Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

MEDIA DAN TEKNOLOGI DR. H SURAJIAH, M.PD


PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN LINGKUNGAN, PERPUSTAKAAN,


LABORATORIUM, MUSEUM SEBAGAI MEDIA DAN
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

OLEH
KELOMPOK III

Ainul Hikmah : 200101010104


Hilmina : 200101010
Helda Suci Rahmadhani : 200101010831
Noor Amelia : 200101010
Sabrinah : 200101010

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..


Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang Maha
Pengasih dan Maha Pemberi Rahmat yang telah memberikan karunia dan
rahmatnya sehingga makalah dengan judul “Pemanfaatan Lingkungan,
Perpustakaan, Laboratorium, Museum Sebagai Media Dan Teknologi
Pembelajaran” dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga
senantiasa pula dilimpahkan kepada junjungan kita, yaitu Nabi Muhammad SAW
beserta sahabat, kerabat, keluarga beliau, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Terima kasih kepada Ibu Dr. H. Suraijiah, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah media dan teknologi pembelajaran yang telah memberikan ilmu dan
terima kasih juga kepada semua pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian
makalah ini baik secara moral maupun moril.
Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kekurangan
baik dari segi isi maupun bacaan. Oleh karena itu, penulis memohon kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan, menjadi ilmu yang bermanfaat, serta
mendapat keberkahan dari Allah SWT bagi penulis dan pembaca. Aamiin ya
Rabbal ‘aalamiin.

Banjarmasin, 15 Desember 2022

Kelompok III

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................I
KATA PENGANTAR.........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulisan................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pemanfaatan Lingkungan.....................................................................
B. Pemanfaatan Perpustakaan...................................................................
C. Pemanfaatan Laboratorium...................................................................
D. Pemanfaatan Museum...........................................................................

BAB III PENUTUP................................................................................................


A. Simpulan...............................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

III
IV
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Dan Teknologi
Pembelajaran?
2. Bagaimana Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Media Dan Teknologi
Pembelajaran?
3. Bagaimana Pemanfaatan Laboratorium Sebagai Media Dan Teknologi
Pembelajaran?
4. Bagaimana Pemanfaatan Museum Sebagai Media Dan Teknologi
Pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media Dan
Teknologi Pembelajaran.
2. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Media Dan
Teknologi Pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Laboratorium Sebagai Media Dan
Teknologi Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Pemanfaatan Museum Sebagai Media Dan Teknologi
Pembelajaran.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Lingkungan
1. Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) lingkungan
diartikan sebagai bulatan yang melingkupi (melingkari). Pengertian
lainnya yaitu sekalian yang terlingkup disuatu daerah. Dalam Kamus
Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada
istilah circle, surroundings, sphere, domain, range, dan environment, yang
artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang
ada di sekitar atau sekeliling. Dalam literatur lain disebutkan bahwa
lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya serta
makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik
(makhluk hidup), abiotik (benda mati), dan budaya manusia.1
Lingkungan merupakan media yang tidak terpisahkan dalam
pembelajaran. Dengan adanya lingkungan memudahkan guru untuk
berkreasi dalam pembelajarannya. Secara teoretis guru seharusnya
memaknai bahwa lingkungan tempat bermain dan sekaligus tempat
beraktivitas bagi peserta didik dalam mengaplikasikan teori yang didapat
di dalam ruang kelas.
Dalam kehidupan nyata lingkungan adalah sesuatu yang bisa
membuat inspirasi dan motivasi guru dalam pembelajaran. Dengan adanya
lingkungan peningkatan kreativitas anak dalam pembelajaran bisa terlihat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yaitu dengan
seringnya guru mengajak anak ke dunia yang nyata atau sebenarnya dalam
kehidupan ini.

1
Ani Cahyadi, Pengembangan Media dan Sumber Belajar, (Serang: Penerbit Laksita
Indonesia, 2019), h. 87.

2
Alasan lain penggunaan lingkungan adalah ketidakterbatasan
sumber alam yang bisa dimanfaatkan oleh siswa dalam pembelajarannya.
Lingkungan mampu menyediakan berbagai kebutuhan siswa untuk belajar,
yang akan menjadikan mereka mampu menjadi orang yang kreatif dan
mampu menghargai alam sebagai bagin dari kehidupan mereka. Selain
alasan di atas lingkungan juga bisa memengaruhi kejiwaan mereka.
Bagaimana kalau kita sebagai seorang guru kita libatkan mereka dari mulai
merupakan contoh menanam sampai bisa memelihara tanaman tersebut. 2
Secara perlahan akan tumbuh sikap empati dalam dirinya terhadap alam.
Hal ini merupakan contoh dalam mempelajari alam sebagai media
pembelajaran dalam memperoleh pengalaman langsung dan menciptakan
rasa ingin tahu yang tinggi bagi peserta didik.
Dalam mempersiapkan dan memanfaatkan lingkungan alam
sebagai sumber belajar. Menurut Setiawan (2005), ada beberapa hal yang
harus dipertimbangan oleh guru di antaranya:
1) Lingkungan alam yang mampu mengembangkan kemampuan dan
keterampilan fisik siswa;
2) Lingkungan yang dijadikan pembelajaran merupakan lingkungan
yang beda dengan kelas yang sebenarnya;
3) Lingkungan yang bisa mengembangkan keterampilan dasar:
mengamati, mengklasifikasikan, membedakan, dan
mengelompokan; dan
4) Lingkungan yang bisa dijadikan tempat bermain dan dan
meningkatkan kerjasama di antara kelompok dan menciptakan
kebersaman.3
Selain itu, pengembangan emosi dalam pembelajaran lingkungan
seharusnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembelajarannya.
Terpenuhinya kebutuhan emosi dalam diri siswa akan menciptakan
individu yang berkembang yang mampu mengontrol dan bisa

2
Lukman Nulhakim, Pengemabangan Media dan Sumber Belajar, (Banten: 2013), h. 58.
3
Lukman Nulhakim, Pengemabangan Media dan Sumber Belajar, (Banten: 2013), h. 59.

3
menyesuaikan dengan lingkungan. Dalam pengembangan emosi ini
sehingga akan tercipta rasa hubungan sosial di antara siswa yang akan
menjadikan anak mematuhi norma dan aturan dalam menjaga lingkungan.

2. Manfaat Lingkungan Dalam Pembelajaran


Lingkungan sebagai pembelajaran sangatlah penting untuk tumbuh
dan berkembangnya potensi anak dengan bangkitnya minat belajar dalam
diri siswa. Pembelajaran di luar kelas di samping akan membuat anak
tambah gairah juga tentunya menghindari rasa bosan bagi anak. Melalui
keaktifan mereka belajar di lingkungan akan mampu mendorong siswa
untuk berinteraksi dengan lingkungan sehingga pengalaman langsung
dengan lingkungan.
Selain itu, belajar yang baik merupakan bukan rutinitas di dalam
kelas, melainkan bagaimana menciptakan proses belajar mengajar yang
mengusahakan banyaknya terjadi pembaharuan dan perubahaan dalam diri
anak baik secara pedagogis, proses, dan hasil. Pembelajaran dengan
memanfaatkan lingkungan akan menambah anak menjadi inovatif,
sehingga dalam pembelajarannya bisa memecahkan persoalan kehidupan
secara arif dan bijaksana. Menurut Setiawan (2005) terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lingkungan dalam pembelajaran:
1) Pemanfaatan pembelajaran menggunakan lingkungan yang dipilih
tidak membahayakan bagi siswa dalam pembelajarannya;
2) Pemanfaatan pembelajaran menggunakan lingkungan yang
disesuaikan dengan tingkatan pembelajaran anak;
3) Pemanfaatan pembelajaran menggunakan lingkungan yang
digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran.4
Melalui pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan banyak
keuntungan yang bisa kita dapatkan menurut Sudjana adalah :
1) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan;

4
Lukman Nulhakim, Pengemabangan Media dan Sumber Belajar.......... h. 61.

4
2) Hakikat belajar akan lebih bermakna karena siswa dihadapkan
langsung pada situasi yang sebenarnya;
3) Bahan-bahan yang dipelajari dan diajarkan lebih kaya serta lebih
faktual dan kebenarannya lebih akurat;
4) Kegiatan pembelajaran lebih komprehensif dan lebih aktif sebab
dapat dilakukan dengan berbagai pancaindera yang terlibat seperti
mengamati, mengklasifikasikan, mendemostrasikan dan menguji
fakta yang sebenarnya;
5) Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat
dipelajari bisa beranekaragam seperti lingkungan sosial, alam, dan
buatan;
6) Dapat memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang
menjadi bahan renungan bagi kehidupan.

3. Teknik Penggunaan Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran


Dalam pembelajarannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan
jika guru akan menggunakan lingkungan sebagai pembelajaran.
a. Survey
Cara ini dilakukan dengan cara melihat atau mengunjungi lingkungan
yang akan dijadikan objek pembelajaran. Misalnya lingkungan
masyarakat dengan cara mempelajari budaya dan kehidupan
masyarakat. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara wawancara
kepada pihak tertentu misalnya tokoh masyarakat, adat, atau dengan
cara melihat dokumentasi langsung. Hasil dari lapangan bisa berupa
laporan yang dibuat dan dikemas untuk dilaporkan di depan kelas
ketika presentasi.5
b. Camping atau Berkemah
Kegiatan pembelajaran ini memerlukan waktu yang cukup sebab
siswa harus dapat menikmati dan mengamati sisi kehidupan. Selain
itu, berkemah ini sangat cocok untuk mempelajari tentang alam,

5
Ibid.,h. 62-63

5
ekologi, dan lain-lain. Di sini siswa dituntut untuk bisa menyimpan
apa yang mereka rasakan, alami, selama kegiatan berlangsung.
c. Karyawisata
Karyawisata di sini dimaksudkan dalam artian kunjungan siswa
dengan cara mengunjungi objek yang menjadi tujuan dari
pembelajaran. Dalam karyawisata faktor waktu yang perlu
diperhatikan terkait dengan objek yang akan kita amati dan berapa
lama waktu pengamatan yang dibutuhkan.
d. Praktik Lapangan
Praktik lapangan ini dimaksudkan untuk memperoleh keterampilan
dan melihat kenyataan apa yang ada di lapangan. Artinya apa yang
didapat di kelas secara teoretis bisa dilihat yang sebenarnya di
lapangan.6
4. Jenis Lingkungan Pembelajaran
Dalam menentukan pembelajarannya ada baiknya guru melihat
jenis-jenis lingkungan belajar yang bisa dimanfaatkan dalam
pembelajarannya sesuai dengan tujuan dan hasil yang ingin didapatkan.
Lingkungan pembelajaran terbagi menjadi tiga: lingkungan alam, sosial,
dan lingkungan buatan.
Lingkungan alam merupakan lingkungan yang berkenaan dengan
segala sesuatu yang sifatnya alamiah baik dari segi geografis dan iklim.
Dengan mempelajari lingkungan alam siswa diharapkan dapat memahami
materi pelajaran serta menumbuhkan rasa cinta dan menghargai
lingkungan. Selain itu, akan menumbuhkan rasa kesadaran akan peduli
terhadap lingkungan. Sebagai contoh seorang guru menyuruh mengamati
lingkungan tempat tinggal mereka.
Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang berhubungan
dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat. Seperti
organisasi, adat, kebiasaan, pendidikan, kependudukan, pemerintahan.

6
Ibid.,h. 64-65

6
Misalnya mempelajari ciri dan karakteristik suku Banjar dengan segala ciri
dan karakteristik yang berbeda.
Sedangkan lingkungan buatan yang dimaksudkan adalah
lingkungan yang sengaja dibuat dan diciptakan dengan tujuan-tujuan
tertentu yang bisa bermanfaat dan dimanfaatkan untuk kepentingan
keilmuan. Misalnya perkebunan, kebun binatang, dan lain-lain.7

B. Pemanfaatan Perpustakaan
1. Pengertian Lingkungan perpustakaan
kata "perpustakaan" berasal dari kata pustaka, yang berarti(1)
kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata "pustaka"
mendapat awalan "per" dan akhiran "an", menjadi perpustakaan.
Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2)
bibliotek, dan (3) buku-buku kesusasteraan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Sutarno, 2003: 7). Selanjutnya ada istilah
"pustakaloka" yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan.
Pengertian yang lebih umum dan luas dari perpustakaan adalah suatu
ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang
berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa,
sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh pembaca. Perpustakaan dilengkapi dengan berbagai
sarana dan prasarana, seperti ruang baca, rak buku, rak majalah, meja-
kursi baca, kartu- kartu katalog, sistem pengelolaan tertentu, dan
petugas yang menjalankan perpustakaan agar dapat berjalan
sebagaimana mestinya (Sutarno, 2003: 7).
Definisi perpustakaan ini nampaknya kurang sesuai dengan
perkembangan perpustakaan saat ini. Lebih tepatnya, definisi
perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi koleksi bahan bacaan
dan sumber informasi baik berupa buku maupun software yang dapat

7
Ibid.,h. 66-68

7
digunakan sewaktu-waktu. Perpustakaan juga dikelola dengan
mekanisme kepustakaan yang telah disepakati secara internasional.
Dengan begitu, sebuah perpustakaan mempunyai ciri-ciri dan
persyaratan tertentu, yaitu sebagai berikut:
a. Adanya ruangan/gedung yang dipergunakan untuk
perpustakaan.
b. Adanya koleksi bahan pustaka/bacaan dan sumber informasi.
c. Adanya petugas yang menyelenggarakan dan melayani
pemakai.
d. Adanya masyarakat pembaca.
e. Adanya sarana dan prasarana yang diperlukan.
f. Adanya suatu sistem atau mekanisme tetentu.
2. Peranan perpustakaan
Seagaimana definisinya, peranan perpustakaan paling utama
adalah memberi informasi dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu. Setiap
pengguna perpustakaan dapat mengakses informasi sesuai disiplin
ilmu yang digeluti dalam perpustakaan tersebut. Secara umum peran
perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kecerdasan bangsa.
Membaca adalah jendela ilmu pengetahuan. Dengan semakin
banyak membaca, semakin bertambah pula wawasan dan
cakrawala seseorang. Dengan demikian juga dapat
meningkatkan kecerdasan seseorang yang rajin membaca
dengan baik.
b. Memajukan perkembangan ilmu dan teknologi.
Perpustakaan memberikan dorongan untuk membangun
manusia yang mengikuti perkembangan pendidikan dan
teknologi.
c. Melestarikan budaya bangsa

8
Budaya yang ada di negara kita, dan harus ditingkatkan adalah
budaya membaca (salah satunya). Dan budaya-budaya lain
demi kelestarian bangsa.
d. Kancah studi: memiliki pengetahuan.
e. Kancah penelitian; Perpustakaan bisa menjadi sarana
penelitian, bahkan menjadi sumber utama dalam proses
penelitian literer.
f. Ajang konsultasi disiplin ilmu.
Perpustakaan bisa digunakan untuk mencocokkan data dari
disiplin ilmu. Sebab perpustakaan berisi literasi yang
menghimpun berbagai disiplin ilmu secara lengkap
Perpustakaan melayani masyarakat termasuk mahapeserta didik,
dengan layanan yang memadai atau memuaskan. Jenis layanan
perpustakaan menurut Beenham dan Morrison (dalam Syukur, 2005:
103) adalah sebagai berikut:
a. Menyediakan fasilitas untuk pengembangan individu dan
kelompok dari berbagai tingkat pendidik.
b. Memberikan pelayanan dan fasa untuk memperolah informasi.
c. Sebagai pusat pengembangan kebudayaan.
d. Sebagai pusat pengembangan hobi dan rekreasi
3. Fungsi perpustakaan
Fungsi perpustakaan adalah suatu tugas atau jabatan yang harus
dilakukan di dalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah
perpustakaan mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu: (1) menghimpun,
(2) memelihara, dan (3) memberdayakan semua koleksi bahan pustaka
(Sutarno, 2003: 58). Selanjutnya fungsi-fungsi sebuah perpustakaan
menurut Fatah Syukur (2005: 103) adalah sebagai berikut:
a. Penyimpan
Perpustakaan bertugas menyimpan bahan-bahan pustaka/bacaan
yang diterimanya.
b. Pendidikan

9
Perpustakaan berfungsi sebagai pusat bahan pustaka/bacaan
untuk keperluan pendidikan yang dilakukan oleh pemakai
perpustakaan.
c. Penelitian
Perpustakaan bertugas menyediakan bahan pustaka/bacaan
untuk keperluan penelitian yang dilakukan oleh pemakai
perpustakaan.
d. Informasi
Perpustakaan menyediakan informasi bagi pemakainya.
Informasi sudah merupakan pengelolaan data bahan
perpustakaan yang disesuaikan dengan permintaan pemakai.
Perpustakaan sebagai pemberi informasi ini berfungsi untuk
menambah wawasan bagi pemakainya, memberikan
pengetahuan, memberikan pengalaman tentang segala yang
bermanfaat.
e. Kultural Perpustakaan bertugas menyimpan khazanah budaya
bangsa serta meningkatkan nilai dan apresiasi budaya dari
masyarakat melalui penyediaan bahan bacaan. Perpustakaan
adalah sarana pelestarian budaya. Dengan memberikan dan
menjaga buku-buku yang mengenai sejarah budaya bangsa atau
perkembangan budaya sekarang

4. Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar


Perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
sekolah. Hampir di setiap sekolah mulai dari sekolah dasar sampai ke
pertenaga pendidikan tinggi terdapat perpustakaan sekolah. Bahkan
unit-unit perpustakaan keliling (mobile library) dari Departemen
Pendidikan Nasional tersedia di kota- kota besar guna melayani
kebutuhan para pelajar.
Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakaan
menyediakan bahan-bahan pustaka berupa barang cetakan seperti

10
buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, dan surat kabar. Di dalam
perpustakaan terdapat pula bahan-bahan non cetakan seperti film, foto-
foto, kaset audio/video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman
pidato (dokumenter), dan lain-lain.
Bahan-bahan referensi yang biasanya ditata dalam satu ruang
khusus merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang
sudah baku, misalnya ensiklopedia, kamus, buku tahunan, atlas, dan
lain-lain. Bahan-bahan sumber ini diperlukan oleh banyak orang
sehingga tidak dipinjamkan untuk dibawa ke luar perpustakaan.
Bahan-bahan reserve biasanya terdiri dari buku- buku, artikel-
artikel, atau handout untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan
tenaga pengajarnya. Ini dimaksudkan agar semua pelajar-mahapeserta
didik yang mengikuti mata pelajaran itu dapat memperoleh akses
terhadap bahan-bahan yang merupakan bagian dari penyelesaian tugas-
tugas yang dibebankan oleh banyak orang sehingga tidak dipinjamkan
untuk dibawa ke luar perpustakaan.
Bahan-bahan reserve biasanya terdiri dari buku- buku, artikel-
artikel, atau handout untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan
tenaga pengajarnya. Ini dimaksudkan agar semua pelajar-mahapeserta
didik yang mengikuti mata pelajaran itu dapat memperoleh akses
terhadap bahan-bahan yang merupakan bagian dari penyelesaian tugas-
tugas yang dibebankan oleh pengajar.
Buku-buku dalam berbagai bidang kelimuan pada umumnya siap
untuk dipinjamkan untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu
bulan kepada pelajar- mahapeserta didik atau masyarakat umum yang
memiliki kartu anggota perpustakaan.8

Agar proses belajar dan mengajar dapat berhasil dengan baik salah
satunya peserta didik sebaiknya diajak untuk memenafatkan

8
Sutiah, Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Sidoarjo:
Nizamia Learning Center, 2016), Hlm. 110-115.

11
perpustakaan dan semua alat indranya. Guru/dosen berupaya untuk
menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan
berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk
menerima dan mengolah informasi semakin besar kemungkinan
informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.
Dengan demikian, peserta didik diharapkan akan dapat menerima dan
menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang
disajikan.

12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lingkungan sebagai media pembelajaran sangatlah penting untuk tumbuh
dan berkembangnya potensi anak dengan bangkitnya minat belajar dalam diri
siswa. Pembelajaran di luar kelas di samping akan membuat anak tambah gairah
juga tentunya menghindari rasa bosan bagi anak. Selain itu lingkungan merupakan
media yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran. Dengan adanya lingkungan
memudahkan guru untuk berkreasi dalam pembelajarannya. Secara teoretis guru
seharusnya memaknai bahwa lingkungan tempat bermain dan sekaligus tempat
beraktivitas bagi peserta didik dalam mengaplikasikan teori yang didapat di dalam
ruang kelas.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat mendukung makalah ini
agar jauh lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga dengan makalah ini dapat
menambah wawasan kita mengenai “Pemanfaatan Lingkungan, Perpustakaan,
Laboratorium, Museum Sebagai Media Dan Teknologi Pembelajaran”. Penulis
juga menyarankan kepada pembaca hendaknya mencari referensi lain yang
berkaitan dengan materi ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ani Cahyadi, Ani, Pengembangan Media dan Sumber Belajar, Serang: Penerbit Laksita
Indonesia, 2019.
Nulhakim, Lukman, Pengemabangan Media dan Sumber Belajar, Banten: 2013.

14

Anda mungkin juga menyukai