Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu : E.I Pusta Siligar, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Anelda Fipta Aulia
2. Muhammad Rohman Hidayatullah

Mata Kuliah:
Belajar dan Pembelajaran

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


STKIP MUHAMMADIYAH OKU TIMUR
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
senantiasa memberikan hidayah kepada seluruh umat untuk tetap berada dijalan-
Nya, dan atas berkah-Nya pula akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah
sesuai dengan jangka waktu yang telah di tentukan. Salawat dan salam tak lupa
penyusun panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada E.I Pusta Siligar M.PD
sekalu dosen pengampu kewarganegaraan yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-
data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang
individu dan masyarakat.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum
kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Oku Timur, 6 Me 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan......................................................................................................... 2
D. Manfaat....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertiaj Belajar, Mengajar dan Pembelajaran......................................... 3
B. Perbedaan dan Persamaam Belajar, Mengajar dan Pembelajaran.............. 6

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Revolusi di bidang teknologi komunikasi dan informasi ternyata telah
mempengaruhi hampir seluruh sendi-sendi kehidupan manusia modern,
termasuk dalam dunia pendidikan dengan munculnya istilah-istilah seperti e-
learning, e-book sampai e-education. Dalam aktivitas kehidupan manusia
sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik
ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu
kelompok tertentu, di pahami ataupun tidak di pahami. Dengan demikian
dapat kita katakan, tidak ada ruang dan waktu dimana manusia dapat
melaksanakan, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak dibatasi usia, tempat
maupun waktu. Karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar
itu juga tidak pernah berhenti
Inti dari proses pendidikan adalah belajar dan pembelajaran.
Menyadari hal itu, untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan meningkatkan proses
belajar dan pembelajaran. Agar dapat berkembangnya proses ataupun system
pembelajaran untuk menciptakan peserta didik yang berkualitas, maka
diperlukan adanya pemahaman tentang hakikat belajar dan pembelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari belajar, mengajar, dan pembelajaran?
2. Apa perbedaan dan persamaan dari belajar, mengajar, dan pembelajaran?
3. Bagaimana hakekat belajar, mengajar, dan pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar, mengajar, dan
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apa saja persamaan dan perbedaan dari belajar,
mengajar, dan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana hakekat antara belajar, mengajar, dan
pembelajaran.

D. Manfaat
1. Manfaat bagi pembaca diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
terhadap hakikat belajar, mengajar dan pembelajaran.
2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman
penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata
kuliah belajar dan pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran


1. Pengertian Belajar
Belajar akan selalu kita alami sepanjang hidup kita dan terjadi di
sekitar kita. Belajar itu sendiri tidak hanya melibatkan kemampuan
pengetahuan atau kognitif saja, melainkan emosi, sikap, interaksi,
kepribadian dan masih banyak lagi yang dapat dikembangkan dalam diri
kita.
Sering orang menganggap bahwa belajar itu sama dengan
menghafal. Misalnya, kalau orang tua menyuruh anaknya untuk belajar,
bagi mereka belajar itu tidak lain adalah menghafal materi pelajaran.
Apakah belajar sama dengan menghafal? Adakah konsep lain yang lebih
bermakna dari sekadar menghafal? Bukankah tujuan belajar itu agar
seseorang menjadi lebih baik dan lebih pintar? Apakah dengan hanya
sekadar menghafal, seseorang akan menjamin menjadi lebih baik dan
lebih pintar? Tentu tidak, bukan? Seseorang yang mampu menghafal
sejumlah materi pelajaran belum tentu menjamin orang tersebut menjadi
lebih baik dan pintar. Kemudian, kalau begitu apa belajar itu?
Menurut Atkinson, Atkitson, Smith, dan Bem, inti dari belajar
adalah kemampuan organisme untuk mempresentasikan aspek dunia
secara mental, kemudian beroperasi pada representasi mental tersebut
ketimbang pada dunia itu sendiri. (Afgani, 2011)
Lalu ada menurut Hilgard, “Learning is the process by which an
activity originates or changed through training procedures (wether in the
laboratory or in the natural environment) as distinguished from changes
by factors not attributable to training.” Bagi Hilgard, belajar itu adalah
proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di
dalam laboraturium maupun dalam lingkungan alamiah. (Sanjaya, 2011)

3
Sedangkan menurut Sanjaya (2011), belajar bukanlah sekadar
mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi
dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan
perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu
dengan lingkungan yang disadari.
Dari beberapa pengertian belajar di atas, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis
yang dilakukan oleh seseorang di lingkungan sekitarnya sehingga
menimbulkan perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat positif yang
berbeda antara sesudah belajar dan sebelum belajar.

2. Pengertian Mengajar
Sejak tahun 1500-an, definisi mengajar mengalami perkembangan
secara terus menerus. Secara deskriptif, mengajar diartikan sebagai proses
penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa.
(Sanjaya, 2011)
Pengertian mengajar di atas tidak jauh berbeda dengan yang
dikemukakan oleh Smith bahwa mengajar adalah menanamkan
pengetahuan atau keterampilan (teaching is imparting knowledge or skill).
(Sanjaya, 2011)
Kemudian pengertian mengajar juga diungkapkan oleh Gagne
(Sanjaya, 2011) yang menyatakan bahwa “instruction is a set of event that
effect learners in such a way that learning is facilitated”. Sehingga
mengajar atau “teaching” menurut Gagne disini guru berperan penting
selama mengajar dimana guru berperan sebagai fasilitator dan
pembimbing selama terjadinya pembelajaran. Pembelajaran? Apa itu?
Pembelajaran akan kami bahas di sub-bab selanjutnya. Kembali kepada
pengertian yang diungkapkan oleh Gagne tadi. Jadi, guru harus tahu
bagaimana merancang atau mengkreasikan berbagai macam sumber dan
fasilitas yang tersedia untuk digunakan atau dimanfaatkan siswa dalam
belajar sesuatu. Guru juga melakukan kontak dengan siswa sehingga tidak

4
adanya salah paham serta salah pengertian selama proses penyampaian
materi dalam mengajar.
Dari pengetian mengajar di atas, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa mengajar ialah adanya komunikasi dari pendidik ke peserta didik
sebagai usaha menanamkan dan memberikan informasi baik berupa
pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik mengenai hal yang
sebelumnya tidak diketahui.

3. Pengertian Pembelajaran
Dalam implementasinya, walaupun istilah yang digunakan
pembelajaran, tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai
pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya dalam istilah menjar itu
juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar-belajar adalah dua istilah
yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Tidak akan ada
perbuatan mengajar manakala tidak membuat seorang mengajar. Itulah
makna pembelajaran. (Sanjaya, 2011)
Menurut UU No. 20/2003, Bab I Pasal 1 Ayat 20, pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran ini terdapat usaha siswa
dalam mempelajari materi bahan pelajaran juga usaha guru dalam
menyampaikan materi tersebut. Sehingga proses pembelajaran terjadi
antara siswa dan guru, kedua hal ini saling berkesinambungan untuk
menciptakan pembelajaran.
Dari pengertian pembelajaran di atas, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran ialah proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik yang saling berkesinambungan yang disertai
dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pembelajaran.

5
B. Perbedaan dan Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
1. Perbedaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
Pengertian belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis yang
dilakukan oleh seseorang di lingkungan sekitarnya sehingga menimbulkan
perubahan tingkah laku yang tentunya bersifat positif yang berbeda antara
sesudah belajar dan sebelum belajar
Mengajar merupakan adanya komunikasi dari pendidik ke peserta
didik sebagai usaha menanamkan dan memberikan informasi baik berupa
pengetahuan juga keterampilan kepada peserta didik mengenai hal yang
sebelumnya tidak diketahui
Sedangkan pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik yang saling berkesinambungan yang disertai
dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pembelajaran
2. Persamaan Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
Meskipun sebelumnya telah dipaparkan perbedaan dari ketiganya,
menurut Rosinda Nainggolan dalam blog Rossi, sebenarnya belajar,
mengajar, dan pembelajaran adalah saling berkaitan yang memiliki satu
makna serta tujuan yang sama. Kegiatan belajar, mengajar dan
pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu
dengan yang lain.
Mengajar adalah sebuah kegiatan yang memancing siswa untuk
belajar, maka tidak akan ada yang namanya belajar jika tidak ada tindakan
mengajar. Kedua kegiatan ini saling berkaitan dan bagian dari
pembelajaran. Ketiganya sama-sama saling mendukung untuk perubahan
tingkah laku siswa ke arah yang positif serta mengembangkan potensi
yang ada dalam diri siswa dan berlangsung dalam satu waktu dan satu
lingkungan yang sama.

6
3. Hakekat Belajar, Mengajar, dan Pembelajaran
Pada hakikatnya belajar, mengajar, dan pembelajaran saling
berkaitan satu sama lain. Seperti yang kita ketahui bahwa belajar dapat
dilakukan secara individu atau interaksi satu arah. belajar merupakan
suatu proses yang tanpa kita sadari berjalan terus dari kita lahir hingga
akhir hayat.
Sama halnya dengan mengajar, apabila pendidik pasif dalam
menyampaikan informasi sedangkan peserta didik tidak merespon apa
saja yang diinformasikan, maka hal tersebut juga dapat disebut interaksi
satu arah. Lain halnya dengan pembelajaran. Pembelajaran dapat terjadi
apabila ada proses timbal balik dari belajar-mengajar, yaitu adanya
interaksi dan komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Nah hal inilah
yang dikatakan hubungan belajar, mengajar, dan pembelajaran.
Selama kegiatan pembelajaran, peserta didik diberikan
kesempatan untuk bisa menggali, mengembangkan, dan mengoptimalkan
potensi yang dimiliki oleh setiap individu. Kesempatan itu diperoleh dari
kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan antara pendidik dan peserta
didik. Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi pada peserta didik dan belajar-mengajar
merupakan proses yang dilakukan untuk mengoptimalkan potensi
tersebut.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada hakikatnya belajar merupakan suatu proses yang
berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat, dalam
belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen,
hasil belajar ditunjukan dengan tingkah laku,dalam belajar ada aspek yang
berperan yaitu motivasi, emosional, sikap,dan yang lainnya. Unsur utama
dalam belajar adalah individu sebagai peserta belajar, kebutuhan sebagai
sumber pendorong, situasi belajar, yang memberikan kemungkinan terjadinya
kegiatan belajar.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang
lebih baik. Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran
juga dapat diartikan sebagai usaha sadar pendidik untuk membantu peserta
didik agar mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.
Disini pendidik berperan sebagai fasilitator yang menyediakan fasilitas dan
menciptakan situasi yang mendukung peningkatan kemampuan belajar
peserta didik.
Belajar dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat dan
keduanya tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Balajar merupakan
proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan
(competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes). Sedangkan
pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memfalitasi dan
mendukung guna meningkatkan intensitas dan kualitas belajar peserta didik.
Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran bertujuan untuk mengoptimalkan

8
potensi pada siswa dan belajar merupakan proses yang dilakukan untuk
mengoptimalkan potensi tersebut.

B. Saran
Dari kesimpulan di atas, maka kami menyarankan kepada pembaca
khususnya kepada peserta didik bahwa belajar sangatlah penting untuk diri
kita. Dimana dengan belajar dapat merubah tingkah laku kearah yang lebih
baik. Dengan belajar pula kita dapat mengembangkan bergam kemampuan
dan sikap. Sedangkan untuk para peserta didik, khususnya penulis sendiri
menyarankan bahwa seorng pendidik, menjadi fasilisator bagi peserta
didiknya untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri peserta didik dan
merubah tingkah laku peserta didik menjadi lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Afgani, J. 2011. Analisis Kurikulum Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.


Kemenag. (n.d.). Retrieved from
http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf

Nainggolan, R. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Retrieved from Rossi:


http://rossindah.blogspot.co.id/2012/06/belajar-dan-pembelajaran.html

Sanjaya, W. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group.

10

Anda mungkin juga menyukai