Dosen Pengampu :
RIBUT PRASTIWI, S.Pd. M. Pd
Oleh :
1. Anggita Silvi. Z. J 224420070
2. Cicik Aminatus Sofiana 224420083
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang berjudul ‘’Hakikat Belajar, Mengajar dan Pembelajaran”. Atas
dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H.R. Abdul Haris, M.M., sebagai Rektor Universitas Panca
Marga Probolinggo
2. Ribut Prastiwi, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran
3. Orang tua kami yang turut memberikan dukungan serta do’a dalam kelancaran
penyusunan makalah ini
4. Serta teman-teman yang ikut serta membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih
terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................II
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................VI
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................XIV
III
BAB 1
PENDAHULUAN
IV
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
V
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seseorang dari tidak
tahu menjadi tahu. Belajar merupakan sebuah upaya untuk mencapai peradaban yang
lebih baik dengan berbagai usaha.
menurut Suryono (2011, hlm. 165) bahwa: Belajar adalah suatu upaya
pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kepribadian, baik fisik maupun piskis
belajar juga dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh aspek intelegensi sehingga
anak didik menjadi manusia yang utuh, cerdas secara intelegensi, cerdas secara
emosional, cerdas secara psikomotor, dan memiliki keterampilan yang berguna untuk
kehidupannya.
Menurut Djamarah (2011, hlm. 13) yang dimaksud “Belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif dan psikomotorik”.
Sedangkan menurut Slameto (Djamarah, 2011, hlm. 13) “Belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”. Sejalan dengan perumusan diatas ada pula
tafsiran lain yang menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu melalui interaksi dengan lingkungan kemudian
Nana Sudjana dalam Suryani (Agung, 2012, hlm. 35) mengemukakan bahwa
“belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang
yang sedang belajar”.
Sedangkan menurut Trianto (2010, hlm. 16) bahwa “Proses belajar terjadi
melalui banyak cara baik di sengaja maupun tidak sengaja dan berlangsung
sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar”.
VI
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
syarat untuk melakukan segala hal, baik dalam bidang ilmu 10 pengetahuan
maupun keterampilan. Belajar juga merupukan suatu proses kegiatan yang
dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik
dalam hidupnya melalui lingkungan sekitar, baik itu dalam hal kognitif, afektif
ataupun psikomotorik.
VII
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah adanya perubahan yang
terjadi secara sadar, dimana tingkah laku seseorang menjadi lebih baik, dan
sifatnya menetap sebagai hasil dari Latihan dan pengalaman.
2.3 Tujuan Belajar
Seperti yang telah disinggung pada pengertian belajar di atas, tujuan utama
dari kegiatan belajar adalah untuk memperoleh serta meningkat tingkah laku manusia
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap positif, serta berbagai kemampuan
lainnya. Menurut sardiman (2011: 26-28), secara umum ada tiga tujuan belajar,
diantaranya:
VIII
cara berfikir, serta krativitas dalam menyelesaikan masalah ataupun membuat
suatu konsep.
3. Membentuk Sikap
Kegiatan belajar juga dapat membentuk sikap seseorang. Dalam hal ini,
pembentukan sikap mental para peserta didik akan sangat berhubungan
dengan penanaman nilai – nilai sehingga menumbuhkan kesadaran didalam
diri seseorang. Dalam proses menumbuhkan sikap mental, perilaku, serta
pribadi anak didik, seseorang guru harus melakukan pendekatan yang bijak
serta hati – hati. Guru harus dapat menjadi contoh bagi anak didik dan
memiliki kecakapan dalam memberikan motivasi serta mengarahkan berpikir.
IX
Kemudian pengertian yang lebih luas menurut sardiman (2012:48), mengajar
diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses
belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang
kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu
diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara
optimal baik jasmani dan rohani, baik fisik maupun mental. Pengertian
mengajar seperti ini memberikan petunjuk bahwa fungsi pokok dalam
mengajar adalah menediakan pembelajaran yang kondusif dalam upaya
menemukan dan memecahkan masalah.
2.5 Tujuan Mengajar
Menurut UUD NO.20/2003, Bab I pasal 1 Ayat 20, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
Selain itu Usman (2012: hlm 12) mengatakan bahwa: pembeajaran adalah dari
proses Pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduktif
untuk mencapai tujuan tertentu.
X
Sejalan dengan Usman, Dimyati dan Mudjiono (Syaiful sagala, 2011, hlm. 62)
berpendapat bahwa”pembelajaran merupaka suatu kegiatan guru secara terprogram
dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.
XI
tertentu, tetapi tidak mempunyai tujuan tertentu. Tujuan sistem
menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem
pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang perancang sistem
adalah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar siswa
belajar secara efisien dan efektif.
2.8 Tujuan Pembelajaran
1. Pengertian
XII
• Belajar (menerima dan mengolah informasi)
• Mengajar (Membimbing dan menyampaikan informasi)
• Pembelajaran (Interaksi aktif yang terjadi selama proses belajar mengajar)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Belajar adalah tingkah laku dan tindakan yang kompleks, maka belajar hannya
dialami oleh siswa itu sendiri.
2. Mengajar adalah penyampaian informasi dari tenaga pendidik kepada peserta
didiknya dalam kegiatan terarah.
3. pembelajaran adalah proses peningkatan kemampuan baik di ranah kognitif,
efektif, dan juga ranah keterampilan melalui aktivitas interaksi antar elemen
pembelajaran.
3.2 SARAN
Dalam prose mengajar kita sebagai calon pendidik harus memberikan prinsip-
prinsip belajar yang baik bagi peserta didik. Meningkatkan kualitas mengajar agar
dapat terbentuk kelas yang diinginkan calon pendidik ataupun peserta didik.
XIII
DARTAR PUSTAKA
http://repository.unpas.ac.id/46490/1/BAB%202.pdf
https://repository.unja.ac.id/1345/7/07.BAB%20II.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/belajar/
XIV