DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
ILA RAMADANI
FITRIANI
ESTIANA
FAJAR
KELAS: 33C
KAMPUS VI BONE
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatakan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran tentang “Hakikat Belajar dan Pembelajaran”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh dosen
pengampuh mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Tidak lupa kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami selaku penulis menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan penulisan dalam
penyusunan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran kami harapkan kepada pembaca
untuk menyempurnakan penyusunan makalah ini. Kami harap makalah ini dapat berguna
kepada para pembaca dan dapat menjadi referensi pada mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................3
A. Latar Belakang.........................................................................................3
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................4
D. Manfaat Penulisan...................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................5
A. Hakikat Belajar........................................................................................5
B. Hakikat Pembelajaran.............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru, sebagai salah satu unsur pendidik,
agar mampu melaksanakan tugas profesuionalnya ialah memahami bagaimana peserta didik
belajar dan bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik, serta memahami
bagaimana siswa belajar. Untuk dapat memahami proses belajar yang terjadi pada diri siswa,
guru perlu menguasai hakikat dan konsep dasar belajar. Dengan menguasai hakikat dan
konsep dasar tentang belajar diharapkan guru mampu menerapkannya dalam kegiatan
pembelajaran. Sebab fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan
berkembangnya belajar dalam diri peserta didik.
Pembelajaran sebagai suatu konsep pedagogis secara teknis dapat diartikan sebagai
upaya sistematik dan sistemis untuk menciptakan lingkungan belajar yang potensial dalam
menghasilkan proses belajar yang bermuarah pada berkembangnya potensi individu sebagai
peserta didik. Dari pengertian tersebut tampak bahwa antara belajar dan pembelajaran satu
sama lain memiliki keterkaitan substantif dan fungsional. Keterkaitan substantive belajar dan
pembelajaran terletak pada simpul terjadinya perubahan perilaku dalam diri individu.
Keterkaitan fungsional pembelajaran dengan belajar adalah bahwa pembelajaran sengaja
dilakukan untuk menghasilkan belajar atau dengan kata lain belajar merupakan parameter
pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
4
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar
2. Untuk mengetahui dan memahami teori dalam belajar
3. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri belajar
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian pembelajaran
5. Untuk mengetahui dan memahami teori-teori dalam pembelajaran
6. Untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri pembelajaran
7. Untuk mengetahui dan memahami pengertian belajar menurut para ahli
D. Manfaat penulisan
Manfaat dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Belajar
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang penting atau
vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar.Kegiatan mengajar hanya
bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru
memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar siswa agar ia dapat memberikan bimbingan
dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa.
1. Pengertian Belajar
Sejak dilahirkan, manusia telah begitu banyak mengalami proses belajar.Itu berarti
bahwa aktivitas belajar sangat akrab dengan kehidupan manusia.Banyak ahli
pendidikan, pembelajaran, dan psikologi yang telah mencoba mendefinisikan
"belajar". Seringkali perumusan dan penafsiran yang dihasilkan berbeda satu sama
lain sesuai sudut pandang masing-masing. Namun demikian, pada bagian ini kita
hanya akan melihat beberapa pendapat ahli yang relatif lebih mirip dan lebih
sederhana sehingga memudahkan untuk menarik definisi sendiri.Menurut Hamalik
(dalam Husamah, Pantiwati, Y., Restian, A.,Sumarsono, P. 2016: 4) belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman (learning is defined as
the modification or strengthening of behavior trough experiencing). Menurut
pengertian ini, belajar adalah suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yaitu
mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan
kelakukan (perilakuatau tingkah laku). Definisi belajar yang diutarakan oleh Hamalik
(dalam Husamah et al.2016: 4) juga diikuti oleh ahli pendidikan lain di Indonesia.
Dengan sepenuhnyamengacu pada pendapat Gagne, Dahar (dalam Husamah et al.
2016: 4)mendefinisikan belajar sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman. Definisi ini lebih menekankan adanya
latihan-latihan sebagai proses pembentukan kebiasaan dan juga menitik beratkan pada
interaksi individu dengan lingkungan. Interaksi individudengan lingkungan inilah
yang menyebabkan terjadinya serangkaian pengalaman belajar. Dari berbagai
pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwaseseorang dikatakan telah
6
melakukan kegiatan belajar tatkala terdapat perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, yang sebelumnya tidak ada atau tingkah lakunya tersebut masih lemah atau
kurang.
2. Teori-Teori Belajar
Apabila ingin mengkaji definisi belajar lebih lanjut, kita pun sebenarnya akan
menemukan berbagai definisi yang berbeda. Hal ini wajar, karena memang belajar
memiliki makna yang sangat luas dan kompleks sehingga pengertian belajar banyak
dipengaruhi oleh teori-teori belajar yang juga dianut oleh seseorang. Definisi belajar
yang disampaikan oleh masing-masing aliran teori belajar akan berbeda. Aliran
behavioristik memiliki definisi sendiri, begitu pula kognitivistik, konstruktivistik,
humanistik, sibernetik, revolusi sosiokultural, dan neurosains. Belajar sebagai suatu
proses juga berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Sehubungan
dengan itu, teori belajar merupakan upaya untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan bagaimana manusia belajar, sehingga membantu kita semua
memahami proses inheren yang kompleks dari belajar.Teori belajar merupakan
kumpulan prinsip umum yang saling berhubungan dan penjelasan atas sejumlah fakta
serta penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar Rusuli (dalam Husamah et al.
2016: 4). Teori belajar merupakan integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam
merancang kondisi demi tercapainya tujuan pendidikan. Teori belajar merupakan
landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk
belajar. Teori belajar merupakan pengetahuan tentang pengkondisian situasi belajar
dalam usaha pencapaian perubahan tingkah laku yang diharapkan. Teori-teori belajar
menjad isumber bagi teori-teori pembelajaran.
3. Ciri-ciri Belajar
7
a. Belajar berbeda dengan kematangan pertumbuhan juga menyebabkan perubahan
tingkah laku. Bila tingkahlaku berubah secara wajar tanpa adanya pengaruh latihan, maka
dikatakan bahwa dikatakan bahwa itu berkat kematangan (maturation), bukan karena belajar.
Proses perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan organisme-
organisme secara fisiologis. Perubahan dalam sifat-sifat fisik, misalnya tinggi dan berat
badan tidak termasuk dalam belajar.Berjalan dan berbicara pada manusia umumnya lebih
banyak disebabkan olehkematangan daripada belajar. Namun demikian, seringkali terjadi
interaksi yang cukup rumit antara kematangan dan belajar dalam mengubah tingkah laku,
misalnya dalam hal berbicara. Setiap anak akan mengalami kematangandalam berbicara,
tetapi berkat pengaruh percakapan keluarga atau orang-orangdi lingkungannya anak dapat
berbicara lebih cepat, tepat waktu, atau agak terlambat.
b.Belajar berbeda dengan perubahan fisik dan mentalPerubahan fisik dan mental juga
dapat menyebabkan terjadinya perubahantingkah laku. Kondisi kelelahan mental, stress,
konsentrasi menurun, jenuh,dan galau dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku tersebut tidak termasuk dalam belajar karena bukan merupakan suatu
hasil dari latihan dan pengalaman. Batasan tentang pengalaman dan latihan inilah yang
penting untuk dipahami sehingga kita bisa melihat perubahan tingkah laku manakah yang
sebenarnya merupakan akibat dari belajar.
c. Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku dan hasilnya relative menetap
Belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif menetapdan sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa performance yang nyata dan dapat
diamati. Tentu saja, perubahan akibat belajar itu membutuhkan waktu. Apabila kita ingin
melihat perubahan tingkahlaku tersebut maka kita dapat membandingkan cara seseorang
bertingkah laku pada waktu A dengan caranya bertingkah laku pada waktu B tetapi dalam
suasana yang sama. Apabila tingkah laku seseorang dalam suasana yang serupa itu berbeda,
maka dapat dikatakan telah terjadi "belajar".
B. Hakikat Pembelajaran
8
hakikat dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan
belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran.
1. Pengertian Pembelajaran
2. Teori-teori Pemebelajaran
9
diperoleh di dalam proses belajar merupakan faktor penting sebagai
pengontrol.
4) Teori Pembelajaran Berdasarkan Analisis Tugas Hasil penerapan teori
pembelajaran terkadang tidak selalu memuaskan.Oleh karena itu, sangat
penting untuk mengadakan analisis tugas secara sistematis mengenai tugas-
tugas pengalaman belajar yanng akan diberikan kepada peserta didik, yang
kemudian disusun secara hierarkis dan diurutkan sedemikian rupa sehingga
tergantung dari tujuan yang ingin dicapai.
5) Teori Pembelajaran Berdasarkan Psikologi Humanistis Prinsip yang harus
diterapkan adalah bahwa guru harus memperhatikan pengalaman emosional
dan karakteristikkhusus peserta didik seperti aktualisasi diri peserta didik.
Inisiatif peserta didik harus dimunculkan, dengan kata lain peserta didik harus
selalu dilibatkan dalam proses pembelajaran.
3. Ciri-Ciri Pembelajaran
1. Cronbach (1954)
2. Spears
10
3. Robert.M.Gagne
6. Jung (1968)
Mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana tingkat laku dari
organisme dimodifikasi oleh pengalaman.
Mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah
laku, yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
11
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://document/424839897/Makalah-Hakikat-Belajar-dan-Pembelajaran
13