Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab.
Disusun oleh :
Alhamdulillah segala puji syukur hanyalah milik Allah SWT semata, serta
Rabb seluruh alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta para sahabatnya, tabi’in tabi’ut, tabi’in dan keselamatan juga semoga
tercurah kepada seluruh kaum muslimin yang tetap istiqomah di atas jalan-Nya hingga
waktu yang telah Allah tetapkan untuk mereka.
Atas berkat karunia-Nya, kami telah selesai menyusun makalah yang berjudul
“Konsep Dasar Pembelajaran”. Makalah ini kami susun guna menyelesaikan tugas
kelompok dari mata kuliah Ilmu Pendidikan islam dengan Bapal Dosen Munasib,
M.Pd.I. dengan ruang lingkup pembahasan dalam makalah ini meliputi: Pengertian
Strategi Pembelajaran Bahasa Arab.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna. Sehingga jika para
pembaca menjumpai kesalahan dalam makalah ini, sudilah para pembaca memberikan
teguran positif. Oleh sebab itu, semua kritik dan saran dari para pembaca penulis
terima dengan senang hati. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca.
Purwokerto, 06 September
2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian Hakikat Belajar Dan Pembelajaran................................................................2
B. Prinsip Belajar Dan Pembelajaran...................................................................................5
C. Makna, Konsep, Dan Perencanaan Pembelajaran............................................................9
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja
oleh setiap individu, sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dari yang tidak bisa berjalan menjadi bisa berjalan, tidak bisa membaca menjadi bisa
membaca dan sebagainya. Belajar adalah suatu proses perubahan individu yang
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya kearah yang baik maupun tidak baik.
Belajar merupakan aktifitas menuju kehidupan yang lebih baik secara
sistematis. Proses belajar terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi,
dan evaluasi. Yang dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan,
penguraian, atau pengarahan mengenai struktur pengetahuan, keteranpilan dan sikap.
Tahap transformasi adalah proses peralihan atau pemindahan struktur tadi kedalam
diri peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1
M. Andi Setiawan, M.Pd, 2017." BELAJAR DAN PEMBELAJARAN "
Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia
2
Konsep belajar tidak dapat dipisahkan dari konsep belajar dan belajar
menjadi suatu rangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Hasil belajar menjadi model dalam pembelajaran berikutnya. Belajar berarti
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dan guru. Proses pembelajaran
menjadi suatu sistem pembelajaran. Suatu sistem pembelajaran terdiri dari
beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai interaksi yang
efektif. pembelajaran adalah pemelajar, instruktur (guru), bahan pembelajaran,
dan lingkungan pembelajaran. Dengan kata lain komponen dalam pembelajaran
merupakan upaya menciptakan kondisi (lingkungan eksternal) yang konduktif
agar terjadi proses belajar (kondisi internal) pada diri siswa (pebelajar).
Pembelajaran akan berhasil guna dan berjalan secara efektif bila dalam
perancangan dan pengembangan bertitik tolak pada karakteristik pebelajar, mata
pelajaran dan pedoman pada kompetensi dasar, tujuan-tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan atau indikator keberhasilan belajar. Belajar akan berhasil jika
pebelajar (siswa) secara aktif melakukan sendiri proses belajar melalui
berinteraksi dengan berbagai sumber belajar. Sedangkan pembelajaran itu
sendiri merupakan suatu sistim yang membantu individu belajar dan berinteraksi
dengan sumber belajar dan lingkungan.2
3
aktivitas menuju kehidupan yang lebih baik secara sistematis. Proses belajar
terdiri atas tiga tahapan, yaitu tahap informasi, transformasi dan evaluasi. Yang
dimaksud dengan tahap informasi adalah proses penjelasan, penguraian atau
pengarahan mengenai struktur pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tahap
transformasi adalah proses peralihan atau pemindahan struktur tadi ke dalam diri
peserta didik. Proses transformasi dilakukan melalui informasi. Sedangkan,
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
4
hakekat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disusun.4
4
Syaiful Mustofa, 2017." Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif ". Malang: UIN MALIK PRESS
5
Muis, Andi Abdul. "Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam
1.1 (2013).
5
Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya
dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Bagi
guru, kemampuan menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran akan dapat
membantu terwujudnya tujuan pembelajaran yang dirumuskan dalam perencanaan
pembelajaran. Sementara bagi siswa prinsip-prinsip pembelajaran akan membantu tercapainya
hasil belajar yang diharapkan. Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan
oleh para ahli yang satu dengan yang lain memiliki persamaan dan perbedaan. Dari berbagai
prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan
perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan,
tantangan, balikan atau penguatan, serta perbedaan individual.6
Melihat prinsip belajar dan pembelajaran pelajar sebagai subjek tidak boleh diabaikan
begitu saja, karena pelajar sebgai prinsip utama dalam kegiatan pembelajaran sehingga
mewujudkan keberhasilan jika menyadari implikasi prinsip belajar terhadap dirinya.
6
Istilah yang masih dapat diperahankan dalam proses pembelajaran adalah tuju kali
satu. Lebih baik daripada satu kali tuju. Sebagai implikasi dari prinsip pengulangan
bagi pelajar. Adalah kesadaran pelajar untuk besedia melakukan sesuatu secara
berulang.
e. Perbedaan individual
Setiap pelajar memiliki karakter yang berbeda-beda . Adanya perbedaan ini
seharusnya membuat setiap pelajar menyadari bahwa dirinya berbeda dengan
temannya, hal ini membantu pelajar dalam menentukan cara belajarnya sendiri.
f. Tantangan
Sesuatu yang menantang terkadang megasyikkan, seperti halnya pelajar diberi tugas
untuk mencari sendiri akan lebih termotivasi akan pembelajarannya sndiri. Pelajar
merasa tertantang dengan pencarian tersebut. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
membuat pelajar lebih giat dan rajin mengarjakan tugas yang diberikan.
7
Rohmah, A. N. (2017). Belajar dan pembelajaran (pendidikan dasar). Cendekia, 9(02), 193-210.
7
persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajarapat membantu
peserta didik lebih bergairah dalam belajar.
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah
suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan
memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan
penjajagan dalam lingkungannya. Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan
dihambat dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak.8
Implikasi prinsip pebelajaran bagi guru terwujud dalam perilaku fisik dan psikis
mereka. Dengan adanya kesadaran pada prinsip tersebut diharapkan adamnya peningkatan
kualias pembelajaran yang diselenggarakan. Peserta didik tidak terlepas dari implikasi
prinsip-prinsip belajar dan pebelajaran karena guru yang merencanakan selanjutnya dalam
melaksanakan pembelajaran. 9
b. Keaktifan
Guru memberikan kesempatan belajar bagi peserta didik, memberikan peluang
dilaksanakannya implikasi prinsip keaktifan bagi guru secara optimal. Peran guru
mengorganisasikan kesempatan belajar bagi masing-masing peserta didik, yaitu
menjamin bahwa seiap peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan
didalam kondidi yang ada. Hal ini pula mempunyai arti bahwa kesempatan yang
diberikan oleh giuru agar menuntun peserta didik agar selalu aktif mencari,
memperoleh, dan mengolah bahan belajarnya.
c. Keterlibatan Langsung
Keterlibatn langsung peserta didik bukan hanya secara fisik karwna itu tidsk menjsmin
keaktifan belajar. Selain itu implikasi dari adanya prinsip ini bagi guru adalah
8
Fathurrohman, Muhammad. Belajar dan pembelajaran modern: konsep dasar, inovasi dan teori
pembelajaran. Garudhawaca, 2017.
9
Nasution, F. K., Munawwaroh, S., & Anandia, S. (2022). Prinsip-Prinsip Pembelajaran Bahasa. Jurnal
Multidisiplin Dehasen (MUDE), 1(3), 361-364
8
kemampuan guru ntuk bertindak bukan saja sebagai fasilitator, tetapi jua sebagai
manajer/ pengelolaan kegiatan yang mampu mengarahkan, membimbing dan
memotivasi peserta didik kearah tuhjuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
d. Pengulangan
Jika guru mampu memilihkan bahan yang membutuhkan pengulangan dan tidak
membutuhkan pengulangan maka guru telah lakukan implikasi dari prinsip
pengulangan. Karena tidak semua bahan pembelajaran itu membutuhkan pengulangan.
e. Perbedaan Individual
Guru menghadapi peserta didik secara klasikal dalam kelas tentuny aharus
mempertimbangkan latar belakang atau karakteristik masing-masing peserta didik.
f. Tantangan
Tantanngan sebagai salah satu prinsip pembelajaran yang dapat mengantar peserta
didik mencapai tujuannya. Sehingga guru harus merancang kegiatan pembelajaran
dalam bentuk kegiatan, bahan dan media yang dapat memberi tantangan kepada
peserta didik untuk lebih semangat dengan tantangan itu.
Pemberian balikan dan penguatan dapat dengan lisan dan tulisan. Guru harus apat
menentukan momen dan cara yang tepat keduanya dapat diberikan dengan tepat
sasaran.
1. Makna Pembelajaran
9
dan sebagainya. Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang
positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti:
perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour)
yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan
gaya hidupnya. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar
dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru
yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha.
2. Konsep Pembelajaran
1. Constructivisme
Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi
pengalaman alami maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial
untuk mencari makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk
akal sesuai dengan kerangka berpikir yang dimiliki. Belajar berarti
menyediakan kondisi agar memungkinkan peserta didik membangun sendiri
pengetahuannya. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengonstruksi
pengetahu-an, bukan menerima pengetahuan sehingga belajar dimulai dari apa
yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan ide dan pengetahuan
(konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian peserta didik mencari
strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi dan memberikan
kepuasan atas penemuannya itu.
2. Inquiry
Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, dan menarik simpulan. Langkah-langkah inkuiri dengan
merumuskan masalah, melakukan observasi, analisis data, kemudian
mengomunikasikan hasilnya. Inquiri merupakan pembelajaran untuk dapat
10
berpikir nyata dan kritis dalam menyikapinya. Biasanya untuk inkuiri ini
berbentuk kasus untuk dianalisis berdasarkan teori yang ada.
3. Questioning
Berguna bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta
didik; menggali informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan
peserta didik. Berguna bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi
belajar. Jika pertanyaan bagus maka akan memberikan rasa ingin tahu kepada
peserta didik.
4. Learning Community
Dilakukan melalui pembelajaran kolaboratif. Belajar dilakukan dalam
kelompok-kelompok kecil sehingga kemampuan sosial dan komunikasi
berkembang.
5. Modelling
Berguna sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik
seperti cara menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain. Pemodelan ini
dapat dilakukan oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
6. Reflection
Yaitu tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari. Sehingga ada respon
terhadap kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru. Hasilnya nanti merupakan
konstruksi pengetahuan yang baru. Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau
hasil karya yang dapat memberikan imbal balik.
7. Autentic Assesment
3. Perencanan pembelajaran
Pengertian perencanaan pembelajaran, tidak dapat diartikan secara pasti,
karena mengandung banyak faktor yang menyelimuti perencanaan itu sendiri.
Untuk itu, sekedar membantu dan tidak lari dari kenyataan, pikiran
menggungkapkan tentang konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari
beberapa sudut pandang yaitu:1)Perencanaan pengajaran/pembelajaran sebagai
11
teknologi adalah suatu perencanaan yang mendorong penggunaan teknik-teknik
yang mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori konstruktif terhadap
solusi dan problem-problem dalam pembelajaran; 2) Perencanaan pengajaran
sebagai suatu sistem adalah sebuah susunan dari sumber-sumber dan prosedur-
prosedur untuk menggerakan pembelajaran. Pengembangan sistem pembelajaran
melalui proses yang sistemik, selanjutnya diimplementasikan dengan mengacu
pada sistem perencanaan itu sendiri; 3) Perencanaan pengajaran/pembelajaran
sebagai sebuah disiplin adalah cabang dari pengetahuan yang senantiasa
memperhatikan hasil-hasil penelitian dan teori tentang strategi pembelajaran dan
implementasinya terhadap strategi tersebut; 4) Perencanaan pembelajaran sebagai
sains (science) adalah mengkreasi secara detail spesifik dari pengembanghan,
implementasi, ecakuasi, dan pemeliharaan unit-unit yang luas maupjun yang lebih
sempit dari materi pelajaran dengan segala tingkatan kompleksitannya;
5)Perencanaan pembelajaran sebagai prosesadalah pengembangan pembelajaran
secara sistimatik yang digunakan secara khusus atasdasar teori-teori pembelajaran
dan pengajaran untuk menjamin kualitas pembelajaran.10
Dalam perencanaan ini, dilakukan analisiskebutuhan dari proses belajar dengan
alur yang sistimatik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Termasuk di dalamnya
melakukan evaluasi terhadap materi pelajaran dan aktifitas-aktifitas pengajaran;
dan 6) Perencanaan pembelajran sebagai realitasadalah ide pengajaran
dikembangkan dengan memberikan hubungan pembelajaran dari waktu ke waktu
dalam suatu proses yang dikerjakan dengan mengecek secara cermat bahwa semua
kegiatan telah sesuai dengan tuntunan dan sistematik.
10
Suryapermana, N. (2017). Manajemen perencanaan pembelajaran. Tarbawi: Jurnal Keilmuan Manajemen
Pendidikan, 3(02), 183-193.
12
BAB III PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan :
Pembelajaran adalah adanya interaksi.lnteraksi yang terjadi antara pelajar
dengan lingkungan belajarnya, baik itu denganpendidik, teman-temannya, tutor, media
pembelajaran, dan atau sumber-sumber belajar yang lain. Sedangkan ciri-ciri lainnya
dari pembelajaran ini berkaitan dengan komponen-komponen pembelajaran itu
sendiri.Di dalam pembelajaran akan terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
tujuan pendidikan, peserta didik, pendidik, bahan atau materi pelajaran, pendekatan
dan metode, media atau alat, sumber belajar serta, evaluasi. Semua komponen tersebut
saling terkait atau berhubungan untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif
dan efisien. Komponen-komponen pembelajaran tersebut sebagai suatu sistem yang
utuh dan saling mendukung satu sama lainPrinsip-prinsip belajar dan pembelajaran
secara umum terdiri atas perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung,
pengulangan, perbedaan individual, tantangan, balikan dan penguatan. Implikasi dari
prinsip-prinsip belajar bagi peserta didik merupakan perilaku-perilaku yang
seharusnya dengan penuh kesadaran dilakukan oleh peserta didik dalam kegiatan
belajar agar proses pembelajaran benar-benar dapat membuahkan hasil yang
diharapkan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Fathurrohman, Muhammad. Belajar dan pembelajaran modern: konsep dasar, inovasi dan
teori pembelajaran. Garudhawaca, 2017.
M. Ismail Makki, M.Psi.Aflahah, M. Pd, 2019 ." KONSEP DASAR BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN"Pamekasan : DUTA MEDIA
Muis, Andi Abdul. "Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan
Pemikiran Islam 1.1 (2013).
Rohmah, A. N. (2017). Belajar dan pembelajaran (pendidikan dasar). Cendekia, 9(02), 193-
210.
Syaiful Mustofa, 2017." Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif ". Malang: UIN MALIK
PRESSA.
14