Kelas: A3
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat dan Rahmatnya kita
masih diberi keimanan dan kesehatan sehingga kita dapat menyelesaiakn
makalah yang berjudul “PENGEMBANGAN PENILAIAN
PEMBELAJARAN AL QUR’AN HADIS DI MADRASAH” ini dengan
baik.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Umi Muzayanah, “ Kualitas Butir Soal Pai Pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (Item
Quality of Islamic Education Test on TheFinal Exam of National Standard Schools)”, dalam
Jurnal Smart, Vol. 01, No. 01. h. 125.
manusia yang berfikir kritis dan kreatif yang akan terbuka terhadap berbagai
keterampilan untuk hidup di masa depan.2
2
R. Arifin Nugroho HOTS (Hig her Order Thinking Skills) (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia,2018), h. 11.
3
Ahmad Yani, Cara Mudah Menulis Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) (Bandung: Refika
Aditama, 2019), hlm.1-3.
Maka dari itu Penilaian dilakukan dengan mengukur tingkat berfikir
siswa mulai dari yang rendah hingga tinggi, bukan sekedar hafalan konsep,
tetapi melatihkan siswa untuk mencari tahu, menekankan kemampuan
berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis,
sitematis, serta kreatif.10 Pada kurikulum 2013 yang bertumpu pada kualitas
pendidik sebagai implementator di lapangan serta pembelajaran dan penilaian
dengan menggunakan High Order Thinking Skills (HOTS)
B. Rumusan Masalah
1.Bagaimana Pengembangan Penilaian Tentang HOTS ?
2. Bagaimana Pengembangan Penilaian tentang Bank Soal?
3. Bagaimana Pengembangan Penilaian tentang kisi - kisi Soal ?
4. Bagaimana Pengembangan Penilaian tentang Kartu Soal ?
5. Bagaimana Pengembangan Penilaian tentang E- Raport ?
C. Tujuan
A. PENILAIAN
1.Pengertian Penilaian
Penilaian menurut Permendikbud No. 20 tahun 2016 yaitu proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian peserta
didik. Proses yang dilakukan dengan berbagai tehnik penilaian, menggunakan
berbagai instrument, dan berasal dari sumber yang ada agar lebih komprehensif.
Penilaian harus dilakukan secara efektif, pengumpulan informasi yang
digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik harus lengkap
dan akurat agar dihasilkan juga keputusan yang tepat4 penilaian adalah kegiatan
atau proses untuk menentukan kualitas atau mutu dari suatu pengukuran ialah
kegiatan atau proses untuk menentukan kuantitas atau jumlah dari suatu
evaluasi yaitu proses atau kegiatan pemilihan pengumpulan analisis dan
penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan serta penyusunan program selanjutnya ruang lingkup penilaian
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu pertama penilaian sikap bentuk
instrumen nya berupa observasi penilaian diri penilaian teman sejawat dan
jurnal kedua penilaian pengetahuan bentuk instrumen yang berupa tes tulis tes
lisan dan penugasan ketika penilaian keterampilan bentuk instrumennya berupa
perintah dan praktik penilaian produk dan proyek dan penilaian portofolio5
2.Fungsi Penilaian
4
Yoki Ariyana et.al, Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills (t.t.p: Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2019),
hlm. 5.
5
Penilaian bukan hanya untuk mengetahui hasil pencapaian hasil
belajar peserta didik tetapi penilaian juga mengenai peningkatan kemampuan
peserta didik dalam proses belajar, penilaian seharusnya dilakukan dengan
menggunakan tiga pendekatan yaitu: assessment of learning (penilaian hasil
pembelajaran), assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), dan
assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran). Penilaian yang tepat
yaitu dapat mengukur kemampuan aktual siswa berupa segi kognitif, afektif,
aspek psikomotorikAssessment of learning (penilaian hasilpembelajaran) yaitu
penilaian yang dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Setiap pendidik
melakukan penilaian yang tujuannya untuk memberikan pengakuan terhadap
pencapaian hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai, yang berarti
pendidik tersebut melakukan assessment of learning. Assessment for learning
(penilaian untuk pembelajaran) dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dan juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
proses belajar mengajar. Pada assessment for learning pendidik akan
memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau
kemajuan, serta menentukan kemajuan belajarnya. Assessment for learning juga
dapat dimanfaatkan oleh pendidik sebagai meningkatkan performa peserta
didik. Penugasan, presentasi, proyek, termasuk kuis merupakan contoh-contoh
bentuk assessment for learningAssessment as learning (penilaian sebagai
pembelajaran) memiliki fungsi yang mirip dengan assessment for learning,
yaitu berfungsi sebagai formatif yang dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Perbedaannya, assessment as learning melibatkan peserta didik
secara aktif saat dilakukan kegiatan penilaian tersebut. Peserta didik akan diberi
pengalaman belajar untuk menjadi penilai bagi dirinya sendiri. Penilaian diri
(self assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh assessment as
learning. Dalam assessment as learning peserta didik juga dapat dilibatkan
dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, serta rubrik/pedoman penilaian
pada akhirnya mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar
memperoleh capaian belajar yang maksimal.6
6
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2018), hlm. 2-3.
Table 1
cakupan penilian sikap
PENILAI SIKAP MENGHARGAI DAN MENGHAYATI
SPIRITUAL AGAMA YANG DIANUT
1.jujur
2.disiplin
3. tanggung jawab
4. gotong royong
PENILAI SIKAP 5. kerjasama
SOSIAL 6. toleran
7.damai
8.santun
9. responsif
10. percaya diri
Sedangkan dalam tingkatan efektif atau sikap versi belum ada lima
tingkatan atau jenis perilaku atau sikap atau afektif yang dapat dinilai berikut
tabel tingkatan tersebut beserta contoh beberapa kata kerja operasionalnya
sebagai kata yang dapat diukur capaiannya.
Table 2
Tingkatan Domain afektif dan kata kerja operasional
kemampuan
jenis prilaku internal kata kerja profesional
menanyakan
menerima menunjukkan ,memilih,mengikuti
melaksanakan,
menjalankan mematuhi membantu,menawarkan
menyatakan
pendapat,menuntun,mengaj
menghargai menyepakati ak
merumuskan ,berpegang
menghayati bertanggung jawab pada mengintegrasikan
mengamalka bertindak,memperlihatkan ,
n menunjukkan memperatekkan
N SKOR
SIKAP yang diamati
o 1 2 3 4
1.berdoa sebelum dan
1
sesudah melakukan sesuatu
2.mengucapkan rasa syukur
2
atas karunia Tuhan
3.memberi salam sebelum
3 dan sesudah melakukan
sesuatu
4.mengungkapkan
kekaguman secara lisan
4 maupun tulisan terhadap
Tuhan saat melihat
Kebesaran Tuhan
5. merasakan keberadaan
dan kebesaran Tuhan saat
5
mempelajari ilmu
pengetahuan
2.Penilaian diri
NAMA
……………………………
…
KELAS
……………………………
….
MATERI
……………………………
.
TINGGAL
………………………….
N SKOR
SIKAP yang diamati
o TP KD SR SL
saya mencontek pada saat
1
mengerjakan ulangan
saya menyalin karya orang
lain tanpa menyebutkan
2
sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
saya melaporkan kepada
3 yang berwenang jika
menemukan barang
NAMA DI NILAI
………………………..
KELAS
………………………..
MAPEL
…………………………
N melakukan
Sikap yang diamati
O Ya Tidak
masuk kelas tepat
1
waktu
mengumpulkan
2
tugas tepat waktu
memakai seragam
3
sesuai tata tertib
mengerjakan tugas
4
yang diberikan
tertib dalam
5
mengikuti pelajaran
3. Jurnal
Nama Peserta Didik ……………
Aspek yang Diamati ……………..
b. Penilaian pengetahuan
Penilaian pengetahuan ialah penilaian pengetahuan atau penilaian
kognitif penilaian ini yang sering kita lihat dan selalu digunakan oleh guru
sesaat Setelah pembelajaran usai atau di tengah maupun di akhir semester
penilaian pengetahuan ialah penilaian yang dilakukan dan bertujuan untuk
melihat sejauh mana tingkat pemahaman dan keterampilan berfikir peserta
didik terhadap materi konsep dan prinsip yang sudah dipelajari dalam waktu
tertentu:
Table 3
Taksonomi bloom
Proses Kognitif Denefisi
C
Keterampila Mengingat Mengambil pengetahuan sesuai Ingatan
1
C n berfikir
memahami Membangun arti dari proses pembelajaran
2 Tingkat
C Rendah Menerapkan menggunakan prosedur
3
C Menganalisi menguraikn materi kedalam bagian dan
Keterampila
4 s menghubungkan kembali
C n berfikir mengevaluas
membuat pertimbngan sesuai standart
5 Tingkat i
C Tinggi menyusun kembali unsur unsur kedalam pola yang
5 mencipta baru
Table 5
Kelebihan dan Kekurangan Tes salah Benar
Table 6
Kelebihan dan Kekurangan Menjodohkan
Kelebihan Kekurangan
1 memberikan
efisiensi dalam 1 materi soal terbatas hanya
pembuatan soal pengetahuan sederhana saja
karena jawaban tidak mencakup pengetahuan
disesuaikan dengan luas 2.memberikan
susunan isi soal kesulitan dalam pembuatan
Tes Menjodohkan 2 lebih efektif dalam soal yang memiliki jawaban
membaca dan emogen
menjawab soal 3 lebih Mudah terpengaruh
3 mudah membuat petunjuk yang tidak sesuai
soal bagi guru
4 mudah menilai hasil
jawaban peserta didik
Table 7
Kelebihan dan Kekurangan Tes Isian Singkat
Kelebihan Kekurangan
Tes Isian Singkat
Table 8
Kelebihan dan Kekurangan Tes Pilihan Ganda
Kelebihan Kekurangan
1. cocok untuk
menilai pengetahuan
yang sederhana
maupun Kompleks
1 membutuhkan waktu yang
2 petunjuk untuk
lama dalam penyusunan dan
menjawab soal
pembuatan soal
Tes Pilihan Ganda
structure 3 jawaban
2 Tidak Efektif menilai tipe
yang salah memberi
soal pemecahan masalah serta
informasi diagnostik
penyampaian ide atau
4 tidak
pendapat jika hasil tes
memungkinkan
terpengaruh dari proses
peserta didik untuk
membaca yang efektif
menerka jawaban
5 mudah menilai
lebih objektif dan
terpercaya
2. ) tes lisan adalah tes dimana penguji mengajukan pertanyaan-
pertanyaan atau soal dilakukan secara lisan dan yang diuji memberikan
jawabannya pula dengan lisan tes lisan dapat diklasifikasikan menjadi dua
pertama tes lisan bebas ialah tes biasanya dilakukan oleh penguji tanpa melihat
dokumen atau soal yang hendak ditanyakan kepada peserta didik kedua tes lisan
berpedoman di atas bisa yang buru-buru persiapkan butir-butir soalnya
sehingga saat pelaksanaan penguji atau guru cukup membaca soal dari buku
pedoman yang sudah disiapkan tes lisan punya beberapa tujuan diantaranya
ialah dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik selain menstimulus
mereka untuk tampil berani dan berpendapat di hadapan guru atau orang lain
tujuan lainnya untuk melihat motivasi peserta didik dan penguasaan mereka
terhadap materi pelajaran selain itu juga dapat menilai dan memperbaiki proses
pembelajaran
c. penilaian keterampilan
penilaian ketiga ini merupakan penilaian yang dikerjakan untuk menilai
dan mengukur kegiatan peserta didik pada aspek pengaplikasian
pengetahuannya dalam bentuk pelaksanaan tugas tertentu dan diberikan oleh
gurunya dalam konteks keterampilan ini guru dituntut untuk menilai dengan
beragam teknik yang mudah beberapa teknik yang sering dapat digunakan oleh
guru dalam menilai keterampilan peserta didik ialah:
1). penilaian kinerja atau praktik penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang
meminta siswa untuk demonstrasi kan dan mengaplikasikan pengetahuan ke
dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan menurut
ngalim Purwanto teknik tes ini memiliki kelebihan dan kekurangan di tabel
bawah ini akan diuraikan kedua aspek tersebut .
Table 8
Kelebihan dan Kekurangan Tes Kinerja
Kelebihan Kekurangan
1. bisa menilai
aspek kompetensi
psikomotorik
2 bisa
mengkombinasika
n kan penilaian 1 tidak efisien dan
kognitif dengan membutuhkan materi atau
psikomotorik biaya Besar
Tes Kinerja
Nama : ………………….
Kelas : …………………
Portofolio ; Kemampuan peserta didik dalam ayat ayat al Quran
Mapel : AL QUR’AN HADIST
Nama Guru :…….
Hasil
NO Kemampuan yang tanggal/tugas penilaian Paraf
diamati dibuat Tugas
Menulis ayat
1
Pendek
menulis ayat
2
Panjang
3 Memberi harakat
High Order Thinking Skills (HOTS) adalah cara berfikir tingkat yang
lebih tinggi dari pada menghafal suatu fakta, mengemukakan suatu fakta atau
menerapkan suatu peraturan, rumus dan prosedur. High Order Thinking
7
Ariyana, Yoki et.al, Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. (t.t.p:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2019),hlm 15
Skills(HOTS) mengharuskan kita untuk mengaitkan antar fakta,
mengategorikannya, memanipulasinya, menempatkannyapada konteks atau cara
yang baru sehingga mampu menerapkannya untuk mencari solusi baru terhadap
sebuah permasalahan. Selanjutmya High Order Thinking Skills (HOTS) juga
didefinisikan sebagai potensi penggunaan pikiran untuk menghadapi tantangan
yang baru. “Baru” artinya aplikasi yang belum pernah dipikirkan oleh siswa
sebelumnya. HOTS dipahami sebagai kemampuan siswa menghubungkan
pembelajaran dengan elemen lain.
Soal HOTS juga bias dikatakan sebuah alat untuk menguji kemampuan
seseorang dalam bernalar atau berpikir dengan kedalaman yang lebih tinggi
yang tidakhnya berpikir mengulang atau menelaah suatu konsep tanpa adanya
pengolahan terlebih dahulu8.
Evaluasi Mencipta
HOTSSintesis Mengevaluasi
Analisis Menganalisis
Aplikasi Mengaplikasikan
Pengetahuan Mengingat
Gambar 2.2 Perubahan Level Kognisi Taksonomi Bloom.9
2. menyusun kisi-kisi soal Langkah kedua lebih detail dari langkah pertama
Karena Guru diharuskan menyusun dan membuat kisi-kisi soal yang dapat
mencerminkan kate yang di akan dinilai di dalam kisi-kisi soal mencakup KD
materi indikator soal level kognitif bentuk soal dan nomor soal
3. menentukan stimulus yang kontekstual laka ketika setiap awalan butir soal
diberikan stimulus atau narasi yang menggambarkan maksud soal tersebut
secara kontekstual dan menarik
4..menulis butir soal langkah keempat dilanjutkan menulis butir soal setelah
diberikan stimulus atau narasi awal sesuai dengan KD yang ingin dinilai
5. membuat atau menyusun kunci jawaban Langkah terakhir guru membuat dan
menyusun kunci jawaban setiap butir soal
9
Yani, Ahmad. Cara Mudah Menulis Soal HOTS (Higher Order Thinking Skills). Bandung:
Refika Aditama, 2019.),hlm 7
Ward, Annie W., Murray Ward, dan Mildred menyatakan bahwa bank
soal adalah kumpulan butir tes yang sudah dikalibrasi sehingga dapat
dengan mudah diakses untuk keperluan ujian. Penggunaan bank soal
merupakan solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
mempersiapkan butir soal untuk administrasi penilaian. Bank soal dapat
digunakan oleh seorang guru dari kelas awal, dosen di Perguruan
Tinggi, atau pihak swasta lain untuk keperluan sertifikasi, perizinan,
akuntabilitas, atau pengujian.10
Penulisan kisi-kisi
Pelaksanaan Tes
10
Ward, Annie W. dan Murray-Ward,. Modul pembelajaran NCME. dalam Instructional Topics
in Educational Measurement (ITEMS),( New York: Macmillan Publishing 2004 )
Penulisan soal
Skoring
Analisis Kualitatif
pelaporan
Soal Tolak soal
Revisi Baik ? Tidak
Pemanfaatan
Kisi-kisi tes dikenal pula dengan sebutan "test blue print", atau "table of
specification". Kisi-kisi tes adalah deskripsi mengenai ruang lingkup
dan isi dari apa yang akan diujikan, serta memberikan perincian
mengenai soal soal yang diperlukan oleh tes tersebut. Misalnya kisikisi
untuk tes seleksi akan berbeda dengan tes diagnostik. Tujuan
penyusunan kisi-kisi adalah untuk memberi arahan tentang KD,
kemampuan yang diuji, dan spesifikasi lain yang dituntut kepada
penulis soal untuk dibuatkan soalnya. Sebaiknya KD disusun dari kelas
terendah ke kelas tertinggi. Komponen kisi-kisi terdiri dari identitas dan
matrik seperti tampak pada format kisi- kisi
Berikut ini contoh Pengembangan Penilaian kisi soal dan Kartu
soal
a. Madrasah ibtidaiyah
Nama …….. Mata Pelajaran : Al QUR’AN
HADIST
Kelas ……. Semester : V/Genap
N level Bentuk No
o KD Materi indikator soal kognitif soal soal
disajikan kisah
3.6 memahami arti tentang orang-
hadis
dan isi kandungan orang munafik
tentang
hadis tentang ciri- siswa dapat
ciri-ciri Pilihan
1 ciri orang munafik mengamalkan dan C4 1
orang Ganda
riwayat Bukhari menilai ciri-ciri
munafi
Muslim Dari Abu orang munafik di
k
Hurairah lingkungan sekolah
dengan tepat
KARTU SOAL
Nama …….. Mata Pelajaran : Al QUR’AN
HADIST
Kelas ……. Semester : V/Genap
Sekolah : Kurikulum : 2013
Kopetensi Dasar : 3.6 memahami arti dan isi kandungan hadis tentang
ciri-ciri orang munafik riwayat Bukhari Muslim Dari Abu Hurairah
Materi : hadis tentang ciri-ciri orang munafik
Indkator soal : di sajikan kisah tentang orang-orang munafik siswa
dapat mengamalkan dan menilai ciri-ciri orang munafik di lingkungan
sekolah dengan tepat
Level : C4
Soal
Abdullah bin Ubay adalah tokoh dan pemimpin terkenal di kota
Madinah sebelum Nabi Muhammad Hijrah setelah itu ia iri karena
popularitasnya sebagai pemimpin pudar akibat datangnya Nabi
Muhammad ke Kota Madinah sejak itu Abdullah selalu mengaku
beriman jika bersama nabi namun ketika tidak bersama nabi ia selalu
berdusta suka mengadu domba dan menjadi provokator ulang perilaku
yang ditunjukkan Abdullah jika dikaitkan dengan perilaku yang terjadi
di sekolah ialah ……
A Tono suka menepati bila berjanji kepada teman-temannya
B guru mengajak peserta didik untuk tidak mengadu domba
C Waluyo rajin jika ada guru di kelas dan malas bila guru hanya
memberikan tugas
D. Hasanah selalu semangat bila diajak mengerjakan tugas dari
guru
JAWABAN : C
b. Madrasah Tsanawiyah
Nama …….. Mata Pelajaran : Al QUR’AN
HADIST
Kelas ……. Semester : V/Genap
N level Bentuk No
o KD Materi indikator soal kognitif soal soal
3.6 menganalisis
keterkaitan isi dan
disajikan
kandungan hadis
fenomena-
riwayat muslim dari
fenomena
Abu Yahya shuhaib
kehidupan siswa
Bin Sinan dan hadits
hadis dapat menganalisis
riwayat Tirmidzi
tentang hubungan
dari Abdullah bin Pilihan
1 optimis kandungan hadis C4 1
Abbas dan hadis Ganda
dan tentang sikap
riwayat Bukhari
sabar optimis dan sabar
Muslim Dari Abu
dalam menghadapi
Hurairah tentang
fenomena
optimis dan sabar
kehidupan dengan
dalam fenomena
tepat
kehidupan dan
akibatnya
KARTU SOAL
Nama …….. Mata Pelajaran : Al QUR’AN
HADIST
Kelas ……. Semester : V/Genap
Sekolah : Kurikulum : 2013
Kopetensi Dasar : 3.6 menganalisis keterkaitan isi dan kandungan
hadis riwayat muslim dari Abu Yahya shuhaib Bin Sinan dan hadits
riwayat Tirmidzi dari Abdullah bin Abbas dan hadis riwayat Bukhari
Muslim Dari Abu Hurairah tentang optimis dan sabar dalam fenomena
kehidupan dan akibatnya
Materi : hadis tentang optimis dan sabar
Indkator soal : disajikan fenomena-fenomena kehidupan siswa dapat
menganalisis hubungan kandungan hadis tentang sikap optimis dan
sabar dalam menghadapi fenomena kehidupan dengan tepat
Level : C4
SOAL
1 tahun terakhir ini bumi kita dilanda wabah virus mematikan yaitu
covid-19 virus ini menjadikan kehidupan di dunia berubah karena masyarakat
tidak boleh berkerumunan keluar rumah harus memakai masker dan lain
sebagainya kehidupan yang menjadi budaya baru atau new normal bagi
masyarakat dunia
sikap kita selaku umat muslim tentu Tetap sabar dan optimis bahwa
wabah ini akan berakhir dan kehidupan pun kembali normal hubungan lainnya
antara isi kandungan hadis dengan fenomena wabah covid 19 ini dapat terlihat
pada kalimat pernyataan berikut kecuali
C yakin dan optimis bahwa setiap ada wabah penyakit pada ada obatnya
JAWABAN : D
b. Madrasah Aliyah
Nama …….. Mata Pelajaran : Al QUR’AN
HADIST
Kelas ……. Semester : V/Genap
N level Bentuk No
o KD Materi indikator soal kognitif soal soal
disajikan fungsi
fungsi
hadis terhadap
3.6 menganalisis hadis
Alquran siswa Pilihan
1 fungsi hadis terhada C4 1
dapat menganalisis Ganda
terhadap Alquran p
fungsi-fungsi hadis
Alquran
dengan tepat
KARTU SOAL
Nama …….. Mata Pelajaran : Al QUR’AN
HADIST
Kelas ……. Semester : V/Genap
D.RAPORT
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penilaian adalah kegiatan atau proses untuk menentukan kualitas
atau jumlah mutu dari suatu pengukuran ialah kegiatan atau proses
untuk menentukan kuantitas atau jumlah dari suatu evaluasi yaitu proses
atau kegiatan pemilihan pengumpulan analisis dan penyajian informasi
yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta
penyusunan program selanjutnya ruang lingkup penilaian
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu pertama penilaian sikap
bentuk instrumen nya berupa observasi penilaian diri penilaian teman
sejawat dan jurnal kedua penilaian pengetahuan bentuk instrumen yang
berupa tes tulis tes lisan dan penugasan ketika penilaian keterampilan
bentuk instrumennya berupa perintah dan praktik penilaian produk dan
proyek dan penilaian portofolio.
High Order Thinking Skills (HOTS) adalah cara berfikir tingkat
yang lebih tinggi dari pada menghafal suatu fakta, mengemukakan suatu
fakta atau menerapkan suatu peraturan, rumus dan prosedur.
Bank soal adalah kumpulan butir tes yang sudah dikalibrasi
sehingga dapat dengan mudah diakses untuk keperluan ujian. Juga bias
disebutkan bahwa Bank Soal adalah sekumpulan butir soal yang teruji,
baik secara teori maupun empiris, dan memuat informasi penting.
Dengan adanya bank soal tersebut dapat dengan mudah digunakan
dalam penyusunan sebuah instrument penilaian atau Tes.
Kisi-kisi Soal adalah deskripsi mengenai ruang lingkup dan isi
dari apa yang akan diujikan, serta memberikan perincian mengenai soal
soal yang diperlukan oleh tes tersebut. Tujuan penyusunan kisi-kisi
adalah untuk memberi arahan tentang KD, kemampuan yang diuji, dan
spesifikasi lain yang dituntut kepada penulis soal untuk dibuatkan
soalnya. Sebaiknya KD disusun dari kelas terendah ke kelas tertinggi.
Kartu soal adalah suatu penerjemah atau implementasi dari kisi-
kisi soal yang selanjutkan akan diolah menjadi suatu soal untuk di
evaluasi baik itu soal penilaian harian maupun penilaian dalam jangka
waktu panjang.
B. SARAN
Demikian pembahasan yang penulis buat. Penulis menyadari
bahwa banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
pembaca demi kesempurnaan makalah yang penulis buat.
DAFTAR PUSTAKA
Umi Muzayanah, 2016 “ Kualitas Butir Soal Pai Pada Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (Item Quality of Islamic Education Test on TheFinal Exam
of National Standard Schools)”, dalam Jurnal Smart, Vol. 01, No. 01. h. 125.
Ahmad Yani, 2019. Cara Mudah Menulis Soal HOTS (Higher Order Thinking
Skills) (Bandung: Refika Aditama,), hlm.1-3.
Yoki Ariyana et.al, 2019. Penilaian Berorientasi Higher Order
Thinking Skills (t.t.p: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,), hlm. 5.
Yani, Ahmad. 2019. Cara Mudah Menulis Soal HOTS (Higher Order
Thinking Skills). Bandung: Refika Aditama,),hlm 7
Ward, Annie W. dan Murray-Ward,. 2004. Modul pembelajaran NCME.
dalam Instructional Topics in Educational Measurement (ITEMS),( New York:
Macmillan Publishing)