Anda di halaman 1dari 14

KONTRIBUSI SENI BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN PAI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pengembangan Budaya dan Seni dalam Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu:
MISLAINA PANJAITAN, S.Ag, MA

Disusun oleh:
KELOMPOK V (Lima)

ANGGUN PRATIWI NAIBAHO (2001020062)


FADILA HUSNA YUSLI (2001020073)
FANI FITRIANI (2002020008)
KARTINI (2001020013)
MAHYUNI (2001020078)
NURUL ASYIKIN (2001020083)
UMMI KALSUM MANURUNG (2001020100)
UMMI MAIMUNAH (2001020101)
YUNDA PRATIWI (2201020218-P)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DAAR AL ULUUM
ASAHAN-KISARAN
2022
KATA PENGANTAR

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫ــــــــــــــــــم هللا‬
ِ ‫س‬
ْ ‫ِب‬
Puji syukur atas kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan hidayah
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa salawat
dan salam kepada nabi Muhammad saw., semoga kita termasuk kedalam umatnya yang
akan mendapatsyafaat di akhirat kelak. Aamiin yarabbal’alamin.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan makalah ini, dengan
membantu memberikan informasi. Khususnya kepada Umi Mislaina Panjaitan, S.Ag,
MA atas bimbingan dan arahannya dalam proses perkuliahan.

Kami meyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat


dalam makalah ini yang mungkin tidak disengaja. Untuk itu, kami sangat mengharapkan
masukan beberapa kritik dan saran untuk membangun demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta dapat menambah pengetahuan
kita khususnya mengenai “Kontribusi Seni Budaya dalam Pembelajaran PAI” sehingga
dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman kita mengenai mata
kuliah Pengembangan Budaya dan Seni dalam Pendidikan Agama Islam.

Kisaran, 26 November 2022


Tim Penyusun

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penulisan ................................................................................... 1


B. Rumusan Penulisan ............................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 2

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................................................ 3

A. Pengertian Kontribusi Seni Budaya dalam Pembelajaran PAI ........................... 3


B. Kontribusi Seni Budaya dalam Pembelajaran PAI ............................................. 4
C. Tujuan Adanya Seni dalam Pembelajaran PAI .................................................. 6
D. Bentuk-Bentuk Seni dalam Pembelajaran PAI................................................... 7

BAB III : PENUTUP .................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Kontribusi adalalah sumbangan yang diberikan sesorang kapada orang
lain. Dalam seni budaya terdapat juga istilah kontribusi seni budaya dan di
dampingi oleh pembelajaran PAI. Maknanya didalam proses belajar mengajar
pendidikan agama islam juga ada namanya kontribusi seni budaya. Maka dari
itu, pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi manusia dan penting untuk
kehidupan manusia karena, dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan
kualitas dan taraf hidupnya.
Allah swt., berfirman dalam qs. Al-mujadalah: 11 sebagai berikut.
ُ ‫ّٰللاُ لَ ُك ْۚ ْم َو ِاذَا ِق ْي َل ا ْن‬
‫ش ُز ْوا‬ ‫ح ه‬ َ ‫س ُح ْوا ِفى ْال َم ٰج ِل ِس فَا ْف‬
َ ‫س ُح ْوا يَ ْف‬
ِ ‫س‬ َّ َ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا ِق ْي َل لَ ُك ْم تَف‬
‫ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْۙ ْم َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َرجٰ ٍۗت َو ه‬
‫ّٰللاُ ِب َما تَ ْع َملُ ْونَ َخ ِبيْر‬ ُ ‫فَا ْن‬
‫ش ُز ْوا َي ْرفَ ِع ه‬
Artinta: wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu)
berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.1
Ayat tersebut menjelaskan betapa pentingnya memiliki ilmu. Dengan
memiliki pendidikan kita akan memperoleh ilmu. Pendidikan agama yang ada di
Indonesia diterapkan di sekolah karena memiliki tujuan. Salah satu tujuan
pendidikan agama bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman,
penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga
menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Anak
dikenalkan agama pertama kali yaitu di lingkungan keluarganya, oleh
karenannya pendidikan agama harus di mulai sejak tahap pertama
perkembangan psikologi pada manusia, yaitu dari umur 0 sama 7 tahun.Tahap
pertama ini bisa disebut juga golden age, karena masa ini merupakan masa
dimana seorang anak dapat menyerap segala informasi yang ada di sekelilingnya

1
Alquran Kemenag dengan terjemahan. 2019. Qs. Al-Mujadalah:11. Diakses pada tanggal 25
November 2022. Pukul: 23.00 wib.

1
dengan sempurna. Faktanya, Pendidikan Agama Islam di sekolah tidak selalu
berhasil dalam mendidik peserta didik dalam upaya membangun etika dan moral
bangsa Adanya contoh kenakalan pelajar di atas menunjukkan bahwasanya
internalisasi nilai-nilai agama pada anak masih belum berhasil, pada dari pihak
sekolah terutama dari guru Pendidikan Agama Islam senantiasa berusaha untuk
menanamkan akhlak mulia serta budi pekerti yang baik pada siswa melalui mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Kenyataannya tidak jarang siswa
dalam mengikuti mata pelajaran tersebut masih terbatas pada formalitas,
sehingga nilai-nilai agama yang diterapkan di sekolah tersebut belum mampu
menginternalisasi di dalam diri anak. Maka dari itu pentinglah adanya kontribusi
seni budaya dalam pembelajaran PAI agar para murid dapat mengetahui dan
memahami bahwa belajar itu tidak harus monotan, namun harus diselingi
dengan seni dan budaya. Berikut pemakalah akan membahas tentang kontribusi
seni budaya dalam pembelajaran PAI.

B. Rumusan Penulisan
1. Apa pengertian kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI?
2. Bagaimana kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI?
3. Apa tujuan seni dalam pembelajaran PAI?
4. Bagaimana bentuk-bentuk seni dalam pembelajaran PAI?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI
2. Mengetahui kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI
3. Memahami tujuan seni dalam pembelajaran PAI
4. Memahami bentuk-bentuk seni dalam pembelajaran PAI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kontribusi Seni Budaya dalam Pembelajaran PAI


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kontribusi berarti sumbangan.2
Adapun menurut istilah kontribusi adalah sumbangan yang diberikan seseorang
sebagai upaya membantu kerugian atau membantu kekurangan terhadap hal
yang dibutuhkan. Hal yang dibutuhkan ini bisa dilakukan secara bersama dalam
membantu masyarakat yang terkena bencana.3 Maknanya segala sesuatu yang
diberikan oleh seseorang kepada orang lain yang dapat berguna dan membantu
orang lain disebut sebagai kontribusi.
Sedangkan seni budaya terdiri dari dua kata, yaitu seni dan budaya.
Menurut Quraish Shihab dalam Islam & Ipteks karangan Elfan Fanhas Fatwa
Khomaeny, seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya
manusia yang mengandung dan mengungkapkan keindahan. Maknanya adalah
segala sesuatu yang diciptakan dari ekspresi ruh yang menajdi sebuah karya
yang indah dinamakan dengan seni. Sedangkan budaya adalah hasil kegiatan dan
penciptaan batin atau akal budaya manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan
adat istiadat serta keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial
yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya, dan yang
menjadi pedoman tingkah lakunya.4 Jadi dari pengertian tersebut dapat
dikatakan bahwa seni budaya adalah hasil dari pemikiran ekspresi ruh yang
mengungkapkan keindahan serta memiliki makna seperti kepercayaan, adat
istiadat ataupun pemahaman terhadap lingkungan dan pengalamaan yang
menjadi kebiasaan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pengertian kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI adalah sumbangan
hasil dari pemikiran ekspresi ruh yang mengungkapkan keindahan serta yang
memiliki makna dalam proses belajar mengajar pendidikan agama islam.

2
https://kbbi.web.id/kontribusi.html. diakses pada tanggal 22 November 2022. Pukul 18.00 wib
3
T. Guritno. 2000. Kamus Ekonomi, Bisnis, Perbankan, Inggris-Indonesia. Edisi empat.
Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN Yogyakarta.
4
Elfan Fanhas Fatwa Khomaeny. 2020. Islam Dan Ipteks. Jawa Barat: Edu Publisher. Hlm. 80.

3
B. Kontribusi Seni Budaya dalam Pembelajaran PAI
Para ahli pendidikan dan antropologi sepakat bahwa seni budaya adalah
dasar terbentuknya kepribadian manusia, Dari seni budaya dapat terbentuk
identitas seseorang, identitas suatu tnasyarakat dan identitas suatu bangsa.
Bahkan Ramesh Garta dari Kakatiya University mengatakan: "Bangsa yang
menggusur pendidikan seni dari kurikulum sekolahnya akan menghasilkan
generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan karena kehilangan kepekaan
untuk membedakan nuama baik dan indah dengan bumk dan tidak indah.”
Mengacu pada tujuan pendidikan dalam upaya pengembangan kehidupan
sebagai pribadi, anak didik sekurang-kurangnya dibiasakan berperilaku yang
baik dan juga didasari untuk berkepribadian yang mantap dan mandiri. Salah
satu cara membentuk anak didik mandiri dan percaya diri adalah
memperkenalkan mereka pada seni budaya. Kesenian dan kebudayaan penting
artinya bagi siswa terutama bagi pertumbuhan jiwa dan pikiran. Ketajaman
perasaan manusia tak terasah bila tanpa pengalaman keindahan suatu karya seni
dan kearifan serta kedalaman makna dan nilai suatu budaya. Melalui pendidikan
kesenian dan kebudayaan anak didik dapat berolah rasa. Kemampuan mengolah
rasa seseorang diyakini mampu menjadi sumber pengendalian diri.
Pendidikan secara luas merupakan proses untuk mengembangkan potensi
pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek kehidupan yakni pandangan hidup,
sikap hidup dan keterampilan hidup. Tujuan pendidikan sudah banyak
dirumuskan oleh orang, salah satu diantaranya oleh Benjamin S. Bloom yakni
supaya manusia lebih berkualitas baik dari segi kognitif, afektif maupun
psikomotoriknya. Dengan kata lain harus ada keseimbangan antara
pengembangan kemampuan otak atau head, pengembangan kemampuan hati
atau heart serta pengembangan kemampuan otot atau band. Ketiga aspek
tersebut merupakan kesatuan totalitas yang melekat pada diri seseorang." Nilai-
nilai seni budaya Islam dapat diintegrasikan dalam PAI yang sekaligus berperan
mengembangkan ketiga aspek tersebut yaitu dengan berfikir kritis terhadap
proses terjadinya suatu seni budaya pengembangan otak/bead mengapresiasi
hasil karya seni budaya pengembangan heart/hati/rasa) dan mengaplikasikan

4
nilai-nilai seni budaya dalam perilaku dan karya nyata pengembangan
kemampuan otot).
Selain seni budaya dapat dijadikan sarana olah rasa dan pengendalian
diri, ia juga dapat dijadikan sarana mengasah kecerdasan spiritual anak didik.
Syekh Abdulhalim Mahmud menyatakan bahwa bukti terkuat tentang wujud
Tuhan terdapat dalam rasa manusia, bukan pada akalnya." 5 Hal ini bukan berarti
pemikiran logis tidak mengambil peran dalam pendidikan agama, akan tetapi
persoalan keyakinan lebih banyak didominasi fungsi rasa/afeksi. Oleh karenya,
al-Qur'an menegaskan bahwa untuk mencetak manusia paripurna dalam hal
kecerdasannya perlu mengembangkan 3 hal pokok, yaitu rasa, akal dan iman6.
Proses kreatif yang dapat menghantarkan seorang muslim mencapai kualitas
tertinggi sebagai ulul albab (manusia cerdas),yaitu yang telah berhasil mengolah
rasa dengan kontemplatif, akal dengan berfikir logis dan didasarkan pada
keimanan (tunduk, syukur).
Sebagaimana firman-Nya dalam qs. ali Imran: 191.

ٰ ٰ َّ ْ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ ْ ْ ُ ُ ٰ َ َّ ً ْ ُ ُ َّ ً َ َ ‫َّ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ه‬
ْ
‫ال ِذين يذكرون اّٰلل ِقياما وقعودا وعلى جنو ِب ِهم ويتفكرون ِفي خل ِق السمو ِت‬

َّ َ َ َ َ َ َ َ ٰ ْ ُ ً َ َ ٰ َ ْ َ َ َ َ ََّ َْْ َ
‫اطلاِۚ سبحنك ف ِقنا عذاب الن ِار‬
ِ ‫والار ِضِۚ ربنا ما خلقت هذا ب‬

Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau
dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-
sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.7
Pembinaan rasa agama juga sangat efektif menggunakan seni suara dan
musik. Secara ontologis, musik merupakan perpaduan antara unsur material
dengan immaterial; ia tersusun dari elemen-elemen yang bersifat jasmanJah dan
rohaniah. Karenanya, musik memiliki kekuatan untuk menspirituaIkan hal yang

5
M. Amin Abdullah, "Pandangan Islam Terhadap Kesenian (Sudut Pandang Falsafah)", dalam
Jabrohim dan Saudi Berlian (ed.), islam dan Kesenian, (yogyakarta: MKM UAD Lembaga Litbang PP
Muhammadiyah, 1995), hal. 195.
6
M. Munir Mursi, al- isblah wa at-Tajdidt at-tarbawiy Fil Asbr al hadist (Kairo: 'Alam al-Kutub
1996) y. 161
7
Alquran kemenag dengan terjemahan. 2019. Qs ali Imran: 191. Diakses pada tanggal 25
November 2022. Pukul 23:10 wib.

5
materi dan sebatiknya, mematerikan hal yang spiritual. Adapun esensi musik itu
berupa substansi ruhaniyah, yaitu jiwa pendengar. Musik dapat digunakan
sebagai alat untuk melintasi tingkatan spiritualitas sebab ia dapatmenspiritualkan
sesuatu yang materi dan disamping itu musik memiliki jiwa yang selevel dengan
jiwa manusia. Dalam wilayah PAI tentu tidak diragukan lagi pengajaran agama
melalui nyanyian dan musik adalah sangat efektif untuk meningkatkan rasa
agama. Tidak mengherankan apabila banyak da'i dan pendidik di Madrasah
Diniyah banyak memanfaatkan syair dan lagu untuk sarana belajar.

C. Tujuan Adanya Seni dalam Pembelajaran PAI


Tujuan dari pendidikan seni ialah mengungkapkan keindahan konsep
tauhid sebagai esensi akidah, tata nilai dan norma islam, yakni menyampaikan
pesan keesaan Allah Swt dan hanya untuk mencari keridhohan Allah Swt
sedangkan seni yang tidak berkonsep islam hanya semata-mata untuk dunia
sebagai hiburan atau kesenangan saja tak ada manfaatnya. Kesenian dalam
pembelajaran pai berperan untuk membimbing peserta didik kepada akhlak yang
mulia dengan pembelajaran positif yang tidak keluar dari syariat-syariat islam.
Seni dalam pembelajaran pai juga digunakan untuk sarana dakwah guna
menebarkan kebaikan dan mengingatkan manusia untuk beribadah kepada Allah
Swt, jadi antara seni dengan pembelajaran pai bersifat saling mempengaruhi.
Kesenian dalam pembelajaran pai berperan untuk membimbing peserta didik
kepada akhlak yang mulia dengan pembelajaran positif yang tidak keluar dari
syariat-syariat islam. Seni dalam pembelajaran pai juga digunakan untuk sarana
dakwah guna menebarkan kebaikan dan mengingatkan manusia untuk beribadah
kepada Allah Swt, jadi antara seni dengan pembelajaran pai bersifat saling
mempengaruhi.8
Adapun pendapat Ahli tentang Seni ialah:
1. M. Abdul Jabbar Beg
Suatu seni akan menjadi islamis, jika seni mengungkapkan pandangan
kehidupan muslimin yaitu dengan konsep tauhid

8
https://iainutuban.ac.id/2021/11/05/(seni-dan-kebudayaan-dalam-perspektif-pendidikan-islam)
diakses pada tanggal 22 November 2022 pukul 21.00 WIB

6
2. Quraish Shihab
Seni islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan
islam tentang islam, hidup dan manusia yang mengantar menuju pertemuan
sempurna antara kebenaran dan keindahan

D. Bentuk-Bentuk Seni dalam Pembelajaran PAI


1. Seni Bina (Seni Bangunan)
Seni bina merupakan seni sains dalam merancang bentuk sebuah
bangunan dan struktur lain sebelum binaan sebegini. Dalam arti yang lebih
luas bidang ini mencakupi perancangan dan pembangunan keseluruhan
lingkungan binaan.
contoh dari seni bina ialah : bentuk -bentuk kubah atau masjid , bentuk
menara masjdi , arsitektur peninggalan sejara islam.
2. Seni Berbicara
Seni berbicara ialah seni yang di miliki setiap orang secara alami dan
mempunyai tujuan tertentu, seni berbicara ialah seni yang mengunakan lisan
dengan mempergunakan suara . Pada umumnya orang –orang sangat senag
mendengarkan suara yang indah, sejuk, menarik, berkesan dan merayu.
Untuk merealisasikan hal itu, Allah Swt., telah memberikan kemasan
memprgunakan bahasa untuk berbicara dengan lawan berbicara dengan baik
Kemasan bahasa itu memerlukan bentuk kemampuan dalam berbicara ,
sehingga apa yang di bicarakan relavan dengan daya serap lawan bicara.
Kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan bahasa dengan lawan bicara
tersebut itu di namakan seni bicara. Adapun bentuk bahasa dalam berbicara
ialah Sighat al –Qur’an dalam berbicara
Di dalam al –Qur’an terdapat enam sighat dalam berbicara kepada orang
lain. Bahasa yang baik dalam berbicara dapat membuat senang para
pendengarnya, adapun bahasa-bahasa yang di pakai dalam berbicara adalah
sebagai berikut:
1) Qaulan ma’rufan
Secara terminologis artinya ucapan yang indah , baik lagi pantas
dalam tujuan kebaikan, tidak mengandung kemungkaran , kekejian,

7
dan tidak bertentangan dari ketentuan Allah. Pengertian di atas
memposisikan orang yang berbicara kepada orang lain untuk
menyampaikan perkataan yang pantas, sesuai dengan tuntunan
agama dan menutup peluang terjadinya pelecehan atau tersinggung
karna miskomunikasi .Qaulan ma’rufan ini di sampaikan secara
lugas ,tepat dan sangat toleran , bukan mengada-ada ataupun
berlebih –lebihan.
2) Qaulan Kariman
Seni berbicara ini di lakukan agar materi dakwah yang di
sampaikan dapat menyentuh hati sanubari seseorang .Biasanya orang
yang berusia lanjut sangat mudah tersinggung maka qaulan kariman
adalah lafazd yang berorientasi pada tutur kata yang bermuatan
penghormatan dan kemuliaan terhadap lawan berbicara .
3) Qaulan Maisuran
Seni ini ialah dakwah yang di sampaikan kepada audies melalaui
bahasa yang ringan, jelas, dan mudah di pahami.9Untuk sasaran
dawah yang seperti ini materi dakwah tidak membutuhkan waktu
yang lama, tidak berbelit-belit atau sederhana dan dapat di terima
secara spontan tanpa memerlukan pemikiran yang mendalam dan
yang mendasar.
4) Qaulan Laiyinan
Artinya seni ini ada unsur yang persuasif dalam menyampaikan
materi dakwah kepada lawan berbicara. Cara seperti ini dari awal
terkesan membawa image positif bagi lawan berbicara sehingga ia
memperhatikan dan mendengarkan dengan baik dan serius. Kesan
yang lebih jauh dalam pengunaan kalimat ini tertuju kepada orang
yang lebih berpengaruh dalam suatu komunitas masyarakat.
5) Qayulan Balighan

9
Febri Yulika, “Jejak Seni Dalam Islam”(kota padang panjang: Institut Seni Indonesia Padang
Panjang), hlm 1-13

8
Istilah ini di pergunakan dalam berbicara atau menyampaikan
pesan kepada orang lain dengan perkatan yang mengena tepat pada
sasaran .
6). Qaulan sadidan
Yaitu semua perkataan yang benar atau jujur yang menutupi aib dan
memperbaiki yang retak, konsisiten tanpa penyelewengan atau
penyimpangan
3. Seni musik dan nyanyian
Musik adalah suatu kesenian yang di pengaruhi oleh pengawalan atau
pengurusan bunyi. Musik juga diakui sebagai suatu seni dan juga sains yang
mengabungkan bunyi-bunyi vokal atau instrumental termasuk bunyi-bunyi
semula jadi atau rekaan dengan satu cara yang di anggap memuaskan
mengikut estetika, corak pemikiran dan emosi manusia yang juga boleh
mencerminkan sesuatu budaya tertentu. Contoh dari seni musik ialah : lagu-
lagu religi, shalawat yang memakai musik dan masih banyak lainnya .

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI adalah
sumbangan hasil dari pemikiran ekspresi ruh yang mengungkapkan keindahan
serta yang memiliki makna dalam proses belajar mengajar pendidikan agama
islam.
Adapun kontribusi seni budaya dalam pembelajaran PAI yaitu dengan
berfikir kritis terhadap proses terjadinya suatu seni budaya pengembangan otak
mengapresiasi hasil karya seni budaya pengembangan heart/hati/rasa) dan
mengaplikasikan nilai-nilai seni budaya dalam perilaku dan karya nyata
pengembangan kemampuan otot). Proses kreatif yang dapat menghantarkan
seorang muslim mencapai kualitas tertinggi sebagai ulul albab (manusia
cerdas),yaitu yang telah berhasil mengolah rasa dengan kontemplatif, akal
dengan berfikir logis dan didasarkan pada keimanan (tunduk, syukur).
Tujuan dari pendidikan seni ialah mengungkapkan keindahan konsep
tauhid sebagai esensi akidah, tata nilai dan norma islam, yakni menyampaikan
pesan keesaan Allah Swt dan hanya untuk mencari keridhohan Allah Swt
sedangkan seni yang tidak berkonsep islam hanya semata-mata untuk dunia
sebagai hiburan atau kesenangan saja tak ada manfaatnya.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini. Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan serta kurangnya rujukan atau referensi yang
kami peroleh. Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Aamiin

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M.A. 1995. Pandangan Islam Terhadap Kesenian Sudut Pandang Falsafah.
Yogyakarta: MKM UAD Lembaga Litbang PP Muhammadiyah.
Alquran Kemenag dengan terjemahan. 2019. Qs.al-Mujadalah:11 & qs. ali Imran: 191.
Guritno, T. 2000. Kamus Ekonomi, Bisnis, Perbankan, Inggris-Indonesia. Edisi empat.
Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN Yogyakarta.
https:/iainutuban.ac.id/2021/11/05(seni-dan-kebudayaan-dalam-perspektif-pendidikan-
islam).
KBBI Online. https://kbbi.web.id/kontribusi.html.
Khomaeny, E.F.F. 2020. Islam Dan Ipteks. Jawa Barat: Edu Publisher.
Mursi, M.M. 1996. Al-Misbah Wa At-Tajdidt At-Tarbawiy Fil Asbr Al-Hadits. Kairo:
Alam Al-Kutub.
Yulika, F. Jejak Seni dalam Islam. Padang Panjang: Institut Seni Indonesia Padang
Panjang.

11

Anda mungkin juga menyukai