Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Media Pembelajaran PAI
Dosen pengampu: Moh.Zaenal Fanani,M.pd.I

Disusun oleh :
1. Muhammad Mukhtar Ali
2. Muhammad Ilham Maulana
3. Sabila Dini Fitroti
4. Titin Oktavia
5. Ummi Liliyan Dwinnisyak

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH STIT SUNAN GIRI

TRENGGALEK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Trenggalek,16 Oktober 2022

Penyusun,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Lingkungan


B. Jenis Jenis Lingkungan Belajar
C. Teknik Mengggunakan Lingkungan
D. Langkah Dan Prosedur Penggunaan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
E. Kelemahan Dan Kelebihan Sebagai Sumber Belajar

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Saat ini guru telah banyak menggunakan media grafis, tiga dimensi, dan proyeksi. Media
tersebut pada dasarnya bertujuan untuk memvisualkan fakta, gagasan, kejadian, peristiwa, dalam
bentuk tiruan dari keadaan yang sebenarnya untuk dibahas di dalam kelas dalam membantu
proses pengajaran. Di sisi lain pihak guru dan siswa bisa mempelajari keadaan yang sebenarnya
di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang actual dan efektif serta
efisien untuk dipelajari dan diamati dalam hubungannya dengan proses belajar dan mengajar.
Cara ini lebih bermakna dari pada pengajaran di kelas, karena para siswa dihadapkan dengan
peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih factual, dan
kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan hal di atas, maka di dalam makalah ini akan membahas banyak hal tentang
lingkungan sebagai sumber belajar. Seperti pengertian lingkungan itu sendiri, tujuan lingkungan
sebagai sumber belajar, jenis – jenis lingkungan belajar, teknik menggunakan lingkungan,
langkah dan prosedur penggunaan. Semoga dengan makalah ini , para pembaca dapat mengambil
hikmah dan manfaatnya, serta dapat menambah pengetahuan tentang linkungan sebagai sumber
belajar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari lingkungan?
2.      Apa saja jenis lingkungan belajar?
3.      Bagaimana teknik menggunakan lingkungan?
4.      Bagaimana langkah dan prosedur penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar?
5.      Apa kelemahan dan kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar?
C.    Tujuan Makalah
1.      Untuk mengetahui pengertian dari lingkungan.
2.      Untuk mengetahui jenis lingkungan belajar.
3.      Untuk memahami teknik menggunkan lingkungan.
4.      Untuk memahami langkah dan prosedur penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
5.      Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lingkungan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan diartikan sebagai bulatan
yang melingkungi (melingkari). Pengertian lainnya yaitu sekalian yang terlingkung di suatu
daerah. Dalam Kamus Bahasa Inggris istilah lingkungan ini cukup beragam, diantaranya circle,
area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan
dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling.1
Dalam literature lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya  serta
makhluk hidup lainnya. Lingkungan ini terdiri dari unsur – unsur biotik (makhluk
hidup),  abiotik ( benda mati), dan budaya manusia.2
Jadi, lingkungan sumber belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari
makhluk hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga tercipta
budaya manusia.
B.     Jenis Lingkungan Belajar
Kondisi lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan hasil belajar.
Sehingga, dilihat dari sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan ini dapat di bagi menjadi
dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan social. Lingkungan alam seperti keadaan suhu,
kelembapan,kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan social adalah yang
berkaitan dengan interaksi manusia. Seperti obrolan di sekitar kelas, teriakan siswa di lapangan.
Karena itu, sekolah hendaknya didirikan dalam lrngkungan yang kondusif untuk belajar.3
Lingkungan masyarakat yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan dan
pengajaran secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis lingkungan belajar, yaitu sebagai
berikut4 :

1
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-untuk-anak-usia-dini/diakses
tanggal 20desember2012 pukul 22.00 WIB.
2
Ibid.,
3
Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung Persada Press,2008),hlm.31-32
4
Dr.Nana,Sudjana,Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya),(Bandung:Sinar Baru
Algensindo,2005),hlm.212-214.
1.      Lingkungan Sosial
Lingkungan social sebagai sumber belajar ini berkenaan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan bermasyarakat. Seperti organisasi social, adat dan kebiasaan, mata pencahaarian,
kebudayaan, pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama, dan system nilai.
Lingkungan social ini biasanya digunakan untuk mempelajari ilmu – ilmu social dan
kemanusiaan.
Dan dalam praktek pengajaran yang memanfaatkan lingkungan social sebagai media dan
sumber belajar hendaknya dimulai dari lingkungan yang dekat dahulu. Seperti keluarga,
tetangga, RT, RW, kampung, desa, kecamatan, dan seterusnya.kemudian, pengajaran tersebut
harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku dan tingkat perkembangan anak didik.
Misalnya dalam materi pelajaran zakat, siswa diberi tugas untuk mengumpulkan zakat di masjid
sekitar rumah secara berkelompok, lalu mendata warga yang berhak mendapatkan zakat, setelah
itu siswa membagikan zakat tersebut kepada orang – orang yang berhak.
Melalui kegiatan belajar yang seperti itu, siswa lebih aktif dan lebih produktif, karena
mereka mengarahkan usahanya untuk memperoleh informasi dan pengalaman yang sebanyak
banyaknya dari sumber – sumber yang nyata dan factual.
2.      Lingkungan Alam
Lingkungan alam ini berkaitan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti
keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora, fauna, dan sumber daya alam.
Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam.
Aspek – aspek lingkungan alam ini dapat dipelajari secara langsung oleh para siswa
dengan mudah, melalui pengamatan dan pencatatan secara pasti. Karena mengingat sifat – sifat
dari gejala alam relative tetap tidak seperti dalam lingkungan social. Misalnya dalam mengamati
perubahan – perubahan yang terjadi di dalam proses pertumbuhan makhluk. Gejala lain yang
dapat dipelajari adalah kerusakan – kerusakan lingkungan alam termasuk factor penyebabnya
seperti erosi, penggundulan hutan, pencemaran air, tanah, udara, dan sebagainya.
Dengan mempelajari lingkungan alam, diharapkan para siswa dapat lebih memahami
materi pelajaran di sekolah serta dapat menumbuhkan cinta alam, kesadaran untuk menjaga dan
memelihara lingkungan, turut serta dalam menanggulangi kerusakan dan pencemaran lingkungan
serta tetap menjaga kelestarian kemampuan sumber daya alam bagi kehidupan manusia.
3.      Lingkungan Buatan
Selain lingkungan social dan lingkunga alam yang sifatnya alami, ada juga yang disebut
lingkungan buatan,yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibuat oleh manusia untuk
tujuan – tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan ini terdiri
dari irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan,
dan pembangkit tenaga listrik.
Siswa dapat mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek, seperti prosesnya,
pemanfaatannya, fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungnya, serta aspek lain yang berkenaan
dengan pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya. Lingkungan
buatan ini dapat dikaitkan dengan berbagai pelajaran yang diberikan di sekolah.
Dari ketiga lingkungan belajar di atas, dapat dimanfaatkan oleh sekolah dalam proses
belajar – mengajar melalui perencanaan yang saksama oleh para guru bidang study baik secara
individu maupun kelompok. Penggunaan lingkungan belajar dapat dilakukan pada pada jan
pelajaran maupun di luar jam pelajaran seperti pemberian tugas. Dengan demikian, fungsi dari
lingkungan adalah untuk memperkaya materi pengajaran, memperjelas prinsip, dan konsep yang
dipelajari dalam bidang study dan dapat dijadikan sebagai laboratorium belajar para siswa.
C.    Teknik Menggunakan Lingkungan
Dalam memanfaatkan lingkungan belajar itu harus mengetahui teknik – tekniknya
terlebih dahulu. Agar para guru yang menggunkannya dapat efektif dan efisien. Dan ada
beberapa cara dalam mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu sebagai
berikut5:
1.      Survey
Yaitu siswa mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari dan
mengamati proses social, budaya, ekonomi, kependudukan, dan lain – lain. Kegiatan ini
dilakukan siswa melalui observasi, wawancara dengan nara sumber, mempelajari data atau
dokumen yang ada, dan lain – lain. Lalu, hasilnya dicatat dan dilaporkan di sekolah untuk
dibahas bersama dan disimpulkan oleh guru dan siswa untuk melengkapi bahan pengajaran.
Pelajaran yang dapat digunakan untuk survey diutamakan bidang study ilmu social dan
kemasyarakatan.
2.      Kamping atau berkemah

5
Ibid.,hlm.209-211.
Kegiatan berkemah ini membutuhkan waktu yang cukup lama, karena siswa harus dapat
menghayati bagaimana kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain – lain. Berkemah
cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika.
3.      Field trip atau karyawisata
Karyawista adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari obyek tertentu sebagai
bagian integral dari kegiatan kurikuler di sekolah. Sebelum karyawisata dilaksanakan, terlebih
dahulu direncanakan objek yang akan dipelajari, cara mempelajarinya, dan kapan sebaiknya
dipelajari.objek karyawisata harus sesuai dengan bahan pengajaran, misalnya museum ubtuk
pelajaran sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi dan sebagainya. Karyawisata selain
untuk kegiatan belajar juga untuk rekreasi yang mengandung nilai edukatif.
4.      Praktik Lapangan
Praktil lapangan ini dilaksanakan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan
kecakapan khusus. Misalnya mahasiswa tarbiyah dan keguruan diterjunkan ke sekolah SMP
untuk melatih kemampuan sebagai guru di sekolah. Siswa SMK dikirim ke perusahaan untuk
mempelajari dan memepraktikkan pembukuan, akuntansi, dan lain- lain. Dengan demikian,
praktik lapangan berkaitan dengan keterampilan tertentu sehingga lebih tepat untuk sekolah –
sekolah kejuruan.
5.      Mengundang Nara sumber
Teknik kelima ini berbeda dengan teknik – teknik sebelumnya. Jika pada teknik sebelumnya
kelas dibawa ke masyarakat, sedangkan pada nara sumber mengundang tokoh masyarakat ke
sekolah untuk memberikan penjelasan mengenai keahliannya di hadapan para siswa. Nara
sumber yang diundang, hendakanya relevan dengan kebutuhan belajar siswa, sehingga apa yang
diberikan oleh nara sumber dapat memperkaya materi yang diberikan guru di sekolah. Dan
criteria nara sumber dilihat dari keahliannya dalam suatu bidang tertentu yang diperlukan bukan
jabatan atau kedudukannya.
6.      Proyek Pelayanan dan Pengabdian pada Masyarakat
Cara ini dapat dilakukan, apabila sekolah ( guru dan siswa secara bersama – sama melakukan
kegiatan memberikan bantuan kepada masyarakat seperti pelayanan, penyuluhan, partisipasi
dalam kegiatan masayarakat dan kegiatan lain yang diperlukan). Cara ini memiliki manfaat yang
baik bagi para siswa maupun bagi masayarakat setempat. Bagi siswa bermanfaat untuk
penerapan kecakapan dan keterampilan belajarnya dalam bidang tertentu. Sedangkan bagi
masyarakat bermanfaat untuk memperbaiki keadaan yang seharusnya menjadi garapan
masyarakat itu sendiri.
D.    Langkah dan Prosedur Penggunaan Lingkungan Belajar
Memanfaatkan lingkungan sebagai media dan sumber belajar dalam proses pengajaran
memerlukan persiapan dan perencanaan yang matamg dari para guru. Tanpa perencanaan yang
matang kegiatan belajar siswa tidak bisa terkendali, sehingga tujuan pengajaran tidak tercapai
dan siswa tidak melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu ada
beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan lingkungan sumber belajar, sebagai
berikut6 :
1.      Langkah Persiapan
Langkah – langkah yang harus ditempuh pada persiapan diantaranya :
a.       Menentukan tujuan belajar yang berhubungan dengan pembahasan bidang study tertentu.
b.      Menentukan obyek yang harus dipelajari dan dikunjungi.
c.       Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan.
d.      Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan.
e.       Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.
Persiapan tersebut dibuat guru dan siswa pada waktu belajar bidang study yang bersangkutan,
atau dalam program akhir semester.
2.      Langkah Pelaksanaan
Pada langkah ini para guru dan siswa melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai
dengan rencana yang telah dipersiapkan. Biasanya kegiatan ini diawalai dengan penjelasan
petugas mengenai objek yang akan dipelajari. Dalam penjelasan tersebut, siswa dapat bertanya
untuk menghemat waktu, dan mencatat hal – hal yang penting. Setelah itu, siswa dibimbing oleh
petugas untuk melihat dan mengamati objek yang akan dipelajari. Dalam proses ini, petugas
menjelaskan proses kerja, mekanismenya, dan hal – hal yang lain. Lalu, siswa dapat berkumpul
dengan kelompoknya dan mendiskusikan hasil catatannya untuk melengkapi dan memahami
materi yang dipelajarinya.
Di akhir kunjungan, guru dan para siswa mengucapkan terima kasih kepada petugas atau
pimpinan obyek tersebut. Bagi obyek kunjungan yang sifatnya tidak memerlukan petugas, para

6
Ibid.,hlm.214-217
siswa dapat langsung bisa melihat dan mengamati objek, serta langsung bisa mewawancarai nara
sumber.
3.      Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan belajar “pelaksanaan” di atas adalah kegiatan belajar di kelas
untuk membahas dan mendiskusikan hasil belajar dari lingkungan belajar. Setiap kelompok
diminta untuk melaporkan hasil – hasil dari pengamatan untuk dibahas bersama. Selain itu, guru
juga dapat meminta para siswa untuk menyampaikan kesan – kesannya dari kegiatan belajar
tersebut.
Di lain pihak, guru juga memberikan penilaian terhadap kegiatan belajar siswa dan hasil yang
dicapainya. Tugas lanjutan dari kegiatan belajar tersebut dapat diberikan sebagai pekerjaan
rumah, misalnya menyusun laporan yang lebih lengkap dan ilmiah.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan lingkungan sebagai sumber
belajar itu banyak manfaatnya, baik dari segi motivasi belajar, kegiatan belajar, kekayaan
informasi, hubungan social siswa dan sebagainya.dan proses pengajaran yang mengoptimalakan
lingkungan sebagai sumber belajar dikenal dengan pendekatan ekologis.
Dalam upaya pembaharuan kurikulum melalui kurikulum muatan local pendekatan
lingkungan mutlak diperlukan, sehingga lingkungan di sekitarnya benar – benar menjadi tujuan
dan sumber belajar para siswa dalam proses pendidiksn dsn pengajaran.
E.     Kelemahan dan Kelebihan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar7
1.      Kelemahan lingkungan sebagai sumber belajar ini sering terjadi dalam teknis pengaturan waktu
dan kegiatan belajar.misalnya :
a.       Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebabkan pada waktu siswa
dibawa ke tempat tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan, sehingga ada kesan
main – main.
b.      Ada kesan dari guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu
yang cukup lama, sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di kelas.
c.       Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.
2.      Kelebihan dari lingkungan sebagai sumber belajar ini cukup banyak, antara lain :
a.       Kegiatan belajar menarik dan tidak membosankan bagi siswa.

7
Ibid.,hlm.208-209.
b.      Hakikat belajar akan lebih bermakna, karena siswa dihadapakan langsung dengan keadaan
yang sebenarnya.
c.       Bahan – bahan yang dipelajari lebih banyak dan factual, sehingga kebenaran lebih akurat.
d.      Kegiatan belajar siswa lebih komprehensip dan lebih aktif.
e.       Sumber belajar menjadi lebih kaya, karena lingkungan yang dipelajari bisa beranekaragam.
f.       Siswa dapat memahami dan menghayati aspek – aspek kehidupan yang ada di lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
lingkungan sember belajar adalah suatu tempat atau ruangan yang terdiri dari makhluk
hidup dan benda mati yang dimanfaatkan manusia untuk belajar sehingga tercipta budaya
manusia. Lingkungan sebagai sumber belajar para siswa dapat dioptimalkan dalam proses
pengajaran dan pembelajaran untuk memperbanyak bahan dan kegiatan belajar siswa di sekolah.
Ada tiga macam lingkungan belajar, yaitu lingkungan social, lingkungan alam, dan
lingkungan buatan. Dan prosedur belajar untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar yaitu melalui survey, berkemah, karyawisata pendidikan, praktik lapangan, nara sumber,
dan pelayanan pada masyarakat.
Supaya penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat berhasil secara maksimal.
Maka perlu dipersiapkan secara matang melalui tiga tahapan kegiatan yaitu tahapanpersiapan,
pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalan setiap tahapan tersebut, hendakanya guru dan siswa
dilibatkan.Sehingga para siswa memiliki rasa tanggungjawab terhadap semua kegiatan belajar
dan pemanfaatan lingkungan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

 Sudjana.Dr.Nana.2005.Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya).Bandung: Sinar Baru


Algensindo.
  Munadi, Yudhi.2008.Media Pembelajaran.Jakarta:Gaung Persada Press.
 http://ilmuwanmuda.wordpress.com/pemanfaatan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-untuk-anak-usia-

dini/

Anda mungkin juga menyukai