Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Orientasi Pengembangan PAI pada Sekolah


Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Materi PAI di SMP dan SMA”

Dosen pembimbing :
Imron Sholih, M.Pdi

Disusun oleh :
1. Ahmad Nazrul Azmi
2. Azizah Baitur Rizqiani
3. Bagus Sajiwo
4. Fikri Vanda Nur Rohman
5. Hilma Nabila
6. Irfan Shidqon Novvenda
7. Muhammad Miftakhul Ulum
8. Wildan Sifa’I Ramadhan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH SUNAN GIRI TRENGGALEK
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusan makalah
Orientasi pengembangan PAI pada sekolah" tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung


bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Imron Sholih, M.Pdi, selaku dosen mata kuliah Materi PAI di SMP dan
SMA

2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu per satu yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana


ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.

Penulis

10 September 2022

ii
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3

A. Landasan Pendidikan agama islam ..................................................... 3


B. Tujuan Pendidikan agama islam ......................................................... 4
C. Tujuan Pendidikan agama islam ......................................................... 6
D. Karakteristik Pendidikan agama islam ................................................ 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 12

A. Kesimpulan ......................................................................................... 12
B. Kritik dan Saran .................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan pada hakikatnya adalah unsur yang sangat urgent sekali
dalam kelangsungan hidup setiap manusia karna pada dasarnya seseorang
itu membutuhkan persiapan yang matang dalam merencanakan dan
melangsungkan masa depan. Dari usaha dan hasil yang di tempuh itu
berhasil atau tidaknya tergantung pada setiap usaha yang di lakukan,
manusia di bekali oleh ALLAH SWT sebuah akal yang pada fitrahnya di
gunakan untuk berfikir dan bagaimana untuk melangsungkan kehidupanya
yang kelak dari hasilnya itu dapat di pertanggung jawabkan pada hari
akhir.
Pembelajaran PAI dapat diartikan sebagai upaya membuat peserta
didik dapat belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus
menerus mempelajari apa yang teraktualisasikan dalam kurikulum agama
Islam sebagai kebutuhan peserta didik secara menyeluruh yang
mengakibatkan beberapa perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku
seseorang baik dalam kognitif, efektif dan psikomotorik.
Orientasi pendidikan islam adalah Suatu cara penyebaran islam yang
dilakukan secara intensif atau secara bersungguh-sungguh. Para pendahulu
dalam rangka perpaduan antara konteks keIndonesiaan dengan keIslaman.
Tak heran jika pada awalnya pendidikan islam tampak sangat tradisional.
Namun, dijaman modernisasi, pendidikan islam mulai tampak dengan
diambilnya bentuk madrasah sebagai salah satu pendidikan islam selain
pesantren.

B. Rumusan Masalah
1. Apa landasan Pendidikan agama islam ?
2. Apa tujuan Pendidikan agama islam ?
3. Bagaimana ruang lingkup pendidikan agama islam ?

1
4. Apa saja yang termasuk karakteristik Pendidikan agama islam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui landasan Pendidikan agama islam
2. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan agama islam
3. Untuk mengetahui ruang lingkup Pendidikan agama islam
4. Untuk mengetahui karakyeristik Pendidikan agama islam

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan Pendidikan Agama Islam
Dasar Yuridis/Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari perundang-undangan yang
secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan pendidikan
agama di sekolah secara formal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga
macam, yaitu:
Dasar Ideal, yaitu dasar falsafah Negara Pancasila, sila pertama;
Ketuhanan yang Maha Esa.
Dasar Struktural/konstitusional, yaitu UUD 45 Bab XI pasal 29 ayat 1 dan
2, yang berbunyi: 1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa; 2)
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama
masing-masing dan beribadah menurut agama dan kepercayaannya.
Dasar Operasional, yaitu terdapat dalam UU RI Nomor 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS Pasal 30 Nomor 3 pendidikan keagamaan dapat di
selenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal. Dan
terdapat pada pasal 12 No. 1/a setiap peserta didik pada setiap satuan
pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama
yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik.
Dasar Religius adalah dasar yang berasal dari ajaran agama Islam yaitu
yang bersumber dari Al-quran dan Hadis. Bagi umat Islam melaksanakan
pendidikan agama Islam adalah wajib. Sebagaimana firman Allah di dalam
surat At-Taubah ayat 122 sebagai berikut: “Tidak sepatutnya bagi mukminin
itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya
apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga
dirinya.” (Q.S At-Taubah/9: 122)1

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang, Tanjung Mas Inti, 1992), hlm.
302.

3
Ayat diatas turun ketika nabi Muhammad SAW tiba kembali di Madinah
dan kemudian beliau mengutus pasukan ke beberapa daerah untuk berperang,
akan tetapi karena banyaknya yang ingin terlibat dalam pasukan, dan apabila
nabi mengizinkannya niscaya tidak ada lagi yang tinggal di Madinah kecuali
beberapa orang, kemudian ayat di atas turun agar sebagian kaum muslimin
tetap tinggal untuk memperdalam pengetahuan tentang agama sehingga
mereka dapat memperoleh manfaat untuk diri mereka dan untuk orang lain.2

Aspek Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek kejiwaan
kehidupan masyarakat. Hal ini didasarkan bahwa dalam hidupnya, manusia
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dihadapkan pada
hal-hal yang membuat hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga
memerlukan adanya pegangan hidup.

Sebagaimana dikemukakan oleh Zuhairini bahwa semua manusia di dunia


ini selalu membutuhkan adanya pegangan hidup yang disebut agama. Mereka
merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya
zat yang maha kuasa, tempat mereka berlindung dan tempat mereka
memohon pertolongannya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang
masih primitif maupun masyarakat yang sudah modern. Mereka merasa
tenang dan tentram hatinya kalau mereka dapat mendekat dan mengabdi
kepada zat yang maha kuasa.3

B. Tujuan Pendidikan Agama Islam


Pada dasarnya tujuan akhir pendidikan agama Islam itu identik dengan
tujuan hidup orang Islam. Hal ini selaras dengan tujuan diciptakannya

2
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Quran, (Jakarta: Lentera Hati,
2002), hlm. 288
3
Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 133.

4
manusia sebagai hamba Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an
yang artinya : Dan Aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembahku (Q.S. Adz. Dzariyat ayat: 56).

Makna penyembahan dalam Islam sebagaimana tersebut tidak terbatas


pada pelaksanaan fisik dari ritual saja, melainkan juga mencakup seluruh
aspek aktivitas iman, fikiran, perasaan dan perbuatan. Adapun secara definitif
tujuan pendidikan agama Islam adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh
beberapa tokoh pendidikan agama, antara lain sebagai berikut :

Menurut Athiyah al-Abrasyi mengemukakan : “tujuan pokok dan terutama


dari pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa.
Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran-pelajaran akhlak,
setiap guru haruslah memperhatikan akhlak, setiap guru didik haruslah
memikirkan akhlak keagamaan sebelum yang lain-lainnya, karena akhlak
keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan akhlak yang mulia itu
adalah tiang dari pendidikan Islam.” (Athiyah al-Abrasy, 1970: 1-2).4 Jadi
pendidikan agama Islam itu tidak keluar dari pendidikan akhlak.
Menurut Zuharini, tujuan umum pendidikan agama ialah membimbing
anak agar mereka menjadi orang muslim sejati, beriman teguh, beramal
sholeh dan berakhlak mulia serta berguna bagi masyarakat, agama dan negara
(Zuhairini, 1983: 45).5
Menurut Mohammad Daud Ali, tujuan pndidikan Islam ialah untuk
membina insan yang beriman dan bertaqwa yang mengabdikan dirinya hanya
kepada Allah, membina serta memelihara alam sesuai dengan syari’ah serta
memanfaatkannya sesuai dengan akidah dan akhlak Islam (Muhammad Daud
Ali, 1998: 181-182).6

4
Athiyah Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1970), hal. 1-2.
5
Zuhairini, et.al, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Malang, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah IAIN
Sunan Ampel, 1983), hal. 45.
6
Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hal. 181-
182.

5
Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal
7 s/d 11 Mei 1960, di Cipayung Bogor adalah sebagai berikut : “tujuan
pendidikan Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakkan
kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berbudi
luhur menurut ajaran Islam (Arifin, 1991: 41).7
Sedangkan dalam buku PBM. PAI di sekolah eksistensi dan proses belajar
mengajar, tujuan pendidikan agama Islam yaitu: “Meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah
Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Selanjutnya pendidikan agama Islam pada sekolah
umum bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan,
pengamalan tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta untuk melanjutkan
pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi” (Chabib Thoha dan Abdul Mu’ti,
1998: 179).8
Dari berbagai keterangan dan uraian di atas tentang pendidikan agama
Islam, maka dapatlah disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam
adalah agar peserta didik menjadi muslim sejati yang memiliki pengetahuan
luas, nilai, sikap, tingkah laku yang sesuai dengan tuntutan Islam, bermanfaat
bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama yang mendapat Ridlo Allah SWT.

C. Tujuan Pendidikan Agama Islam


Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan,
dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan
manusia dengan sesama manusia, dan ketiga hubungan manusia dengan

7
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1991), cet. Ed., hal. 41.
8
Chabib Thoha & Abdul Mu’ti, PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal. 179.

6
dirinya sendiri, serta hubungan manusia dengan makhluk lain dan
lingkungannya.Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan
aspek-aspek Pendidikan Agama Islam karena materi yang terkandung
didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang
lainnya.
Cakupan tersebut setidaknya menggambarkan bahwa ruang lingkup
Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat mewujudkan keserasian,
keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri
sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannnya. Apabila
dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama
Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah Ilmu Tauhid / Aqidah, Ilmu
Fiqih, Al-Qur‟an, Al-Hadist, Akhlak dan Tarikh Islam9.
Masing masing mata pelajaran tersebut saling terkait dan saling
melengkapi, Al Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam dalam arti ia
merupakan sumber akhlaq, syari’ah/fikih (ibadah, muamalah). sehingga
kajiannya berada di setiap unsur tersebut. Akidah (usuluddin) atau keimanan
merupakan akar atau pokok agama.
Syariah/Fikih (ibadah, muamalah) dan akhlakberti-tik tolak dari akidah,
yakni sebagai manifestasi dan konsekuensi dari akidah (keimanan dan
keyakinan hidup). Syari’ah/fikih merupakan sistem norma (aturan) yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan dengan
makhluk lainnya.
Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia,
dalam arti bagaimana sistem norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah (ibadah dalam arti khas) dan hubungan manusia dengan
manusia dan lainnya (muamalah) itu menjadi sikap hidup dan kepribadian
hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi,
sosial, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek,
olahraga/kesehatan, dan lain-lain) yang dilandasi oleh akidah yang kokoh.

9
Zuhairini dan Abdul Ghafir,. Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Malang: UM Press,2004) h. 48

7
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan perkembangan perjalanan hidup
manusia muslim dari masa ke masa dalam usaha beribadah, bermuamalah,
dan berakhlak serta dalam mengembangkan sistem kehidu-pannya yang
dilandasi oleh akidahdan apabila dijabarkan adalah sebagai berikut
Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan
Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah :
A. Pengajaran Aqidah (Ilmu Tauhid)
Pengajaran aqidah berarti proses belajar mengajar tentang aspek
kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti
dari pengajaran ini adalah tentang rukun Iman.10
B. Pengajaran Akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada
pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini
berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan
berakhlak baik11.
C. Pengajaran Ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata
cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu
melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah
dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.
D. Pengajaran Fiqih
Pengajaran fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi
tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Al-Quran,
sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar
siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan
melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
E. Pengajaran Al-Quran
Pengajaran Al-Quran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat
membaca Al-Quran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-

10
Erwati Aziz, Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. (Solo : Tiga serangkai pustaka mandiri, 2003) h. 99
11
Ibidh. 100

8
ayat Al-Quran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang
di masukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan
tingkat pendidikannya.
F. Pengajaran Sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat
mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari
awalnya sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan
mencintai agama.
Sedangkan ruang lingkup kajian Pendidikan Agama Islam memiliki
penekanannya masing-masing seperti keterangan dibawah
A. Al Quran
Penekanan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar, memahami
makna secara tekstual dan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya
dalam kehidupan sehari-hari
B. Aqidah
Penekanan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan/
keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan nilai-nilai al-asma’
al-husna
C. Akhlak
Penekanan pada pembiasaan untuk melaksanakan akhlak terpuji dan
menjauhi akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari
D. Fikih
Penekanan pada kemampuan cara melaksanakan ibadah dan muamalah yang
benar dan baik.
E. Sejarah Kebudayaan Islam
Penekanan pada kemampuan mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa
bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh berprestasi, dan mengaitkannya
dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi, iptek dan seni, dan lain-
lain untuk mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.

9
D. Karakteristik Pendidikan agama islam
Sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari di sekolah baik yang umum
maupun yang khusus, Pendidikan Agama Islam mempunyai karakteristik
yang membedakannya dengan pelajaran lainnya. Apabila diringkas adalah
sebagai berikut :
A. Pendidikan Islam merujuk pada aturan-aturan yang sudah pasti.
Pendidikan Agama Islam mengikuti aturan atau garis-garis yang sudah
jelas dan pasti serta tidak dapat ditolak dan ditawar. Aturan itu adalah al-
Quran dan al-Hadits. Pendidikan pada umumnya bersifat netral, artinya
pengetahuan itu diajarkan sebagai mana adanya dan terserh kepada manusia
yang hendak mengarahkan pengetahuan itu. Ia hanya mengajarkan, tetapi
tidak memberikan petunjuk kearah mana dan bagaimana memberlakukan
pendidikan itu.
Pengajaran umum mengajarkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikap yang bersifat relative, sehingga tidak bisa diramalkan ke arah mana
pengetahuan keterampilan dan nilai itu digunakan, disertai dengan sikap yang
tidak konsisten karena terperangkap oleh. perhitungan untung rugi,
sedangkan Pendidikan Agama Islam memiliki arah dan tujuan yang jelas,
tidak seperti pendidikan umum.
B. Pendidikan Agama Islam selalu mempertimbangkan dua sisi kehidupan
duniawi dan ukhrawi dalam setiap langkah dan geraknya.
Pendidikan Agama Islam seperti diibaratkan mata uang yang mempunyai
dua sisi, pertama; sisi keagamaan yang menjadi pokok dalam substansi ajaran
yang akan dipelajari, kedua; sisi pengetahuan berisikan hal-hal yang mungkin
umum dapat di indera dan diakali, berbentuk pengalaman factual maupun
pengalaman pikir.
Sisi pertama lebih menekankan pada kehidupan dunia sedangkan sisi
kedua lebih cenderung menekankan pada kehidupan akhirat namun, kedua
sisi ini tidak dapat dipisahkan karena terdapat hubungan sebab akibat, oleh
karena itu, kedua sisi ini selalu diperhatikan dalam setiap gerak dan usahanya,

10
karena memang Pendidikan Agama Islam mengacu kepada kehidupan dunia
dan akhirat.
C. Pendidikan Agama Islam bermisikan pembentukan akhlakul karimah.
Pendidikan Agama Islam selalu menekankan pada pembentukan akhlakul
karimah, hati nurani untuk selalu berbuat baik dan bersikap dalam kehidupan
sesuai dengan norma-norma yang berlaku, tidak menyalahi aturan dan
berpegang teguh pada dasar Agama Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits.
D. Pendidikan Agama Islam diyakini sebagai dakwah atau misi suci.
Pada umumnya, manusia khususnya kaum muslimin berkeyakinan bahwa
penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam merupakan bagian dari dakwah,
oleh karena itu mereka menganggapnya sebagai misi suci.
Karena itu dengan menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam berarti
pula menegakkan agama, yang tentunya bernilai suatu kebaikan di sisi Allah.
E. Pendidikan Agama Islam bermotifkan ibadah.
Sejalan dengan hal yang dijelaskan pada sebelumnya maka kiprah
Pendidikan Agama Islam merupakan ibadah yang akan mendapatkan pahala
dari Allah, dari segi mengajar, pekerjaan itu terpuji karena merupakan tugas
yang mulia, disamping tugas itu sebagai amal jariah, yaitu amal yang terus
berlangsung hingga yang bersangkutan meninggal dunia, dengan ketentuan
ilmu yang diajarkan itu diamalkan oleh peserta didik ataupun ilmu itu
diajarkan secara berantai kepada orang lain12.

12
https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/makalah-ruang-lingkup-dan-
karakteristik.html?m=1 diakses pada 10 september 2022 pukul 11.48

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Landasan Pendidikan agama islam yaitu dasar yuridis atau hukum, dasar
religious, dan aspek psikologis. tujuan pendidikan agama Islam adalah agar peserta
didik menjadi muslim sejati yang memiliki pengetahuan luas, nilai, sikap, tingkah
laku yang sesuai dengan tuntutan Islam, bermanfaat bagi masyarakat, bangsa,
negara dan agama yang mendapat Ridlo Allah SWT.
Ruang lingkup suatu mata pelajaran kususnya mata pelajaran PAI jadi bisa
memudahkan guru PAI dalam menyampaikan ilmunya karena batasan batasan
itulah yang akan dicapai dan yang akan diberikan kepada peserta didik. Nampaknya
dari beberapa ruang lingkup mata pelajaran PAI sudah mencakup semua aspek
keagamaan mulai dari Tauhid, Akhlak, Fikih, Sejarah dan Al Qur’an.
Dari semua itu pula juga saling berkaitan dan saling mendukung satu sama
yang lain. Selain ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga
mempunyai karakteristik seperti halnya pelajaran yang lain. Dengan adanya
karakteristik mata pelajaran khususnya PAI akan memudahkan guru untuk berbagi
ilmu tentang mata pelajaran PAI dikarenakan dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan, karakteristik mata pelajaran sangat dibutuhkan guna mencapai tujuan
mata pelajara serta menjadikan identitas mata pelajaran tersebut..
Karakteristik mata pelajaran PAI cakupannya sangatlah besar dan luas,
dengan besarnya karakteristik diharapkan mata pelajaran PAI bisa mencapai
keberhasilan dalam mencetak peserta didik yang berkarakter. Guru PAI selain
mengajar juga punya kedudukan yang sangat tinggi karena didalam karakteristik
PAI ada yang menjelaskan tentang hal misi suci artinya guru selain mengajar guru
juga berdakwah atau mengajak untuk menegakkan agama Allah.
B. Saran dan Kritik
Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang secara tidak
langsung telah membimbing kami dalam pembuatan tulisan ini. Dan juga
pemakalah sadar akan banyaknya kekurangan dalam pembuatan tulisan ini. Untuk

12
itu, dengan segenap kerendahan hati, pemakalah bermaksud meminta kritik dan
saran dari para pembaca, yang tentu saja kritik dan saran yang tetap pada koridor
membangun bagi sang pemakalah, dan semoga Allah selalu senantiasa meridhoi
setiap langkah kita, dan selalu membimbing kita ke arah jalan yang benar, Aamiin

13
DAFTAR PUSTAKA

Abrasyi, Athiyah. 1970. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan


Bintang.
Agama RI Departemen. 1992. Alquran dan terjemahnya. Semarang : tanjung mas
inti.
Ali, Mohammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Raja Grafindo
Persada.
Arifin, M.(Ed). 1991. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara.
Aziz, Erwati. 2003. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. Solo : Tiga Serangakai
Pustaka Mandiri
Chabib Thoha & Abdul Mu’ti. 1998. PBM PAI di Sekolah Eksistensi dan Proses
Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, Pustaka Pelajar.
https://andybudicahyono.blogspot.com/2018/06/makalah-ruang-lingkup-dan-
karakteristik.html?m=1 diakses pada 10 september 2022.
Majid abdul. 2004. Pendidikan agama islam berbasis kompetensi. Bandung : PT
remaja rosydakarya.
Shihab Quraish . 2002. Pesan,kesan dan keserasian al qur’an. Jakarta : lentera hati
Zein, Muhammad. 1990. Methodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta, AK Group
dan Indra Buana.
Zuhairini, et.al, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama, Malang, Biro Ilmiah
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel.
Zuharini dan Abdul Ghafir. 2004. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Malang :
UM pres

14

Anda mungkin juga menyukai