnya.
3. National Vocational Guidance Association (NVGA) pada tahun 1973
Bimbingan karier diartikan sebagai proses membantu dalam memilih pekerjaan,
mempersiapkan, memasuki dan memperoleh kemajuan di dalamnya (Herr and Cramer, 1979: 6).
4. Menurut Rochman Natawidjaja (1990: 1)
Bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima
gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya,
mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat
memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier merupakan suatu proses
bantuan, layanan, pendekatan terhadap individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya,
mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk

b. Tujuan bimbingan karier


Secara umum tujuan bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut;
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan
kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan
apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan
keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
Sumber :
c. fungsi bimbingan karier
Bimbingan karier di sekolah membantu siswa dalam mengenal dan mengembangkan
potensi karier yang dimilikinya. Selain itu bimbingan karier sebagai satu kesatuan proses
bimbingan memiliki manfaat yang dinikmati oleh kliennya dalam mengarahkan diri dan
menciptakan kemandirian dalam memilih karier yang sesuai dengan kemampuannya.
Fungsi bimbingan karier disekolah adalah sebagai berikut:

a). Memberikan kemantapan pilihan jurusan kepada siswa, karena penjurusan akan
mempersiapkan siswa dalam bidang pekerjaan yang kelak diinginkan.
b). Memberikan bekal pada siswa yang tidak melanjutkan sekolah untuk dapat siap kerja
sesuai dengan keinginannnya.
c). Membantu kemandirian bagi siswa yang ingin ataupun harus belajar sambil bekerja.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bimbingan konseling di sekolah merupakan bagian terpenting dari pendidikan di
indonesia. Sebagai layanan yang profesional bimbingan konseling harus di lakukan dengan cara
teratur, harus berpijak dengan suatu landasan yang kokoh dan didasarkan pada hasil pemikiran
dan penelitian yang mendalam. Layanan bimbingan dan konseling tidak lepas dari kegiatan
belajar di sekolah, karena dengan adanya bimbingan dan konseling di sekolah siswa dapat
mengenal potensi diri mereka masing-masing. Dalam layanan bimbingan konseling terdapat
beberapa bidang di di dalamnya antara lain: bidang bimbingan pribadi, bidang bimbingan sosial,
bidang bimbingan akademik, dan bidang bimbingan karier.

B. SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan lebih dapat memahami materi tentang bidang-
bidang dalam layanan bimbingan dan konseling dan semoga makalah ini bermanfaat, jika
terdapat kesalahan di dalam materi ataupun pengetikkanya kami mohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA
Anie driani 2011/03/ tujuan bimbingan karir san konseling
Giyono.2014.BimbinganKonseling BandarLampung.MediaAkademi
Sukardi, Dewa Ketut. (2002). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan
dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi
Pendidikan. Yogjakarta: Media Abadi.
Yusuf, Syamsu & Nurihsan, Achmad Juntika.(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai