Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA


ARAB

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab.

Dosen pengampu : Munasib, M.Pd. I.

Disusun oleh :

1. Adam Ashar Surury (224110403051)


2. Anisatul Khoeriyah (224110403058)
3. Norma Selfi Oktafiana (224110403079)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF. K.H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO


2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur hanyalah milik Allah SWT semata, serta
Rabb seluruh alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabatnya, tabi’in tabi’ut, tabi’in dan keselamatan juga semoga
tercurah kepada seluruh kaum muslimin yang tetap istiqomah di atas jalan-Nya hingga
waktu yang telah Allah tetapkan untuk mereka.

Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang berjudul
“Konsep Dasar Pembelajaran”. Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas
kelompok dari mata kuliah Ilmu Pendidikan islam dengan Bapal Dosen Munasib,
M.Pd.I. dengan ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi: Pengertian
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab.

Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Sehingga jika para
pembaca menjumpai kesalahan dalam makalah ini, sudilah para pembaca memberikan
teguran positif. Oleh sebab itu, semua kritik dan saran dari para pembaca penulis
terima dengan senang hati. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca.

Purwokerto, 06 September
2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Hakikat Belajar Dan Pembelajaran................................................................2
B. Prinsip Belajar Dan Pembelajaran...................................................................................5
C. Makna, Konsep, Dan Perencanaan Pembelajaran............................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja
oleh setiap individu, sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dari yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, tidak bisa membaca menjadi bisa
membaca dan sebagainya. Belajar adalah suatu proses perubahan individu yang
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya kearah yang baik maupun tidak baik.
Belajar merupakan aktifitas menuju kehidupan yang lebih baik secara
sistematis. Proses belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi,
dan evaluasi. Yang dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan,
penguraian, atau pengarahan mengenai struktur pengetahuan, keteranpilan dan sikap.
Tahap transformasi adalah proses peralihan atau pemindahan struktur tadi kedalam
diri peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu hakikat belajar dan pembelajaran?


2. Apa itu prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran?
3. Apa itu makna, konsep, dan perencanaan pembelajaran?

C. Tujuan

1. Mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran


2. Mengetahui prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran
3. Mengetahui makna, konsep, dan perencanaan pembelajaran

1
BAB II PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Belajar Dan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses perubahan yang dilakukan secara sadar


dan disengaja yang dimaksud menunjuk pada adanya suatu kegiatan yang
sistematis dalam rangka menciptakan suatu perubahan dalam diri individu
menuju ke hal yang lebih baik. Selama proses pembelajaran terjadi maka peserta
didik akan terlibat dalam berbagai hal yang terkait dengan pembelajaran, dan
semua perubahan yang tarjadi bukan berarti sebagai suatu pembelajaran,
perubahan dalam pembelajaran dimaksudkan kepada suatu perubahan yang lebih
baik. Jadi semisal ada perubahan anak yang kakinya patah karena terjatuh dari
pohon itu bukan dikatakan sebagai proses pembelajaran. Pembelajaran lebih
diarahkan kepada perubahan yang lebih baik dari sebelumnya semisal anak yang
belajar membaca, perubahan yang lebih baik dari anak tersebut yaitu anak bisa
mengenal huruf, mengeja, dan membaca dengan baik.1

Perubahan tersebut mencakup seluruh aspek sebagai akibat dari


pembelajaran. Aspek yang dimaksud mencakup segala hal yang dimiliki oleh
seseorang, baik kemampuan, kebiasaan,keahlian yang dimiliki. Semisal seorang
mahasiswa yang telah melaksanakan pembelajaran bimbingan dan konseling,
maka pemahaman peserta didiktentang bimbingan dan konseling juga akan
berubah dalam hal bimbingan dan konseling, dimana mahasiswa bisa
menunjukan pribadi seorang konselor, mampu membimbingorang, dsb.

1
M. Andi Setiawan, M.Pd, 2017." BELAJAR DAN PEMBELAJARAN "
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia

2
Konsep belajar tidak dapat dipisahkan dari konsep belajar dan belajar
menjadi suatu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Hasil belajar menjadi model dalam pembelajaran berikutnya. Belajar berarti
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dan guru. Proses pembelajaran
menjadi suatu sistem pembelajaran. Suatu sistem pembelajaran terdiri dari
beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai interaksi yang
efektif. pembelajaran adalah pemelajar, instruktur (guru), bahan pembelajaran,
dan lingkungan pembelajaran. Dengan kata lain komponen dalam pembelajaran
merupakan upaya menciptakan kondisi (lingkungan eksternal) yang konduktif
agar terjadi proses belajar (kondisi internal) pada diri siswa (pebelajar).

Pembelajaran akan berhasil guna dan berjalan secara efektif bila dalam
perancangan dan pengembangan bertitik tolak pada karakteristik pebelajar, mata
pelajaran dan pedoman pada kompetensi dasar, tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan atau indikator keberhasilan belajar. Belajar akan berhasil jika
pebelajar (siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar melalui
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. Sedangkan pembelajaran itu
sendiri merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi
dengan sumber belajar dan lingkungan.2

Proses belajar dan pembelajaran bukanlah sesuatu yang mudah


dilaksanakan tanpa ada teori-teori yang mendukung untuk menjalankannya.
Terdapat banyak teori belajar yang salah satunya adalah Teori Konstruktivistik.
Para pelaku pembelajaran dan berbagai komponen pendidikan/pembelajaran
harus benar-benar cermat dan selektif terhadap teori belajar yang ada dan
tersedia. Mereka harus benar-benar tepat dalam menerapkan teori yang sesuai
dengan keadaan atau kondisi peserta didik. Jika salah dalam menerapkannya,
maka sangat mungkin banyak pihak yang menjadi korban, apakah itu negara,
institusi pendidikan, atau pelaku pembelajaran (siswa). Belajar merupakan
2
M. Ismail Makki, M.Psi.Aflahah, M. Pd, 2019 ." KONSEP DASAR BELAJAR DAN PEMBELAJARAN"Pamekasan :
DUTA MEDIA

3
aktivitas menuju kehidupan yang lebih baik secara sistematis. Proses belajar
terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi dan evaluasi. Yang
dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan, penguraian atau
pengarahan mengenai struktur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tahap
transformasi adalah proses peralihan atau pemindahan struktur tadi ke dalam diri
peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi. Sedangkan,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.

Belajar merupakan bagian kompleks dari aktivitas manusia yang tidak


dapat dijelaskan sepenuhnya. Belajar dapat diartikan sebagai hasil interaksi terus
menerus antara perkembangan dan pengalaman hidup. Belajar secara kompleks
merupakan karya sadar guru untuk membelajarkan siswanya( mengarahkan
interaksi siswanya dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai
tujuan yang diharapkan. Pembelajaran adalah adanya interaksi. Interaksi yang
terjadi antara pelajar dengan lingkungan belajarnya, baik itu dengan pendidik,
teman, tutor, media pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar lainnya.
Sedngkan ciri-ciri lainnya dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-
komponen itu sendiri. Didalam pembelajaran akan terdapat komponen-
komponen sebagai berikut; tujuan Pendidikan ,peserta didik, pendidik, bahan,
atau matri pelajaran, pendekatan dan metode, media atau alat, sumber belajar
serta evaluasi. Semua komponen tersebut saling terkait atau berhubungan untuk
mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Komponen-
komponen pembelajaran tersebut sebagai suatu sistem yang utuh dan salung
mendukung satu sama lain.3

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur


manusiawi, material fasilitas, pelengkap dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau dapat disimpulkan
3
Yusuf, Muhammad, and Amalia Syurgawi. "Konsep dasar pembelajaran." Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan
Studi Islam 1.1 (2020): 21-29.

4
hakekat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun.4

Pembelajaran adalah pemelajar, instruktur (guru), bahan pembelajaran,


dan lingkungan pembelajaran. Dengan kata lain komponen dalam pembelajaran
merupakan upaya menciptakan kondisi (lingkungan eksternal) yang konduktif
agar terjadi proses belajar (kondisi internal) pada diri siswa (pebelajar).
Pembelajaran akan berhasil guna dan berjalan secara efektif bila dalam
perancangan dan pengembangan bertitik tolak pada karakteristik pebelajar, mata
pelajaran dan pedoman pada kompetensi dasar, tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan atau indikator keberhasilan belajar. Belajar akan berhasil jika
pebelajar (siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar melalui
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. Sedangkan pembelajaran itu
sendiri merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi
dengan sumber belajar dan lingkungan.

B. Prinsip Belajar Dan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu mengembangkan potensi-


potensi peserta didik secara optimal. Upaya untuk mendorong terwujudnya perkembangan
potensi peserta didik tersebut tentunyamerupakan suatu proses panjang yang tidak dapat
diukur dalam periode tertentu, apalagi dalam waktu yang sangat singkat. Meskipun demikian
indikator terjadinya perubahan ke arah perkembangan pada peserta didik dapat dicermati
melalui instrumen-instrumen pembelajaran yang dapat digunakan guru. Oleh karena itu,
seluruh proses dan tahapan pembelajaran harus mengarah pada upaya mencapai
perkembangan potensi-potensi anak tersebut. Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting
yang harus dilakukan guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran
yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diharapkan.5

4
Syaiful Mustofa, 2017." Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif ". Malang: UIN MALIK PRESS
5
Muis, Andi Abdul. "Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
1.1 (2013).

5
Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya
dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Bagi
guru, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran akan dapat
membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam perencanaan
pembelajaran. Sementara bagi siswa prinsip-prinsip pembelajaran akan membantu tercapainya
hasil belajar yang diharapkan. Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan
oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai
prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan,
tantangan, balikan atau penguatan, serta perbedaan individual.6

1. Implikasi Prinsip Belajar Bagi Pelajar

Melihat prinsip belajar dan pembelajaran pelajar sebagai subjek tidak boleh diabaikan
begitu saja, karena pelajar sebgai prinsip utama dalam kegiatan pembelajaran sehingga
mewujudkan keberhasilan jika menyadari implikasi prinsip belajar terhadap dirinya.

a. Perhatian dan moivasi


Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran pelajar dituntut untuk memberikan
perhatian kepada semua rangsanan. Adanya hal tersebut mendorong pelajar memiliki
perhatian terhadap segala pesan yang diterimanya. Pesan yang diterima dalam
pembelajaran adalah dapat merangsnag inderanya.
b. Keaktifan
Pelajar sebagai sentral dalam belajar maka sebagai konsekuensinya aktivitas pelajar
merupakan syarat berlangsungnya proses pembelajaran. Pelaja dalam hal ini baik
secara fisik maupun intelektual dan emosional harus aktif.
c. Keterlibatan langsung
Tempat pelaar dalam kelas tidak dapat tergantikan oleh orang lain sebagai implikasi
pelajar ditutut untuk mengerjakan tugas sendiri yang diberikan oleh gurunya. Dengan
keterlibatan tersebut mereka mendapakan pengalaman bentuk perilaku yang
merupakan implikasi prinsip keterlibatan langsung adalah segala kegiatan yang
dilakukan disekolah apakah iu berbentuk intrakulikuler atau ekstrakulikuler.
d. Pengulangan
6
St.Hasniyati Gani Ali."Prinsip-prinsip pembelajaran dan implikasinya terhadap pendidik dan peserta didik."
Jurnal Al-Ta'dib 6.1 (2013)

6
Istilah yang masih dapat diperahankan dalam proses pembelajaran adalah tuju kali
satu. Lebih baik daripada satu kali tuju. Sebagai implikasi dari prinsip pengulangan
bagi pelajar. Adalah kesadaran pelajar untuk besedia melakukan sesuatu secara
berulang.
e. Perbedaan individual
Setiap pelajar memiliki karakter yang berbeda-beda . Adanya perbedaan ini
seharusnya membuat setiap pelajar menyadari bahwa dirinya berbeda dengan
temannya, hal ini membantu pelajar dalam menentukan cara belajarnya sendiri.
f. Tantangan
Sesuatu yang menantang terkadang megasyikkan, seperti halnya pelajar diberi tugas
untuk mencari sendiri akan lebih termotivasi akan pembelajarannya sndiri. Pelajar
merasa tertantang dengan pencarian tersebut. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
membuat pelajar lebih giat dan rajin mengarjakan tugas yang diberikan.

Pembelajaran dapat mengalami kegagalan antara lain penyebabnya adalah tidak


diterapkannya prinsip-prinsip pembelajaran. Tiap proses belajar memiliki prinsip-prinsip
tertentu agar peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran sedemikian rupa. Oleh karena
itu, belajar dan pembelajaran seharusnya dilaksanakan dengan prinsip yang terkait
dengan maintain students’ interest in learning agar proses transfer of knowledge, informasi
dan culture dapat terjadi dalam suasana yang nyaman. Salah satu tantangan dalam konteks
pendidikan yang harus dihadapi oleh guru dalam kelas adalah menarik perhatian peserta didik
terhadap materi yang diajarkannya dan berusaha mempertahankan perhatian tersebut. Transfer
informasi akan mudah terjadi bila penyajian materi dilakukan oleh guru dengan cara yang
menarik sehingga mampu menggugah motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses
pembelajaran. Kemampuan guru memberi tantangan dan mengerti style belajar yang
bervariasi.7

Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud dengan kesiapan


atau readiness ialah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan
hal itu terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas khusus. Seseorang
siswa yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami
kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan
pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi,

7
Rohmah, A. N. (2017). Belajar dan pembelajaran (pendidikan dasar). Cendekia, 9(02), 193-210.

7
persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajarapat membantu
peserta didik lebih bergairah dalam belajar.

Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah
suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan
memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan
penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan
dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak.8

2. Implikasi pembelajaran bagi pendidik

Implikasi prinsip pebelajaran bagi guru terwujud dalam perilaku fisik dan psikis
mereka. Dengan adanya kesadaran pada prinsip tersebut diharapkan adamnya peningkatan
kualias pembelajaran yang diselenggarakan. Peserta didik tidak terlepas dari implikasi
prinsip-prinsip belajar dan pebelajaran karena guru yang merencanakan selanjutnya dalam
melaksanakan pembelajaran. 9

a. Perhatian dan Motivasi

Dalam merencanakan kegiatan pembelajarannya, guru sudah memikirkan perilakunya


terhadap peserta didik sehingga dia bisa memberikan motivasi peserta didik dan
meneruskan rencana pembelajarannya.

b. Keaktifan
Guru memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik, memberikan peluang
dilaksanakannya implikasi prinsip keaktifan bagi guru secara optimal. Peran guru
mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masing-masing peserta didik, yaitu
menjamin bahwa seiap peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan
didalam kondidi yang ada. Hal ini pula mempunyai arti bahwa kesempatan yang
diberikan oleh giuru agar menuntun peserta didik agar selalu aktif mencari,
memperoleh, dan mengolah bahan belajarnya.
c. Keterlibatan Langsung
Keterlibatn langsung peserta didik bukan hanya secara fisik karwna itu tidsk menjsmin
keaktifan belajar. Selain itu implikasi dari adanya prinsip ini bagi guru adalah

8
Fathurrohman, Muhammad. Belajar dan pembelajaran modern: konsep dasar, inovasi dan teori
pembelajaran. Garudhawaca, 2017.
9
Nasution, F. K., Munawwaroh, S., & Anandia, S. (2022). Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa. Jurnal
Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 361-364

8
kemampuan guru ntuk bertindak bukan saja sebagai fasilitator, tetapi jua sebagai
manajer/ pengelolaan kegiatan yang mampu mengarahkan, membimbing dan
memotivasi peserta didik kearah tuhjuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
d. Pengulangan

Jika guru mampu memilihkan bahan yang membutuhkan pengulangan dan tidak
membutuhkan pengulangan maka guru telah lakukan implikasi dari prinsip
pengulangan. Karena tidak semua bahan pembelajaran itu membutuhkan pengulangan.

e. Perbedaan Individual

Guru menghadapi peserta didik secara klasikal dalam kelas tentuny aharus
mempertimbangkan latar belakang atau karakteristik masing-masing peserta didik.

f. Tantangan

Tantanngan sebagai salah satu prinsip pembelajaran yang dapat mengantar peserta
didik mencapai tujuannya. Sehingga guru harus merancang kegiatan pembelajaran
dalam bentuk kegiatan, bahan dan media yang dapat memberi tantangan kepada
peserta didik untuk lebih semangat dengan tantangan itu.

a. Balikan atau Penguatan

Pemberian balikan dan penguatan dapat dengan lisan dan tulisan. Guru harus apat
menentukan momen dan cara yang tepat keduanya dapat diberikan dengan tepat
sasaran.

C. Makna, Konsep, Dan Perencanaan Pembelajaran.

1. Makna Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur manusiawi,


material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai
tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa,
guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku–
buku, papan tulis, kapur, fotografi, slide, film, audio dan video tape. Fasilitas dan
perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual juga komputer.
Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian

9
dan sebagainya. Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang
positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti:
perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour)
yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan
gaya hidupnya. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar
dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.

2. Konsep Pembelajaran

Ada banyak sekali konsep pembelajaran yang diterapkan khususnya di Indonesia.


Salah satunya konsep pembelajaran konstekstual yang dipandang sebagai salah satu
strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran. Konsep pembelajaran yang
konstekstual ini merupakan pembelajaran aktif antara guru dan siswa. Dan di dalam
konsep pembelajaran konstekstual ada unsur-unsurnya. Untuk lebih jelasnya sebagai
berikut penjelasannya.

1. Constructivisme
Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi
pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial
untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk
akal sesuai dengan kerangka berpikir yang dimiliki. Belajar berarti
menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun sendiri
pengetahuannya. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi
pengetahu-an, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa
yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan
(konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari
strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan
kepuasan atas penemuannya itu.
2. Inquiry
Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, dan menarik simpulan. Langkah-langkah inkuiri dengan
merumuskan masalah, melakukan observasi, analisis data, kemudian
mengomunikasikan hasilnya. Inquiri merupakan pembelajaran untuk dapat

10
berpikir nyata dan kritis dalam menyikapinya. Biasanya untuk inkuiri ini
berbentuk kasus untuk dianalisis berdasarkan teori yang ada.
3. Questioning
Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta
didik; menggali informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan
peserta didik. Berguna bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi
belajar. Jika pertanyaan bagus maka akan memberikan rasa ingin tahu kepada
peserta didik.
4. Learning Community
Dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif. Belajar dilakukan dalam
kelompok-kelompok kecil sehingga kemampuan sosial dan komunikasi
berkembang.
5. Modelling
Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik
seperti cara menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain. Pemodelan ini
dapat dilakukan oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
6. Reflection

Yaitu tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari. Sehingga ada respon
terhadap kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru. Hasilnya nanti merupakan
konstruksi pengetahuan yang baru. Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau
hasil karya yang dapat memberikan imbal balik.

7. Autentic Assesment

Yaitu menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hal ini berlangsung


selama proses pembelajaran. Pada unsur ini dapat dilakukan melalui berbagai
cara yaitu test dan non-test. Alternatif bentuk yang dapat dilakukan kinerja,
observasi, portofolio, dan/atau jurnal.

3. Perencanan pembelajaran
Pengertian perencanaan pembelajaran, tidak dapat diartikan secara pasti,
karena mengandung banyak faktor yang menyelimuti perencanaan itu sendiri.
Untuk itu, sekedar membantu dan tidak lari dari kenyataan, pikiran
menggungkapkan tentang konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari
beberapa sudut pandang yaitu:1)Perencanaan pengajaran/pembelajaran sebagai

11
teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik
yang mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap
solusi dan problem-problem dalam pembelajaran; 2) Perencanaan pengajaran
sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-
prosedur untuk menggerakan pembelajaran. Pengembangan sistem pembelajaran
melalui proses yang sistemik, selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu
pada sistem perencanaan itu sendiri; 3) Perencanaan pengajaran/pembelajaran
sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa
memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pembelajaran dan
implementasinya terhadap strategi tersebut; 4) Perencanaan pembelajaran sebagai
sains (science) adalah mengkreasi secara detail spesifik dari pengembanghan,
implementasi, ecakuasi, dan pemeliharaan unit-unit yang luas maupjun yang lebih
sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitannya;
5)Perencanaan pembelajaran sebagai prosesadalah pengembangan pembelajaran
secara sistimatik yang digunakan secara khusus atasdasar teori-teori pembelajaran
dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.10
Dalam perencanaan ini, dilakukan analisiskebutuhan dari proses belajar dengan
alur yang sistimatik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya
melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas pengajaran;
dan 6) Perencanaan pembelajran sebagai realitasadalah ide pengajaran
dikembangkan dengan memberikan hubungan pembelajaran dari waktu ke waktu
dalam suatu proses yang dikerjakan dengan mengecek secara cermat bahwa semua
kegiatan telah sesuai dengan tuntunan dan sistematik.

10
Suryapermana, N. (2017). Manajemen perencanaan pembelajaran. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen
Pendidikan, 3(02), 183-193.

12
BAB III PENUTUP

PENUTUP

Kesimpulan :
Pembelajaran adalah adanya interaksi.lnteraksi yang terjadi antara pelajar
dengan lingkungan belajarnya, baik itu denganpendidik, teman-temannya, tutor, media
pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya
dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu
sendiri.Di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran, pendekatan
dan metode, media atau alat, sumber belajar serta, evaluasi. Semua komponen tersebut
saling terkait atau berhubungan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. Komponen-komponen pembelajaran tersebut sebagai suatu sistem yang
utuh dan saling mendukung satu sama lainPrinsip-prinsip belajar dan pembelajaran
secara umum terdiri atas perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung,
pengulangan, perbedaan individual, tantangan, balikan dan penguatan. Implikasi dari
prinsip-prinsip belajar bagi peserta didik merupakan perilaku-perilaku yang
seharusnya dengan penuh kesadaran dilakukan oleh peserta didik dalam kegiatan
belajar agar proses pembelajaran benar-benar dapat membuahkan hasil yang
diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrohman, Muhammad. Belajar dan pembelajaran modern: konsep dasar, inovasi dan
teori pembelajaran. Garudhawaca, 2017.

M. Andi Setiawan, M.Pd, 2017." BELAJAR DAN PEMBELAJARAN "

M. Ismail Makki, M.Psi.Aflahah, M. Pd, 2019 ." KONSEP DASAR BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN"Pamekasan : DUTA MEDIA

Muis, Andi Abdul. "Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan
Pemikiran Islam 1.1 (2013).

Nasution, F. K., Munawwaroh, S., & Anandia, S. (2022). Prinsip-Prinsip Pembelajaran


Bahasa. Jurnal Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 361-364.

Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia

Rohmah, A. N. (2017). Belajar dan pembelajaran (pendidikan dasar). Cendekia, 9(02), 193-
210.

St.Hasniyati Gani Ali."Prinsip-prinsip pembelajaran dan implikasinya terhadap pendidik dan


peserta didik." Jurnal Al-Ta'dib 6.1 (2013)

Suryapermana, N. (2017). Manajemen perencanaan pembelajaran. Tarbawi: Jurnal Keilmuan


Manajemen Pendidikan, 3(02), 183-193.

Syaiful Mustofa, 2017." Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif ". Malang: UIN MALIK
PRESSA.

Yusuf, Muhammad, and Amalia Syurgawi. "Konsep dasar pembelajaran." Al-Ubudiyah:


Jurnal Pendidikan dan Studi Islam 1.1 (2020): 21-29.

14

Anda mungkin juga menyukai