Anda di halaman 1dari 15

INDIKATOR dan MATERI UNTUK PEMBELAJARAN IPA MI

( Makalah ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Alam yang
dibimbing oleh Ibu Rofiqoh Firdausi, M.Pd.I )

Disusun oleh kelompok 6 :


YUNITA MAULIDIA
SAADATUL UMMAH
ULIL ABSOR
KYKY TRI HANDAYANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS ILMU KEISLAMAN
UNIVERSSITAS ISLAM RADEN RAHMAT MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji syukur


penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Alam yang berjudul “ Indikator dan materi untuk pembelajaran ipa mi”.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman Indikator dan materi untuk pembelajaran ipa
mi.
Merupakan suatu harapan pula, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran bersifat membangun  dari pembaca,
tentu saja sangat kami perlukan demi perbaikan penulisan atau penyusunan makalah
selanjutnya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah kami ini.

MALANG, NOVEMBER 2022

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................      
DAFTAR ISI ................................................................................................      

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................      
A.    Latar Belakang ..................................................................................      
B.     Rumusan Masalah .............................................................................      
C.     Tujuan ................................................................................................      

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................      
A.    Biografi singkat Khilafah Rasyidah atau Khulafaur Rasyidin ..........      
B.     Gerakan dakwah yang dilakukan pada masa Khulafa’ur Rasyidin ..      
C.     Sistem Politik Pada Masa Khulafaur Rasyidin .................................      

BAB III PENUTUP .....................................................................................      


1.      Kesimpulan ....................................................................................      
2.      Saran ..............................................................................................      

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................      
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Perencanaan pembelajaran yang bermutu merupakan langkah awal


terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Perencanaan
pembelajaran direalisasikan pada pengembangan silabus dan RPP.
Pengembangan silabus dan RPP merupakan penjabaran lebih lanjut dari Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yangdi dalamnya memuat indikator,
kegiatan pembelajaran, materi pembelajaran,
dan penilaian. Keempat hal inilah yang nantinya dapat mengantarkan peserta didikmenca
pai kemampuan minimal yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan. Salah satu dari pengembangan silabus adalah merumuskan indikator.
Merumuskan indikator harus merujuk kepada Kompetensi Dasar sesuai dengan
mata pelajaran tertentu. Kegiatan merumuskan indikator menjadi kewajiban bagi
guru agarterlaksana proses pembelajaran yang efektif dan efesien. Indikator memiliki
kedudukanyang sangat strategis dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dan
berfungsisebagai:1.
 
1. Pedoman dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
2. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.
3. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.
4. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku


yang dapat diukur yang mencakup kognitif (pengetahuan), sikap (afektif)
danketerampilan (psikomotor). Indikator dikembangkan sesuai dengan a.
karakteristik peserta didik, (b) mata pelajaran, (c) satuan pendidikan, (d) potensi daerah d
andirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Agar proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorangguru
dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan
tegas. Oleh karena itu, melalui tulisan yang sederhana ini akan dikemukakansecara
singkat tentang apa dan bagaimana merumuskan tujuan pembelajaran. Denganharapan
dapat memberikan pemahaman kepada para guru dan calon guru agar dapat merumuskan
tujuan pembelajaran secara tegas dan jelas dari mata pelajaran yangmenjadi tanggung
jawabnya.
B. Rumusan Masalah

1.Apa itu hakikat pembelajaran ?


  
2.Apa definisi dari Indikator ?
 
3.Apa alasan pengembangan indikator ?
 
4.Bagaimana mekanisme pengembangan indikator ?
 
C. Tujuan

1. Mengetahui hakikat dari pembelajaran.

2. Mengetahui pengertian dari indicator

3. Mengetahui alasan pengembangan indicator

4. Mengetahui mekanisme pengembangan indikator


BAB II
Pembahasan

A. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur


manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri
darisiswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi
buku- buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan
video tape. Fasilitasdan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio
visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi,
praktik, belajar, ujian dan sebagainya. Rumusan tersebut tidak terbatas dalam ruangan
saja. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar dikelas
atau disekolah, karena diwarnai oleh organisasi dan interaksi antara berbagai komponen
yang saling berkaitan, untuk membeljarkan peserta didik. Berbagai rumusan yang ada
pada dasarnya berlandaskan pada teori tertentu.

1. Mengajar adalah Upaya Menyampaikan Pengetahuan Kepada Peserta Didik/Siswadi


Sekolah
Rumusan ini sesuai dengan pendapat dalam teori pendidikan
yangmementingkan mata ajaran yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Dalamrumusan tersebut terkandung konsep-konsep sebagai berikut:

a. Pembelajaran merupakan persiapan dimasa depan


Masa depan kehidupan anak ditentukan oleh orang tua. Mereka
yangdianggap paling mengetahui apa dan bagaimana kehidupan itu. Itusebabn
ya, orang tua berkewajiban menentukan akan dijadikan apa pesertadidik.
Sekolah berfungsi mempersiapkan mereka agar mampu hidup
dalammasyarakat yang akan datang.

b. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan


Penyampaian pengetahuan dilaksanakan dengan menggunakan
metodeimposisi, dengan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa.
Umumnyagu
ru menggunakan metode “formal step” dari J.Herbart berdasarkan asas
asosiasi dan reproduksi atas tanggapan/kesan.
 
c. Tinjauan utama pembelajaran ialah penguasaan pengetahuan
Pengetahuan sangat penting bagi manusia. Barang siapa
menguasai pengetahuan, maka dia
dapat berkuasa : “Knowledge is power”. Pengetahuan
bersumber dari perangkat mata ajaran yang disampaikan di sekolah. Para
pakaryang mendukung teori ini berpendapat, bahwa mata ajaran berasal
dari pengalaman-pengalaman orang tua, masa lampau yang berlangsung
sepanjangkehidupan manusia.
d. Guru dipandang sebagai orang yang sangat berkuasa
Peranan guru sangat dominan. Dia menentukan segala hal yang
dianggaptepat untuk disajikan kepada para siswanya. Guru dipandang sebagai
orangyang serba mengetahui, berarti guru adalah yang paling pandai.
Diamempersiapkan tugas-tugas, memberikan latihan-latihan dan
menentukan peraturan dan kemajuan tiap siswa.

e. Siswa selalu bersikap dan bertindak pasif 


Siswa dianggap sebagai tong kosong, belum mengatahui apa-apa.
Diahanya menerima apa yang diberikan oleh gurunya. Siswa bersikap
sebagai pendengar, pengikut, pelaksana tugas.

f. Kegiatan pembelajaran hanya berlangsung dalam kelas


 
Pembelajaran dilaksanakan dalam batas-batas ruangan kelas saja,
sedangkan pembelajaran di luar kelas tak pernah dilakukan.
 
2. Mengajar adalah Mewariskan Kebudayaan Kepada Generasi Muda MelaluiLembaga
Pendidikan Sekolah

a. Pembelajaran bertujuan membentuk manusia berbudaya


Peserta didik hidup dalam pola kebudayaan masyarakatnya.
Manusia berbudaya adalah manusia yang mampu hidup dalam pola tersebut. 

b. Pembelajaran berarti suatu proses pewarisan


Para siswa dipandang sebagai keturunan orang tua dan orang tua
adalahketurunan neneknya dan seterusnya, demikian terjadi proses turun-
temurun. Dengan sendirinya apa yang dimiliki oleh nenek moyang pada masa
lampauitu harus diwariskan kepada turunan berikutnya.

c. Bahan pembelajaran bersumber dari kebudayaan


Yang termasuk kebuayaan adalah kebiasaan orang berfikir dan
berbuatseperti : kehidupan keluarga, cara menyediakan makan, bahasa,
pemerintahan,ukuran moral, kepercayaan keagamaan dan bentuk-bentuk
ekpresi seni.

d. Siswa sebagai generasi muda ahli waris kebudayaan


Generasi muda berfungsi sebagai ngenerasi penerus. Mereka
perludipersiapkan sedemikian rupa agar benar-benar siap melanjutkan hasil
kerjayang telah dicapai oleh generasi yang ada sekarang. Kebudayaan
yangdiwariskan kepada mereka harus dikuasai dan dikembangkan,
sehinggamereka menjadi warga masyarakat yang lebih berbudaya.

3. Pembelajaran adalah Upaya Mengorganisasi Lingkungan untuk Menciptakan Kondisi


Belajar bagi Peserta Didik.
a. Pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah laku
pesertadidik.
b. Kegiatan pembelajaran berupa perorganisasian lingkungan.
c. Peserta didik sebagai suatu organisme yang hidup

4. Pembelajaran adalah Upaya mempersiapkan Peserta Didik untuk Menjadi


WargaMasyarakat yang Baik

a. Tujuan pembelajaran 
b. Pembelajaran berlangsung dalam suasana kerja
c. Peserta didik/ siswa sebagai calon warga negara yang memiliki potensi
untuk bekerja
d. Guru sebagai pemimpin dan pembimbing bengkel kerja

5. Pembelajaran adalah Suatu Proses Membantu Siswa Menghadapi


KehidupanMasyarakat Sehari-hari

a. Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup


dalammasyarakat 
b. Kegiatan pembelajaran berlangsung dalam hubungan sekolah dan masyarakat
c. Siswa belajar secara aktif dan Guru juga bertugas sebagai komunikator

B. Indikator

1. Pengertian Indikator

Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh


perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran,satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasionalyang terukur dan/atau dapat diobservasi.

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk


menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaianmata pelajaran (Mulyasa, 2007:139). Dalam Panduan Pengembangan
Indikator (2010: 3) dan Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 juga menyatakan bahwaindikator pencapaian kompetensi adalah perilaku
yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi
dasar tertentu yangmenjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Ciri-Ciri Indikator :

1. Konsisten dengan standar kompetensi mata pelajaran.


2. Dinyatakan dengan jelas.
3. Dapat diukur dengan jelas.
4. Realistik dan dapat dilakukan.
5. Sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik.
6. Dapat dicapai dalam kurun waktu yang tersedia.

Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata


kerjaoperasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Indikator memiliki
kedudukan yang sangat strategis dalam
mengembangkan pencapaian kompetensi berdasarkan SK-KD karena indikator sebagai p
edomandalam mengembangkan materi pembelajaran.

Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan: (1) tuntutan


kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD;
(2)karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; dan (3) potensi dan kebutuhan
peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan


indikator, yaitu: (1) indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator; dan
(2) indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisidan menulis soal yang
di kenal sebagai indikator soal.Fungsi lain dari indikator adalah sebagai pedoman dalam
merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar. Indikator menjadi pedoman dalam
merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar,
Rancangan penilaianmemberikan acuan dalam menentukan bentuk dan jenis
penilaian,serta pengembangan indikator penilaian. Pengembangan indikator penilaian har
us mengacu pada indikator pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan SK
dan KD.

Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat


kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal
kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan
indikator melebihi standar minimal tersebut. Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui
kata kerja operasional yang digunakan dalam SK dan KD.

2. Alasan Pengembangan Indikator

Pengembangan indikator sangat bermanfaat bagi pendidik maupun pesertadidik,


beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain (Materi WorkshopPenulisan Bahan
Perkuliahan 2B, 2007) :

1. Memberikan arah bagi pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuanyang


diharapkan,
2. Memandu pendidik untuk merencanakan pembelajaran,menyelenggarakan dan
mengevaluasi kegiatan belajar mengajar.
3. Memandu peserta didik untuk belajar dan membantu menentukan prioritas-
prioritas,
4. Memungkinkan pendidik untuk menganalisa tingkat efektifitas pembelajaran
yang diselenggarakan.
5. Menunjukkan kepada peserta didik tentang sistem nilai yang dilakukan.
6. Memandu peserta didik untuk melakukan penilaian mandiri.
7. Membuat pembelajaran lebih fokus dan terorganisir.
8. Sebagai basis menganalisis tingkat berfikir kognitif yang diharapkan
dari peserta didik.
9. Memberikan model kepada peserta didik untuk mengembangkan
tujuan pembelajaran.

3. Mekanisme Pengembangan Indikator

1.Menganalisis Tingkat Kompetensi dalam SK dan KD.


 
Langkah pertama pengembangan indikator adalah menganalisis tingkat
kompetensi dalam SK dan KD. Hal ini diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal
kompetensi yang dijadikan standar secara nasional. Sekolah dapat mengembangkan
indikator melebihi standar minimal tersebut.
Tingkat kompetensi dapat dilihat melalui kata kerja operasional yangdigunakan
dalam SK dan KD. Tingkat kompetensi dapat diklasifikasi dalam tiga bagian,
yaitu tingkat pengetahuan, tingkat proses, dan tingkat penerapan. Katakerja pada tingkat
pengetahuan lebih rendah dari pada tingkat proseS
maupun penerapan. Tingkat penerapan merupakan tuntutan kompetensi paling tinggi
yang diinginkan.
Selain tingkat kompetensi, penggunaan kata kerja menunjukan penekananaspek
yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan.Pengembangan
indikator harus mengakomodasi kompetensi sesuai tendensiyang digunakan SK dan KD.
Jika aspek keterampilan lebih menonjol, makaindikator yang dirumuskan harus mencapai
kemampuan keterampilan yangdiinginkan.
Dalam mengembangkan indikator dari KD ada dua langkah yang dapat
digunakan.

a. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD


Langkah ini dilakukan dengan cara melihat tingkat kompetensi yang
terdapat pada Kompetensi dasar. Kriteria yang dapat dilakukan dengan
menganalisis kata kerja operasional (KKO) yang digunakan oleh KD tersebut.
Apabila tingkat kompetensi pada KD sampai pada level C2(penerapan) maka
indikator yang dikembangkan harus mencapai kompetensi C2. Hal ini untuk
memenuhi tututan minimal dari kompetensi yang dijadikan acuan untuk mencapai
standar nasional. Namun, tidak tertutup kemungkinan bagi pendidik untuk
mengembangkan indicator melebihi kompetensi yang ada pada KD karena sesuai
dengan penetapan SNP bahwa pendidik dan sekolah dapat menyesuaikan
kompetensi yanghendak dicapai berdasarkan potensi anak didik.
Ketika mengembangkan indikator dengan cara ini ada hal yang perludi
perhatikan yaitu pendidik harus menghindari penggunakaan tingkat kompetensi
yang tumpang tindih. Tingkat kompetensi yang digunakan harus dilakukan secara
hirarkis yaitu mulai dari tingkat kompetensi termudah hingga tersulit. Maka, jika
tingkat kompetensi tersebut harus dimulai dari C1, C2 hingga C6. Apabila tingkat
kompetensi diawali dengan C2, kompetensi berikutnya sebaiknya ke C3 dan tidak
dibenarkan kembali ke C1.
Contoh Pengembangan Indikator Berdasarkan Analisis Tingkat
Kompetensi Pada KD
Kelas KD Tingkat indikator Tingkat
/ Kompet kompe
jenja ensi tensi
ng
V/MI Menganalisis hubungan C2 1. Menjelaskan C1
antara komponen definisi dari C1
ekositem dan jaring- ekosistem. C2
jaring makanan di 2. Menyebutkan
lingkungan sekitar. macam-macam
ekosistem.
3. Membedakan
simbiosis
mutualisme,
komensalisme,
dan parasitisme.

 
b. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK kompetensi pada KD
Safari (2008: 29-31) menyatakan bahwa indikator terbagi atas dua yaitu
indikator sangat penting dan indikator penunjang. Membedakan antaraindicator
penting dan penunjang ditentukan berdasarkan tingkat
UKRK pada indicator tersebut. Dengan itu, UKRK dapat dijadikan kiteria dalam
memilih dan memilah ketepatan indicator yang akan dijadikan indicator penting
atau indicator penunjang.
UKRK merupakan akronim dari Urgensi, Kontinuitas,
Relevansi,Keterpakaian. Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka
urgensidimaknai bahwa indicator tersebut penting dikuasai oleh peserta
didik.Kontinuitas adalah berkelanjutan, yang juga bermakna bahwa
indicatortersebut akan menjadi dasar bagi indicator selanjutnya atau akan
mempunyai hubungan dengan indicator pada tingkat lanjut.
Relevansi bermakna bahwa indicator tersebut mempunyai hubungan dengan mata 
pelajaran lain. Keterpakaian berimplikasi bahwa indicator tersebut memiliki nilai
yang aplikatif dalam kehidupan social dan bermasyarakat peserta didik.
Merujuk pada pendapat Safari, Wardhani (2008: 11-17)
mengklasifikasikan indicator ke dalam tiga tingkatan, yaitu indicator kunci,
indicator pendukung, dan indicator pengayaan. Berikut ini dipaparkan ketiga
indicator tersebut.

Pertama, indikator kunci merupakan indicator yang sangat memenuhi


criteria UKRK. Kompetensi yang dituntut pada indicator kunci adalah kompetensi
minimal yang terdapat pada KD. Hal ini bermakna bahwa indicator kunci
memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD. Oleh
karena itu, indicator kunci harus dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan
RPP dan harus teraktualisasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran,
sehingga kompetensi minimal yang harusdikuasai siswa tercapai berdasarkan
tuntutan KD mata pelajaran.

Kedua, Indikator pendukung merupakan indicator yang


membantu peserta didik memahami indicator kunci. Indikator pendukung inidina
makan indicator prasyarat (Wardhani, 2008: 13) yang berarti kompetensi yang
sebelumnya telah dipelajarai siswa, berkaitan denganindicator kunci yang
dipelajari.

Ketiga, Indicator pengayaan sesuai dengan makna pengayaan, indicator


pengayaan meruakan indicator yang mempunyai tuntutankompetensi yang
melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar minimal KD. Pembuatan indicator
pengayaan tidak selalu harus ada dalam
setiap pengembangan indicator. Indikator pengayaan akan dirumuskan oleh pendi
k apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebihtinggi dari dan
perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.

Yang harus diingat oleh pendidik dalam melakukan penilaian adalah


indicator yang harus diujikan kepada siswa adalah indicator kunci. Indikator
kunci tidak boleh terabaikan oleh pendidikan dalam pelaksanaan penilaian, karena
indikator inilah yang menjadi tolah ukur dalam mengukur ketercapaian
kompetensi minimal siswa berdasarkan KD. Di samping itu, pencapaian
komptensi minimal ini merupakan pencapaian yang berstandar nasional. Akan
halnya dengan indicator pendukung dan
indicator pengayaan di dalam melakukan penilaian disesuaikan dengan tingkat
kebutuhan pemahaman peserta didik terhadap indicator kunci yang telah
diberikan.
Contoh pengembangan indicator bedasarkan tingkat UKRK 
 
Kelas/ KD Indikator Klasifikasi
semester Indikator
V/1 3.5 Menganalisis hubungan 1. Menjelaskan definisi Pendukung
antara komponen ekositem dari ekosistem. Pendukung
dan jaring-jaring makanan di 2. Menyebutkan Kunci
lingkungan sekitar. macam-macam pengayaan
ekosistem.
3. Membedakan
simbiosis mutualisme,
komensalisme, dan
parasitisme.
4. Melakukan tanya
jawab terhadapan
ekosistem hewan
dan manusia.

2. Menganalisis Karakteristik Mata Pelajaran, Peserta Didik, dan Sekolah


 
Pengembangan indikator mempertimbangkan karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, dan sekolah karena indikator menjadi acuan dalam penilaian.
Sesuai Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005.
 
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dari mata
pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan
indikator. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri dari aspek mendengar,
membaca, berbicara dan menulis sangat berbeda dengan
mata pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru harus
melakukan kajian mendalam mengenai karakteristik mata pelajaran sebagaiacuan
mengembangkan indikator. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji padadokumen
standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup dan SK serta KD masing-masing mata
pelajaran.
Pengembangkan indikator memerlukan informasi karakteristik pesertadidik yang
unik dan beragam. Peserta didik memiliki keragaman dalam intelegensi dan gaya belajar.
Oleh karena itu indikator selayaknya mampu mengakomodir keragaman tersebut. Peserta
didik dengan karakteristik unikvisual-verbal atau psiko-kinestetik selayaknya diakomodir
dengan penilaianyang sesuai sehingga kompetensi siswa dapat terukur secara
proporsional.
Karakteristik sekolah dan daerah menjadi acuan dalam pengembangan indikator
karena target pencapaian sekolah tidak sama. Sekolah kategori tertentuyang melebihi
standar minimal dapat mengembangkan indikator lebih tinggi.Termasuk sekolah bertaraf
internasional dapat mengembangkan indikator dariSK dan KD dengan mengkaji tuntutan
kompetensi sesuai rujukan standarinternasional yang digunakan. Sekolah dengan
keunggulan tertentu jugamenjadi pertimbangan dalam mengembangkan indikator.

a. Menganalisis Kebutuhan dan Potensi


Kebutuhan dan potensi peserta didik, sekolah dan daerah perludianalisis
untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengembangkanindikator.
Penyelenggaraan pendidikan seharusnya dapat melayanikebutuhan peserta
didik, lingkungan, serta mengembangkan potensi pesertadidik secara optimal.
Peserta didik mendapatkan pendidikan sesuai dengan potensi dan kecepatan
belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.
b. Merumuskan Indikator
Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa
ketentuansebagai berikut:
1. Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga indicator
2. Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang
tertuangdalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator
harusmencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat
dikembangkanmelebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan
kebutuhan peserta didik.
3. Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan
hirarkikompetensi.
4. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua aspek,
yaitutingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
5. Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata
pelajaransehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6. Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa
indikator penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan/atau
psikomotorik.

3. Mengembangkan Indikator Penilaian

Indikator penilaian merupakan pengembangan lebih lanjut dari indicator


(indikator pencapaian kompetensi). Indikator penilaian perlu dirumuskan untuk dijadikan
pedoman penilaian bagi guru, peserta didik maupun evaluator disekolah. Dengan
demikian indikator penilaian bersifat terbuka dan dapat diakses dengan mudah oleh
warga sekolah. Setiap penilaian yang dilakukan melalui tes dan non-tes harus sesuai
dengan indikator penilaian.

Indikator penilaian menggunakan kata kerja lebih terukur dibandingkan dengan


indikator (indikator pencapaian kompetensi). Rumusan
indikator penilaian memiliki Batasan-batasan tertentu sehingga dapat dikembangkan
menjadi instrumen penilaian dalam bentuk soal, lembar pengamatan, dan atau penilaian
hasil karya atau produk, termasuk penilaian diri.
 
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Indikator adalah perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran
(Mulyasa, 2007:139).
Alasan pengembangan indikator adalah karena pengembangan indikator
sanngatlah bermanfaat bagi pendidik dan juga peserta didik. Beberapa manfaat yang
dapat diperoleh antara lain : (1) Memberikan arah untuk mencapai tujuan pembelajaran;
(2) Membantumenentukan prioritas pembelajaran; (3) Dapat menganalisa tingkat
efektifitas pembelajaran;(4) Pembelajaran dapat lebih fokus dan lain sebagainya. Dalam
mengembangkan indicator terdapat beberapa mekanisme yang dilakukan, seperti : (1)
Menganalisis tingkat kompetensi dalam SK dan KD; (2) Menganalisis karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, dan sekolah;(3) Mengembangkan indikator penilaian.

Anda mungkin juga menyukai