Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT BELAJAR MENGAJAR

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah


Pembelajaran Sen Budaya dan Keterampilan
Dosen : InayatuKhoirul Maghfiroh, M.Pd.

Oleh :
Siti Nur Nisaul Auliya
Sinta Rohmatun Umma
Indah Nur Khofifah
Muhammad Iqbal Maulana
Sulis Maghfiroh

INSTITUT AGAMA ISLAM ULUWIYAH MOJOKERTO


FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
September 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat
Belajar Mengajar’’ tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tetap
terlimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membimbing kita dari kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni
Addinul Islam Wal Iman.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Inayatu Khoirul Maghriroh,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah “Pembelajaran SBdP“ yang telah memberikan
tugas makalah ini kepada kami. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan penulisan kata- kata yang kurang berkenan. Kritik dan saran yang
membangun sangatlah berharga demi kesempurnaan makalah ini diwaktu yang
akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaika semoga makalah ini bisa bermanfaat
khususnya bagi kami dan orang yang membacanya.

Mojokerto, 25 September 2021

Tim Penulis
Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................1

A. Latar belakang..............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A. Hakikat Belajar.............................................................................................................3
B. Hakikat Mengajar.........................................................................................................4
C. Kemampuan Guru dalam Mengajar.............................................................................5
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan...................................................................................................................7
B. Saran.............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................8

iii
BAB I
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah


Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang tidak bisa
dipisahkan dari lingkup pendidikan. Terutama di negara berkembang
seperti di Indonesia, yang membutuhkan banyak sekali penerus bangsa
berkualitas baik dari segi perilaku, ilmu pengetahuan dan kreatifitasnya.
Dalam berlangsungnya pendidikan, kegiatan belajar mengajar
adalah hal yang fundamental dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Dimana terjadi proses belajar maka disitu pula terjadi proses mengajar.
Belajar bagi siswa adalah sebuah tuntutan supaya siswa mampu menguasai
berbagai kompetensi dari beragam disiplin ilmu pengetahuan serta
keterampilan. Oleh sebab itu, penting kiranya bagi guru mengetahui dan
memahami hakikat belajar serta faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Proses belajar mengajar merupakan interaksi dinamis yang terjadi
antara guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Interaksi ini penting dalam suatu pembelajaran, sebab didalamnya guru
menyampaikan pesan berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan etika
pada para siswa dengan memiliki beragam standar kemampuan mereka.
Berdasarkan hal tersebut, pemahaman guru terhadap proses belajar
amat diperlukan. Sebab, setiap siswa punya cara belajar yang berbeda-
beda. Yang mana perbedaan ini harus masuk dalam pertimbangan guru
saat memilih metode pembelajaran yang hendak digunakan. Hal tersebut
dimaksudkan supaya setiap siswa dapat berkembang secara optimal dalam
menguasai kompetensi yang telah ditentukan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
diangkat adalah sebagai berikut :
2

1. Bagaimana hakikat dari belajar dan mengajar?


2. Apa saja faktor yang mempengaruhi efektifitas kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kemampuan guru yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar?

C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin diapai
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hakikat dari belajar dan mengajar.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas
kegiatan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui kemampuan-kemampuan yang sepatutnya dikuasai
oleh guru dalam sebuah proses belajar mengajar
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Belajar

Proses belajar dalah kegiatan komplek yang bergantung pada teori belajar
yang dianutnya. Pada hakikatnya, belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan
secara sadar, sengaja, aktif sistematis dan integratif untuk menciptakan perubahan
dalam diri individu menuju kearah kesempurnaan hidup. Musterberg dan Taylor
mengadakan penelitian ilmiah tentang beberapa cara belajar yang baik, dan
merumuskan beberapa poin penting darinya sebagai berikut,1
1. Keadaan jasmani yang sehat
2. Keadaan sosial dan ekonomi stabil
3. Keadaan mental yang optimis
4. Penggunaan wakti yang efektif
5. Membuat catatan

Dalam konsep konstruktivisme “Belajar” bukanlah semata-mata


mentranfer pengetahuan yang ada di luar diri siswa, melainkan lebih pada
bagaimana otak memproses dan menginterpretasikan pengalaman yang baru.
Belajar dikatakan berhasil jika, seseorang mampu mengulangi kembali materi
yang telah dipelajarinya kemudian mampu menyampaikan dan mengekspresikan
dalam bahasa sendiri.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa belajar merupakan aktifitas yang
berfokus pada peningkatan dan perubahan kognitif, afektif dan psikomotorik
kearah yang lebih baik. Perubahan/hasil belajar harus mengacu kepada kesadaran
niat siswa, tujuan belajar yang secara terus menerus hingga menimbulkan
perubahan positif baik dalam moralitas, mental, pengetahuan ataupun
keterampilannya. Dan untuk keberhasilan siswa dalam proses belajar tersebut,

1
http://file.upi.edu > FPBS > Hakikat_Belajar_dan_Pembelajaran, Pg. 3-5
4

dibutuhkan peran aktif guru dalam mempersiapkan serta melaksanakan proses


pembelajaran dari mata pelajaran yang diampunya.

B. Hakikat Mengajar

Mengajar merupakan suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur


lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi
proses belajar. Kegiatan mengajar biasanya diidentikkan dengan tugas guru di
sekolah, namn sebenarnya hakikat mengajar adalah melakukan kegiatan belajar,
sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.2
Mengajar dapat dipandang sebagai menciptakan situasi dimana diharapkan
siswa dapat belajar dengan efektif dalam berbagai situasi. Ada berbagai faktor
dalam mempengaruhi efektifitas proses mengajar seperti, fasilitas, prosedur
belajar, cara penilaian dan sebagainya. Dalam situasi belajar, adakalanya guru
mengatakan hal yang harus dilakukan siswa, adakalanya pula guru membimbing,
membantu serta memberikan saran kepada siswa. Sebab kedua aspek tersebut
sama sekali tidak dapat dilepaskan dari proses mengajar dalam pembelajaran.3
Ada beberapa kesulitan dalam mengajar disebabkan bahwa mengajar
adalah suatu kegiatan yang amat kompleks. Ada guru yang mengajarnya baik di
TK, tapi menemui kegagalan di kelas tinggi seperti kelas 4, 5 ataupun 6. Dan
sebaliknya ada guru besar yang pandai mengajar mahasiswa, tapi tidak sanggup
menghadapi siswa sekolah dasar.
Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan
belajarnya. Berdasarkan perngertian tersebut guru dituntut untuk dapat berperan
sebagai organisator kegiatan belajar siswa yang mampu memanfaatkan
lingkungan baik, didalam maupun diluar kelas. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab
moral, maka berhasil tidaknya pendidikan siswa secara formal terletak pada
tanggung jaqab guru dalam melaksanakan tugas mengajar. Perubahan dalam

2
B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
18.
3
J. Mursell dan S. Nasution, Mengajar dengan Sukses (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 9.
5

mengajar bersifat unik tapi sederhana. Sebab antara siswa dan guru berkaitan erat
dan proses mengajar dilaksanakan secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.

C. Kemampuan Guru dalam Mengajar


Guru adalah pilar pendidikan. Keberhasilan pendidikan suatu negara
sangat dipengaruhi peran strategis guru. Oleh sebab itu, seiring berkembangnya
zaman kemampuan guru harus terus ditingkatkan. Guru memiliki beban tugas
yang berat, tidak hanya bertanggung jawab pada siswanya tapi juga pada negara,
bahkan guru memiliki peran yang cukup sentral dalam upaya mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
Pada UU no. 14 Th. 2005 Pasal 8, dituliskan beberapa hal yang wajib
dimiliki oleh guru, salah satunya adalah kompetensi. Ada 4 kompetensi yang
wajib dimiliki oleh guru, yaitu:
1. Kompetensi Pedagogik : kemampuan atau keterampilan guru yang bisa
mengelolasuatu proses pembelajaran atau interaksi belajar mengajar
dengan siswa. Ada kurang lebih 7 aspek dalam kompetensi pedagogik
yang harus dikuasai yaitu,
a. Karakteristik siswa
b. Teori belajar dan prinsip pembelajaran
c. Pengembangan kurikulum
d. Pembelajaran yang mendidik
e. Pengembangan potensi peserta didik
f. Cara berkomunikasi
g. Penilaian dan evaluasi belajar
2. Kompetensi Kepribadian : Berkaitan dengan karakter personal. Ada
beberapa indikator yang mencerminkan kepribadian positif seorang guru,
seperti : disiplin, supel, sabar, jujur, rendah hati, berwibawa, santun,
empati, ikhlas, berakhlak mulia, bertindak sesuai norma sosial dan hukum,
dst.
6

Kepribadian positif wajib dimiliki guru sebab bagi para siswanya, guru
adalah teladan. Selain itu guru pun harus mampu mendidik siswanya
supaya memiliki atitude yang baik pula.
3. Kompetensi Profesional : kemampuan atau keterampilan yang wajib
dimiliki supaya tugas-tugas keguruan bisa diselesaikan dengan baik.
Keterampilannya berkaitan dengan hal-hal yang cukup teknis dan akan
berkaitan langsung dengan kinerja guru. Berikut ini beberapa indikator
kompetensi profesional guru, diantaranya adalah :
a. Menguasai materi pelajaran yang diampu
b. Mengasai SK, KD dan tujuan pembelajaran dari mapel yang diampu
c. Mampu mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif
d. Mampu bertindak reflektif demi keprofesionalan secara kontinyu
e. Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran dan juga pengembangan diri.
4. Kompetensi Sosial : berkaitan dengan keterampilan komunikasi,
bersikap,dan berinteraksi secara umum, baik itu dengan siswa, sesama
guru, tenaga kependidikan, orang tuan siswa ataupun masyarakat secara
luas. Berikut ini beberapa indikator kompetensi sosial guru, yaitu :
a. Mampu bersikap inklusif
b. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif
c. Mampu beradaptasi dan menjalankan tugas sebagai guru di berbagai
lingkungan denganbermacam-macam ciri sosial budaya masing-masing.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada hakikatnya, belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan secara
sadar, sengaja, aktif sistematis dan integratif untuk menciptakan perubahan dalam
diri individu menuju kearah kesempurnaan hidup. Sedangkan mengajar dapat
dipandang sebagai menciptakan situasi dimana diharapkan siswa dapat belajar
dengan efektif dalam berbagai situasi.
Ada berbagai faktor dalam mempengaruhi efektifitas proses mengajar
seperti, fasilitas, prosedur belajar, cara penilaian dan sebagainya. Oleh sebab itu,
seiring berkembangnya zaman kemampuan guru harus terus ditingkatkan. Salah
satu dari kemampuan tersebut adalah kompetensi yang dibagi menjadi 4
kompetensi yang harus dikuasai oleh guru, diantaranya adalah kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi
sosial.

B. Saran
Dalam hal ini Penulis mengharapkan dengan ditulisnya makalah berjudul
“Hakikat belajar mengajar” ini dapat bermanfaat serta dapat membantu bagi yang
memerlukan.
Selain itu, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini,
masih memiliki banyak sekali kekurangan. Oleh karenanya, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran yang membangun dari para pembaca
sekalian. Guna memaksimalkan efektifnya kegiatan belajar mengajar mata kuliah
pembelajaran seni budaya dan keterampilan, baik di perkuliahan maupun ketika
praktek pembelajaran di kelas ketika mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Dyah, Arini, dkk. 2015. “belajar dan pembelajaran matematika”. Hello Ball.
http://gitacahyaningtyas.blogspot.com/2015/10/hakikat-belajar-mengajar
(Diakses pada 25 September 2021)
Kapanpunbisa.”Hakikat belajar mengajar dan pembelajaran”. Kapanpunbisa.
http://kapanpunbisa.blogspot.com/2013/10/hakikat-belajar-mengajar-dan-
pembelajaran (Diakses pada 25 September 2021)
R, Kalvadema. 2017. “Hakikat Belajar Mengajar dan Pembelajaran”.
https://repositori.unja.ac.id/BAB-II-Kajian-Pustaka (Diakses pada 25
September 2021)
Wijayanto, Hario. “Hakikat ciri dan komponen belajar mengajar”.
https://hario.wordpress.com/konsep-strategi-belajar-mengajar/ (Diakses
pada 25 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai