Anda di halaman 1dari 13

Makalah Sejarah Pendidikan

“Pendidikan Pesantren dan Madrasah Modern”

Dosen Pengampu :
Ellyana, S.Ag, M.Pd

Disusun oleh :
Nama : Rahayu yonita
Nim : 2011210154

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

0
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang selalu memberikan
nikmat-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada
nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat bagi seluruh alam, kepada
keluarganya, para sahabatnya dan semoga sampai kepada kita sebagai umatnya, Aamiinn.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari berbagai sumber, syukur alhamdulillah
saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang “Pendidikan Pesantren dan Madrasah
Modern” yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Sejarah Pendidikan.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini, semoga menjadi suatu ibadah dan semoga Allah SWT membalasnya dengan
sesuatu yang lebih baik, Aamiinn. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan,
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca,
semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5
A. Perkembangan Pendidikan Pesantren.............................................................................5
B. Pendidikan pada Madrasah Modern................................................................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................10
A. Kesimpulan...................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai agama penutup, Islam adalah agama universal. Sifat universalitas ini
menjadikan Islam sebagai penyempurnaan agama-agama samawi sebelumnya. Dalam
Islam, bahasa pendidikan dalam bahasa Arab, disebut tarbiyah mendapat perhatian
serius. Islam memandang bahwa pendidikan adalah suatu kewajiban.. Peran tarbiyah di
sini adalah untuk mengarahkan pemanfaatan potensi yang dimiliki manusia ke arah yang
mendatangkan keselamatan. Dengan semakin banyak dan menjamurnya pondok
pesantren di kota sampai di desa tentu merupakan suatu prestasi yang sangat baik bagi
perkembangan pendidikan Islam di Indenesia. Peran lembaga Pesantren sangatlah
penting dalam menanamkan nilai-nilai keislaman pada setiap peserta didik. Berkat peran
serta mereka (ulama dan kiyai) dalam mendidik santri, sehingga melahirkan pemuda-
pemuda yang berpotensi dan unggul. Dari sini bisa dikatan cikal bakal kebangkitan umat
Islam.
Kedatangan penjajah di Indonesia sedikit banyak telah merubah wajah pendidikan
di Indonesia khususnya Pendidikan Islam. Kegiatan-kegiatan pendidikan yang diadakan
tidak sedikit yang mendapat tekanan dari para penjajah. Seiring dengan berkembangnya
pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat indonesia, terutama dengan banyaknya
masyarakat Indonesia yang melaksanakan Ibadah Haji di Mekkah. Sekaligus menimbah
ilmu. Sekembalinya dari tanah mekkah maka gerakan pembaharu mulai digalakan di
kalangan masyarakat Islam terutama dalam dunia pendidikan.
Pendidikan Islam senantiasa menjadi sebuah kajian yang menarik bukan hanya
karena memiliki kekhasan tersendiri dibanding jenis pendidikan yang lain, semisal
pendidikan umum, namun juga karena kaya akan konsep- konsep yang tidak kalah
bermutu dibandingkan dengan pendidikan modern. Dalam hazanah pemikiran
pendidikan Islam, kita temukan tokoh- tokoh besar dengan ide- idenya yang cerdas dan
kreatif yang menjadi inspirasi dan kontribusi yang besar bagi dinamika pendidikan Islam,
khususnya pesantren dan madrasah di Indonesia.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun bebarapa rumusan masalahnya yaitu
bagaimana perkembangan dari pendidikan pesantren dan madrasah modern ?

C. Tujuan
Adapun tujuan masalah dari makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami
bagaimana perkembangan dari pendidikan pesantren dan madrasah modern.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Pendidikan Pesantren


1. Pengertian Pesantren
Istilah  “pesantren” berasal dari kata santri, dengan awalan pe dan
akhiran an berarti tempat tinggal para santri. Prof John berpendapat bahwa istilah
santri berasal dari bhasa Tamil, yang berarti guru mengaji. Sedang C.C. Berg
berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari kata shastri yang dalam bahasa India
berarti orang yang tahu buku- buku suci Agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab
suci agama Hindu. Kata shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku- buku suci,
buku- buku agama atau buku- buku tentang pengetahuan.
Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia, setelah
rumah tangga (keluarga). Walaupun perhatian para ahli peneliti baru dilakukan
terhadap pesantren yang dimulai akhir-akhir ini, sudah banyak jumlah buku,majalah
atau makalah yang berkembang, namun masih banyak rahasia-rahasia dalam
pesantern yang belum terungkap. Dimana bagian yang belum terungkap itu adalah
bagian yang memang sulit untuk diungkapkan.
Pesantren muerupakan lembaga pendidikan dan pengajaran Islam dimana di
dalamnya terjadi interaksi antara kyai atau ustadz sebagai guru dan para santri sebagai
murid dnegan mengambil tempat dimajid atau dihalaman-halaman asrama (pondok)
untuk mengaji dan membahas buku-buku teks keagamaan karya ulama masa lalu
(kitab kuning).

2. Pesantren Sebagai Lembaga pendidikan Islam


Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua yang telah berfungsi sebagai
salah satu benteng pertahanan umat Islam, pusat dakwah dan pusat pengembangan
masyarakat muslim. Secara informal lembaga pesantren di Indonesia telah berfungsi
sebagai keluarga yang membentuk watak dan kebribadian santri. Pesantren juga telah
melaksanakan pendidikan keterampilan melalui kursus- kursus untuk membekali dan
membaantu kemandirian para santri dalalm kehidupan masa depannya sebagai
muslim yang juga dai dan pembina masyarakat. Secra keseluruhan, pesantren selalu
dijadikan contoh dan panutan oleh masyarakat dalam segala hala yang dilakukan atau

5
dianjurkan untuk dilaksanakan oleh masyarakat, sehingga keberadaan pesantren di
Indonesia itu telah berperan menjadi potensi yang sangat besar dalam pengembangan
masyarakat, terutama masyarakt muslim lapisan menengah kebawah .Sebagai
lembaga pendidikan Islam pesantren memiliki lima elemen pokok, yaitu pondok
tempat menginap santri, masjid, santri, pengajaran kitab- kitab klasik dan kyai.
Prinsip- prinsip pendidikan yang diterapkap di pesantren diantaranya yaitu
a. Filsafat pendidikan teosentris, yaitu suatu pandangan yang menyatakan bahwa
semua kejadian, proses dan kembali pada kebenaran Tuhan.
b. Kesukarelaan ( keikhlasan) dan pengabdian
c. Kearifan hidup
d. Kesederhanaan
e. Hubungan guru, santri, orang tua dan masyarakat
f. Mengatur kegiatan bersama
g. Kebebasan terpimpin
h. Kemandirian
i. Mengamalkan ajaran agama
j. Tanpa ijazah
k. Ilmu pengetahuan diperoleh disamping dengan ketajaman akal juga sangat
tergantung kepada kesucian hati dan berkah kyai
Berkaitan dengan peran tradisionalnya pesantren kerap diidentifikasi dengan
peran dalam masyarakat Indonesia, yaitu
a. Sebagai pusat berlangsungnya transmisi ilmu- ilmu Islam tradisional
b. Sebagai penjaga dan pemelihara keberlangsungan Islam trasdisional
c. Sebagai pusat reproduksi ulama.

3. System Pendidikan pesantren


Sejarah perkembangan pondok pesantren memiliki model-model pengajaran
yang bersifat nonklasikal, yaitu model system pendidikan dengan menggunakan
metode pengajaran sorogan dan wetonan atau bendungan (Menurut Istilah Dari Jawa
Barat).
Sorogan, disebut juga sebagai cara mengajar perkepala yaitu setiap santri
mendapat kesempatan tersendiri untuk memperoleh pembelajaran secara langsung
dari Kiai. Dengan cara sorogan ini, pelajaran diberikan oleh pembantu Kiai yang
disebut “Badal”. Mula-mula Badal tersebut membacakan matan kitab yang tertulis
6
dalam bahasa arab, kemudian menerjemahkan kata demi kata kedalam bahasa daerah,
dan menerangkan maksudnya, setelah itu santri disuruh membaca dan mengulangi
pelajaran tersebut satu persatu, sehingga setiap santri menguasinya. Para santri duduk
disekitar kiai dengan membentuk lingkaran, dengan cara bendungan ini kiai
mangajarkan kitab tertentu pada sekelompok santri.
Metode ini sering disebut dengan metode bendungan atau halaqah. Dimana baik
kiai maupun santri dalam halaqah tersebut memegang kitab masing-masing. Kiai
membacakan teks kitab, kemudian menerjemahkannya kata demi kata, dan
menerangkan maksudnya. Santri menyimak kitabnya amasing-masing dan
mendengarkan terjemahan dan penjelasan kiyai. Kemudian santri mengulang dan
mempelajari kembali secar sendiri-sendiri.

B. Pendidikan pada Madrasah Modern


1. Pengertian Modern
Istilah “ Madrasah” berasal dari bahasa Arab (Ar= tempat belajar; dari akar
kata darasa = belajar. Nama atau sebutan bagi sekolah agama Islam, tempat proses
belajar- mengajar ajaran Islam secara formal yang mempunyai kelas (dengan sarana
antara lain, meja, bangku, dan papan tulis ) dan kurikulum dalam bentuk klasikal.
Padanan kata madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah- sekolah agama.
Secara harfiah madrasah diartikan sebagai tempat belajar bagi para pelajar atau
tempat untuk memberikan pengajaran. Sama juga dengan secara teknis yakni dalam
proses belajar mengajarnya secara formal, madrasah tidak berbeda dengan sekolah.
Namun diIndonesia madrasah tidak lantas dipahami sebgai sekolah. Melainkan diberi
konotasi yang lebih spesifik lagi, yakni sekolah agama, tempat dimana anak-anak
didik memperoleh pembelajaran hal-ihwal atau seluk beluk agama dan keagamaan
(yaitu Agama Islam).
Secara historis, madrasah adalah bentuk perkembangan dari model pendidikan
Islam tradisional yaitu pesantren Pesantren yang berkembang sejak abad ke 17 bisa
disebut sebagai masa mulai berdirinya cikal bakal dari lembaga pendidikan madrasah.
Meskipun banyak juga pesantren yang tetap mempertahankan keasliannya (salaf)
tanpa berubah menjadi madrasah.

7
2. Madrasah sebagai Lembaga Pendidikan Islam
Mulai didirikan dan berkembang di dunia Islam sekitar abad ke 5 H / abad ke
10-11 M. Ketika penduduk Naisabur mendirikan lembaga pendidikan Islam model
madrasah tersebut pertamakalinya. Akan tetapi tersiarnya justru melalui menteri dari
kerajaan Bani Saljuk yang bernama “Nizham Al-Mulk” yang mendirikan madrasah
“Nizhamiyah” tahun 65 M yang oleh Gibb dan Kramers disebutkan, bahwa setelah
madrasahnya Nizham Al-Mulk ini didirikan madrasah terbesar oleh Shalahuddin Al-
Ayyubi.
Pada awal perkembangan pendidikan Islam, telah terdapat 2 jenis lembaga
pendidikan dan pengajaran, yaitu :
a. Kuttab, yang mengajarkan kecakapan menulis dan membaca Al- Qur'an serta
dasar-dasar agama Islam kepada anak-anak, dan merupakan pendidikan tingkat
dasar.
b. Masjid, dalam bentuk halaqah, yang memberikan pendidikan dan pengajaran
tentang berbagai macam ilmu pengetahuan pada masa itu, dan merupakan tingkat
pendidikan lebih lanjut.
Dalam rangka menampung kegiatan halaqah yang semakin banyak, sejalan
dengan meningkatnya jumlah pelajar dan bidang ilmu pengetahuan yang diajarkan,
maka dibangun ruang-ruang khusus untuk kegiatan halaqah- halaqah tersebut di
sekitar masjid. Kemudian pada perkembangan selanjutnya adalah dibangunnya ruang
khusus untuk para guru dan pelajar, sebagai tempat tinggal dan tempat kegiatan
belajar mengajar setiap hari secara teratur, yang disebut zawiyah atau ribath.

3. System Pendidikan Madrasah Modern


Modernisasi (pembaharuan) madrasah sudah dilakukan oleh para pemikir
muslim Indonesia di awal abad 20. Beberapa tokoh pendidik muslim saat itu
menyadari bahwa sistem pendidikan pesantren dianggap tidak cukup mewadahi bagi
pengembangan sosial masyarakat muslim menyusul modernisasi yang diperkenalkan
Belanda. Dengan sistem ini, pendidikan Islam memasuki tahap baru yakni dengan
diperkenalkannya mata pelajaran umum dan sistem didaktik metodik ala barat. Dalam
model madrasah, berbeda dengan pesantren dan surau, para siswa tidak saja dibekali
mata pelajaran yang berhubungan dengan masalah- masalah keagamaan, tapi juga
mata pelajaran umum seperti bahasa inggris, Belanda dan ilmu- ilmu lain yang saat ini
hanya diberikan di sekolah- sekolah pemerintah Belanda.
8
Pembaharuan madrasah menemukan momentumnya setealah diterbitkannya
Surat Keputusan Bersama(SKB) Tiga Menteri sebagai kebijakan operasional
mengenai “Peningkatan Mutu Pendidikan pada Madrasah.” Isinya antara lain:
pembinaan pendidikan umum adalah tanggung jawab menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, sedangkan pembinaan pendidikan agama menjadi tanggung jawan
Kementrian Agama. Selain itu untuk kesepakatan proporsi pendidikan kurikulum di
madrasah, yakni 70% mata pelajaran umum dan 30% mata pelajaran keagamaan.
Kebijakan lainnya yang turut menjadikan madrasah mengalami proses
perubahan adalah diikutinya kebijakan pemerintah mengenai wajib belajar sembilan
tahun dan Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang
menegaskan posisi madrasah sebagai sekolah umum yang mempunyai kesempatan
yang sama untuk berkembang di negeri ini sebagaimana institusi pendidikan umum
lainnya. Madrasah adalah aset bangsa yang harus dilestarikan, diselamatkan dari
kepunahan, karena terbukti telah mengantarkan bangsa ini kea rah kemajuan terutama
aspek mental spiritual yang tidak dapat dihargai dengan nilai materi apapun.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1. Pendidikan di pesantren Islam masuk di Indonesia melalui berbagai cara, yaitu Jalur
perdagangan, Cultural, Pendidikan, Kekuasaan politik
2. Kata pesantren besaral dari kata pe-santri-an”. Awalan pe dan akhiran an yang
diletakan pada kata santri ini bisa menyisaratkan dua arti. Pertama. Pesantren bisa
bermakna tempat santri, sama seperti pemukiman (tempat mukim), pelarian (tempat
pelarian diri), peristirahatan (tempat beristirahat), pemondokan (tempat mondok), dan
lain-lain.
3. Cikal bakal pesantren pada awal terbentuknya segenap pengajaran tentang ilmu-ilmu
Islam kepada masyarakat sekitar. Dan pola pengajaran yang banyak digunakan masih
tergolong tradisional, seperti soroganm wetonan dan bandungan, dalam pengejaran
kitab-kitab Islam klasik. Aktivitas pengajaran ini sering dilakukan di masjid-masjid,
langgar, atau bahkan di rumah-rumah kiyai.
4. System pendidikan pesantren telah mengalami kemajuan pesat, dan system pesantren
telah dipakai oleh lembaga yang dikelolah oleh pemerintah, karena dinilai telah
berhasil membentuk karakter bangsa.
5. Terbentuknya madrasah merupakan modernisasi dari lembaga pendidikan Islam
dengan system pengajaran klasikal dan lebih modern.

B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Semoga makalah yang telah dibuat ini dapat bermanfaat dan bisa dikembangkan lagi
oleh pembaca yang membaca makalah ini.
2. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan dan
kesalahan. maka dari itu kami meminta kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
3. Dengan mengetahui pendidikan pesantren dan madrasah modern diharapkan kita
yang notabenenya sebagai mahasiswa ataupun calon pendidik, mampu mengambil
pelajaran dan hikmah dari sejarah pendidikan ini. Sehingga kita bisa

10
mengaplikasikan dan mengembangkan pada lembaga-lembaga pendidikan yang kita
bina nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata,tokoh-tokoh pembaharuan pendidikan islam di indonesia.jakarta : raja


grafindo
persada.2005

Basori, Ruchman,2006, The Founding Father: Pesantren Modern Indonesia, Jakarta:   Ineis


Ensiklopedi Islam jilid 4, 2002,Jakarta: Ichtiar Baru

Djauhari, KH. Mohammad Tidjani. 2008. Masa Depan Pesantren Agenda Yang Belum
Terselesaikan. Jakarta; TAJ Publishinng.
Djamas, Nurhayati. 2009. Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia PascaKemerdekaan.
Jakarta; PT. Radjagrafindo Persada.
Nizar, Samsul. 2008. Sejarah Pendidikan Islam, Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
Rasulullah Sampai Indonesia, Cet. II. Jakarta; Kencana.
Ridlwan Nasir, mencari tipologi format pendidikan ideal. Yogyakarta : pustaka pelajar. 2005

https://www.dosenpendidikan.co.id/tag/makalah-pesantren-dan-madrasah-modern/ diakses
pada tanggal 18 Desember 2020 pada pukul 13.44 WIB

http://seonuno.blogspot.com/ diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pada pukul 13.56 WIB

http://rinaldihardiansah.blogspot.com/2015/04/makalah-pesantren-dan-madrasah-
modern.html diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pada pukul 14.25 WIB

http://coretanmambaul.blogspot.com/2016/05/makalah-pesantren-dan-madrasah-modern.html
diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pada pukul 14.47 WIB

http://10desember93.blogspot.com/2015/11/makalah-pondok-pesantren-dan-madrasah.html
diakses pada tanggal 18 Desember 2020 pada pukul 15.01 WIB

12

Anda mungkin juga menyukai