Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Bimbingan Konseling

OLEH : Kelompok 2

AGUSTIA ELFAZARIAH SARAGIH 20.430

DWI SARTIKA 20.436

RUS MAWAR 20.463

Dosen Pembimbing : Dr. Ahmad Ibrahim Hasibuan, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

STIT AL-HIKMAH TEBING TINGGI TAHUN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat allah yang masa esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah kami yag berjudul “Konsep Dasar Bimbingan dan
Konseling Islam” ini dengan tepat waktunya.

Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah pendidikan tematik. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun kami untuk lebih bagus dalam pembuatan makalah.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.

Tebing Tinggi, 13 Maret 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam............................................... 4


B. Prinsip Bimbingan dan Konseling Islam..................................................... 5
C. Fungsi Bimbingan dan Konseling Islam.................................................... 6
D. Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam..................................................... 7
E. Manfaat Bimbingan dan Konseling Islam................................................... 9

BAB III PENUTUP............................................................................................. 10

A. Kesimpulan............................................................................................... 10
B. Saran.......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Konsep bimbingan konseling Islam tidak dapat dilepaskan dengan hakekat


manusia menurut Islam. Pada dasarnya manusia adalah makhluk Allah,
keberadaannya di dunia sebagai khalifah Allah. Implikasi dari perbuatannya
semua diketahui Allah dan terjadi atas kodrat dan iradat Allah1. Hakekat
bimbingan konseling Islam merupakan upaya membantu individu belajar
mengembangkan fitrah atau kembali kepada fitrah, dengan cara
memberdayakan (empowering) iman, akal, dan kemauan yang dikaruniakan
Allah kepadanya untuk mempelajari tuntunan Allah dan Rasul-Nya, agar
fitrah yang berkembang pada individu berkembang dan kokoh sesuai dengan
tuntunan Allah SWT.2

Kepribadian muslim terbentuk melalui proses kehidupan yang panjang.


Oleh karena itu, banyak faktor yang ikut ambil bagian dalam pembentukan
kepribadian muslim pada individu/ kelompok. Kepribadian muslim dibentuk
dari faktor bawaan dan faktor pendidikan akhlak yang berpedoman pada nilai-
nilai Islam. Faktor bawaan dikembangkan melalui bimbingan dan pembiasaan,
berfikir, bersikap dan bertingkah laku menurut norma-norma Islam.
Sedangkan faktor pendidikan akhlak dilakukan dengan cara mempengaruhi
dengan menggunakan usaha membentuk kondisi yang mencerminkan pola
kehidupan yang sejalan dengan norma-norma Islam contoh teladan dan
lingkungan yang serasi3.

Membentuk kepribadian muslim sebagai individu, keluarga, masyarakat


maupun ummah pada hakikatnya berjalan dengan tujuan yang sama. Tujuan
utamanya yaitu guna merealisasikan diri, baik secara individu maupun secara
kelompok untuk menjadi pengabdi Allah SWT yang setia, tunduk dan patuh
terhadap ketentuan-ketentuan yang diberikan Allah SWT.4

Pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam dapat dikaitkan dengan


aspek-aspek psikologis yang meliputi pribadi, sikap, kecerdasan, perasaan,
dan seterusnya yang berkaitan dengan klien dan konselor yang terintegrasi

1
Saring Marsudi, dkk., Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah (Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2003), h. 54
2
Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik) (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014), H. 23
3
Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam., h. 134
4
Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002)., h. 214

1
dalam sistem qalbu, akal dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku
yang selanjutnya menjadi kepribadian seseorang. 5Pelaksanaan bimbingan dan
konseling Islam dapat dilakukan melalui wawancara dan nasihat dalam
serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara konselor dengan klien
dengan tujuan agar klien mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik
dari dirinya dan mampu memecahkan permasalahan pada dirinya
sendiri6.Akan tetapi, tidak setiap masalah dapat diselesaikan sendiri oleh
individu, sehingga ia kadangkala membutuhkan seorang ahli sesuai dengan
jenis problemnya.

Seseorang yang bertugas memberikan Bimbingan Konseling Islam disebut


Konselor Islam (Kyai/ Ustad). Seorang konselor islami dalam upaya
memberikan Bimbingan Konseling Islam harus mempunyai kemampuan atau
wawasan mengenai teori dalam konseling islami tersebut, selain itu bisa
memberikan tauladan yang baik meskipun memiliki berbagai keterbatasan dan
kelemahan.

Konselor islam dalam tugasnya membantu klien menyelesaikan masalah


kehidupan dengan memperhatikannilai-nilai dan moralitas islami. Membantu
mengatasi masalah kehidupan yang dialami oleh klien atau konseli, maka
sudah sewajarnya konselor harus menjadi tauladan yang baik, agar klien
merasa termotivasi dalam memperbaiki kepribadiannya7.

Berdasarkan permasalahan yang ada, kami menyusun makalah yang


berjudul Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling Islam, yang mana makalah
ini akan memberikan penjelasan tentang Bimbingan dan Konseling serta
tujuan dan manfaat dari Bimbingan dan Konseling.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Bimbingan dan Konseling?

2. Apa saja prinsip Bimbingan dan Konseling Islam?

3. Apa saja fungsi dari Bimbingan dan Konseling Islam?

4. Apa saja manfaat dari Bimbingan dan Konseling Islam?

C. Tujuan Makalah

5
Netty Hartanti, dkk. Islam dan Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 163
6
Farida dan Sariyo, Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam (Kudus: Buku Daros STAIN
Kudus, 2008), h. 18-19
7
Samsul Munir Amin, Bimbingan Konseling Islam (Jakarta: AMZAH, 2010), H. 259

2
1. Untuk mengetahui apa itu Bimbingan dan Konseling.

2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling Islam.

3. Untuk mengetahui fungsi Bimbingan dan Konseling Islam.

4. Untuk mengetahui manfaat Bimbingan dan Konseling Islam.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling


a) Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari “guidance”


dan“counseling” dalam bahasa Inggris. “Guidance” atau akar katanya
“guide” bermakna menunjukkan, membimbing, membantu, menentukan,
mengatur, mengemudikan, memimpin, memberi saran, ataupun menuntun.
Jadi bimbingan dapat diartikan membantu atau menuntun. Namun tidak
semua bantuan atau tuntunan merupakan bimbingan. Bantuan yang
bermakna hendaknya senantiasa memenuhi serangkaian syarat dan prinsip
seperti berikut ini.
1. Bimbingan merupakan suatu proses yang continue sistematis,
berencana, dan terarah kepada suatu tujuan. Jadi aktivitas bimbingan
bukanlah aktivitas yang dilakukan secara insidentil, sewaktu-waktu, tidak
disengaja, asal-asalan atau serampangan.
2. Bimbingan merupakan proses membantu individu. Membantu bermakna
bahwa bimbingan adalah aktivitas yang bernuansa sukarela dan tidak ada
unsur paksaan baik dari pihak yang membimbing (konselor)maupun dari
pihak yang dibimbing (konseli). Dengan kata lain dalam proses
pelaksanaan konseling aktivitas yang muncul adalah suasana kerja sama
yang demokratis antara konselor dan konseli telah disepakati/ditetapkan
bersama menuju ke arah yang telah ditetapkan yakni perkembangan
potensi konseli yang lebih optimal.8

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa:


bimbingan merupakan proses pemberian bantuan yang terus menerus dari
seorang pembimbing yang berkompeten bagi individu.

b) Pengertian Konseling

Menurut Prayitno (2004 : 100), istilah konseling secara etimologis


berasal dikutip Hallen (2002: 9) mengemukakan bahwa istilah konseling
berasal dari bahasa Inggris “to counsel” yang secara etimologis berarti “to
give advice” yang berarti memberi saran dan nasehat.
Istilah konseling selalu mengikuti istilah bimbingan hal ini disebabkan
keintegralan kegiatan bimbingan dan konseling yang dalam sejumlah
literatur dipandang sebagai “jantung hatinya program bimbingan”

8
Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, h. 6

4
(counseling is the heart of guidance), juga merupakan salah satu teknik
bimbingan dalam aktivitas layanan bimbingan dan konseling diantara
sejumlah teknik lainnya.9

Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas dapat dimengerti


bahwa konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang konselor kepada individu yang
sedang mengalami suatu masalah (konseli) dengan tujuan agar konseli
dapat mencapai pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya dan dapat
mengatasi masalah yang dihadapinya.10

B. Prinsip Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam


Prinsip bimbingan dan Konseling adalah prinsip yang menguraikan
tentang pokok – pokok dasar pemikiran yang dijadikan pedoman program
pelaksanaan atau aturan main yang harus di ikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan
landassan praktis atau aturan main yang harus diikuti dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Prayitno mengatakan : ” Bahwa prinsip merupaka hasil kajian
teoritik dan telaah lapangan yanh digunakan sebgai pedoman pelaksanaan
sesuatu yang dimaksudkan” jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa prinsip – prinsip bimbingan dan konseling merupakan dijadikan
pedoman sekaligus dasar bagi peyelengaran pelayanan.

Adapun Macam-macam Prinsip Bimbingan dan Konseling:


1. Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling.
2. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan peserta didik
3. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan
4. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan
5. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Pengorganisasian.

Menurut Elfi Mu‟awanah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan


agar dapat melaksanakan pelayanan bimbingan dengan sebaik-baiknya,
yaitu prinsip-prinsip sebagai berikut:

9
Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, h. 7
10
Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, h. 7-8

5
1. Hendaknya dalam memberikan layanan bimbingan individu (siswa)
dianggap sebagai individu yang berkemampuan, termasuk kemampuan
untuk memecahkan masalahnya.
2. Siswa adalah individu yang berharga, sehingga tetap dihormati, mereka
(siswa) tidak boleh diremehkan, direndahkan martabatnya, baik oleh sikap
perbuatan, maupun kata-kata konselor. Konselor hendaknya menunjukkan
sikap hormat kepada klien, menunjukkan perhatian agar klien tumbuh rasa
percata terhadap konselor. Perasaan pada proses bimbingan sangat
diperlukan sekali. Dengan rasa percaya terhadap mengemukakan
masalahnya yang sedang dihadapi tidak menaruh perasaan ragu-ragu,
curiga, takut, dan sebagainya.
3. Siswa sebagai individu yang merupakan kebulatan. Tingkah lakunya
diwarnai oleh keadaan fisik, psikis serta sosial dan latar belakang lainnya,
demikian pula kelainan tingkah lakunya, sehingga dapat memberikan
bimbingan dengan sebaik-baiknya.
4. Siswa adalah merupakan makhluk unik, artinya siswa satu dengan yang
lain terdapat perbedaan-perbedaan. Sehingga dengan demikian perlu sekali
dipahami sifat-sifat masing-masing siswa.
5. Keberhasilan layanan bimbingan di sekolah amat diperlukan oleh
kesediaan serta kesadaran siswa itu sendiri. Tanpa ada kesadaran tersebut
layanan bimbingan tidak akan berjalan. Oleh karena itu usaha-usaha paling
awal dilakukan oleh seorang pembimbing di sekolah adalah menanamkan
kesadaran akan pentingnya bimbingan bagi dirinya baru setelah itu diberi
layanan bimbingan.
Dengan memahami prinsip di atas, seorang pembimbing dapat
membina sikap positif dalam memberikan layanan kepada siswa. Karena
dengan keberhasilan layanan yang diberikan seorang pembimbing, maka
akan terbentuk karakter rasa percaya diri peserta didik terhadap
mengemukakan masalahnya yangsedang dihadapi tidak menaruh perasaan
ragu-ragu, curiga, takut, dan sebagainya.
C. Fungsi Bimbingan dan konseling Pendidikan Islam
Fungsi bimbingan dan konseling Islami sebenarnya tidak berbeda
dengan fungsi bimbingan dan konseling (secara umum), walaupun dari
segi istilah dan penekanannya terdapat perbedaan. Fungsi bimbingan dan
konseling adalah:
1. Preventif atau pencegahan, yaitu mencegah timbulnya masalah
pada seseorang.
2. Kuratif atau korektif, yaitu memecahkan atau menanggulangi
masalah yang sedang
dihadapi seseorang

6
3. Developmental, yaitu mengembangkan keadaan yang sudah
baik itu menjadi lebih baik.11

Menurut Prayitno dan Ermananti 12fungsi bimbingan dan konseling


adalah:

1. Pemahaman
2. Pencegahan
3. Pengentasan
4. Pemeliharaan
5. Pengembangan.

Jika diperhatikan fungsi Bimbingan dan konseling atau peranan


konselor kepada kliennya seperti yang telah diuraikan di atas, maka tugas
ini tidak banyak berbeda dengan tugas Rasulullah, para dai atau ustad
terhadap umat, yaitu:

1. Menyuruh orang berbuat baik (kuratif/ korektif)


2. Mencegah dari kemungkaran (preventif)
3. Beriman kepada Allah (development)

Ketiga tugas ini bukan saja tugas para ustadz/da„i, tetapi juga tugas
semua umat Islam untuk menyampaikannya kepada orang lain. Hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT. dalam Q.S. Âli Imrân/3: 110, yang
artinya :

“ Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,


menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar dan
beriman kepada Allah.”

Berdasarkan ayat ini pula lah terdapat kesamaan peranan antara


konselor dan para ustad, karena kedua petugas ini sama-sama untuk
membebaskan umat dari kemaksiatan dan problem, mengajak berbuat
yang baik dan menunjukkan komitmen mematuhi aturan dan norma agama
(beriman kepada Allah).
D. Tujuan Bimbingan dan Konseling Islam
Tujuan Bimbingan dan Konseling Islami Secara umum tujuan
bimbingan dan konseling Islami tidak banyak berbeda dengan tujuan
bimbingan dan konseling (versi Barat), yaitu sama-sama memberikan

11
Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual, h. 4
12
Prayitno dan Ermananti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka Cipta, 1994),
h. 197

7
bimbingan dan arahan kepada klien serta mengeluarkan klien dari
permasalahan, dan perbedaannya terletak pada tujuan akhir, di mana
tujuan akhir yang ingin dicapai melalui bimbingan dan konseling umum
(versi Barat) adalah untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi semata-
mata, sedangkan tujuan akhir bimbingan dan konseling Islami adalah
untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Adapun tujuan pemberian layanan bimbingan secara menyeluruh
ialah agar individu dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi,penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat
maupun lingkungan kerja.13
Nurihsan menyatakan bahwa tujuan bimbingan konseling pada
akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1. Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan
2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
3. Hidup bersama dengan individu-individu lain
4. Harmoni antara cita-cita dengan kemampuan yang dimiliki

Dengan demikian, melalui program bimbingan dapat


dikembangkan dalam layanan bimbingan dan konseling adalah bimbingan
untuk memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian
serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah
yang terjadi pada siswa14.
Sesuai dengan uraian sebelumnya bahwa bimbingan dan konseling
bertujuan agar peserta didik dapat menetukan dirinya, mengenal dirinya
dan mampu merencanakan masa depannya. Dalam hubungan ini
bimbingan dan konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada
peserta didik agar masing-masing peserta didik dapat berkembang secara
optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri. Oleh karena itu
pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang
hendak dipenuhi melalui kegiatan bimbingan dan konseling. Penyuluh
atau konselor bimbingan dan konseling haruslah memahami fungsi,
prinsip, dan asas bimbingan dan konseling, serta ruang lingkup atau

13
Ibid, h. 17
14
Gusman Lesmana, Kapita Selekta Pelayanan Konseling (Sumatera Utara, Medan 2021), h. 61

8
layanan apa saja yang harus diberikan oleh seorang konselor terhadap anak
didiknya. Jika seorang konselor sudah memahami yang tersebut di atas,
mereka juga harus memahami setting di mana layanan dan bimbingan itu
diberikan.15
Dalam pendidikan islami bimbingan koseling bertujuan
memberikan panduan penting terhadap harapan yang ingin di capai dan di
hasilkan. Melalui tujuan itu pula, dapat di ukur sejauh mana keberhasilan
sebuah program yang telah di laksanakan, apakah telah sesuai dengan
kaedah yang berlaku atau masih belum seutuhnya dapat tercapai. Oleh
karena itu, bimbingan koseling islami harus memiliki tujuan yang terukur
sebagai dasar pelaksanaan layanan bimbingan koseling islami.
Secara global tujuan konseling islami dalam mendidik anak adalah
bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang utuh sebagai hamba Allah
yang memiliki tugas menjadi khalifah di bumi, baik dalam bidang akidah,
ibadah dan akhlak maupun dalam bidang pendidikan.agar tercapai
kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.16
Selain itu bimbingan konseling juga bertujuan untuk
mengusahakan suasana belajar mengajar yangsehat dan sejahtera, ini
semua tertuju pada peserta didik17.

E. Manfaat Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam


Deni Febriani memaparkan ada beberapa manfaat dari kegiatan
bimbingan dan konseling sesuai konsep islam sebagaimana berikut:
1. Bisa membantu serta menurunkan level stres juga depresi yang
dialami
2. Paham dan bisa menerima diri sendiri maupun orang lain untuk
meningkatkan hubungan efektif
3. Kepuasan hidup bisa tercapai
4. Mendorong kemampuan diri sendiri
5. Meningkatkan hubungan lebih efektif bersama orang lain
6. Membuat fungsi diri dan kehidupan sehari-hari jadi lebih maksimal
7. Membuat diri sendiri jadi lebih semangat

15
Ibid, h. 52
16
Tarmizi, Bimbingan Konseling Islami (Medan, April 2018), h, 35-36
17
Anwar, M. Fuad, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, 2019, h.10.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan dan Konseling, disingkat BK, adalah proses interaksi antara


konselor dengan konseli baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
rangka untuk membantu konseli agar dapat mengembangkan potensi dirinya
ataupun memecahkan permasalahan yang dialaminya.

Macam-macam Prinsip Bimbingan dan Konseling:

1. Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling

2. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan peserta didik

3. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Tujuan Pendidikan

4. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan

5. Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Pengorganisasian

Tujuan Bimbingan dan Konseling Islami Secara umum tujuan bimbingan


dan konseling Islami tidak banyak berbeda dengan tujuan bimbingan dan
konseling (versi Barat), yaitu sama-sama memberikan bimbingan dan arahan
kepada klien serta mengeluarkan klien dari permasalahan, dan perbedaannya
terletak pada tujuan akhir, di mana tujuan akhir yang ingin dicapai melalui
bimbingan dan konseling umum (versi Barat) adalah untuk mendapatkan
kebahagiaan duniawi semata-mata, sedangkan tujuan akhir bimbingan dan
konseling Islami adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai pendidik dapat menjadi
Konselor yang baik yang dapat memberikan nasihat baik kepada peserta didik
untuk mengeluarkan peserta didik dari permasalahan yang ada.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam., h. 134

Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish.

Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik) (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014), H. 23

Farida dan Sariyo, Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam (Kudus: Buku
Daros STAIN Kudus, 2008), h. 18-19

Gusman Lesmana, Kapita Selekta Pelayanan Konseling (Sumatera Utara, Medan


2021), h. 61

Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual, h. 4

Netty Hartanti, dkk. Islam dan Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 163

Prayitno dan Ermananti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka


Cipta, 1994), h. 197

Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002)., h. 214

Samsul Munir Amin, Bimbingan Konseling Islam (Jakarta: AMZAH, 2010), H.


259

Saring Marsudi, dkk., Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah (Surakarta:


Muhammadiyah University Press, 2003), h. 54

Tarmizi, Bimbingan Konseling Islami (Medan, April 2018), h, 35-36

11

Anda mungkin juga menyukai