Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMAHAMAN TENTANG PESERTA DIDIK DAN PEMBELAJARANNYA

“MATERI TEORI BELAJAR”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah pemahaman tentang peserta didik
dan pembelajarannya

Dosen Pengampu : Dr. Achmad Samsudin, M.Pd

Disusun oleh :

1. Gia Rinispa 2312895


2. Hera Oktapiani 2313190
3. Ilham Ramadhan 2313017

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROFESI PENDIDIKAN GURU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb,

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang
senantiasa memberikan kemudahan, kelancaran beserta limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
yang tiada terhingga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW
yang telah memberikan suri tauladan bagi kita semua.

Alhamdulillah berkat kehendak dan ridha-Nya, penyusun dapat menyelesaikan


penyusunan makalah yang berjudul “Materi Teori belajar”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kuliah pemahaman tentang peserta didik dan pembelajarannya .
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ucapkan terimakasih kepada
rekan-rekan yang telah membantu.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua terutama bagi
penyusun. Begitu pula makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, untuk itu
penyusun mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Bandung, 25 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................2
BAB 2.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
BAB 3.........................................................................................................................................7
PENUTUP.................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................8

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Belajar mengajar merupakan proses yang penting dalam pendidikan. Bahkan, tidak
jarang hasil dari pendidikan ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar ini.
Memastikan pemahaman peserta didik dan pembelajarannya menjadi tanggung jawab utama
seorang guru saat pembelajaran di kelas. Untuk mendukung proses tersebut, pendidik harus
mempelajari teori-teori tentang belajar. Dengan mempelajari teori belajar, pendidik akan
dapat lebih mudah dalam memahami hakikat belajar dan membuat kerangka dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Teori belajar merupakan upaya untuk
mendeskripsikan bagaimana manusia belajar sehingga membantu kita memahami proses
yang kompleks dari belajar. Teori belajar adalah suatu teori yang didalamnya terdapat tata
cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didik, perancangan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.

Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah terjadi sebuah proses, yaitu interaksi
antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta didik jika terjadi kegiatan
belajar kelompok. Dalam interaksi tersebut akan terjadi sebuah proses pembelajaran.
Pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif,
emosional, pengaruh lingkungan, dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau
membuat perubahan suatu pengetahuan, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia. Bertolak
dari perubahan yang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, para ahli teori belajar berusaha
merumuskan pengertian belajar (Rasyad,1999).

1.2 Rumusan Masalah


a. Mengapa proses belajar menjadi penting dalam kegiatan pendidikan?
b. Bagaimana pengalaman anda selama menjadi peserta didik?
c. Apa yang menyebabkan siswa kurang bersemangat dalam proses belaja
d. Apa yang menyebabkan para siswa tersebut mampu menerapkan pola perilaku hidup
bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan?
e. Apa yang membuat siswa mampu mengerjakan soal dengan baik tanpa melihat
urutan/langkah pengerjaan soal, serta metode apa yang diterapkan oleh guru, dalam
kegiatan belajar ?
f. Apa saja yang dapat membuat Anda tertarik mengikuti pembelajaran dan sebaliknya?
pengalaman menarik apa yang bisa membangkitkan motivasi belajar sebagai seoarang
siswa?
g. Apakah mindset itu? Apakah peran mindset dalam proses pembelajaran para peserta
didik? Bagaimana cara Anda mengembangkan mindset yang Anda miliki saat ini?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Memahami pentingya proses belajar dalam kegiatan pendidikan.

1
b. Mampu menceritakan pengalaman menari ketika menjadi seorang peserta didik.
c. Mengetahui penyebab para siswa menampilkan perilaku kurang bersemangat saat
belajar.
d. Memahami penyebab para siswa mampu menerapkan pola perilaku hidup bersih dan
sehat tanpa perlu diingatkan.
e. Memahami metode belajar yang akan diterapkan.
f. Mampu menceritakan sebuah pengalaman menarik yang berkaitan dengan cara
membangkitkan motivasi pada diri ketika menjadi seorang pelajar.
g. Dapat mengembangkan minsdet untuk proses pembelajaran peserta didik

2
BAB 2

PEMBAHASAN
Belajar mengajar merupakan proses yang penting dalam pendidikan. Bahkan, tidak jarang
hasil dari pendidikan ditentukan oleh keberhasilan proses belajar mengajar ini. Memastikan
pemahaman peserta didik dan pembelajarannya menjadi tanggung jawab utama seorang guru
saat pembelajaran di kelas. Untuk mendukung proses tersebut, pendidik harus mempelajari
teori-teori tentang belajar. Dengan mempelajari teori belajar, pendidik akan dapat lebih
mudah dalam memahami hakikat belajar dan membuat kerangka dalam melaksanakan proses
belajar mengajar.
1. Mengapa proses belajar menjadi penting dalam kegiatan pendidikan?
Jawab :
Proses belajar menjadi penting dalam kegiatan karena dengan belajar seseorang
dapat memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum
dipunyai sebelumnya. Pendidikan dan belajar satu paket dimana saling berkaitan
yaitu pendidikan yang kita ketahui sekarang ini adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
seacara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sehingga dengan belajar
manusia menjadi tahu, memahami, mengerti suatu konsep atau materi yang
nantinya akan berguna untuk kehidupannya. Proses belajar mengajar ini
diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional dan dapat meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Setiap individu tentu saja pernah mengenyam pendidikan formal. Ceritakan pengalaman
menarik Anda, ketika Anda menjadi seorang peserta didik yang berusaha memahami
penjelasan dari guru Anda. (Cerita diharapkan memuat gambaran kondisi pada saat itu,
upaya apa yang Anda lakukan untuk dapat memahami penjelasan guru, dan apa saja yang
dilakukan oleh guru Anda pada saat itu untuk membantu Anda memahami pelajaran
tersebut).
Jawab :
Pengalaman menarik saya sewaktu duduk di bangku SMP yaitu pada saat mata
pelajaran matematika, guru saya menunjuk saya untuk mengerjakan soal matematika di
depan kelas, namun saya pada saat itu belum mengerti terkait materi tersebut. Saat saya
mengerjakan di depan kelas saya tetap berusaha mengerjakan, karena guru mengetahui
saya kesulitan akhirnya guru memberikan arahan dan memberi penjelasan dengan sabar
hingga saya paham dan bisa mengerjakan soal tersebut. Upaya yang saya lakukan
adalah tetap mengikuti arahan dari guru bagaimana mengerjakan dan akhirnya bisa
menyelesaikannya. Pada saat itu guru juga memberikan motivasi kepada saya kalau
saya harus percaya diri bisa menyelesaikan soal tersebut. Dari pengalaman tersebut saya
memiliki pandangan bahwa sifat wajib yang harus dimiliki guru ialah sabar, sabar
mengarahkan, sabar mengajarkan, serta sabar menghadapi prilaku peserta didik yang
berbeda-beda karakter

3
3. Saat pembelajaran berlangsung, seorang guru menyadari bahwa siswa di dalam kelas terlihat
kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Saat itu, guru berinisiatif untuk memberikan
hadiah kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru.
Setelah satu bulan, guru itu tidak lagi memberikan hadiah kepada siswa ketika berhasil
menjawab pertanyaan guru. Akan tetapi, siswa tetap bersemangat menjawab setiap
pertanyaan, karena berharap akan mendapatkan hadiah dari guru ketika berhasil menjawab
dengan benar. Setelah menyadari tidak ada hadiah lagi yang diberikan guru, para siswa
kembali lagi kurang bersemangat saat belajar. Menurut Anda, apa yang menyebabkan para
siswa tersebut menampilkan perilaku seperti di awal pembelajaran (kurang bersemangat
saat belajar)? Jika Anda menjadi guru, apa yang akan Anda lakukan agar semangat belajar
siswa dapat bertahan walaupun tidak mendapatkan hadiah?

Jawab :

Ada beberapa factor yang menyebabkan kondisi tersebut. Menurut Sudirman


(2007,Hal 77) :
1) Bullying yang terjadi dilingkungan sekitar peserta didik
2) Metode pengajaran yang buruk
3) Materi yang sulit dipahami
4) Takut merasa gagal
5) Lingkungan yang kurang mendukung peserta didik
6) Ruang kelas yang tidak bersahabat
Ke 6 faktor tersebut dapat menjadi pemicu yang cukup umum terjadi dilingkungan
peserta didik . saat seorang guru memancing motivasi belajar menggunakan hadiah,
maka motivasi tersebut hanya akan bertahan selama peserta didik mendapatkan
imbalan. Selebihnya saat hadiah tersebut tidak diberikan maka motivasi belajar peserta
didik akan menurun.
Hal yang akan dilakukan tentu saja dengan membuat ke 6 faktor diatas tidak terjadi
dilingkungan belajar peserta didik. Sebagai seorang pendidik kita wajib mengetahui
bagaimana cara menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, serta mampu
menyampaikan materi yang sulit dipahami dengan cara yang menyenangkan yakni
dengan membuat materi-materi tersebut lebih sederhana dan menarik, seperti membuat
video animasi ataupun membuat projek-projek sederhana sehingga peserta didik yang
memiliki gaya belajar berbeda-beda tetap bersemangat dalam belajar.

4. Dalam kegiatan pertemuan tatap muka terbatas, pihak sekolah menempelkan poster perilaku
hidup bersih dan sehat di setiap sudut sekolah, untuk membuat siswa menyadari pentingnya
berperilaku hidup bersih dan sehat ketika berada di sekolah. Selain itu, guru juga secara
berkala mengingatkan dan memberikan contoh bagaimana menerapkan perilaku hidup
bersih kepada muridnya. Karena terbiasa melihat poster dan perilaku guru di sekolah, para
siswa selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat saat berada di sekolah. Menurut
Anda, apa yang menyebabkan para siswa tersebut mampu menerapkan pola perilaku hidup
bersih dan sehat tanpa perlu diingatkan?

Jawab :

4
Hal ini dikarenakan peserta didik merupakan pengamat yang baik dan guru
merupakan sosok yang ditiru lansung oleh peserta didik . Sehingga saat seorang
peserta didik melihat terus-menerus poster maupun kebiasaan gurunya kegiatan-
kegiatan tersebut akan terpatri lansung diingatan peserta didik dan akan menjadi
kebiasaan peserta didik

5. Bayangkan jika Anda adalah seorang guru matematika di kelas VII. Saat ini, anda hendak
menyampaikan materi mengenai matematika sosial yakni mencari nilai rata-rata (mean).
Untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pembelajaran, Anda mencoba untuk
membuat urutan atau langkah-langkah yang perlu diikuti oleh siswa agar dapat mencari
nilai rata-rata pada sebuah soal. Anda meminta kepada peserta didik untuk mengerjakan
soal yang Anda berikan. Hasilnya, siswa mampu mengerjakan dengan benar, sesuai dengan
langkah yang telah Anda siapkan. Beberapa saat kemudian, Anda meminta kepada peserta
didik untuk mengulangi soal yang sama tanpa melihat urutan pengerjaan soal, dan peserta
didik mampu mengerjakannya dengan benar. Menurut Anda, apa yang membuat peserta
didik mampu mengerjakan soal dengan baik pada percobaan kedua (tanpa melihat
urutan/langkah pengerjaan soal)? Sebagai seorang calon guru, dalam kegiatan belajar yang
seperti apa metode di atas dapat diterapkan?
Jawab :
Ketika guru menjelaskan langkah langkah yang perlu diikuti agar didapat nilai
rata-rata tersebut, guru menjabarkan dengan jelas serta rinci langkah-langkah
tersebut, selain itu guru menggunakan bahasa yang sederhana dan lugas sehingga
peserta didik mampu memahami dengan baik langkah - langkah apa saja untuk
mencari nilai rata rata (mean) serta kemampuan belajar peserta didik yang baik
menjadi factor pendukung peserta didik mampu menjawab soal tanpa melihat
Langkah-langkah yang diberikan. Metode yang dapat diterapkan adalah inquiry
learning yang menekankan pada proses berpikir peserta didik.
6. Coba ingat-ingat pengalaman Anda ketika sekolah (SD/SMP/SMA), guru apa saja yang
dapat membuat Anda tertarik mengikuti pembelajaran dan sebaliknya? Ceritakan sebuah
pengalaman menarik Anda berkaitan dengan cara Anda membangkitkan motivasi pada diri
Anda ketika menjadi seorang pelajar!
Jawab :
Ketika sekolah saya sangat antusias jika guru kimia atau guru fisika memasuki
ruang kelas dengan membawa laptop ataupun alat-alat belajar pendukung untuk
melaksanakan demonstrasi. Hal ini dikarenakan saya merupakan peserta didik
dengan gaya belajar kinestetik.
Berdasarkan pengalaman saya hal-hal yang membangkitkan motivasi belajar saya
dengan mengaitkan setiap teori dengan kehidupan nyata. Contohnya pada mata
Pelajaran kimia, pertemuan pertama peserta didik akan diberikan teori-teori
singkat tentang perubahan warna yang terjadi jika suatu sampel mengandung
formalin atau boraks menggunakan indicator yang telah ditentukan. Pada
pertemuan selanjutnya peserta didik akan melakukan percobaan untuk
membuktikan teori yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Hal tersebut

5
membuat saya sebagai pelajar sangat antusias, selain factor gaya belajar hal
tersebut sangat membantu peserta didik untuk mengidentifikasi sampel-sampel
yang mengandung bahan berbahaya untuk memperoleh kehidupan yang lebih
sehat.
7. Pernahkah anda mendengar istilah mindset atau pola pikir? Menurut Anda, apakah mindset
itu? Apakah peran mindset dalam proses pembelajaran para peserta didik? Bagaimana cara
Anda mengembangkan mindset yang Anda miliki saat ini?
Jawab :
Kumpulan pola pikir yang membentuk keyakinan untuk berpikir memahami
semua aspek.
Carol Dweck, seorang profesor psikologi Stanford, mempelopori penelitian yang
mengungkapkan bahwa mindset yang mendasari tentang kecerdasan dapat
berdampak pada pendidikan. Ada dua mindset yang paling dasar, tetap dan
berkembang. Jika seseorang memiliki pola pikir tetap, mereka akan percaya ketika
kemampuan mereka sudah tidak bisa diubah lagi, serta percaya bahwa bakat dan
kecerdasan akan bisa membawa keberhasilan nantinya tanpa usaha
lebih. Sebaliknya, jika memiliki mindset berkembang, seseorang akan yakin
bahwa bakat dan kemampuan bisa dikembangkan dari waktu ke waktu melalui
usaha. Orang dengan mindset ini tidak selalu percaya bahwa setiap orang bisa bisa
berhasil karena mereka mencoba dan bisa menjadi lebih pintar atau lebih berbakat
nantinya. Berdasarkan hal tersebut, mindset dalam proses pembelajaran perlu
ditekankan oleh guru untuk membangun rasa percaya diri peserta didik agar
tertanam mindset berkembang. Mindset berkembang harus dimiliki peserta didik
karena peserta didik akan berusaha untuk melakukan yang terbaik, berkembang
sesuai apa yang mereka upayakan dan tidak memiliki rasa iri kepada teman karena
mereka memiliki potensinya masing-masing.
Mengembangkan mindset bisa dimulai dari introspeksi diri, apa yang menjadi
kekurangan dari diri kita, bagaimana kita mengatasi kekurangan tersebut,apa
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kekurangan
tersebut. Selain itu, berikan penghargaan kepada diri sendiri atas apa saja
pencapaian yang sudah kita lalui, sedikit banyaknya hal tersebut akan menjadi
satu motivasi untuk mengembangkan mindset yang dimiliki.

6
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Proses pembelajaran agar peserta didik seacara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat
2. Sifat wajib yang harus dimiliki guru ialah sabar, sabar mengarahkan, sabar
mengajarkan, serta sabar menghadapi prilaku peserta didik yang berbeda-beda
karakter
3. Terdapat 6 faktor pemicu yang menyebabkan semangat peserta didik
berkurang saat proses belajar terjadi, namun sebagai guru harus bisa
meminimalisir 6 faktor tersebut dengan membuat lingkup belajar yang
nyaman dan aman bagi siswa
4. Peserta didik merupakan pengamat yang baik dan guru merupakan sosok yang
ditiru lansung oleh peserta didik, sehingga apa yang dilihat oleh peserta didik
akan ia terapkan dikehidupannya sekahari-hari
5. Cara penyampaian guru dikelas, bahasa dan gestur tubuh sangat memengaruhi
kualitas belajar peserta didik. Berbagai metode bisa dilakukan untuk
menunjang kegiatan tersebut.
6. Penggunaan media ajar yang menarik dapat menumbuhkan semangat dan
motivasi belajar peserta didik
7. Mindset berkembang harus ditanamkan sedini mungkin kepada peserta didik
untuk menciptakan semangat belajar bagi pesert didik serta kualitas belajar
peserta didik. Berlatih dan belajar terus menerus akan membangkitkan mindset
berkembang kepada peserta didik
.

7
DAFTAR PUSTAKA
Kelas pintar. (2021). Diakses pada 24 september 2023 dari
https://www.kelaspintar.id/blog/parenting/mindset-adalah-11928
Superadmin. 2022. Inquiry Based Learning: metode belajar mandiri. Diakses pada 24
september 2023 dari https://e-belajar.id/2022/02/11/inquiry-based-learning-metode-belajar-
mandiri/
Rasyad, Aminuddin, 1999. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Timur: UHAMKA
PRESS

Anda mungkin juga menyukai