Dosen pengampu :
Nur Aeda, ME
Kelompok II :
Puji syukur dengan tulus dipersembahkan ke hadirat Allah swt. Dialah Tuhan yang
menurunkan agama melalui wahyu yang disampaikan melalui Rasul pilihan-NYA,
Muhammad saw. Melalui agama ini terbentang luas jalan lurus yang dapat mengantarkan
manusia kepada kehidupan bahagia dan di akhirat.
Agama yang disampaikan oleh Allah kepada Rasul-NYA,Muhammad saw. kini telah
berusia hampir lima belas abad lamanya, dan kian hari terasa semakin dibutuhkan oleh umat
manusia yang mendambakan kehidupan yang tertib, aman, dan damai.
Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
‘’Analisis Prilaku Konsumen’’. Disamping itu, kami sangat berterimkasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini bisa
terselesaikan tepat waktu.
Demikian yang dapat kami sampaikan,semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca. kami mengharap kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami
perbaiki. Karena kami sadar, bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangan.
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………...
C. Tujuan Masalah ……………………………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………….
A. Pengertian Perilaku Konsumen………………………………………………………
B. Teori-Teori Perilaku Konsumen ……………………………………………………
C. Model-Model Perilaku Konsumen…………………………………………………..
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR PELAKANG
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang karena berbagai alasan
berhasrat mempengaruhi atau mengubah perilaku itu, termasuk mereka yang kepentingan
utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan
umum.
Elemen kunci dalam definisi ini adalah pertukaran antara pelanggan dan penyuplai.
Masing-masing pihak memberikan sesuatu yang bernilai kepada pihak lain dengan tujuan
memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dalam konteks pembelian yang normal, uang
ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan.
Perhatikan bahwa pelanggan terletak pada inti dari proses tersebut. Semua yang
dilakukan penyuplai dalam hal produk, harga, promosi dan distribusi diadaptasikan dengan
permintaan pasar. Oleh karena itu pelanggan menjalankan pengaruh dominan pada semua
yang dilakukan perusahaan. Tidak mengherankan bahwa studi perilaku konsumen memiliki
akar utamanya di dalam bidang ekonomi, dan yang lebih baru, dalam bidang pemasaran.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep dasar perilaku konsumen yang akan penulis
paparkan dalam bab selanjutnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu teori-teori perilaku konsumen
2. Apa itu model-model perilaku konsumen
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teori perilaku konsumen
2. Untuk mengetahui mengetahui model-model perilaku konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perilaku konsumen
Mengetahui perilaku konsumen dapat menjadi dasar bagimana pemasaran dalam
membuat kebijaksan nyang tepat. Oleh karena itu segala perubahan yang terjadi pada
konsumen dan masyarakat harus tetap diperhatikan.
Menurut Loudon dan Delia Bitta (1993, hal 5), "perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang dilakukan oleh individu-individudalam
mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa."
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994, hal3), "perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini."
Menurut Dharmesta dan Handoko (1987, hal 9), "perilaku konsumen adalah kegiatan-
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan
barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada
persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut".
Ada dua elemen penting dari pengertian perilaku konsumen diatas, yaitu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam
menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.
Analisa perilaku konsumen dapat membantu manajer dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengendalian strategi pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
seperti laba, market share, dan bertahan hidup. Analisa dan implementasinya tergantung pada
pemahaman atas proses pembelian dan faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku
konsumen. Analisa perilaku konsumen yang realistik tidak hanya mengamati bagian yang
tampak saja, tetapi hendaknya menganalisis juga proses-proses yang tidak dapat atau sulit
diamati yang selalu menyertai pembelian. Dalam kaitannya dengan keputusan membeli dan
memakai suatu barang, maka pemahaman perilaku konsumen meliputi jawaban atas
pertanyaan mengenai siapa, dimana, bagaimana kebiasaan dandalam kondisi apa membeli
a. Motif, yaitu suatu dorongan dalam diri untuk mencapai tujuan membeli
b. Kreteria memimlih, yaitu seperangkat motif yang berhubungan dengen tingkat
produk yang menjadi pertimbangan
c. Pemahaman merek, yaitu mengetahui tentang berbagai merek barang yang akan
dibeli
d. Sikap, yaitu kesukaan pada merek yang didasarkan atas kreteria memilih
e. Intention, (niat,maksud) yaitu prediksi yang meiliputi kapan, dimana dan
bagaimana konsumen bertindak terhadap suatu merek, dan dipengaruhi pula oleh
fakktor lingkungan
f. Kepercayaan, yaitu keyakinan kepada suatu merek tertentu
g. Kepuasan yaitu, tingkat penyesuaian antara kebutuhan dengan pembelian barang
yang diharapkan oleh konsumen.
2) Model perilaku konsumen industry menurut Sheth
Model ini merupakan pengembangan dari model perilaku konsumen dari Howard
dan Sheth. Model ini meupakan model asli yang diaplikasikan untuk kelompok
pembuat keputusan membeli dalam suatu organisasi. Sheth juga memberikan
beberapa perhatian terhaadap ketentuan bilamana keputusan memberli dilakukan
bersama. Menurut Sheth, keputusan bersama lebih disukai apabila:
a. Ada resiko yang cukup berat
b. Pemakaian modal lebih besar dari pada pembelian rutin
c. Desakan waktu yang rendah
d. Organisasi yang besar
e. Organbisasi yang didesentralisasi
3) Model perilaku konsumen industry dari Engel, Kollat, dan Blackwell
Model ini mempunyai kesamaan dengan model sebelumnya baik dalam ruang
lingkup, sudut pandang maupun tujuannya.
Model EKB membedakan tipe-tipe perilaku konsumen atas dasar situasi yang
dihadapinya, apakah pilihan membeli berlangsung secara rutin atau hanya pada saat
tertentu saja. Komponen dasar model ini adalah stimulus, proses informasi, proses
pengambilan keputusan, variable proses pengambilaln keputusan, dan pengaruh
lingkungan ekstermal
Komponen pengambilan keputusan ada lima tahap yaitu, pengenalan masalah,
penelusuran informs, evaluasi alternative, pillihan dan hasil. Pengenalan masalah
terjadi bilamana konsumen menyadari perbedaan diantara situasi yang ada dengan
situasi yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi dalam aktifitas internal dan motif,
misalnya rasa lapa.
Tahap selanjutnya adalah tahap penelurusan informasi. Aktifitas pada tahap ini
meliputi kecepatan dan keluasan dalam menmbulkan kembali informasi yang ada
pada memori dan pengalaman-pengealaman mengenai masalah. Informsi tersebut
dalam bentuk keyakinan dan sikap yang mempengaruhi konsumen dalam suatu merek
yang kuat menjadi pilihan dan menjadi kegiatan pembelian yang telah diidentifikasi.
Namun, jika penelitian internal tidak menghasilkan informasi yang memadai tentang
produk, konsumen dapat melakukan penelitian informasi eksternal, dan ha ini
merupakan pemecahan masalah yang lebih ekstensif. Keluasan informasi eksternal
dapat juga dipengaruhi oleh persepsi konsumen dalam memperhitungkan untung
ruginya suatu aktivitas.
Tahap evaluasi alternative meliputi membandingkan informasi tentang merek
melalui proses penelusuran criteria evaluasi. Dalam hal ini pertimbangna suatu
produk sudah ada dalam memori konsumen.
Mengubah keyakinan konsumen dapat dengan memodifikasi sikapnya ke arah
tindakan keputusan terhadap suatu merek. Sikapnya dapat positif atau negative
terhadap merek tersebut, dan dengan sikap yang meyakinkan konsumen akan
menimbulkan niat membeli.
4) Model perilaku konsumen menurut Kerby
Model perilaku konsumen dikembangkan oleh Joe Kent Kerby. Keserhanaan
model ini sangat bermanfaat untuk mengetahui dasar-dasar perilaku konsumen.
Ada empat masalah yang berhubungan dengan model Kerby yaitu:
a. Faktor manusia dan faktor social tidak berhubungan satu dengan yang lain
b. Faktor manusia dan faktor social tidak ada umpan baliknya, aktifitas membeli
dipengaruhi oleh sikap, persepsi, kepribadian dan lingkungan budaya yang
dibentuk oleh tingkat kelas social dan kelompok anutan
c. Faktor-fakror model menurut Kerby tidak memberikan aktivitas-aktivitas penting
d. Model ini bersifat statis. Hal ini didasarkan atas kebutuhan biologis, dan perilaku
konsumen terjadi karena adanya dorongan tersebut.
5) Model perilaku konsemune dari Francesco Nicosia
Dasar model perilaku konsumen ini melibatkan paling sedikit dua orang yang
berinteraksi. Yaitu penjual membangkitkan stimulus, misalnya meningkatkan
permintaan atau merupakan segmentasi pasar yang baru menghasilkan persepsi,
belajar dan suatu output perilaku (musalnya produk baru) sedangkan variable
oksigennya adalah kepribadian, posisi ekonomi dan desakan keluarga. Output dari
penjual merupakan stumulus bagi pembeli. Keputusan atau output dari pembeli
menjadi stimulasi kembali kepada penjual.
3. Tujuan dan fungsi model perilaku konsumen
Ada dua tujuan utama dalam suatu model, yaitu pertama sangat bermanfaat untuk
mengembankan teori dalam penelitian perilaku konsumen; kedua untuk mempermudah
dalam memperlajari apa yang telah diketahui mengenai perilaku konsumen.
Sedangkan fungsi model perilaku konsumen adalah sebagai berikut:
a. Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah-
langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu penelitian membeli.
b. Prediksi, yaitu meramalkkan kejadian-kejadian dan aktifitas konsumen pada waktu
yang akan datang. Misalnya meramalkan merek produk yang dapat mudah diingat
oleh konsumen.
c. Explanation, yaitu mempelajari sebab-sebab dari berbagai aktivitas pembelian, seperti
mempelajari mengapa konsumen sering membeli produk dengan merek yang sama?.
Apakah itu karena kebiasaan atau karena konsumen suka dengan merek tersebut?.
d. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitas-aktivitas konsumen
pada masa yang akan datang.
4. Kreteria untuk mengevaluasi model perilaku konsumen
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendrorf (1979: 518-519) menegmukakan 10 kriteria
untuk mengevaluasi model perilaku konsumen yaitu:
1. Capable of explanation as well as prediction (mampu untuk menerangkan maupun
meramalkan)
2. General (umum, menyeluruh,atau keluasan)
3. High in heuristic power (mempunyai kekuatan yang besar untuk menyelidiki)
4. High in unifyinh power (mempunyai kekuatan yang besar untuk mempersatukan)
5. Internally sonsistent (ketetapan secara intelektual)
6. Original (keaslian)
7. Plausble (dapat dipercaya mempuntai kesahihan)
8. Simple (sederhana)
9. Supported by factes (didukung oleh fakta-fakta)
10. Testable, veriviable (dapat diuji dapat diperiksa benar tidaknya)
Model perilaku konsumen harus dapat menerangkan dan meramalkan. Model perilaku
kinsmen harus dapat secara umum meliput keluasan situasi membeli, mempunyai
kekuatan untuk menyelidiki pertanyaan yang ada. Model perilaku konsumen yang
baik mempunyai kekuatan untuk mempersatukan interelasi antara sikap-sikap,
kepribadian , peranan social, struktur social, dan proses belajar. Model perilaku
kosnumen harus konsisten, asli, dapat dipercaya, sederhana, didasarkan pula atas
fakta-fakta yang nyata, dapat diuji dan diperiksa benar tiaknya untuk suatua akttifitas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Alasan mengapa seseorang membeli merupakan faktor penting dalam menentukan
program pemasaran perusahaan. Untuk mengetahui dan memahami proses motivasi yang
mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen dlm melakukan pembelian, perlu dipelajari
teori perilaku konsumen.
Tidak ada teori perilaku konsumen yang dapat diterima secara umum karena masing-
masing hanya membahas bagian khusus dari keseluruhan faktor pembentuk perilaku,
sehingga penerapanya hanya bisa dilakukanbuntuk situasi tertentu. Perilaku manusia
merupakan fungsi dari individu dan lingkungan. Individu memiliki kehendak dan lingkungan
yang turut menentukan apakah kehendak itu akan dilaksanakan atau tidak.
Para pemasar berusaha memahami kepribadian konsumen dalam rangka mempelajari
perilaku konsumen dan merumuskan strategi pemasaran yang efektif dan efisien, dalam hal
ini variabel-variabel yang terdapat dalam komponen perilaku konsumen seperti variabel
stimulasi, respons, dan intervening merupakan variabel yang berpengaruh dalam psikologi
konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.
Hal lain yang harus diketahui oleh calon pemasar adalah model yang digunakan untuk
menyelami psikologi konsumen dalam menanggapi adanya suatu produk. Ke lima model ini
mempunyai kekuatan untuk menyatukan interalasi antara sikap-sikap, kepribadian, peranan
sosial, struktur sosial, dan proses belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Perilaku Konsumen edisi Revisi. Bandung: PT. Refika
Aditama
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2012. Perilaku Konsumen edisi Revisi. Bandung: PT. Refika
Aditama