Diajukan untuk memenuhi tugas makalah pada mata kuliah Bimbingan Konseling
OLEH : Kelompok 2
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat allah yang masa esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan makalah kami yag berjudul “Konsep Dasar Bimbingan dan
Konseling Islam” ini dengan tepat waktunya.
Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah pendidikan tematik. Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun kami untuk lebih bagus dalam pembuatan makalah.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
semua.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 4
A. Kesimpulan............................................................................................... 10
B. Saran.......................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Saring Marsudi, dkk., Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah (Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2003), h. 54
2
Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik) (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2014), H. 23
3
Abdul Khobir, Filsafat Pendidikan Islam., h. 134
4
Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002)., h. 214
1
dalam sistem qalbu, akal dan nafsu manusia yang menimbulkan tingkah laku
yang selanjutnya menjadi kepribadian seseorang. 5Pelaksanaan bimbingan dan
konseling Islam dapat dilakukan melalui wawancara dan nasihat dalam
serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara konselor dengan klien
dengan tujuan agar klien mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik
dari dirinya dan mampu memecahkan permasalahan pada dirinya
sendiri6.Akan tetapi, tidak setiap masalah dapat diselesaikan sendiri oleh
individu, sehingga ia kadangkala membutuhkan seorang ahli sesuai dengan
jenis problemnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
5
Netty Hartanti, dkk. Islam dan Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 163
6
Farida dan Sariyo, Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam (Kudus: Buku Daros STAIN
Kudus, 2008), h. 18-19
7
Samsul Munir Amin, Bimbingan Konseling Islam (Jakarta: AMZAH, 2010), H. 259
2
1. Untuk mengetahui apa itu Bimbingan dan Konseling.
3
BAB II
PEMBAHASAN
b) Pengertian Konseling
8
Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, h. 6
4
(counseling is the heart of guidance), juga merupakan salah satu teknik
bimbingan dalam aktivitas layanan bimbingan dan konseling diantara
sejumlah teknik lainnya.9
9
Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, h. 7
10
Anwar , M. Fuad. Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, h. 7-8
5
1. Hendaknya dalam memberikan layanan bimbingan individu (siswa)
dianggap sebagai individu yang berkemampuan, termasuk kemampuan
untuk memecahkan masalahnya.
2. Siswa adalah individu yang berharga, sehingga tetap dihormati, mereka
(siswa) tidak boleh diremehkan, direndahkan martabatnya, baik oleh sikap
perbuatan, maupun kata-kata konselor. Konselor hendaknya menunjukkan
sikap hormat kepada klien, menunjukkan perhatian agar klien tumbuh rasa
percata terhadap konselor. Perasaan pada proses bimbingan sangat
diperlukan sekali. Dengan rasa percaya terhadap mengemukakan
masalahnya yang sedang dihadapi tidak menaruh perasaan ragu-ragu,
curiga, takut, dan sebagainya.
3. Siswa sebagai individu yang merupakan kebulatan. Tingkah lakunya
diwarnai oleh keadaan fisik, psikis serta sosial dan latar belakang lainnya,
demikian pula kelainan tingkah lakunya, sehingga dapat memberikan
bimbingan dengan sebaik-baiknya.
4. Siswa adalah merupakan makhluk unik, artinya siswa satu dengan yang
lain terdapat perbedaan-perbedaan. Sehingga dengan demikian perlu sekali
dipahami sifat-sifat masing-masing siswa.
5. Keberhasilan layanan bimbingan di sekolah amat diperlukan oleh
kesediaan serta kesadaran siswa itu sendiri. Tanpa ada kesadaran tersebut
layanan bimbingan tidak akan berjalan. Oleh karena itu usaha-usaha paling
awal dilakukan oleh seorang pembimbing di sekolah adalah menanamkan
kesadaran akan pentingnya bimbingan bagi dirinya baru setelah itu diberi
layanan bimbingan.
Dengan memahami prinsip di atas, seorang pembimbing dapat
membina sikap positif dalam memberikan layanan kepada siswa. Karena
dengan keberhasilan layanan yang diberikan seorang pembimbing, maka
akan terbentuk karakter rasa percaya diri peserta didik terhadap
mengemukakan masalahnya yangsedang dihadapi tidak menaruh perasaan
ragu-ragu, curiga, takut, dan sebagainya.
C. Fungsi Bimbingan dan konseling Pendidikan Islam
Fungsi bimbingan dan konseling Islami sebenarnya tidak berbeda
dengan fungsi bimbingan dan konseling (secara umum), walaupun dari
segi istilah dan penekanannya terdapat perbedaan. Fungsi bimbingan dan
konseling adalah:
1. Preventif atau pencegahan, yaitu mencegah timbulnya masalah
pada seseorang.
2. Kuratif atau korektif, yaitu memecahkan atau menanggulangi
masalah yang sedang
dihadapi seseorang
6
3. Developmental, yaitu mengembangkan keadaan yang sudah
baik itu menjadi lebih baik.11
1. Pemahaman
2. Pencegahan
3. Pengentasan
4. Pemeliharaan
5. Pengembangan.
Ketiga tugas ini bukan saja tugas para ustadz/da„i, tetapi juga tugas
semua umat Islam untuk menyampaikannya kepada orang lain. Hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT. dalam Q.S. Âli Imrân/3: 110, yang
artinya :
11
Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual, h. 4
12
Prayitno dan Ermananti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: Rineka Cipta, 1994),
h. 197
7
bimbingan dan arahan kepada klien serta mengeluarkan klien dari
permasalahan, dan perbedaannya terletak pada tujuan akhir, di mana
tujuan akhir yang ingin dicapai melalui bimbingan dan konseling umum
(versi Barat) adalah untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi semata-
mata, sedangkan tujuan akhir bimbingan dan konseling Islami adalah
untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Adapun tujuan pemberian layanan bimbingan secara menyeluruh
ialah agar individu dapat:
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan
masyarakat serta lingkungan kerjanya
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam
studi,penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat
maupun lingkungan kerja.13
Nurihsan menyatakan bahwa tujuan bimbingan konseling pada
akhirnya membantu individu dalam mencapai:
1. Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan
2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat
3. Hidup bersama dengan individu-individu lain
4. Harmoni antara cita-cita dengan kemampuan yang dimiliki
13
Ibid, h. 17
14
Gusman Lesmana, Kapita Selekta Pelayanan Konseling (Sumatera Utara, Medan 2021), h. 61
8
layanan apa saja yang harus diberikan oleh seorang konselor terhadap anak
didiknya. Jika seorang konselor sudah memahami yang tersebut di atas,
mereka juga harus memahami setting di mana layanan dan bimbingan itu
diberikan.15
Dalam pendidikan islami bimbingan koseling bertujuan
memberikan panduan penting terhadap harapan yang ingin di capai dan di
hasilkan. Melalui tujuan itu pula, dapat di ukur sejauh mana keberhasilan
sebuah program yang telah di laksanakan, apakah telah sesuai dengan
kaedah yang berlaku atau masih belum seutuhnya dapat tercapai. Oleh
karena itu, bimbingan koseling islami harus memiliki tujuan yang terukur
sebagai dasar pelaksanaan layanan bimbingan koseling islami.
Secara global tujuan konseling islami dalam mendidik anak adalah
bertujuan untuk membentuk pribadi anak yang utuh sebagai hamba Allah
yang memiliki tugas menjadi khalifah di bumi, baik dalam bidang akidah,
ibadah dan akhlak maupun dalam bidang pendidikan.agar tercapai
kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.16
Selain itu bimbingan konseling juga bertujuan untuk
mengusahakan suasana belajar mengajar yangsehat dan sejahtera, ini
semua tertuju pada peserta didik17.
15
Ibid, h. 52
16
Tarmizi, Bimbingan Konseling Islami (Medan, April 2018), h, 35-36
17
Anwar, M. Fuad, Landasan Bimbingan dan Konseling Islam. Deepublish, 2019, h.10.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai pendidik dapat menjadi
Konselor yang baik yang dapat memberikan nasihat baik kepada peserta didik
untuk mengeluarkan peserta didik dari permasalahan yang ada.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik) (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014), H. 23
Farida dan Sariyo, Teknik Layanan Bimbingan Konseling Islam (Kudus: Buku
Daros STAIN Kudus, 2008), h. 18-19
Netty Hartanti, dkk. Islam dan Psikologi (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), h. 163
11