Disusun Oleh :
Kelompok : III (Tiga)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul Tujuan Dan Fungsi Bimbingan
Konseling Islam.
Kami menyadari bahwa mekalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT Senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Indralaya, 2023
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Bimbingan Konseling Islam ?
2. Tujuan Bimbingan Konseling Islam ?
3. Fungsi Bimbingan Konseling Islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Bimbingan Konseling Islam.
2. Untuk mengetahui Tujuan Bimbingan Konseling Islam.
3. Untuk mengetahui Fungsi Bimbingan Konseling Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara etimologis bimbingan dan konseling terdiri dari dua kata yaitu
“bimbingan”(terjemahan dari kata guidance) dan “konseling”(berasal dari kata
konseling). Dalam praktik, bimbingan dan konseling merupakan satu kesatuan
yang tak bisa dipisahkan, keduanya merupakan bagian integral.
Secara istilah bimbingan dan konseling dapat diartikan dengan bantuan
yang diberikan oleh seorang baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki
pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang (individu) dari
setiap umur untuk membantunya mengembangkan aktifitas-aktifitas hidupnya
sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri
dan memikul bebannya.1
B. Tujuan Bimbingan Konseling Islam
1
Tohirin. 2013. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta. PT Raja Grafindo
Persada. Hlm 15
2
Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hlm.11
3
Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir) (Yogyakarta: Andi Offset, 2011),
hlm.11
3
Menurut Aunur Rahim Faqih bahwa tujuan bimbingan dan konseling
Islam adalah untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia
seutuhnya agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akherat. Karena
bimbingan dan penyuluhan Islam hanya bersifat memberikan bantuan, maka
Bimbingan dan konseling Islam berusaha membantu mencegah jangan sampai
individu menghadapi atau menemui masalah. Dengan kata lain, membantu
individu mencegah timbulnya masalah bagi dirinya. 4
4
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Yogyakarta: UII Press, 2001), hlm.
35
5 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam (Yogyakarta: UII Press, 2001), hlm.
36-37
4
3. Untuk menghasilkan kecerdasan rasa (emosi) pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa toleransi, tolong-menolong, kesetiakawanan
dan rasa kasih sayang.
4. Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga
muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada
Tuhannya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya, serta ketabahan untuk
menerima ujian-Nya.
5. Untuk menghasilkan potensi ilahiyyah, sehingga dengan potensi itu
individu dapat melakukan tugasnya sebagai khalifah dengan baik,
menanggulangi berbagai persoalan hidup dan dapat memberikan
kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungan pada berbagai aspek
kehidupan.6
6
Hamdani Bakhran dan Adz Dzaky. 2001. Konseling dan Psikoterapi Islam: Pendekatan Metode
Sufistik. Yogyakarta: Fajar Pustaka
7
https://media.neliti.com/media/publications/152811-ID-konseling-islami-dan-pendidikan-
mental.pdf
8 https://www.dictio.id/t/apa-saja-fungsi-bimbingan-dan-konseling-islam/126693/2
5
Bimbingan memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi preventif, yakni membantu individu menjaga atau mencegah
timbulnya masalah bagi dirinya. Sifatnya untuk mencegah agar tidak
timbul masalah. Hal ini akan-anak dipersiapkan untuk menghadapi
segala permasalahan yang mungkin timbul, sehingga diharapkan
tidak mengalami kesulitan yang cukup berarti. Jadi bimbingan
bertujuan untuk menghindari timbulnya masalah yang cukup serius
pada masa yang akan dating.
b. Fungsi kuratif atau korektif, yakni membantu individu memecahkan
masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya. Bimbingan korektif
yaitu bimbingan yang diarahkan pada sifat penyembuhan dari suatu
gangguan atau pemecahan masalah. Tujuan bimbingan ini agar klien
pada akhirnya mampu mengambil keputusan, dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri sehingga terwujud adanya keseimbangan dalam
kehidupan yang baik
c. Fungsi preservatif, yakni membantu individu menjaga agar situasi
dan kondisi yang semula tidak baik (mengandung masalah) menjadi
baik (terpecahkan) dan kebaikan itu bertahan lama (in state of good)
d. Fungsi developmental atau pengembangan, yakni membantu
individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang
telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak
memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah baginya. 9
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa bimbingan dan
konseling Islam mempunyai fungsi untuk membantu individu dalam
menghadapi masalah, dan keluar dari masalah dan tidak menimbulkan masalah
yang baru. Dengan kata lain, mampu menjadikan individu yang bermasalah
keluar dari masalahnya dan menemukan pola hidup yang baru yang lebih baik,
yaitu manusia seutuhnya (insan kamil). Dengan pola orientasi kehidupan dunia
dan akhirat.
9Bimo Walgito, Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir) (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), hlm.
20-23
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Aunur Rahim Faqih, 2001. Bimbingan dan Konseling dalam Islam. Yogyakarta:
UII Press
Bimo Walgito, 2011. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir). Yogyakarta:
Andi Offset
Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan (Jakarta: Rineka Cipta,
1998
Hamdani Bakhran dan Adz Dzaky. 2001. Konseling dan Psikoterapi Islam:
Pendekatan Metode Sufistik. Yogyakarta: Fajar Pustaka