Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“TEORI PERILAKU KONSUMEN”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah
Ilmu Ekonomi
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Sri Rokhlinasari SE, M. Si

Mata Kuliah : Usul fiqih

DISUSUN OLEH
Muhammad Ridwannudin
(2286050024)

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


PROGRAM PASCASARJANA
PRODI EKONOMI SYARI’AH
2023
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah nya kepada kami. Sehingga dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah tentang “Teori Perilaku Konsumen”.
Dan tidak lupa pula shalawat serta salam tetap curahkan kepada junjungan kita
yakni Nabi besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama islam.

Makalah ini telah disusun dengan semaksimal mungkin agar pembaca


memahami makalah ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Dan penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon kritik dan saran guna
perbaikan dalam pembuatan makalah kami.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang Teori Perilaku


Konsumen dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Cirebon, 31 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
BAB II .................................................................................................................... 2
A. Pengertian Perilaku Konsumen ................................................................ 2
B. Macam- Macam Teori Perilaku Konsumen............................................. 3
C. Pendekatan Guna Batas ............................................................................ 4
1. Pendekatan Kardinal ................................................................................. 4
2. Pendekatan Ordinal .................................................................................. 7
BAB III .................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi


dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk
atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku
konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa.
Manusia dihadapkan pada berbagai macam pilihan dan bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan dari berbagai macam pilihan tersebut Teori perilaku
konsumen pada dasarnya mempelajari mengapa para konsumen berperilaku
seperti yang tercantum dalam hukum permintaan. Oleh karena itu teori perilaku
konsumen akan menerangkan : mengapa para konsumen akan membeli lebih
banyak barang pada harga yang rendah dan mengurangi pembeliannya pada
harga yang tinggi, dan bagaimanakah seorang konsumen menentukan jumlah
dan kombinasi barang yang akan dibeli dari pendapatannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Perilaku Konsumen?


2. Apa Macam-macam Teori Perilaku Konsumen?
3. Apa Pendekatan Guna Batas?

1
BAB II
PEMABAHASAN
TEORI PERILAKU KONSUMEN

A. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi


dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk
atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku
konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum
pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian
konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa.
Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan
pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan
produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah
digunakan atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
Sedangkan teori perilaku konsumen adalah bagaimana ia memutuskan
berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi.
Sedangkan menurut para ahli perilaku konsumen menyatakan :
1. James F Engel Perilaku konsumen di definisikan tindak-tindakan individu
secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-
barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang
mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.
2. David L Loundon Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses
pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan
dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat
mempergunakan barang-barang atau jasa.
3. Gerald Zaltman Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan
hubungan sosial yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan

2
mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu akibat
dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber lainya.
Dari beberapa definisi tersebut maka dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa
perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individum,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dalam mendapakan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonimi
yang dapat di pengaruhi linkungan. (Ayu. 2014)

B. Macam- Macam Teori Perilaku Konsumen

1. Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan
berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya
meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh
kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini
sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari
pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
2. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis
individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang
psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen,
karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;
3. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari
suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti
kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya. (Jan. 2017)

3
C. Pendekatan Guna Batas

Perilaku konsumen bisa dilihat dari beberapa pendekatan, dimana


pendekatan tersebut akan memberi jawaban tentang maksud dari perilaku
konsumen. Ada dua pendekatan terkait hal tersebut, yaitu pendekatan nilai guna
(utility) kardinal dan pendekatan nilai guna (utility) ordinal.

1. Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang
bisa diukur dengan satuan uang atau utilitas, nilai guna tersebut memiliki
tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya. Pendekatan ini
memiliki asumsi bahwa sebuah produk yang memiliki kegunaan lebih bagi
konsumen maka itulah yang paling diminati. Untuk itu pendekatan ini sering
disebut dengan pendekatan dengan penilaian yang subjektif.
Kepuasan konsumen bisa diukur secara kuantitatif dalam bentuk
angka. Ukuran nilai guna barang tergantung kepada orang yang
memberikan penilaian sehingga pendekatan ini bersifat subjektif. Untuk
memudahkan pengukuran digunakan satuan kegunaan barang yang biasa
disebut utility. Nilai guna barang dibedakan menjadi nilai guna total dan
nilai guna marginal.
a. Nilai guna total (Total Utility = TU) yaitu seluruh kepuasan yang
diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Semakin
banyak jenis yang dikonsumsi per unit dalam waktu tertentu, semakin
besar kepuasan/guna total yang diperolehnya.
b. Nilai guna marginal (Marginal Utility = MU) yaitu perubahan guna
total yang diakibatkan oleh perubahan konsumsi suatu barang sebanyak
1 (satu) unit per satuan waktu tertentu (Zahara. 2020)

Dalam pendekatan kardinal terdapat landasan hukum yaitu hukum


Gossen. Hukum Gossen I : jika jumlah barang yang dikonsumsi dalam
jangka waktu tertentu terus ditambah, kepuasan total yang diperoleh juga
bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginalnya semakin berkurang.
Bahkan, jika konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan
yang diperoleh menjadi negatif dan kepuasan total akan berkurang.

4
Hipotesis utama teori nilai guna atau lebih di kenal dengan hukum
nilai guna marjinal yang semakin menurun menyatakan bahwa tambahan
nilai guna yang diperoleh sesorang dari mengkonsumsi suatu barang akan
menjadi semakin sedikit apabila poerang tersebut terus menerus menambah
konsumsinya atas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna akan
menjadi negatif apabila konsumsi atas barang tersebut terus ditambah maka
nilai guna akan semakin sedikit.
Dengan memisalkan bahwa kepuasan seorang sehabis melakukan
olah raga membutukan 5 gelas air untuk menghilangkan dahaganya dan
dinyatakan dalam angka seperti dalam tabel berikut

Tabel 1
Utilitas Total dan Utilitas Marginal

Jumlah Gelas yang Kepuasan Total Kepuasan Marjinal (MU)


Dikonsumsi (TU)
0 0
1 6 6
2 10 4
3 12 2
4 13 1
5 13 0
6 12 -1

MU = P ↔ MU = ∆TU/∆Q
Tabel diatas menggambarkan bahwa Utilitas akan semakin menurun
apabila konsumsi terus menerus ditambah. Maka grafik dari tabel tersebut
adalah :

5
Dari tabel dan kurva tersebut nampak bahwa pada mulanya total
utility naik dengan bertambahnya jumlah air yang diminum, namun setelah
sejumlah konsumsi tertentu (dalam hal ini setelah konsumsi air ke-6) total
utility tersebut menurun. Bagaimana dengan marginal utilitynya? Marginal
utility nampak terus menurun setiap terjadi tambahan konsumsi satu gelas
air dan setelah konsumsi air ke-6 marginal utility menjadi negatif. Hal ini

6
mencerminkan adanya hukum marginal utility yang semakin menurun (the
law of diminishing marginal utility). Dengan demikian, secara umum dapat
diartikan bahwa semakin banyak barang tertentu dikonsumsi, semakin kecil
marginal. utility yang diperoleh dari barang yang terakhir dikonsumsikan.
Seorang konsumen dikatakan Equilibrium (Seimbang) apabila
konsumen tersebut mempunyai kepuasan Maksimum. Kepuasan
Maksimum terjadi disaat : Besar Pengorbanan yang dilakukan = Manfaat/
𝑀𝑈𝑥
nilai guna yang diperoleh MUx = PUx atau = 1….
𝑃𝑥

.. Jika Barang yang di konsumsi :


𝑀𝑈𝑥
▪ 1 Barang = 1….
𝑃𝑥
𝑀𝑈𝑥 𝑀𝑈𝑦
▪ Lebih Dari 1 Barang = =…
𝑃𝑥 𝑃𝑦

.. Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan


maksimum dari mengkonsumsi suatu barang.Syarat Keseimbangan
Px.Qx + Py.Qy + … = M atau I = PxX + PyY
Ket:
MUx,y… = Marjinal Utiliti produk x,y
Px,y… = Harga produk x,y
Qx,yatau Xdan Y = Jumlah produk x,y
M atau I = Pendapatan

2. Pendekatan Ordinal
Kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi barang tidak dapat
dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku konsumen dalam memilih
barang yang akan memaksimumkan kepusan ditunjukkan dalam kurva
kepuasan sama (Indifference Curve). Suatu pendekatan baru yang
dikembangkan J. Hicks dan R.J. Allen pada tahun 1934. Dalam teori ini
dapat diketahui bahwa sudah cukup bagi kita apabila konsumen yang
perilakunya akan kita pelajari mampu membuat urutan tinggi rendahnya
daya guna yang dia peroleh dari mengkonsumsikan sekelompok barang.
Menurut teori ordinal kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat di
bandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan dan kepandaian

7
seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, teori ordinal menggunakan
kurva indeferen (indifference Curve).
Kurva indeferen adalah kurva yang menunjukan kombinasi
konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama
bagi seorang konsumen. Suatu kurva indeferensi atau sekumpulan kurva
indeferensi (yang disebut peta indeferensi atau indifference Map), dihadapi
oleh seorang konsumen (Zahara. 2020). Asumsi pendekatan ordinal yaitu:
a. Dengan harga tetentu konsumen dianggap selalu akan memilih
kombinasi barang yang memberikan daya guna yang optimal.
Konsumen dianggap mempunyai informasi yang sempurna atas uang
yang tersedia baginya maupun tentang harga-harga dipasar.
b. Konsumen perlu mempunyai skala referensi yang disusun secara atau
atas dasar besar kecilnya daya guna, sekalipun besarnya daya guna itu
sendiri secara absolut tidak perlu diketahuinya
Secara ordinal, terjadinya Equilibrium apabila: Keinginan
Konsumen : Indifference Curve (IC) Kemampuan Konsumen : Budget Line
(BL) Secara teori, keseimbangan konsumen terjadi ketika BL bersinggungan
dengan IC
Keseimbangan konsumen digambarkan dalam kurva kepuasan yang
sama. Kurva kepuasan sama adalah tempat kedudukan titik-titik kombinasi
dua jenis barang yang dikonsumsi yang memberikan tingkat kepuasan yang
sama kepada konsumen. Oleh karena itu untuk menggambarkan kurva
kepuasan sama perlu dianggap bahwa seorang konsumen hanya
mengkonsumsi dua jenis barang. Misalkan seorang konsumen
mengkombinasikan konsumsi makan bakso dengan makan sate. Nilai
kegunaan (kepuasan) konsumen dari menkonsumsi makan bakso dengan
makan sate perbulan dapat ditulis sebagai :
U = X . Y Dimana : U = tingkat kepuasan X = makan bakso
(Mangkok/ bulan) Y = makan sate (Porsi/ bulan)

8
Tabel 2

Kombinasi Makan Bakso Makan Sate Tingkat Substitusi


(Mangkok/bulan) (Y) (X) Marginal
A 25 Mangkok 4 Porsi
B 20 Mangkok 5 Porsi 5/1=5
C 10 Mangkok 10 Porsi 10/5-2
D 5 Mangkok 20 Porsi 5/10=0,5
E 4 Mangkok 25 Porsi 1/5=0,2

Tabel tersebut menunjukkan terdapat lima kombinasi antara makan


bakso dan makan sate yang memberikan tingkat kepuasan sama kepada
komsumen. Artinya, kombinasi 25 mangkok bakso dan 4 porsi sate akan
memberikan kepuasan yang sama dengan kombinasi 20 mangkok bakso dan
5 porsi sate atau 10 mangkok bakso dan 10 porsi sate atau kombinasi
lainnya. Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat dibuat kurva kepuasan
sama seperti pada Gambar berikut.

Secara matematis, kurva kepuasan sama dapat ditulis : U = f (X,Y)


= k, dimana k adalah tetap (constant) dan U = f (X,Y) adalah fungsi total
utility.

9
Tingkat substitusi marginal yang semakin kecil, seperti yang
ditunjukkan pada tabel 2 tersebut, mengandung arti sebagai berikut:
a. Ketika konsumen mempunyai barang Y relatif banyak dan barang X
relatif sedikit maka untuk menaikkan konsumsi satu unit barang X
diperlukan pengorbanan atau pengurangan konsumsi barang Y yang
banyak; akan tetapi
b. Semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit
pengorbanan barang Y untuk memperoleh tambahan satu unit barang X
berikutnya (Zahara. 2020).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Teori perilaku konsumen adalah bagaimana ia memutuskan berapa jumlah


barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi.
2. Macam-macam teori perilaku konsumen yaitu:
a. Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen
akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal.
b. Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan
lingkungan.
c. Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari
suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas.
3. Pendekatan Guna Batas yaitu
a. Pendekatan Kardinal adalah suatu daya guna atau nilai guna yang bisa
diukur dengan satuan uang atau utilitas, nilai guna tersebut memiliki
tingkatan yang sesuai dengan subjek yang menilainya.
b. Pendekatan Ordinal adalah Kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi
barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga perilaku
konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan
kepusan ditunjukkan dalam kurva kepuasan sama (Indifference Curve).

11
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Putri Anggrihita Prabhawedasattya, I Gusti, dan Kerti Yasa, Ni Nyoman.


(2014). Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Preferensi Merek San Niat Beli
Konsumen Pada Produk Iphone Di Kota Denpasar. Jurnal Manajemen
Ekonomi Nasional. 4(1):458-466.
Jan. Arrazi Hasan (2017). Derived Demand Cabe Rawit Di Sulawesi Utara. Jurnal
Riset Bisnis dan Manajemen Vol 5 ,No.4. 555-566 Edisi Khusus 1
Zahara. Vadilla Mutia. Cep Jandi Anwar. (2020). Mikro Ekonomi. CV. MEDIA
SAINS INDONESIA Melong Asih Regency B40 - Cijerah Kota Bandung -
Jawa Barat www.penerbit.medsan.co.id

12

Anda mungkin juga menyukai