Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah atas puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan kami ridho dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
mata kuliah Psikologi Pendidikan yang berjudul “Belajar Efektif” yang dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW dan semoga kita semua mendapatkan syafaat-Nyadi akhirat kelak aamiin…
Selain itu kami menulis makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kami. Makalah ini tidak terlepas dari kata kekurangan baik dari penulisan kata-
kata. Kami juga berterima kasih banyak kepada Ustadz Syaifur Rohim M,Pd selaku dosen
mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Begitu besar harapan kami untuk makalah yang tersusun ini mendapatkan nilai baik,
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kami juga
menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami
berharap kritik dan sarannya untuk dapat menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya pembelajaran yang efektif telah menjadi fokus utama dalam dunia
pendidikan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain:
Pertama, pendekatan pembelajaran telah berkembang dari metode tradisional menuju
strategi yang lebih dinamis. Kemampuan untuk memahami gaya belajar siswa dan
merancang metode yang sesuai menjadi kunci dalam mencapai efektivitas pembelajaran.
Kedua, peran guru dan fasilitator sangat menonjol dalam membentuk pengalaman belajar
yang efektif. Kesiapan mereka dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang
mendukung, menginspirasi, dan melibatkan siswa dapat memberikan dampak besar.
Ketiga, penggunaan teknologi, meskipun bukan kewajiban, dapat menjadi alat yang
efektif dalam meningkatkan pembelajaran. Pemahaman yang baik tentang cara
mengintegrasikan teknologi ke dalam kurikulum dapat membuka peluang baru.
Keempat, pemberdayaan siswa sebagai peserta aktif dalam proses pembelajaran adalah
prinsip utama. Memotivasi siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan
keterampilan kritis dapat membawa hasil yang lebih baik.
Dengan memahami peran penting ini, kita dapat merancang strategi pembelajaran
yang lebih responsif terhadap kebutuhan siswa dan memastikan bahwa setiap siswa
memiliki kesempatan untuk mencapai potensi maksimalnya. Makalah ini akan
mengeksplorasi konsep-konsep utama, strategi, dan tantangan dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif di berbagai konteks pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu belajar efektif ?
2. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi belajar efektif ?
3. Apa itu faktor internal ?
4. Apa itu faktor eksternal ?
5. Apa itu faktor pendekatan belajar ?
C. Tujuan Permasalahan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Setiap siswa di sekolah sudah tentu ingin mencapai prestasi belajar semaksimal mungkin.
Prestasi belajar yang maksimal merupakan jalan yang dapat memudahkan proses kelanjutan
studi dan pencapaian cita-cita. Akan tetapi, usaha untuk itu tidak selalu mudah. Tidak sedikit
siswa mengalami berbagai hambatan atau kesulitan dalam proses belajar mereka. Hambatan
atau kesulitan belajar tentu saja dapat mengakibatkan kegagalan dalam mencapai prestasi
yang maksimal. Lebih dari itu, kesulitan tersebut dapat mengakibatkan mereka gagal total
dalam mencapai indeks prestasi minimal yang merupakan persyaratan untuk menduduki kelas
atau tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sama halnya dengan usaha untuk mencapai
prestasi belajar yang maksimal, usaha untuk mengatasi kesulitan belajar pun tidak mudah
dilakukan. Hal ini disebabkan proses belajar merupakan suatu proses yang kompleks dan
dipengaruhi banyak faktor.
Jelaslah bahwa untuk mencapai prestasi belajar maksimal dan juga untuk dapat
mengatasi kesulitan belajar, Umumnya siswa sangat memerlukan suatu metode yang
sederhana, praktis, serta mudah diterapkan untuk dapat belajar secara efektif dan mengatasi
berbagai kesulitan belajar yang mereka alami. Siswa yang mengalami kesulitan belajar,
biasanya akan merasa semakin terbebani oleh kesulitan bila mereka diberi suatu metode yang
bersifat terlalu teoritis. Hal ini terutama dapat terjadi pada siswa yang mengalami kesulitan
belajar dalam bentuk gejala kejenuhan belajar, menurunnya semangat atau gairah belajar,
menurunnya motivasi atau motif belajar serta pengaruh lingkungan yang kurang mendukung.
Cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari
sesuatu, artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu.
Umumnya dalam situasi tertentu diperlukan cara belajar tertentu pula. Cara belajar
merupakan suatu kemampuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang membawa kepada
pengalaman tertentu melalui latihan, sehingga terjadi perubahan-perubahan yang positif. Jadi
untuk memperoleh hasil belajar yang baik maka diperlukan cara belajar yang baik pula.
Sedangkan yang disebut belajar efektif adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan melalui
metode yang sederhana, praktis, serta mudah diterapkan untuk dapat mencapai hasil belajar
yang optimal.
1. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa.
2. faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa
yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi pelajaran.
1. Faktor Internal.
Faktor internal terdiri dari dua aspek yaitu aspek pisiologis dan aspek psikologis.
A. Aspek Pisiologis
Aspek pisiologis sangat berpengaruh pada proses belajar, biasanya aspek ini
dilihat dari kesehatan jasmani, baik kondisi fisik dan kondisi panca indera.
Misalnya kebugaran dapat berpengaruh terhadap semangat dan intensitas anak
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ-organ khusus, seperti mata dan
telinga, juga sangat mempengaruhi kemampuan anak dalam menyerap informasi
pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.
Burton (1952 : 633-640), juga mengungkapkan aspek pisiologis yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar, antara lain;
a. Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna karena luka
atau cacat, atau sakit sehingga sering mambawa gangguan emosional.
b. Pancaindara (mata, telinga, alat bicara dan sebagainya) yang berkembang
kurang sempurna atau sakit sehingga menyulitkan proses interaksi secara efektif.
c. Ketidak seimbangan perkembangan dan reproduksi serta berfungsinya
kelenjar-kelenjar tubuh sering membawa kelainan-kelainan prilaku (kurang
terkoordinasikan dan sebagainya).
8
d. Cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna, organ dan anggota-
anggota badan (tangan, kaki, dan sebagainya) sering pula membawa ketidak
stabilan mental dan emosional.
e. Penyakit menahun, seperti asma, dapat menghambat usaha-usaha belajar
secara optimal.
D. Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran anak. Namun diantara faktor-
faktor psikologis anak yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah
sebagai berikut; 1) tingkat kecerdasan atau intelegensi , 2) sikap , 3) bakat , 4)
minat , 5) motivasi.
Begitu pula menurut Burton yang dikategorikan terhadap beberapa kelemahan,
yaitu:
a. Kelemahan-kelemahan secara mental yang sukar diatasi oleh individu yang
bersangkutan dan juga oleh pendidikan, antara lain kelemahan mental,
kurang minat, kebimbangan dan sebagainya.
b. Kelemahan-kelemahan emosional, seperti perasaan tidak aman, penyesuaian
yang salah, tertekan rasa phobia dan ketidak matangan.
c. Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang
salah, antara lain : sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran, nervous,
kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab, dan sebagainya.
d. Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang
tidak diperlukan, seperti : ketidak mampuan membaca, berhitung atau
memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah.
2. Faktor Eksternal.
Faktor eksternal anak merupakan faktor kedua yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar, faktor eksternal anak terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial
dan faktor lingkungan non sosial.
A. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial terdiri dari berbagai lingkungan seperti lingkungan sekolah
(para guru, staf administrasi, dan teman-teman sekelas). Lingkungan sekolah
ini sangat berpengaruh terhadap semangat dan motivasi belajar anak.
9
Lingkungan sosial kedua yaitu masyarakat dan juga teman- teman sepermainan
di lingkingan anak tersebut. Lingkungan sosial yang lebih besar pengaruhnya
terhadap belajar anak ialah orang tua dan keluarga, dimana lingkungan keluarga
ini mencakup sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan
keluarga, dan demografi keluarga, semuanya itu dapat memberikan dampak baik
dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai anak.
B. Lingkungan nonsosial
Faktor eksternal lain yaitu lingkungan nonsosial. Lingkungan nonsosial
ini meliputi gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
anak, dimana faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan
belajar.
Mengenai waktu yang digunakan untuk belajar, tidaklah begitu
berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, karena berdasarkan hasil penelitian,
mereka yang selalu belajar pagi hari dan dites pada sore hari, ternyata hasilnya
tetap baik. Sebaliknya, ada pula diantara mereka yang lebih suka belajar pada
sore hari dan dites pada saat yang sama, namun hasilnya tidak memuaskan
(syah,1990).
Hal tersebut membuktikan bahwa waktu tidaklah berpengaruh dalam
belajar artinya tidak bergantung secara mutlak, tetapi bergantung pada pilihan
waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan anak (Dumn et al, 1986). Berdasarkan
hal diatas kesiapan sistem memori anak dalam menyerap, mengelola, dan
menyimpan item-item informasi dan pengetahuan yang dipelajari siswa tersebut
merupakan hal terpenting yang mempengaruhi prestasi belajar siswa (Muhibbin
syah, Psikologi Pendidikan. Hal : 139).
3. Faktor pendekatan belajar.
Ragam pendekatan dalam belajar sangat beragam dari yang paling klasik
sampai yang paling modern, tetapi diantara ragam pendekatan belajar yang
lebih representatif (mewakili) yang klasik dan modern yaitu :
1) Pendekatan hukum Jost, yaitu keefektifan belajar antara 5 X 3 lebih baik dari
pada 3 X 5.
2) Pendekatan Ballard dan Clanchy dimana pendekatan belajar pada umumnya
dipengaruhi oleh sikap terhadap ilmu pengetahuan.
10
tipe kinesthetic ini harus aktif mengerjakan sesuatu agar dapat mengerti,
daripada sekadar duduk diam membaca atau duduk diam mendengarkan guru
mengajar. Dengan tipe ini, orang butuh praktek ketika mempelajari sesuatu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan khalayak yang membacanya.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://hawinda.blogspot.com/2012/05/makalah-belajar-efektif.html