Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEGIATAN EKONOMI, PERILAKU KONSUMEN, DAN PRODUSEN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum Ekonomi Sekolah
Dosen pengampu : Ibu Tiara Anggia Dewi, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Siwik Oktapia (20210026)


2. Noni Ayu Indrawan (20210002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Kegiatan Ekonomi, Perilaku Konsumen, Dan Produsen”. Diharapkan makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami sampaikan ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga
akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Metro, 05 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pelaku Ekonomi.........................................................................................3

B. Teori Nilai Subjektif.....................................................................................4

C. Teori Nilai Objektif……………………………………………………………. 6

BAB III PENUTUP..................................................................................................7

A. Kesimpulan.................................................................................................7

B. Saran…………………………………………………………………………….7

INTEGRASI AYAT................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 9

KUMPULAN SOAL.............................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku konsumen dan produsen merupakan bagian dari kegiatan ekonomi
yang saling berkaitan. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor
budaya, sosial, individu, dan psikologi. Gaya hidup seseorang juga dapat
mempengaruhi perilaku konsumen, terutama dalam keputusan membeli suatu
produk. Keputusan membeli konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi seperti umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan konsep diri pembeli. Sementara itu, produsen akan berusaha
menggunakan faktor-faktor yang ada untuk memproduksi berbagai jenis barang
kebutuhan yang diminta oleh konsumen. Tujuan dari produksi adalah untuk
memenuhi kebutuhan para pembeli atau konsumen dan mencari keuntungan
dalam menghasilkan barang dan jasa. Dalam memenuhi kebutuhan manusia,
seseorang tidak lepas dari kegiatan membeli kebutuhan itu sendiri. Perilaku
manusia memiliki dampak yang besar pada kegiatan ekonomi seperti produksi,
distribusi, dan konsumsi. Oleh karena itu, produsen dapat menggunakan
perilaku konsumen sebagai acuan dalam menentukan strategi yang akan
digunakan untuk memasuki suatu pasar. perilaku konsumen menggambarkan
bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan
bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa.
Setiap orang pasti memiliki perilaku yang berbeda-beda dan pola pikir yang
berbeda dalam memahami suatu hal. Termasuk dalam hal menanggapi
rangsangan yang diberikan produsen kepada konsumen, misalnya dalam hal
promosi atau penjualan suatu produk. Dengan adanya pola pikir yang berbeda-
beda dari para konsumen, maka produsen perlu mengelompokkan perilaku-
perilaku konsumen yang sejenis agar strategi yang akan diterapkan oleh
produsen terhadap konsumen dapat sesuai dan berjalan dengan baik.
Pengelompokkan perilaku-perilaku konsumen ini sering disebut dengan
segmentasi.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan teori perilaku ekonomi ?
2. Apa yang dimaksud dengan teori nilai subjektif ?
3. Apa yang dimaksud dengan teori nilai objektif ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai teori perilaku ekonomi
2. Untuk mengetahui mengenai teori perilaku nilai subjektif
3. Untuk mengatahui mengenai teori perilaku nilai objektif
4.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Perilaku Ekonomi


Teori perilaku ekonomi adalah teori yang berkaitan dengan proses
pengambilan keputusan ekonomi individu. Teori ini mengasumsikan bahwa
orang, dengan preferensi dan batasan mereka, mampu membuat keputusan
rasional dengan menimbang biaya dan keuntungan dari setiap pilihan yang
tersedia bagi mereka. Namun, perilaku ekonomi juga menyangkut alasan
mengapa seseorang terkadang membuat suatu keputusan yang tidak rasional
dan mengapa perilaku mereka tidak sesuai dengan prediksi model ekonomi.
Teori perilaku ekonomi muncul dengan latar belakang pendekatan ekonomi
tradisional atau model pilihan rasional. Dalam kehidupan sehari-hari, perilaku
ekonomi dapat diterapkan dalam berbagai aspek, seperti perilaku konsumen.
Teori perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana seseorang
konsumen mencari, memilih, membeli, dan memanfaatkan produk yang ia
gunakan. Teori ini memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi
konsumen yang tepat untuk produk mereka dengan memahami perilaku
konsumen. Faktor yang memengaruhi perilaku konsumen antara lain faktor
sosial, psikologis, dan pribadi. Dalam bisnis, pemahaman tentang perilaku
ekonomi dan perilaku konsumen dapat membantu perusahaan untuk
meningkatkan keuntungan dan memahami alasan mengapa konsumen memilih
produk tertentu. Dengan memahami perilaku konsumen, perusahaan dapat
menyiapkan perlindungan apa yang diberikan kepada konsumen dan kegiatan
ekonomi dapat berjalan dengan sehat. Teori perilaku ekonomi yang perlu
diketahui sebagai berikut:
1. Teori utility, salah satu konsep utama dalam ekonomi adalah utilitas, yaitu
kepuasan atau manfaat yang diperoleh individu dari mengkonsumsi barang
dan jasa. Teori utilitas mencoba menjelaskan bagaimana individu membuat
pilihan konsumsi mereka berdasarkan preferensi dan utilitas yang mereka
rasakan.
2. Teori perilaku konsumen, teori ini mencoba menjelaskan bagaimana
individu membuat keputusan konsumsi mereka, termasuk pembelian
barang dan jasa. Teori perilaku konsumen menggambarkan bagaimana

3
preferensi, anggaran, dan faktor-faktor lain memengaruhi keputusan
konsumsi.
3. Teori perilaku produsen, teori ini fokus pada bagaimana perusahaan
membuat keputusan produksi mereka, termasuk tingkat output, biaya
produksi, dan keuntungan. Beberapa teori dalam konteks ini meliputi teori
produksi dan teori biaya.
4. Teori ekonomi perilaku, teori ini menggabungkan unsur-unsur psikologi dan
perilaku manusia dalam analisis ekonomi. Ini mencoba menjelaskan
bagaimana faktor-faktor psikologis, seperti bias kognitif, dapat
memengaruhi keputusan ekonomi.
5. Teori peluang dan pilihan, teori ini mencakup konsep pengambilan
keputusan dalam situasi ketidakpastian. Bagaimana individu dan
perusahaan memilih dalam kondisi di mana hasil masa depan tidak pasti
adalah perhatian utama dalam teori ini.
6. Teori pilihan sosial, teori ini berkaitan dengan bagaimana keputusan kolektif
dibuat oleh masyarakat atau kelompok. Teori ini mencoba menjelaskan
cara memilih alternatif yang paling disukai oleh mayoritas dalam konteks
pemilihan umum atau keputusan kolektif lainnya.
7. Teori perilaku keuangan, ini adalah cabang khusus dari teori perilaku
ekonomi yang berkaitan dengan perilaku investor dan pasar keuangan. Ini
mencakup fenomena seperti efisiensi pasar dan perilaku berlebihan di
pasar finansial.
Teori perilaku ekonomi diatas terus berkembang seiring berjalannya waktu,
dan banyak ahli ekonomi yang telah memberikan kontribusi besar umtuk
memahami perilaku ekonomi manusia.

B. Teori Nilai Subjektif


Teori nilai subjektif adalah teori yang mengemukakan bahwa nilai suatu
barang ditentukan oleh utilitas dari barang tersebut. Setiap orang akan memiliki
utilitas yang berbeda untuk suatu barang yang sama. Teori ini berbeda dengan
teori nilai objektif yang mengemukakan bahwa nilai suatu barang ditentukan
oleh faktor objektif seperti biaya produksi atau harga pasar. Teori nilai subjektif
yang terkenal berasal dari Herman Heinrich Gossen dan Carl Menger. Nilai ini
ditentukan oleh faktor subjektif dibandingkan faktor objektif. Nilai berasal dari
kepuasan manusia. Karena kebutuhan manusia lebih banyak daripada barang

4
atau jasa yang tersedia maka untuk memuaskan kebutuhannya manusia akan
memilih secara rasional di antara barang atau jasa alternatif yang tersedia.
Dalam teori ini dikemukakan tentang prinsip-prinsip pengkatagorian barang
atau jasa menurut tingkat intensitasnya. Semakin penting barang atau jasa
tersebut bagi seorang individu maka nilai barang atau jasa tersebut semakin
tinggi. Teori subjektif dalam konteks ekonomi merujuk pada konsep bahwa nilai
dan harga suatu barang atau jasa ditentukan oleh persepsi subjektif individu,
yaitu oleh seberapa berharga barang atau jasa itu bagi mereka secara pribadi.
Teori ini memiliki beberapa elemen yang perlu diketahui:
1. Teori utilitas teori subjektif sering terkait dengan konsep utilitas, yang mengacu
pada kepuasan atau manfaat yang diperoleh individu dari suatu barang atau
jasa. Pada dasarnya, nilai subjektif barang atau jasa ditentukan oleh sejauh
mana barang atau jasa tersebut dapat meningkatkan utilitas atau kebahagiaan
seseorang.
2. Pasar dan harga dalam teori subjektif, harga pasar suatu barang atau jasa juga
ditentukan oleh penawaran dan permintaan yang mencerminkan preferensi
individu. Jika banyak individu menganggap suatu barang atau jasa memiliki
nilai tinggi, maka permintaan akan meningkat, dan harga cenderung naik.
Sebaliknya, jika barang atau jasa tersebut kurang diinginkan, harga cenderung
turun.
3. Peran pengusaha memainkan peran penting dalam teori subjektif dengan
mencoba memahami preferensi konsumen dan menyediakan barang atau jasa
yang sesuai dengan preferensi tersebut. Ini menciptakan insentif bagi
pengusaha untuk merespons perubahan dalam preferensi konsumen.
4. Inovasi dan diversifikasi teori subjektif juga menekankan pentingnya inovasi
dan diversifikasi dalam merespons perubahan preferensi konsumen. Pada
dasarnya, perubahan dalam nilai subjektif dapat memicu inovasi produk atau
variasi yang lebih besar dalam pasar.
5. Kritik terhadap teori nilai kerja teori subjektif sering kali berlawanan dengan
teori nilai kerja klasik, yang mengatakan bahwa nilai suatu barang atau jasa
ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkannya.
Dalam teori subjektif, nilai barang atau jasa tidak selalu berkaitan dengan
besarnya tenaga kerja yang digunakan.
Teori subjektif menjadi dasar bagi ekonomi neoklasik dan ekonomi pasar bebas
modern. Teori ini menekankan peran individu dalam mengambil keputusan

5
ekonomi dan menyesuaikan penawaran dan permintaan sesuai dengan preferensi
mereka. Ini juga memandang konsumen sebagai agen yang berdaya dan
pengusaha sebagai agen yang merespons kebutuhan konsumen.

C. Teori Nilai Objektif


Teori objektif adalah teori yang mengemukakan bahwa nilai suatu barang
ditentukan oleh faktor objektif seperti biaya produksi atau harga pasar. Teori ini
berbeda dengan teori nilai subjektif yang mengemukakan bahwa nilai suatu
barang ditentukan oleh utilitas dari barang tersebut. Beberapa teori nilai objektif
yang terkenal antara lain teori biaya tenaga kerja, teori biaya reproduksi, dan
teori nilai pasar:
1. Teori biaya tenaga kerja mengemukakan bahwa nilai suatu barang ditentukan
oleh biaya tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.
2. Teori biaya reproduksi mengemukakan bahwa nilai suatu barang ditentukan
oleh biaya pembuatan kembali (biaya reproduksi) barang tersebut.
3. Sedangkan teori nilai pasar mengemukakan bahwa nilai suatu barang
ditentukan oleh jumlah permintaan dan penawaran yang ada di pasar atau nilai
suatu barang ditentukan oleh harga pasar. Teori objektif sering digunakan
dalam analisis ekonomi dan bisnis untuk menentukan harga suatu barang atau
jasa.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perilaku konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh individu dalam
memilih, membeli, menggunakan, dan membuang barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Teori perilaku subjektif adalah
teori yang mengasumsikan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh opini,
perasaan, dan emosi pribadi. Teori perilaku objektif adalah teori yang
mengasumsikan bahwa perilaku manusia dapat dijelaskan secara objektif dan
dapat diprediksi dengan menggunakan data empiris. Dari ketiga teori tersebut,
dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia dalam konteks ekonomi dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu faktor objektif maupun subjektif. Teori
perilaku konsumen membahas perilaku manusia dalam memilih dan membeli
produk atau jasa, sedangkan teori perilaku objektif dan subjektif membahas
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia secara umum.

B. Saran
Penulis makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis
mencari masukan dan rekomendasi yang berharga, dengan harapan agar
pembaca memprioritaskan pemeriksaan konten yang disajikan dalam karya ini.

7
INTEGRASI AYAT

Surah Al Baqarah Ayat 275

Artinya : “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka
berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli
dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia
berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka,
mereka kekal di dalamnya.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa ini menekankan hukum tentang riba dalam transaksi
ekonomi dan menjelaskan konsekuensinya. Selain itu, Surah Al-Baqarah juga
membahas zakat (sumbangan wajib), cara-cara berinvestasi, kebijakan sosial
ekonomi, dan prinsip-prinsip moral yang relevan dengan ekonomi dan keadilan sosial.

8
DAFTAR PUSTAKA

Indriyani dan Damsar. 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana. 09


November 2023. 22:20.
Loudon.L David. 2009. Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Refika Aditama. 09 November
2023. 22:25.
Warta Ilmu. Buku ekonomi SMU Kls X. https://buguruku.com/teori-nilai-objektif-dan-
subjektif-menurut-para-ahli/. 09 November 2023. 22:25.

9
SOAL DAN JAWABAN

1. Pertanyaan
Jelaskan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan dalam konteks perilaku
konsumen. Bagaimana perbedaan ini memengaruhi keputusan konsumen
dalam memilih barang atau jasa?
Jawaban
Kebutuhan adalah kebutuhan dasar manusia untuk kelangsungan hidup,
seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal, sementara keinginan adalah
keinginan tambahan di luar kebutuhan dasar, seperti gadget atau barang
mewah. Kebutuhan harus dipenuhi terlebih dahulu, sedangkan keinginan
bersifat opsional. Perbedaan ini memengaruhi keputusan konsumen karena
mereka akan cenderung memprioritaskan pemenuhan kebutuhan sebelum
membeli barang atau jasa yang bersifat keinginan.
2. Pertanyaan
Jelaskan konsep utilitas dalam konteks perilaku konsumen. Bagaimana utilitas
memengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa?
Jawaban
Utilitas adalah ukuran kepuasan atau manfaat yang diperoleh konsumen dari
mengkonsumsi barang atau jasa. Konsumen cenderung memilih barang atau
jasa yang memberikan utilitas tertinggi, yang biasanya terkait dengan
kebutuhan atau preferensi individu. Konsep utilitas memengaruhi keputusan
konsumen dengan mendorong mereka untuk membeli barang atau jasa yang
meningkatkan kepuasan mereka, sejauh ini sesuai dengan anggaran mereka.
3. Pertanyaan
Jelaskan konsep biaya kesempatan dalam konteks keputusan produsen.
Bagaimana konsep ini memengaruhi keputusan produsen dalam menentukan
tingkat produksi?
Jawaban
Biaya kesempatan adalah nilai terbaik yang harus dikorbankan ketika produsen
membuat pilihan tertentu. Dalam konteks keputusan produsen, biaya
kesempatan mencerminkan alternatif terbaik yang harus ditinggalkan ketika
mengalokasikan sumber daya. Produsen mempertimbangkan biaya
kesempatan dalam menentukan tingkat produksi karena mereka harus memilih
bagaimana sumber daya terbatas mereka akan digunakan secara efisien.

10
4. Pertanyaan
Bagaimana perubahan dalam preferensi konsumen dapat memengaruhi pasar
dan produsen? Berikan contoh perubahan preferensi yang mungkin
mempengaruhi industri tertentu.
Jawaban
Perubahan dalam preferensi konsumen dapat mengubah permintaan pasar dan
memengaruhi produsen. Misalnya, jika konsumen mulai lebih peduli akan
produk ramah lingkungan, permintaan untuk mobil listrik dapat meningkat
sementara permintaan untuk mobil berbahan bakar fosil dapat menurun.
Produsen dalam industri otomotif harus menyesuaikan produksi mereka untuk
memenuhi preferensi ini atau risiko kehilangan pangsa pasar.
5. Pertanyaan
Mayoritas penduduk Indonesia mengkonsumsi beras, tetapi produksi beras
saat ini menurun. Di kota-kota tertentu sudah terasa kelangkaan terjadi
sehingga beras melambung tinggi. Hasil penelitian sementara menyatakan
permasalahan ini diakibatkan mahalnya bibit padi. Untuk pemecahan masalah
kelangkaan tersebut yang tepat adalah…
Jawaban
Memberikan subsidi kepada petani untuk membeli bibit dan membuka lahan
pertanian baru.

11

Anda mungkin juga menyukai