Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH PEMBELAJARAN IPA SD

“MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY”

Kelas : PGSD 4B

Disusun oleh :
KELOMPOK II
1. Aulia Wella NIM. 2020036
2. Ghina Sriwahyuni HR NIM. 2020044
3. Jeje Irawan NIM. 2020057
4. Maira Zarti NIM. 2020063
5. Salsabila NIM. 2020068

Dosen Pembimbing :
Riri Marfilinda, M. Pd.

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS ADZKIA
PADANG
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya Iman dan Islam. Shalawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar kita, pemimpin umat akhir zaman, Rasulullah
Muhammad Saw yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang yang
disinari dengan cahaya hidah dan taufiq. Penulis sangat bersyukur karena dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul Model Pembelajaran Inquiry, yang mana
makalah ini ditunjukkan sebagai tugas mata kuliah Pembelajaran IPA SD.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami menyelesaikan makalah ini. Lalu, bagaikan sebuah keretakan yang mutlak ada pada
setiap gading, kami menyadari terdapat banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan dalam
makalah ini. Oleh kerena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna
memperbaiki karya–karya lain yang akan kami tulis di lain waktu.

Padang, 29 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

A. Pengertian Model Inquiry ............................................................................................. 3


B. Langkah-Langkah Model Inquiry ................................................................................. 5
C. Kelebihan Dan Kelemahan Model Inquiry .................................................................. 7

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Pengajaran adalah suatu aktivitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada
dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak
didik, objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan tanggung jawab utama
seorang guru atau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis,
efisien, dan positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara
dua subjek pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang
peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pengajaran.
Belajar dan pembelajaran berlangsung dalam suatu proses yang dimulai dengan
perencanaan berbagai komponen dan perangkat pembelajaran agar dapat
diimplementasikan dalam bentuk interaksi yang bersifat edukatif, dan diakhiri dengan
evaluasi untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Belajar dan pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek dengan
menyatukan komponen-komponen yang memiliki karakteristik tersendiri yang secara
terintegrasi, saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan atau kompetensi
yang diharapkan. Komponen-komponen pembelajaran yang dimaksud, mencakup tujuan,
materi, metode, media, dan sumber, evaluasi, peserta didik, guru, dan lingkungan. Belajar
dan pembelajaran merupakan aktivitas yang terencana untuk mencapai tujuan tertentu
yang dicirikan dengan keterlibatan sejumlah komponen yang saling terkait satu sama lain.
Komponen-komponen dalam belajar dan pembelajaran yang dimaksud disebut
perangkat pembelajaran yang teriri atas rencana pelaksanaan pembelajaran, alat
pembelajaran yang mencakap metode, media, dan sumber belajar, serta alat evaluasi, baik
berupa tes maupun non tes. Belajar dan pembelajaran, baik sebagai proses maupun sebagai
sistem telah mendapat perhatian dari para ahli dengan sudut pandang yang berbeda sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing sehingga melahirkan konsep dan teori belajar dan
pembelajaran yang beragam.
Metode pembelajaran inkuiri merupakan satu komponen penting dalam pendekatan
konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan
pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk

1
belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka
sendiri. Piaget memberikan definisi pendekatan inkuiri sebagai pendidikan yang
mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuan dengan penuh percaya diri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memfokuskan isi dari makalah ini
pada:
1. Menjelaskan pengertian model pembelajaran inquiry.
2. Menjekaskan langkah-langkah model pembelajaran inquiry.
3. Menjelaskan kelebihan dan kekuran model pembelajaran inquiry.

C. Tujuan Penulisan
Mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
penulisan makalah ini bertujuan untuk dapat:
1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran inquiry.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah model pembelajaran inquiry.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekuran model pembelajaran inquiry.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY


Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.
pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun
kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses
berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus
ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini
sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein
yang berarti saya menemukan. Strategi ini berangkat dari asumsi bahwa sejak manusia
lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya.
Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia
lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu
melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya. Hingga
dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan
otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull)
manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri
dikembangkan.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Pertama,
strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subyek belajar. Dalam
proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran itu sendiri. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan
untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi
pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi

3
sebagai fasilitator dan motivator peserta didik. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan
melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab itu kemampuan guru dalam
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Ketiga,
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran inkuiri
siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran
belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal, namun
sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa
menguasai materi pelajaran.
Tujuan utama pembelajaran melalui strategi inkuiri adalah menolong siswa untuk
dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam
strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaanya, strategi pembelajaran inkuiri harus berpegang pada prinsip-
prinsip yang telah ditentukan sehingga pembelajaran akan berjalan lancar dan sesuai
tujuan. Adapun prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri:

1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual


Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan ber-pikir. Dengan
demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi ke-pada hasil belajar juga
berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter-aksi antara siswa
maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan.
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru sebagai
penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya

4
sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.Karena itu, kemampuan guru untuk
bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses
berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan po-tensi seluruh otak.
Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan peng-gunaan otak secara maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai
kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenar-annya. Tugas guru
adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang
diajukannya.
B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
langkah-langkah yang ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model
inkuiri adalah:
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran
yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan
proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir
memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting.
Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas
menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan
kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
2. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang
siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan
masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa
didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang
sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan
memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir.
3. Merumuskan Hipotesis

5
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji.
Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai
hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang
kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis.
Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangatdipengaruhi oleh kedalaman wawasan
yang dimiliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang
kurang mempunyai wawasanakan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan
logis.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran in-kuiri, mengumpulkan
data merupakan proses mental yang sangat penting da-lam pengembangan intelektual.
Proses pengumpulan data bukan hanya me-merlukan motivasi yang kuat dalam belajar,
akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Karena itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan-perta-nyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi
yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak
apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh
gejala-gejala ketidak gairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala
semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan
kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara
merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berpikir.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pe-ngumpulan data. Dalam
menguji hipotesis yang terpenting adalah mencar itingkat keyakinan siswa atas jawaban
yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berpikir rasional. Artinya kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan
dapat dipertanggung jawabkan.
6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya
dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh,

6
menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak
dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru
mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan.
C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
1. Kelebihan
Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang banyak
dianjurkan, karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, Menurut Al-Tabani
(2014: 82), model inkuiru masalah memiliki kelebihan dan kekurangan di antaranya:
1) Startegi ini merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2) Startegi ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
3) Startegi ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah
laku berkat adanya pengalaman.
4) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa
yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki
kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam
belajar.
5) Pembelajaran menjadi lebih hidup serta dapat menjadikan siswa aktif.
6) Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa.
7) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
8) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
9) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur,
obyektif, dan terbuka.
10) Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional, yaitu guru yang menguasai
kondisi kelas.
11) Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar.
12) Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.

7
13) Dalam diskusi inkuiri, guru dapat mengetahui kedalaman pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai konsep yang sedang dibahas.
2. Kekurangan
Di samping memiliki keunggulan, strategi ini juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
1) Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2) Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
3) Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4) Selama kriteria keberhasi jam belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
5) Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa
kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.
6) Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari
guru apa adanya.
7) Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi
informasi menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.
8) Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang
aktif.
9) Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan
SD.
10) Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
11) Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.
12) Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini
diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.
13) Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk memecahkan masalah,
merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis
data, dan menarik kesimpulan. Jadi, dalam model inkuiri ini siswa terlibat secara mental
maupun fisik untuk memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru. Dengan
demikian, siswa akan terbiasa bersikap seperti para ilmuwan sains, yaitu teliti, tekun/ulet,
objektif/jujur, kreatif, dan menghormati pendapat orang lain. Strategi pembelajaran inkuiri
menyatakan bahwa guru sebagai sumber belajar bukanlah yang satu-satunya, masih
banyak lagi sumber belajar yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran. Guru
hanyalah sebagai fasilitator, pembimbing yang selalu mengarahkan siswa dalam
pembelajaran.
Siswa didesain sebagai penemu atau mencari pengetahuan itu, tugas seorang guru
dalam mengelola siswa agar mendapatkan pengetahuan dan menjadi bermakna. Karena
dengan bermakna pengetahuan akan masuk ke dalam pengetahuan mereka, sehingga akan
selalu terkenang oleh siswa. Siswa yang melakukan semuanya guru hanya menyiapkan,
karena murid yang melakukan maka pembelajaran akan menjadi pengalaman yang
bermakna untuk siswa.
B. Saran

Dari penulisan makalah ini, penulis menyarankan agar Pendidik hendaknya jika
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri harus mengikuti prosedur yang ada dan harus
disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena strategi pembelajaran inkuiri ini sangat
membutuhkan waktu yang panjang dalm pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Bertujuan
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal. Untuk kedepannya tugas dalam membuat makalah ini sangat dianjurkan
untuk dilanjutkan, karena bisa menambah wawasan kita tentang pengetahuan. Selain itu,
makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk menggali lebih banyak lagi
tentang ilmu pendidikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anam, Khoirul. (2016). Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamalik, O. (1991). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Sinar Baru.

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Prendamedia Group.

10

Anda mungkin juga menyukai