Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PEMBELAJARAN EFEKTIF
Dosen Pengampuh :NURUL JARIAH S.Psi, M.Psi

Disusun Oleh :
Kelompok 3 : 1. Retno Hardiyanti Wulandari
2. Nur Tasyia Masidingo
3. Dian Pardi
4. Nursin Paji
5. Aulia Kartika Putri Umaternate
6. Rofifa S.m Jen

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.

Penulis mengakui bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang senantiasa dengan tulus memberikan do’a, saran, serta kritiknya sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan baik. Semoga dengan adanya makalah ini, dapat memberikan
pengetahuan serta manfaat yang dapat diambil oleh pihak yang membaca makalah ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan segala bentuk kritik dan saran serta masukan yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 3 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Defenisi Pembelajaran Eektif Guru.......................................................


B. Karakterristik Pembelajaran efektif......................................................
C. Pengetahuan Profesional Dan Keterampilan...........................................
D. Komitmen Motifasi Dan Kepedulian

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan usaha guru yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk
membantu peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran dikatakan berhasil
manakala pembelajaran tersebut dapat menumbuhkembangkan potensi-potensi yang dimiliki
siswa sehingga memperoleh manfaat secara langsung bagi perkembangan diri. Dengan
demikian, untuk mencapai hal dimaksud maka kegiatan pembelajaran memerlukan interaksi
yang memadai dengan sumber belajar yang digunakan untukmenyediakan fasilitas belajar.
Artinya, agar memperoleh hasil maksimal, maka kadar interaksi itu harus tinggi. Menyikapi
uraian tersebut, hendaknya proses pembelajaran di kelas dikelola dengan baik, secara kualitas
maupun kuantitas.
Optimalisasi dari variabel tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi siswa
dalam menyelesaikan tugas akademik dengan hasil belajar yang memuaskan. Selain itu,
kondisi atau situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan
dipertimbangkan terlebih dahulu oleh perancang atau guru dengan memperhatikan berbagai
prinsip pembelajaran yang telah diuji keunggulannya.
Dalam proses pembelajaran ada beberapa komponen yang saling berkaitan.Komponen-
komponen tersebut adalah tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, metode, alat,
sumber belajar dan evaluasi. Komponen- komponen tersebut merupakan pendukung dan
membantu guru dalam proses Page 1 pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Jadi, pembelajaran dapat dikatakan sebagai sistem yang di
dalamnya merupakan perpaduan beberapa komponen pembelajaran yang saling
berhubungan, saling melengkapi dan saling bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran/kompetensi yang telah dirumuskan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu definisi pembelajaran efektif ?


2. Apa saja karakteristik pembelajaran efektif ?
3. Jelaskan apa pengetahuan profesional dan ketrampilan ?
4. seperti apa komitmen motivasi dan kepedulian ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pembelajaran efektif
2. Untuk mengetahui seperti apa itu karakteristik pembelajaran efektif
3. Dapat memahami maksud dari profesional dan keterampilan
4. Untuk mengetahui seperti apa itu komitmen motivasi dan kepedulian
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi pembelajaran efektif guru


Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran
sesuai dengan harapan.
Proses pembelajaran merupakan kegiatan utama sekolah. Menurut Arief S
Sadiman dalam M.Sobry Sutikno (2007: 49) pembelajaran adalah usaha- usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber- sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam
diri siswa. Menurut Iskandar dalam M.Sobry Sutikno (2007: 50) pembelajaran adalah
upaya untuk membelajarkan siswa. Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung
dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Moh. Uzer Usman, 2006: 4). Dari
beberapa pengertian pembelajaran tersebut , dapat disimpulkan bahwa inti dari
pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses
belajar pada diri siswa. Secara implisit , di dalam pembelajaran ada kegiatan memilih ,
menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai hasil pembelajaran yang
diinginkan. Menurut Lindgren dalam M.Sobry Sutikno menyebutkan bahwa proses
pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu:
1. Siswa. Siswa merupakan faktor yang paling penting , sebab tanpa siswa tidak
akan ada proses belajar.
2. Proses belajar. Proses belajar adalah apa yang dihayati siswa apabila mereka
belajar.
3. Situasi belajar. Situasi belajar adalah lingkungan tempat terjadinya proses
belajar
Dan semua faktor yang mempengaruhi siswa atau proses belajar seperti pendidik ,
kelas dan interaksi didalamnya. Menurut M. Sobry Sutikno (2007:57) Pembelajaran
efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan
mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan.
Proses pembelajaran yang efektif adalah pengajaran yang mampu melahirkan proses
belajar yang berkualitas , yaitu proses belajar yang melibatkan partisipasi dan
penghayatan peserta didik secara intensif (Wiji Suwarno,2006:161). Peraturan
Pemerintah No 19 Tahun 2005 Bab I Pasal 1 Ayat 6 menyatakan bahwa, Standar proses
pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Dari pengertian di atas, ada beberapa hal yang dapat digarisbawahi, yaitu :
1. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan , yang
berarti standar proses pendidikan dimaksud berlaku untuk setiap lembaga
pendidikan formal pada jenjang pendidikan tertentu dimanapun lembaga
pendidikan itu berada secara nasional. Dengan demikian, seluruh sekolah
seharusnya melaksanakan proses pembelajaran seperti yang dirumuskan
dalam standar proses pendidikan ini.
2. Standar proses pendidikan berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran ,
yang berarti dalam standar proses pendidikan berisi tentang bagaimana
seharusnya proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian , standar
proses pendidikan dimaksud dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam
pengelolaan pembelajaran.
3. Standar proses pendidikan diarahkan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Dengan demikian standar proses pendidikan dapat dirumuskan
setelah tersusun standar kompetensi lulusan.

B. Karakteristik pembelajaran efektif


Menurut Santrock karakter guru yang efektif yaitu menguasai materi pelajaran
dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik, memiliki strategi pengajaran yang
baik dan didukung oleh metode pene- tapan tujuan, rancangan pengajaran serta
manajemen kelas, dan membutuhkan komitmen dan motivasi seperti sikap yang baik .
dan cara belajar yang efektif yaitu :

1. Guru harus konsisten dengan waktu pembelajaran


Waktu sangat mempengaruhi, jadi guru tidak boleh datang terlambat
masuk kelas, tidak mengulur waktu selesai pembelajaran, tidak
mengganti/menukar jam pelajaran secara mendadak. Selama proses pembelajaran
guru juga harus menggunakan waktu yang ada untuk belajar bukan dengan hal
lain yang akan menghilangkan mood belajar siswa.
2. Berikanlah materi pelajaran sesuai dengan silabus dan RPP
selama waktu belajar tidak membahas hal lain di luar konteks
pembelajaran kecuali hanya sekedar ice breaking untuk kembali memfokuskan
konstrasi siswa yang lelah belajar. gunakanlah waktu seefektif dan seefisien
mungkin selama belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran

3. Pemilihan metode/model pembelajaran Kerja Kelompok


Materi pembelajaran dan metode/model pembelajaran haruslah cocok
maksudnya metode/model pembelajaran yang digunakan haruslah sesuai dengan
materi yang akan disampaikan. misalnya materi yang padat yang banyak
penjelasan tidaklah pas jika menggunakan metode ceramah akan sangat
membosankan bagi siswa hanya memandang guru berdiri di depan/tengah kelas
menjelaskan dengan bahasa buku atau sibuk mencatat di papan tulis. cobalah
menggantinya dengan diskusi kelompok yang selain akan terlihat kemampuan
presentasi siswa akan terlihat juga keaktifan semua siswa berinteraksi selama
diskusi. pemilihan metode/model pembelajaran yang tepat untuk sebuah materi
pembelajaranakan menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien.

4. Gunakan sumber belajar bisa berupa buku atau alat peraga


sumber belajar merupakan referensi yang digunakan oleh guru dan siswa
yang relevan dengan materi pembelajaran. sumber belajar bisa berupa buku atau
alat peraga yang menunjang proses pembelajaran. materi bagus, metode/model
pembelajaran yang digunakan tepat/sesuai dengan materi namun sumber belajar
yang berupa alat peraga atau alat bantu mengajar tidak ada atau kurang memadai,
hal ini akan membuat kurang tertarik untuk belajar sehingga proses pembelajaran
tidak efektif dan efisien. alat peraga dalam pembelajaran sama pentingnya dengan
sumber belajar.

C. Pengetahuan profesional dan ketrampilan


Guru sebagai learning agent (agen pembelajaran) yaitu guru berperan sebagai
fasilitator, pemacu, motivator, pemberi inspirasi, dan perekayasa pembelajaran bagi
peserta didik.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi
guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang akan didapatkan jika mengikuti pendidikan profesi.
1. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian
seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta
dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian, meliputi:
 Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai
dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi
seorang guru, serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang
berlaku.
 Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri
dalam melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi sebagai guru.
 Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan
berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan.
 Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang
dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
 Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak
sesuai dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka
menolong) dan dapat diteladani oleh peserta didik.
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan
evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.
Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut:
 Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini,
seorang guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan
prinsip-prinsip kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi
bekal untuk mengajar peserta didik.
 Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan
pendidikan untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar
dan pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi
pembelajaran didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar,
kompetensi yang ingin dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
 Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar
pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
 Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang
dan mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi
proses dan hasil belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar
peserta didik, serta memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program
pembelajaran.
 Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta
didik. Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar
dapat mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka
miliki.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul
dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di
sekitar sekolah.
Kompetensi sosial meliputi:
 Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi
terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan
status sosial
 Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif terhadap
sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar
 Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah
Indonesia yang beragam kebudayaannya
 Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi
profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan
mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan
substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.
Kompetensi profesional meliputi:
 Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang
dapat mendukung pembelajaran yang dikuasai
 Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran atau bidang yang dikuasai
 Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
 Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan yang reflektif
 Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi dan melakukan pengembangan
diri.
D. Konmitmen motivasi dan kepeduluan

Komitmen yang tinggi merupakan wujud pengabdian diri seorang guru terhadap
pekerjaan atau tugas atas dasar loyalitas dan tanggung jawab yang disandarkan pada niat
yang tulus. Hal ini berarti komitmen guru merupakan hal penting dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya. Komitmen dalam mendidik dan mengajar menjadi
landasan utama kompetensi yang dimiliki guru sehingga tidak sekedar dimaknai secara
teoritis namun lebih mengarah pada dimensi praktis. Komitmen guru berasal dari hati
untuk melaksanakan kewajiban mengajar dan mendidik yang dipenuhi rasa ikhlas,
sehingga mampu memahami diri dan tugasnya, tanggap terhadap perubahan dan mau
berinovasi demi tanggung jawab keprofesionalitasannya. Komitmen menjadi hal mutlak
yang harus terus dijaga oleh guru. Komitmen itu dapat dibangun dengan membangkitkan
kesadaran akan tugasnya sebagai seorang pengajar dan pendidik, bahwa guru tidak
hanya bertanggung jawab terhadap akademis, namun juga bertanggung jawab terhadap
perkembangan psikologis dan kepribadian peserta didik. Guru yang memiliki komitmen,
terus berusaha menjadi kreatif yang tidak pernah puas dengan hasil yang telah dicapai.
Motivasi dan komitmen adalah dasar bertindak bagi guru sebagai penentu
perubahan sikap, peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Guru yang
memiliki motivasi tinggi akan tetap berkomitmen menjadi motivator pembelajaran di
kelas sehingga siswa merasa tertarik mendalami materi yang disampaikan guru secara
komunikatif. Hal ini sesuai pendapat Rusman (2011:5) yang menyatakan bahwa: Guru
merupakan ujung tombak keberhasilan kegiatan pembelajaran sekolah yang terlibat
langsung dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kualitas
kegiatan pembelajaran yang dilakukan sangat tergantung pada perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Tugas guru bukan semata-
mata mengajar (teacher centered), tapi lebih kepada membelajarkan siswa (student
centered). Guru yang memiliki motivasi, komitmen dan integritas lebih mampu
menempatkan pendidikan sebagai wadah membelajarkan siswa daripada sekedar proses
pemindahan pengetahuan pada siswa.
Guru harus mampu menjadi pengelola pembelajaran yang cerdas sekaligus
pembelajar yang giat sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di tengah
kemajuan zaman. Guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk moral peserta
didik agar mampu membentengi diri dari pengaruh negatif yang berasal dari lingkungan
hidup mereka. Tanggung jawab moral dibuktikan guru melalui perlaku sehari-hari
sehingga menjadi panutan yang patut ditiru peserta didik.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu.
Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran
sesuai dengan harapan. Proses pembelajaran yang efektif adalah pengajaran yang mampu
melahirkan proses belajar yang berkualitas , yaitu proses belajar yang melibatkan
partisipasi dan penghayatan peserta didik secara intensif.
Dan juga Kesimpulan ini menunjukkan bahwa semua guru harus memiliki
karakret yang efektif dalam menguasai materi pembelajaran dan keahlian atau
keterampilan dalam mengajar yang baik, dan juga di dukung oleh penetapan tujuan dalam
belajar efektif.
Serta seorang guru harus mampu menjadi pengelola pembelajaran yang cerdas
sekaligus pembelajar yang giat sehingga mampu meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
di tengah kemajuan zaman. Guru memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk
moral peserta didik agar mampu membentengi diri dari pengaruh negatif yang berasal
dari lingkungan hidup mereka. Tanggung jawab moral dibuktikan guru melalui perlaku
sehari-hari sehingga menjadi panutan yang patut ditiru peserta didik.
dan juga guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam belajar
efektuf agar menjadi motivasi bagi setiap perserta didik yang di ajar kan

B. Saran
Dari penjelasan diatas kami menyadari masih banyak kekurangan dan untuk itu
kami selaku penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam penulisan makalah ini.
Kami mengharapkan semoga penulisan makalah ini dapat bemanfaat bagi
pembaca dan menjadi motivasi bagi kita semua. Oleh karena itu kita semua harus
menambah wawasan kita lagi agar memiliki pengetahuan lebih.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.stmkjayakarta.ac.id/index.php/jisamar
Engkoswara dan Aan Komariah. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta Fitri Ariani.
2009.
Dzulkifli & Inda Puspita Sari.Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya dzulkifli-2014
https://www.guru-id.com/2016/cara-belajar-efektif-efesien-dan.htmi
https://gurubinar.id/blog/4-kompetensi-guru-yang-wajib-di-miliki-oleh-calonguru?blog_id=53
https://jurnal.untan.ac,id/index.php/jpdpb/article/viewFile/6601/6835

Anda mungkin juga menyukai