Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karna atas karunia dan rahmatnya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah psikologi pendidikan
tanpa suatu halangan apapun.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami mengucapakan terimakasih kepada Ibu Dr.
Khairunnisa M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan yang telah membina
dan mengarahkan kami untuk dapat menyelesaikan tugas ini dengan hasil yang baik dan tepat
waktu.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami mengucapkan terimakasih semoga
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1 Konsep Pembelajaran...........................................................................................................5
2.2 Orientasi pembelajaran.........................................................................................................6
2.3 Perencanaan pembelajaran menggunakan TPACK.............................................................9
2.4 Manajemen Kelas...............................................................................................................10
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................14
3.2 Saran...................................................................................................................................14
DAFTARA PUSTAKA..........................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pada awal proses pembelajaran, guru diminta untuk
mengidentifikasi kemampuan dasar siswa, seperti kemampuan dasar, motivasi, latar belakang
akademis, dan keadaan ekonomi, antara lain.Kesiapan guru untuk memahami karakteristik
siswa dalam pembelajaran merupakan dasar penyampaian bahan belajar dan merupakan
ukuran sukses pelaksanaan pembelajaran.
Orientasi pembelajaran merupakan suatu hal yang mengacu pada preferensi, pendekatan,
dan strategi yang digunakan oleh seseorang baik itu siswa maupun guru dalam memproses
informasi belajar. Terdapat dua jenis pendekatan pembelajaran secara umum yaitu:
Pendekatan yang berpusat pada guru dan Pendekatan yang berpusat pada siswa.
TPACK (technological, pedagogical, and content knowledge) merupakan suatu kerangka
kerja yang digunakan untuk merancang model pembelajaran modern dengan penggabungan
tiga komponen utama yaitu komponen teknologi, pedagogik, serta pengetahuan.
Implementasi TPACK dalam pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran di mana guru
menggabungkan pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kegiatan ini dituangkan dalam rancangan pembelajaran (RPP). TPACK
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru, khususnya dalam mengelola kelas dan
mengikuti perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Manajemen kelas merupakan suatu aktivitas yang dapat memberi perhatian pada kebutuhan
siswa untuk mengembangkan hubungan dengan kesempatan menata diri agar efektif dalam
pembelajaran. Tujuan dari manajemen kelas yaitu dapat menciptakan lingkungan yang
kondusif, memfasilitasi pertumbuhan siswa, meningkatkan keterlibatan dan motivasi siswa,
membangun hubungan yang positif, mengelola perilaku siswa, meningkatkan efisiensi
pembelajaran, meningkatkan kemandirian siswa, dan mengembangkan keterampilan sosial
dan emosional. Dimensi manajemen kelas dalam pembelajaran terdiri dari dua macam yaitu
dimensi struktural dan dimensi relasional.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu konsep Pembelajaran?
b. Apa itu orientasi pembelajaran?
c. Apa itu perencanaan pembelajaran menggunakan TPACK?
d. Apa itu manajemen kelas?
1.3 Tujuan
a. Untuk memberikan penjelasan mengenai konnsep pembelajaran
b. Untuk memberikann penjelasan mengenai orientasi pembelajaran
c. Untuk memberikann penjelasan mengenai perencanaan pembelajaran menggunakan
TPACK
d. Untuk memberikann penjelasan mengenai manajemen kelas.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pembelajaran
5
alat belajar. Tujuannya ialah untuk menciptakan lingkungan dan prosedur pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan
keterampilan yang diperlukan untuk diri mereka sendiri, komunitas, bangsa, dan negara.
Beberapa unsur yang harus ada dalam model konsep pembelajaran ialah:
A. Filosofi atau teori yang menjadi landasan atau ruh dari rumusan teoritis dan praktis
sebuah metode pembelajaran. Contoh; saat guru menjelaskan suatu materi
menggunakan pendapat para filsuf atau sumber konkret yang menlandasi materi
tersebut.
B. Rumusan teoritis metode pembelajaran, Contoh; ketika seorang guru menyampaikan
pembelajran kepada siswa melalui rumusan, teori atau bahan ajar yang ada pada buku
maupun apa yang diketahui guru itu sendiri.
C. Prosedur praktis penerapan metode pembelajaran, dimana guru mengajak siswa
menerapkan hasil dari pembelajaran yang berbasis praktek. Contoh; seorang guru
fisika yang mengajak siswa membuat balon udara mini sebagai penerapan hukum
Archimedes.
2.2 Orientasi pembelajaran
6
sejarah tentang Revolusi Industri, guru dapat memimpin diskusi tentang dampak sosial dan
ekonomi dari perubahan teesebut.
7
Mastery lerning merupakan suatu pembelajaran suatu konsep atau topik secara
menyeluruh dan tuntas sebelum pindah ke topik yang lebih sulit. Tujuan guru melakukan
aktivitas materi learning ini yaitu untuk memastikan bahwa setiap siswa mampu mencapai
pemahaman yang lebih mendalam dan menguasai materi yang diajarkan sebelum
melanjutkan ke tingkat berikutnya.
8
Pembelajaran Penemuan atau Discovery Learning adalah suatu model pembelajaran yang
menekankan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman belajar
secara aktif yang akan membimbing peserta didik untuk menemukan dan mengemukakan
gagasannya terkait topik yang dipelajari. Pembelajaran penemuan ini dilakukan agar siswa
mau berpikir sendiri mengetahui bagaimana pengetahuan mereka disusun untuk memicu rasa
ingin tahu siswa dan dapat memotivasi penelitian.
4. Revolusi teknologi.
Revolusi teknologi merupakan bagian dari masyarakat informasi tempat tinggal sekarang
dan siswa akan semakin butuh keahlian teknologi tersebut. di zaman sekarang ini banyak
sekali teknologi yang dapat menjadi alat yang baik untuk memotivasi siswa dan membimbing
pelajaran mereka. Dalam zaman ini revolusi teknologi dapat mencakup berbagai alat dan
aplikasi digital yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran. Contoh nya seperti
google classroom.
2.3 Perencanaan pembelajaran menggunakan TPACK
9
pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan
ini dituangkan dalam rancangan pembelajaran (RPP). TPACK diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan guru, khususnya dalam mengelola kelas dan mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin pesat. Implementasi TPACK diharapkan dapat
membantu guru memecahkan masalah dalam menerapkan teknologi digital atau TIK ke
dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi
siswa. Tujuh komponen dari pendekatan TPACK untuk memasukkan teknologi ke dalam
kelas. Komponen-komponen tersebut meliputi: CK (content knowledge), PK (pedagogi
knowledge), TK (technological knowledge), TPK (technological pedagogical knowledge),
TCK (technological content knowledge), PCK (pendagogical content knowledge) dan
TPACK (technological pedagogical content knowledge). Yang mana ada tiga komponen
utama beserta penerapannya antara lain;
Teknologi (technological knowledge) yang dapat digunakan untuk memudahkan dalam
penyampaian materi ajar, dimana guru harus memahami teknologi yang dapat
mendukung pembelajaran, seperti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mempermudah pembelajaran dan meningkatkan keterampilan siswa. Contoh;
penggunaan proyektor saat presentasi serta menggunakan e-learning platform, atau
aplikasi pendukung pembelajaran untuk mengumpulkan tugas, mengirimkan tugas, dan
mengakses bahan pelajaran online.
Pedagogi (pedagogical knowledge) yang memuat metode dan model pembelajaran yang
akan diterapkan, guru harus memahami konsep, teknik, dan pendekatan pembelajaran
yang efektif untuk membuat kegiatan belajar berkesan, nyaman dalam meningkatkan
pemahaman serta keterampilan siswa. Contoh; guru mengatur posisi duduk peserta didik
sesuai dengan kemampuan penglihatannya atau guru memilih jenis media audio visual
karena ternyata terdapat murid yang hanya bisa belajar menggunakan gambar.
Konten (content knowledge) yang berisi materi pembelajaran, di mana guru harus
memahami topik pelajaran, yang dapat digunakan untuk membuat materi pembelajaran
yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Contoh; Penggunaan berbasis konten
interaktif, seperti permainan, kuis, dan simulasi, dapat digunakan untuk menggambarkan
materi pelajaran yang lebih mudah dipahami dan mempermudah proses belajar.
2.4 Manajemen Kelas
10
Manajemen kelas merupakan suatu aktivitas yang dapat memberi perhatian pada
kebutuhan siswa untuk mengembangkan hubungan dengan kesempatan menata diri agar
efektif dalam pembelajaran. Tujuan dari manajemen kelas yaitu dapat menciptakan
lingkungan yang kondusif, memfasilitasi pertumbuhan siswa, meningkatkan keterlibatan dan
motivasi siswa, membangun hubungan yang positif, mengelola perilaku siswa, meningkatkan
efisiensi pembelajaran, meningkatkan kemandirian siswa, dan mengembangkan keterampilan
sosial dan emosional. Dimensi manajemen kelas dalam pembelajaran dapat terbagi menjadi
dua bagian, yaitu dimensi struktural dan dimensi relasional.
1. Dimensi struktural
Dimensi struktural dalam manajemen kelas lebih berfokus pada pengaturan dan
pengelolaan struktur fisik, aturan, prosedur, dan sistem dalam kelas. Dimensi struktural dapat
dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
A. Tata ruang kelas
Tata ruang kelas Merupakan pengaturan tata letak ruang kelas yang memungkinkan siswa
dan guru berinteraksi dengan nyaman. Ini mencakup penempatan meja dan kursi, penyusunan
papan tulis, dan pengaturan visual yang memfasilitasi pembelajaran yang efektif.
B. Aturan dan norma
Aturan dan Norma dalam manajemen kelas merujuk pada pedoman atau panduan yang
ditetapkan oleh guru untuk mengatur perilaku dan interaksi siswa dalam konteks
pembelajaran. Aturan dan Norma ini dapat membantu siswa dan guru menciptakan
lingkungan kelas yang terstruktur, aman, dan kondusif bagi pembelajaran yang efektif.
Contoh aturan dan norma yang efektif yaitu aturan kehadiran, aturan berbicara, aturan
kerjasama, atau aturan penggunaan teknologi.
C. Prosedur dan rutinitas
Prosedur rutinitas dalam manajemen kelas ini dapat merujuk pada serangkaikan langkah
atau tata cara yang diikuti secara teratur dalam kelas untuk mengatur kegiatan sehari-hari. Ini
termasuk tata cara memulai dan mengakhiri pelajaran, tata cara pemberian tugas, pengelolaan
waktu, dan prosedur lainnya yang berkaitan dengan kegiatan harian dalam kelas. Prosedur
dan rutinitas dalam manajemen kelas sangatlah penting karena dengan adanya prosedur dan
rutinitas yang baik dapat menciptakan Keteraturan, dapat Meningkatkan Efisiensi, Dan
dapat membantu mengelola prilaku. Contoh dari prosedur dan rutinitas dalam manajemen
11
kelas yaitu: menyapa siswa, memeriksa kehadiran, atau memberikan pengumuman penting
dan mberikan instruksi yang jelas dalam pemberian tugas kepada siswa.
D. Sistem penghargaan dan konsekuensi
Sistem penghargaan dan konsekuensi dalam manajemen kelas dapat merujuk pada
pengaturan aturan dan mekanisme yang digunakan untuk memberikan insentif positif dan
konsekuensi yang jelas terhadap perilaku siswa. Tujuan dari sistem penghargaan dan
konsekuensi adalah untuk memotivasi perilaku yang diinginkan dan mengelola perilaku yang
tidak diinginkan dalam kelas. Contoh dari sistem penghargaan dan konsekuensi dalam
manajemen kelas yaitu: Guru dapat memberikan pujian dan pengakuan secara verbal kepada
siswa yang menunjukkan perilaku yang positif, prestasi akademik yang baik, atau partisipasi
aktif dalam pembelajaran dan Guru dapat menerapkan sanksi yang sesuai ketika siswa
melanggar aturan atau menunjukkan perilaku yang tidak diinginkan.
2. Dimensi relasional
Dimensi relasional dalam manajemen kelas berfokus pada hubungan interpersonal antara
guru dan siswa, serta antara siswa satu dengan yang lainnya. Dimensi relasional dapat dibagi
menjadi empat yaitu:
A. Komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif ini dapat mengacu pada kemampuan seorang guru untuk
berkomunikasi secara jelas, terbuka, dan empati dengan siswanya. Komunikasi yang efektif
membangun hubungan guru-siswa yang baik dan mendorong pemahaman yang baik dalam
pembelajaran. Komunikasi yang efektif penting dalam pengelolaan kelas karena membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif dan membantu mencegah perilaku yang
mengganggu.
Strategi komunikasi yang efektif antara guru dan siswa dapat mencakup beberapa hal,
yaitu:
1. Bahasanya harus jelas dan mudah dimengerti. Mereka juga perlu mendengarkan
secara aktif dan memberikan masukan yang membangun kepada siswa
2. Guru dapat menggunakan teknologi dan media komunikasi yang tepat guna untuk
meningkatkan interaksi dengan siswa.
3. Guru juga perlu memperhatikan gaya komunikasi siswa yang berbeda-beda.
B. Pengelolaan Konflik
Pengelolaan konflik dalam pengelolaan kelas mengacu pada upaya guru dalam
mengelola dan menyelesaikan konflik yang terjadi antar siswa atau antara guru dan siswa. Ini
melibatkan penggunaan strategi yang efektif untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang
positif dan membangun hubungan yang harmonis di kelas. Pengelolaan konflik sangat
12
penting dalam pengelolaan kelas karena memiliki beberapa manfaat, yaitu membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif.Dengan menangani konflik secara efektif, guru
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, interaksi dan perkembangan siswa
secara optimal.
Strategi pengelolaan konflik yang efektif dalam pengelolaan kelas dapat mencakup beberapa
hal, yaitu:
1. Guru perlu mengambil pendekatan proaktif untuk mengatasi masalah sejak awal.
2. Guru perlu mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif untuk
menyelesaikan konflik.
3. Guru perlu mengajarkan siswa pentingnya menghargai perbedaan pendapat dan
bekerja sama menyelesaikan konflik.
C. Pemberian dukungan dan umpan balik
Dalam pengelolaan kelas, memberikan dukungan dan umpan balik penting untuk
menciptakan lingkungan belajar yang baik dan membantu siswa mencapai tujuan belajarnya.
Memberikan dukungan dan umpan balik yang efektif dalam pengelolaan kelas membantu
menciptakan lingkungan belajar yang positif, memotivasi siswa, meningkatkan keterlibatan
dan meningkatkan hasil pembelajaran.
D. Peningkatan keterlibatan.
1. Gunakan metode pengajaran yang inovatif dan interaktif seperti diskusi kelompok,
proyek kolaboratif, atau permainan edukatif.
2. Memberikan tugas yang menantang dan menantang berdasarkan tingkat kemampuan
siswa.
3. Memberikan umpan balik instan dan konstruktif kepada siswa tentang kinerja mereka.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Orientasi pembelajaran merupakan suatu hal yang mengacu
pada preferensi, pendekatan, dan strategi yang digunakan oleh seseorang baik itu siswa
maupun guru dalam memproses informasi belajar. TPACK (technological, pedagogical, and
content knowledge) merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan untuk merancang
model pembelajaran modern dengan penggabungan tiga komponen utama yaitu komponen
teknologi, pedagogik, serta pengetahuan. Manajemen kelas merupakan suatu aktivitas yang
dapat memberi perhatian pada kebutuhan siswa untuk mengembangkan hubungan dengan
kesempatan menata diri agar efektif dalam pembelajaran.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna.maka kami berharap agar pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang baik terhadap makalah ini agar penulis dapat
menyusun makalah yang lebih baik lagi ke depan nya.
14
DAFTARA PUSTAKA
Muhammad Yusuf, A. S. (2020). Konsep Dasar Pembelajaran. Jurnal Staiddi Makassar, 1-8.
Charles, CM, & Senter, GW (2008). Membangun Disiplin Kelas. Boston: Pearson.
Marzano, R. J., Marzano, J. S., & Pickering, D. J. (2003). Classroom Management That
Works: Research-Based Strategies for Every Teacher.
15