Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UPAYA


PEMECAHANNYA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah strategi Pembelajaran ekonomi
Dosen Pengampu
Tiara Anggia Dewi,M.Pd

Kelompok 3
Disusun Oleh :
Muhammad Fadly Adrean (20210024)
Ajeng Setiyowati (20210015)
Abdillah Rasyid (20210033)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA MUHAMMADIYAH METRO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul "Implementasi Strategi Inkuiri Dan
Upaya Pemecahannya ".penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran Universitas Muhammadiyah Metro.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami Ibu Tiara
Anggia M.Pd yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C.Tujuan Dan Manfaat......................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pengertian Dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri........................................3
B. Kelebihan Dan Kekurangan Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri...................6
C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Inkuiri.....................................8
D. Langkah Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri...................................10
E. Upaya Pemecahan Kasus Inkuiri................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................................13
INTEGRASI AYAT.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengajaran adalah suatu aktifitas (proses) mengajar belajar yang di dalamnya ada dua
subjek yaitu guru dan peserta didik. Istilah peserta didik penulis gunakan untuk anak didik,
objek didik, atau sebagai istilah lain dari siswa. Tugas dan tanggung jawab utama seorang
guruatau pengajar adalah mengelola pengajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan
positif, yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif di antara dua subjek
pengajaran, guru sebagai penginisiatif awal, pengarah, pembimbing, sedang peserta didik
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam
pengajaran.

Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat
manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal
segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera
lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna
(meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi
pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.

Metode Pembelajaran inquiry merupakan satu komponen penting dalam pendekatan


konstruktifistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi atau pembaruan
pendidikan. Dalam pembelajaran dengan penemuan atau inkuiri, siswa didorong untuk
belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukan
percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka
sendiri. Piaget memberikan definisi pendekatan Inquiry sebagai pendidikan yang
mempersiapkan situasi bagi siswa untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan

1
pertayaan-pertayaan dan mencari sendiri jawaban atas pertayaan yang mereka ajukan.
Metode inkuiri yang didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, dan analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuan dengan
penuh percaya diri.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Yang Di Maksud Pembelajaran Inkuiri?

2. Apa Saja Kelemahan Dan Kelebihan Pembelajaran Inkuiri?

3. Bagaimana Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Inkuiri? .

4.Apa Saja Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri?.

5.Bagaimana Upaya Pemecahan Pembelajaran Inkuiri ?.

C.Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kukiah
STRATEGI PEMBELAJARAN .Dan menganalisis Strategi Pembelajaran Inkuiri .

Untuk manfaatnya sendiri semoga dapat menambah wawasan mengenai Strategi


Pembelajaran Inkuiri bagi penulis dan pembaca khususnya .

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Karakteristik Strategi Pembelajaran Inkuiri

1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri

Inquiry berasal dari kata Inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. pembelajaran
inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-
kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif.
Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara untuk
membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

Jadi pembelajaran inkuiri adalah adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang


menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.

Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan strategi heuristic, yang berasal dari bahasa
Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemukan. Strategi ini berangkat dari asumsi
bahwa sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam disekelilingnya merupakan kodrat
manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal
segala sesuatu melalui indra pengecapan, pendengaran, penglihatan, dan indra-indra lainnya.
Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan
menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna
(meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Dalam rangka itulah strategi inkuiri
dikembangkan.

Strategi pembelajaran inkuiri menurut beberapa ahli.

3
1. Gulo (2002) menyatakan strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang
melibatkan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis,
sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri.
Kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa,
yaitu : (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang
mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya;
dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan
validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.

2. Depdikbud, 1997 menyatakan bahwa secara umum, inkuiri merupakan proses yang
bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan pertanyaan yang
relevan, meng-evaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain secara kritis, merencanakan
penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang telah diketahui, melaksanakan percobaan
atau eksperimen dengan menggunakan alat untuk memperoleh data, menganalisis dan
menginterpretasi data, serta membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya.

3. Menurut Isjoni, inkuiri merupakan suatau strategi atau cara yang digunakan guru untuk
mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya dengan; (1) guru membagi tugas meneliti
suatu masalah ke kelas, (2) siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing
kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari,
meneliti atau membahas tugasnya di dalam kelompok, (3) setelah hasil kerja mereka dalam
kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik, (4) hasil
laporan kerja kelompok kemudian dilaporkan ke sidang pleno, dan terjadilah diskusi.

Jadi dengan pengertian- pengertian di atas , maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya
strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analis untuk mencari dan menemukan
sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu biasanya

4
dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pengetahuaan bukanlah sejumlah fakta
hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya
merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental
itulah, diharapkan siswa berkembang secara utuh baik intelektual, mental, emosi, maupun
pribadinya. Oleh karena itu dalam proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah
mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran
yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya.
Pembelajarannya adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa
memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil
mengingat sejumlah fakta). Inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk
membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-
proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus
ditemukan cara-cara untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu.

2. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri .

Model pembelajaran inkuiri sangat sesuai untuk diterapkan pada pembelajaran level
berpikir tingkat tinggi (HOTS, Higher Order Thinking Skills) dan pendekatan saintifik sesuai
ciri dari Kurikulum 2013.

Pembelajaran inkuiri akan mampu melibatkan kemampuan peserta didik secara maksimal
dalam pembelajaran, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu (bisa berupa benda, manusia, atau peristiwa) secara
sistematis, kritis, logis, dan analitis.

Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi pembelajaran inkuiri. Wina Sanjaya
membaginya menjadi tiga ciri utama, yakni;

1. Pertama, strategi inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan. Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari
materi pelajaran itu sendiri.

5
2. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan
jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri {self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan
guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar
siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan
siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat
utama dalam melakukan inkuiri.

3. Ketiga, tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan


kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam strategi pembelajaran
inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana
mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pe-
lajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya,
siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai
materi pelajaran.

B. Kelebihan Dan Kekurangan Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri.

1. Kelebihan Pembelajaran Inkuiri .

Kelebihan strategi pembelajaran inkuiri menurut suryobroto (2002 : 201) adalah antara lain

a. Membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan


keterampilan dan proses koqnitif siswa.

b. Membangkitkan gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerih payah


penyeledikannya, menemukan keberhasilan dan kadang – kadang kegagalan.

c. Memberikan kesempatan pada siswa bergerak maju sesuai dengan kemampuan.

d. Membantu memperkuat dan pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri
sendiri melalui proses – proses penemuan.

6
e. Siswa terlibat langsung sehingga siswa termotivasi untuk belajar.

f. Strategi ini berpusat pada siswa, misalkan memberikan kesempatan kepada mereka dan
guru berpatisifasi sebagai sesama dalam mengecek ide.

g. Guru sebagai teman belajar terutama dalam situasi penemuan yang jawabannya belum
diketahui.

h. Guru menyimpulakan semua pelajaran yang telah disampaikan.

i. Guru memberikan motivasi kepada siswa apabila terjadi kegagalan dalam mengerjakan
praktek dilapangan.

Adapun kelebihan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri menurut Isjoni, diantaranya


sebagai berikut:

a. Dapat membentuk dan mengembangkan “self consept” pada diri siswa, sehingga siswa
dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.

b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru.

c. Mendorong siswa berfikiran dan bekerja atas inisiatif sendiri, bersifat objektif jujur, dan
terbuka.

d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri’.

e. Memberi kepuasan bersifat intristik.

f. Proses belajar menjadi lebih merangsang.

g. Memberi kebebasan siswa untuk berpikir sendiri.

h. Guru dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional’.

i. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasismilasi
dan mengakomodasi informasi

7
2. Kekurangan Strategi Pembelajaran Inkuiri .

Kelemahan Strategi Pembelajaran Inquiry:

a. Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol
kegiatan dan keberhasilan siswa.

b. Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.

c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang


sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.

d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

e. Pembelajaran dengan inkuiri memerlukan kecerdasan siswa yang tinggi, bila siswa
kurang cerdas hasil pembelajarannya kurang efektif.

f. Memerlukan perubahan kebiasaan cara belajar siswa yang menerima informasi dari guru
apa adanya.

g. Guru dituntut mengubah kebiasaan mengajar yang umumnya sebagai pemberi informasi
menjadi fasilitator, motivator, dan pembimbing siswa dalam belajar.

h. Karena dilakukan secara kelompok maka kemungkinan ada anggota yang kurang aktif.

i. Pembelajaran inkuiri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalkan SD.

j. Cara belajar siswa dalam metode ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.

k. Untuk kelas dengan jumlah siswa yang banyak, akan sangat merepotkan guru.

l. Membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang efektif jika pembelajaran ini
diterapkan pada situasi kelas yang kurang mendukung.

8
m. Pembelajaran akan kurang efektif jika guru tidak menguasai kelas.

C. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran Inkury merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada


kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu
saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang
harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman
siswa. Model strategi pembelajaran Inkury adalah model pembelajaran yang bertumpu
kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau
pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan.

Alasan rasional penggunaan metode inquiry adalah bahwa siswa akan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika
mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan” Sains. Investigasi yang dilakukan oleh
siswa merupakan tulang punggung metode inquiry. Investigasi ini difokuskan untuk
memahami konsep-konsep Sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah
siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berfikir ilmiah
tersebut (Blosser, 1990).

Metode inquiry yang mensyaratkan keterlibatan aktif siswa terbukti dapat meningkatkan
prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika (Haury, 1993). Dalam
makalahnya Haury menyatakan bahwa metode inquiry membantu perkembangan antara lain
scientific literacy dan pemahaman proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan
pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode
inquiry tidak saja meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dalam Sains saja,
melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri siswa.

Metode inquiry merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar


berfikir ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih banyak
belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benar-benar
ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode

9
inquiry adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang
perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa
masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah
menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan
pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegiatan siswa dalam
pemecahan masalah harus dikurangi (Sagala, 2004).

D. Langkah Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri

Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi dapat mengikuti langkah-
langkah sebagai berikut:

1. Orientasi.

Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang
responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah.
Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat
tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam
memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran
akan berjalan dengan lancar.

2. Merumuskan Masalah.

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang
ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari
jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir.

3. Merumuskan Hipotesis.

10
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan
sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis
yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan
sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengalaman.
Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit
mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.

4. Mengumpulkan Data.

Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data
merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses
pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi
juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Karena
itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi
kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan.
Tidak apresiatif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar.
Manakala guru menemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-
menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai
jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk
berpikir.

5. Menguji Hipotesis.

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis
yang terpenting adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di
samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional.
Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan
tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan.

11
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan
hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses
pembelajaran. Sering terjadi, karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan
kesimpulan yang dirumuskan tidak fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu,
untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa
data mana yang relevan.

E. Upaya Pemecahan Kasus Inkuiri

Pemecahan masalah dalam kendala strategi pembelajaran inquiry adalah sebagai guru kita
harus menerapkan cara, dengan menyimbangkan situasi atau kondisi di setiap kelas, karena
kita tidak tahu bagaimana karakter dan kemampuan siswa satu persatu sehingga kita sebagai
guru bisa menyimbangkan kemampuan siswa di dalam kelas yang kita ajarkan tersebut.

Sebagai seorang guru kita dituntut untuk memberikan pendidikan yang luar biasa agar siswa
kita mengerti dan memahami apa yang kita ajarkan dan mencerdaskan siswa-siswi kita agar
mereka menjadi generasi penerus yang berkualitas.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran inquiry ini menekankan
kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung,
peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar.

B. Saran

Saran untuk para guru jika menggunakan strategi pembelajaran inquiry harus mengikuti
prosedur yang ada dan harus disesuaikan dengan waktu yang dimiliki, karena strategi
pembelajaran inquiry ini sangat membutuhkan waktu yang panjang.

Karena makalah ini belum sempurna maka penulis mengharapkan saran yang membangun
agar dapat bermanfaat bagi semua dan demi perbaikan makalah selanjutnya.

13
INTEGRASI AYAT

ِ ‫ت َوفَض َّْل ٰنهُ ْم ع َٰلى َكثِي ٍْر ِّم َّم ْن خَ لَ ْقنَا تَ ْف‬
‫ض ْياًل‬ ِ ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِ ْٓي ٰا َد َم َو َح َم ْل ٰنهُ ْم فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر َو َرزَ ْق ٰنهُ ْم ِّمنَ الطَّي ِّٰب‬

Artinya : Dan sungguh, kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan kami angkut mereka di
darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka
di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

14
DAFTAR PUSTAKA

1.https://serupa.id/model-pembelajaran-inquiry-learning-penjelasan-lengkap/

2.http://www.jejakpendidikan.com/2016/10/kelebihan-dan-kekurangan-metode-inkuiri.html?
m=1

3.http://oliverstakpn.blogspot.com/2016/05/strategi-pembelajaran-inkuiri.html?m=1

15
16

Anda mungkin juga menyukai