Anda di halaman 1dari 21

MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh Kelompok 6:

Azura Romadona : 21.12.5425


Ahmad Baihaqi : 21.12557
Darajatul Aliyah : 21.12.532
Muhammad Sukma Yahadi Pratama : 21.12.5405

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
MARTAPURA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
taufik dan inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan Makalah yang
berjudul “Media Pembelajaran” ini selesai pada waktunya untuk memenuhi
tugas Mata Pelajaran.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih


pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami meminta maaf
apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata
ataupun isi dari keseluruhan makalah kami ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat
kami harapkan demi kebaikan untuk kedepannya.

Martapura,14 Oktober 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Pendidik dan Peserta Didik........... 4


B. Pengertian Sumber Belajar................................................................... 6
C. Proses Pembelajaran Sumber Sumber kegiatan Belajar...................... 8
D. Macam-macam Sumber Belajar Dalam Kegiatan Pembelajaran.......... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 17
B. Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan media pembelajaran dan sumber belajar yang
relevan dalam kelas dapat mengoptimalkan proses pembelajaran. Bagi
guru, media membantu mengkonkritkan konsep atau gagasan dan
membantu memotivasi peserta belajar aktif. Bagi siswa, media dapat
menjadi jembatan untuk berpikir kritis dan berbuat. Dengan demikian
media dan sumber belajar dapat membantu tugas guru dan siswa mencapai
kompetensi dasar yang ditentukan. Agar media pembelajaran dapat
dimanfaatkan dengan baik, guru perlu mengetahui kebutuhan
pembelajarannya dan permasalahanpermasalahan yang dihadapi siswa
tentang materi yang akan diajarkan.1
Proses belajar mengajar dalam pendidikan merupakan salah satu
aspek yang sangat diperlukan dalam kehidupan manusia dari masa ke
masa. Melalui proses belajar dapat memberi pengaruh terhadap
perkembangan kemampuan baik akademis maupun psikologis kepada
setiap manusia dalam kehidupannya. Belajar merupakan proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Belajar juga merupakan kegiatan yang melibatkan
seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan dan nilai-
nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber sumber belajar baik
berupa data,orang,media,metode,tempat berlangsung nya pembelajaran
membutuhkan pengembangan seiring berkembang berbagai hal termasuk
pendidikan dan teknologi.2
Seorang guru harus meningkatkan kreatifitas dalam penciptakan
sumber belajar yang baik dan tepat untuk para murid nya.Melakukan
identifikasi kesesuaian pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan
1
Ani Cahyadi,Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur.
2
Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 2.

1
kemampuan anak didik nya.bisa memanfaatkan barang yang ada untuk
dijadikan bahan dalam metode pelaksanaan sumber sumber belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian belajar,pembelajaran pendidik dan peserta didik ?
2. Apakah Pengertian pengembangan sumber belajar ?
3. Bagaimana proses pembelajaran sumber sumber belajar ?
4. Bagaimana.macam macam sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran ?
5. Bagaimana.peranan,pengelolaan dan pengembangan sumber belajar ?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pengertian belajar,pembelajaran pendidik dan peserta didik
?
2. Memahami Pengertian pengembangan sumber belajar ?
3. Memahami proses pembelajaran sumber sumber kegiatan belajar ?
4. Memahami.macam macam sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran?
5. Memahami.peranan,pengelolaan dan pengembangan sumber belajar ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar, Pembelajaran, Pendidik dan Peserta Didik


1) Belajar dan Pembelajaran
Pada hakekatnya belajar adalah hasil dari proses interaksi antara
individu dengan lingkungan sekitarnya. Belajar dilakukan melalui
berbagai kegiatan seperti mengalami, mengerjakan, memahami, dan
sebagainya. Sehingga berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami siswa.
Oleh karena itu pemahaman yang benar mengenai belajar mutlak
diperlukan oleh pendidik.
Ada beberapa pendapat mengenai definisi belajar. Menurut
Slameto (1995:2),”Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya”. Jadi belajar lebih menekankan pada
perubahan tingkah laku seseorang dalam belajar sebagai hasil
pengalaman dan latihan.
Pendapat serupa dikemukakan Uzer Usman dan Lilis Setyawati
(1993:5) yang menyatakan bahwa, “Belajar adalah suatu perubahan di
dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari
reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau
suatu pengertian”. Menurut Winkel (1996:36), ”Belajar adalah suatu
aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”. Selain
terjadi perubahan tingkah laku, belajar dapat menimbulkan interakasi
dengan lingkungan belajarnya.3

3
Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 3.

3
Dari beberapa definisi pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran merupakan usaha sadar dan sengaja oleh guru
untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor
internal dan eksternal dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
adanya usaha guru dalam pembelajaran tersebut diharapkan akan
tercapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan terutama yang
berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
2) Pendidik dan Peserta Didik
Pendidik Dari segi bahasa, seperti yang dikutip Abudin Nata
dari WJS, Poerwadarminta pengertian pendidik adalah orang yang
mendidik. Pengertian ini memberikan kesan, bahwa pendidik adalah
orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Pendidik
dalam bahasa Inggris disebut Teacher, dalam bahasa Arab disebut
Ustadz, Mudarris, Mu’alim dan Mu’adib. Dalam literatur lainya kita
mengenal guru, dosen, pengajar, tutor, lecturer, educator, trainer dan
lain sebagainya.4
Dikutip dari Abudin Nata, pengertian pendidik adalah orang
yang mendidik.Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik
adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.
Secara khusus pendidikan dalam persepektif pendidikan Islam adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh
potensi peseta didik. Kalau kita melihat secara fungsional kata
pendidik dapat di artikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan,
keterampilan. Dari istilah-istilah sinonim di atas, kata pendidik secara
fungsional menunjukan kepada seseorang yang melakukan kegiatan
dalam memberikan pengetahuan, keterampilan, pendidikan,
pengalaman, dan sebagainya, bisa siapa saja dan dimana saja. Secara
luas dalam keluarga adalah orang tua, guru jika itu disekolah, di

4
Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 4.

4
kampus disebut dosen, di pesantren disebut murabbi atau kyai dan lain
sebagainya.5
Peserta Didik Peserta didik adalah makhluk yang berada dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-
masing, mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang
konsisten menuju kearah titik optimal kemampuan fitrahnya. Didalam
pandangan yang lebih modern anak didik tidak hanya dianggap
sebagai objek atau sasaran pendidikan, melainkan juga mereka harus
diperlukan sebagai subjek pendidikan, diantaranya adalah dengan cara
melibatkan peserta didik dalam memecahkan masalah dalam proses
belajar mengajar. Berdasarkan pengertian ini, maka anak didik dapat
dicirikan sebagai orang yang tengah memerlukan pengetahuan atau
ilmu, bimbingan dan pengarahan.
Dasar-dasar kebutuhan anak untuk memperoleh pendidikan,
secara kodrati anak membutuhkan dari orang tuanya. Dasar-dasar
kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang
dimiliki oleh setiap anak dalam kehidupannya, dalam hal ini
keharusan untuk mendapatkan pendidikan itu jika diamati lebih jauh
sebenarnya mengandung aspek-aspek kepentingan, antara lain :
a. Aspek Paedogogis Dalam aspek ini para pendidik mendorang
manusia sebagai animal educandum, makhluk yang memerlukan
pendidikan. Dalam kenyataannya manusia dapat dikategorikan
sebagai animal, artinya binatang yang dapat dididik, sedangkan
binatang pada umumnya tidak dapat dididik, melainkan hanya
dilatih secara dresser. Adapun manusia dengan potensi yang
dimilikinya dapat dididik dan dikembangkan kearah yang
diciptakan.6

5
. Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 5.

6
Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 6.

5
b. Aspek Sosiologi dan Kultural Menurut ahli sosiologi, pada
perinsipnya manusia adalah moscrus, yaitu makhlik yang
berwatak dan berkemampuan dasar untuk hidup bermasyarakat.
c. Aspek Tauhid. Aspek tauhid ini adalah aspek pandangan yang
mengakui bahwa manusia adalah makhluk yang berketuhanan,
menurut para ahli disebut homodivinous (makhluk yang percaya
adanya tuhan) atau disebut juga homoriligius (makhluk yang
beragama).

B. Pengertian Sumber Belajar


Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta
didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau
mencapai kompetensi tertentu. Dalam definisi tahun 1972, konsepsi
sumber belajar mencakup empat kategori: 1) materi, 2) peralatan dan
perlengkapan, 3) orang, dan 4) kondisi/setting (Ely, 1972). Pada tahun
1977, kategori ini bertransformasi. Transformasi itu menjadi empat
komponen yang melatarbelakangi sumber belajar, yakni: 1) klasifikasi, 2)
jarak besar dari sumber daya, 3) media, dan 4) sumber daya yang didesain
(AECT, 1977). Belakangan, seiring dengan perkembangan teknologi
pendidikan, sumber belajar diidentifikasi sebagai: pesan, orang, materi,
perangkat, teknik dan setting (Alan Januszwski, 2001: 84). Sumber
berdasarkan utilitas an sich disebut sumber belajar dan menjadi sebagai
bagian dari teknologi pendidikan, bukan bagian dari teknologi
pembelajaran. Maka, media belajar mencakup komponen sistem
pembelajaran (sumber terdesain) sebagaimana sumber berdasarkan
utilitasnya. Sementara teknologi pembelajaran hanya mencakup komponen
sistem pembelajaran atau sumber terdesain.7

7
Ani Cahyadi,Pengembangan Media dan Sumber Belajar: Teori dan Prosedur. Hal 6.

6
Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang
juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya
yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar.
Padahal secara tidak terasa apa yang mereka gunakan, orang, dan benda
tertentu adalah termasuk sumber belajar. Sumber belajar ditetapkan
sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk
media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video,
format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat
digunakan oleh siswa ataupun guru.
Kata media pembelajaran merupakan kata yang tak pernah asing
kita dengar. Media pembelajaran mengandung arti apa saja yang
digunakan oleh pengajar sebagai media yang digunakan dalam
pembelajaran (Arsyad, 2012). Menurut Gagne (1974) bahwa media
pembelajaran komponen pada lingkungan pembelajaran yang membantu
pembelajar untuk belajar. Menurut Briggs (1977), media adalah sarana
fisik yang digunakan untuk mengirim pesan kepada peserta didik sehingga
merangsang mereka untuk belajar.8
Prinsip umum dalam pengembangan sumber belajar berbasis
peserta didik adalah efektifitas dan efesiensi. Prinsip efektifitas mengarah
pada upaya pengembangan yang menghasilkan penghematan waktu,
sedangkan efesiensi mengarah pada kemudahan teknis. Dengan kata lain
prinsip pengembangan ini adalah mengarah kepada terciptanya sumber
belajar yang dapat mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran.9
Sadiman mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda,
pesan, bahan, teknik, dan latar (Sadiman, Arief S., Pendayagunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran, makalah,
2004)10
8
Lukman Nulhakim,Pengembangan Media Dan Sumber Belajar
9
1 Hadari Nawawi, Pendidikan dalam Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1993), hal. 126
10
Dra. Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 7.

7
Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang
dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka
tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti
sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai,
gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan
tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan
sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan
lainnya.
c. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta
didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat
dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi,
polisi, dan ahli-ahli lainnya.
d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman
elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
e. Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh
peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya
buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain
sebagainya.
f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan,
peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan
peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.11

C. Proses Pembelajaran Sumber Sumber kegiatan Belajar


Istilah kegiatan “belajar”, “mengajar”, dan “pembelajaran”
merupakan istilah kegiatan yang tidak terpisahkan, meskipun ketiganya
merupakan kegiatan yang berbeda. Kegiatan belajar bisa saja terjadi

11
Dra. Liandiani, pengembangan sumber belajar,Hal . 8.

8
walaupun tidak ada kegiatan mengajar. Begitu pula sebaliknya, kegiatan
mengajar tidak selalu dapat menghasilkan kegiatan belajar. Ketika seorang
guru menjelaskan pelajaran di depan kelas maka terjadi kegiatan mengajar,
tetapi dalam kegiatan tersebut belum tentu terjadi kegiatan belajar pada
setiap siswa. Kegiatan mengajar dikatakan berhasil jika dapat
menghasilkan kegiatan belajar pada diri siswa. Untuk menghasilkan
keberhsilan dalam mengajar siswa guru harus menyediakan media
pembelajaran yang tepat.
Kriteria pemilihan media tentunya harus didasarkan dan kebutuhan
sesuai dengan topik dan bahasan yang akan dipelajari. Selain itu,
kecermatan guru dalam memilih media dan pertimbangan yang matang
mutlak harus dipikirkan oleh guru. Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam kriteria pemilihan media (Asyhar, 2012), yaitu:
1. Cocok dengan sasaran Media yang digunakan tentunya harus
memperhatikan bentuk dan ragam ukuran yang akan digunakan dalam
pembelajaranya.
2. Sesuai dengan tujuan pembelajaran Media yang digunakan harus
sesuai tujuan pembelajaran dan yang mengacu pada jenjang tingkatan
berpikiran anak.
3. Praktis dan luwes Dalam pemilihan ini guru hendaknya memiliki
pengetahuan bagaimana cara memperolehnya, mudah, dan praktis
untuk digunakan. Selain itu, media juga bisa diperoleh di mana pun
dan kapan pun media itu diperlukan.
4. Berkualitas baik Pemilihan media berkualitas dimaksudkan bagaimana
visualisasi gambar dan audio yang dihasilkan sesuai dengan bentuk
yang diharapkan. Selain itu, dasar lain dari kriteria pemilihan media
menurut Susilana (2009), kata ACTION, yaitu akronim dari, access,
cost, technology, interativity, organization, dan novelty.
a. Access dimaksudkan kemudahaan akses dalam memilih media
pembelajaran, apakah media tersebut mudah, tersedia untuk
didapatkan. Misalnya dalam penggunaan media internet.

9
b. Cost dimaksudkan banyaknya biaya yang harus dikeluarkan.
Banyak media yang akan menjadi pilihan kita dalam
pembelajaran, adakalanya media yang canggih cenderung mahal.
Namun, mahalnya biaya tersebut bisa kita hitung dari segi
kebermanfaatannya. Semakin banyak yang menggunakan tentunya
biaya yang dikelurkan akan semakin murah. Media yang efektif
tidak selalu justru disini membutuhkan kreativitas guru dalam
membuat media tersebut.
c. Technology maksudnya bagaimana teknologi yang digunakan oleh
media tersebut, bagi seorang guru justru bagaimana teknologi itu
bisa digunakan dan bagaimana perangkat yang akan
mendukungnya apakah tersedia atau tidak.
d. Interativity maksudnya bagaimana media yang baik adalah media
yang memunculkan komunikasi dua arah. Setiap kegiatan
pembelajaran yang dikembangkan tentu saja membutuhkan media
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e. Organization maksudnya pertimbangan dukungan dari pihak
sekolah atau pimpinan suatu lembaga yang menjadi tempat kita
bekerja.
f. Novelty maksudnya kebaruan dari media tersebut. Artinya media
yang baru biasanya akan lebih menarik bagi siswa dengan
teknologi yang baru pula.12

Sumber belajar dalam menyediakan berbagai informasi dan


pengetahuan yang diperlukan dalam mengembangkan berbagai
kompetensi yang diinginkan pada mata pelajaran yang dipelajarinya.
Mengembangkan sumber belajar Pendidikan Agama Islam dilakukan
dengan 1) menganalisis kebutuhan dan karakteristik belajar siswa, 2)
merumuskan tujuan pembelajaran, 3) pengembangan materi

12
Lukman Nulhakim,Pengembangan Media Dan Sumber Belajar

10
pembelajaran, 4) mengembangkan alat ukur keberhasilan, 5)
pemilihan jenis sumber belajardan 6) mengadakan evaluasi.13

D. Macam-macam Sumber Belajar Dalam Kegiatan Pembelajaran


Pada sistem pengajaran tradisional, sumber belajar masih terbatas
pada informasi yang diberikan oleh guru ditambah sedikit dari buku.
Sedangkan sumber belajar lainnya belum mendapatkan perhatian,
sehingga aktivitas belajar siswa kurang berkembang. Guru tampak lebih
dominan dalam pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran
lebih terpusat pada guru. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber
belajar semakin berkembang seiring dengan terjadinya kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kreativitas manusia. Sumber
belajar dibedakan menjadi lima macam, yaitu; manusia, bahan
pengajaran, alat atau perlengkapan, aktivitas dan lngkungan.14
1) Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala jenis media, benda, data, fakta,
ide, orang, dan lain-lain yang ada disekitar lingkungan Kegiatan
belajar yang secara fungsional bertugas untuk membantu
Optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar dapat dilihat dari
hasil Belajar (output) dan dari proses berupa interaksi siswa dengan
berbagai Macam sumber yang dapat memicu siswa untuk belajar dan
menguasai Pemahaman ilmu yang dipelajarinya. 15
Dalam kegiatan pembelajaran, sumber belajar sangat penting
karena dapat memudahkan peserta didik mempelajari pesan dalam
pembelajaran dan membantu pendidik dalam menyampaikan pesan
dan mendesain pembelajaran.

13
Nadwa, Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Karakter Peserta Didik (Ikhtiar optimalisasi
Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)), Vol. 10 Nomor 2,, Jurnal Pendidikan
Islam, , Oktober 2016,Hal.
14
Dumaris T.A Siahan, Universitas Negeri Manado (Program Studi Pendidikan Biologi, 2020) hal.
6
15
Wina sanjaya, Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta : Prenada Media
Grup,2012), hal. 228.

11
Ada beberapa macam sumber belajar yang dapat digunakan
dalam kegiatan pembelajaran yaitu:
 Media pembelajaran seperti buku, modul, program audio,
program slide suara, transparansi, VCD pembelajaran, dan lain-
lain
 Orang seperti pakar, praktisi, dan pendidik
 Data dan fakta seperti jurnal, buku, dan internet
 Ide seperti gagasan, konsep, dan teori
 Benda seperti alat-alat laboratorium dan museum
 Lingkungan seperti pasar, sawah, waduk, dan terminal
 Teknologi seperti CAI (Computer Assisted Instruction) dan
programmed instruction.

Semua sumber belajar tersebut berorientasi agar proses belajar


menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik agar peserta didik tetap
betah belajar oleh karena itu, baik pendidik dan peserta didik harus
memanfaatkan sumber belajar dalam pembelajaran. Dalam
memanfaatkan sumber belajar, pendidik harus memmiliki
kemampuan dan ketrampilan dalam meneraapkan sumber belajar bagi
peserta didik dalam proses kegiatan pembelajaran.16

Sumber belajar memiliki beragam jenis dan disesuaikan dengan


materi yang akan diajarkan kepada siswa. Bentuk-bentuk sumber
belajar elejtronik terdiri dari teks, gambar, video, dan bentuk lainnya.
Akan tetapi beentuk teks adalah pilihan terbaik untuk dipahami dan
dianalisis mengenai informasi atau pengetahuan yang terkandung
didalamnya, serta mengandung bagian yang besar dan merefleksikan
informasi secara langsung. Secara umum, jenis sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu;

16
Jurnal Kependidikan, Fakultas Tarbiyah IAIN Bone, Vol. 13, No. 2, Desember 2019,
hal. 203

12
1. Sumber belajar yang dirancang ( learning resources by design)
seperti: buku, brouser, flim, video, dan OHP. Sumber belajar ini
secara khusus dirancang untuk tujuan belajar tertentu, misalnya
buku tentang hewan, tentu buku tersebut sengaja dibuat untuk
tujuan mengenalkan nama-nama hewan dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan hewan.
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by
untilization). Seseorang dapat memanfaatkan sumber yang sudah
tersedia disekelilingnya untuk belajar. Misalnya pasar, toko,
musium, tokoh masyarakat, tanaman, dan lainnya. Pasar
merupakan tempat bertemunya antara penjual dan pembeli.
Namun, secara tidak sengaja dia bisa belajar dari kehidupan di
pasar. Belajar bagaimana tentang seseorang melakukan transaksi,
tawar menawar, dan lainnya.17
2) Peranan, Pengelolaan dan Pengembangan Sumber Belajar
Kegiatan belajar akan mendapatkan hasil yang baik jika didalam
prosesnya memanfaatkan sumber belajar. Hal ini dikarenakan sumber
belajar menjadi salah satu komponen yang harus hadir dalam
pembelajaran.
Peranan, pengelolaan, dan pengembangan sumber belajar dalam
pembelajaran sangat penting. Berikut adalah penjelasan mengenai
ketiga hal tersebut:
3) Peranan Sumber Belajar
Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan
pembelajaran yang dilakukan. Peranan sumber belajar dalam
pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
 Meningkatkan produktivitas pembelajaran
 Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual
 Menumbuhkan semangat belajar
17
Sujarwo Dkk, Pengelolaan sumber belajar masyarakat, (yogyakarta, juni 2018), hal. 10-11.

13
 Membuat pelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan tidak
membosankan
 Memantapkan pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan
sumber belajar dan penyajian informasi dan bahan secara lebih
kongkrit
 Memungkinkan belajar secara seketika dengan mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit.
4) Pengelolaan Sumber Belajar
Pengelolaan sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan
dengan pengadaan, pengembangan/produksi, dan pemanfaatan
sumber belajar (terutama bahan dan alat) untuk kegiatan pendidikan
dan pembelajaran. Pengelolaan sumber belajar dilaksanakan oleh
suatu bagian dalam lembaga pendidikan/sekolah yang disebut Pusat
Sumber Belajar (PSB). Tujuan dari pengelolaan sumber belajar
adalah untuk menata sebuah bahan ajar sehingga dapat disampaikan
dengan mudah oleh pendidik kepada peserta didik. Cara
pengaplikasian untuk pengelolaan sumber belajar ini terdapat pada
olah otak pendidik yang harus mengembangkan bahan ajar yang ada
dengan inovasi baru, dapat melalui buku yang ada atau membuat
media pembelajaran, serta dapat memanfaatkan berbagai sumber
belajar yang tersedia.
Kegiatan belajar akan mendapatkan hasil yang baik jika didalam
prosesnya memanfaatkan sumber belajar. Hal ini dikarenakan sumber
belajar menjadi salah satu komponen yang harus hadir dalam
pembelajaran. Dengan demikian perlu adanya tahapan-tahapan dalam
pengelolaan sumber belajar agara apa yang sudah menjadi
kebutuhannya dapat tepat sasaran. Tahapan-tahapan tersebut antara
lain;
a. Perencanaan

14
Tahapan awal dalam pengelolaan sumber belajar adalah
perencanaan. Perencanaann yang dimaksud adalah merancang
sumber-sumber belajar yang dapat menunjang proses
pembelajaran dalam mencapai tujuan.
b. Pengadaan
Kegiatan pengadaan sumber belajar didasarkan pada proses
perencanaan sebelumnya. Perancanaan pengadaan disesuaikan
dengan hasil analisis sebelum nya dan disesuaikan dengan dana
dan tingkat kepentingannya.
c. Pemdistribusian
Sumber belajar yang sudah diadakan untuk proses
pembelajaran harus didistribusikan sesuai dengan kebutuhan
kegiatan belajar. Kegiatan pendistribusian adalah kegiatan
pemindahan barang dan tanggung jawab dari seorang penanggung
jawab penympanan kepada unit-unit atau orang-orang yang
membutuhkan barang itu.
d. Penggunaan dan pemanfaatan
Pemanfaatan sumber belajar harus disesuaikan dengan
kebutuhan belajar agar ifektif dan efisien. Efektif berarti
pemanfaatan sumber belajar bertujuan untuk memperlancar
proses pembelajaran. Efisien memiliki arti dalam pemakaian
sumber belajar harus dilakukan secara hati-hati sesuai dengan
kebutuhan.18
5) Pengembangan Sumber Belajar
Pengembangan sumber belajar adalah kegiatan yang berkaitan
dengan pengembangan/produksi sumber belajar yang lebih baik dan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pengembangan sumber
belajar dapat dilakukan dengan cara mengembangkan bahan ajar
yang ada dengan inovasi baru, membuat media pembelajaran, serta
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Dalam

18
Sujarwo Dkk, Pengelolaan sumber belajar masyarakat, (yogyakarta, juni 2018), hal. 24.

15
pengembangan sumber belajar, perlu diperhatikan bahwa sumber
belajar harus sesuai dengan prinsip dan teori belajar.
Sumber belajar selama ini dianggap sebagai suatu barang yang
sulit dan membutuhkan biaya yang tinggi untuk mendpatkannya. Hal
ini disebabkan karena pendidik dan peserta didik kurang memiliki
kreativitas dan inovasi dalam memanfaatkan bahan-bhan atau benda-
benda yang ada di sekitar lingkungannya. Pemanfaatan sumber
belajar disekolah baik yang dirancang maupun yang tinggal
dimanfaatkan belum berjalan secara baik dan optimal. Banyak guru
yang masih menggunakan paradigma lama, yaitu mengajar dengan
hanya besumberkan pada buku opelajaran yang ada, dan tidak
memiliki motivasi untuk menciptakan sumber belajar lainnya yang
dapat membantu gru dalam menyampaikan materi pelajarannya.
Dengan berbekal kreativitas, guru seharusnya dapat membuat
dan menyediakan sumber bbeljar yang sederhana dan murah.
Misalkan bagaimana guru dan siiswa dapat memanfaatkan benda-
benda bekas yang ada dilingkungan kelas, sekolah dan masyarakat.
Bahan bekas yang berserakan disekolah dan rumah sperti kertas,
mainan, kotak, pembungkus bekas kemasan sering luput dari
perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang
biasanya dibuang secara percuman dapat di modifikasi dan di daur
ulang menjadi sumber belajar yang sangat berharga.
Selain itu lingkungan juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber
belajar. Peserta didik tidak perlu harus pergi jauh dengan biaya yang
mahal, lingkungan yang berdekatan dengan sekolah dan rumah dapat
dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat bernilai bagi
kepentingan belajar siwa.19

19
Muhammad, SUMBER BELAJAR (mataram mei 2018), hal. 45

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada hakekatnya belajar adalah hasil dari proses interaksi antara
individu dengan lingkungan sekitarnya. Belajar dilakukan melalui
berbagai kegiatan seperti mengalami, mengerjakan, memahami, dan
sebagainya. Sehingga berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami siswa. Oleh
karena itu pemahaman yang benar mengenai belajar mutlak diperlukan
oleh pendidik.

B. Saran
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan, membantu, dan
memudahkan kita dalam memahami dan mempelajari ajaran islam yang
sebenarnya. untuk itu kami menghimbau untuk memahami isi makalah
ini sebaik-baik mungkin sehingga dapat di implementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Kami mengucapkan terimakasih dan permohonan
maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca dan semua pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.


Asyar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:
Referensi GP Press Group.
Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
Depdikbud. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Hamalik, O. (1994). Media Pembelajaran. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti. Hamdani. (2011). Strategi belajar mengajar. Bandung:
CV. Pustaka setia.
Hamzah, A. (2003). Media Audio-Visual. Jakarta: Pustaka Media.
Lensufiie, T. (2008). Mengenal Konstruksi Kayu Untuk Furniture dan
Bangunan.
Bandung: Erlangga.
Making, M. Y. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Mekanika
Teknik Berbasis Videoscribe dan Aurora 3D Presentation Pada
Materi Konstruksi Pelengkung Tiga Sendi. Skripsi Fakultas Teknik.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes.
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Martono, B. (2008). Teknik Perkayuan. Jakarta: Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Mulyatiningsih, E. (2014). Metode Penelitian Terapan Bidang
Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.

18

Anda mungkin juga menyukai