Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TABEL ZAKAT DAN RANGKAIAN PENGURUSAN JENAZAH

Nama : Arif Maulana

NIM : 2008203021

No. Absen : 20

Kelas : Perbankan Syariah A/2

Mata Kuliah : Kitab Kuning (TAQRIB)

1. Tabel Zakat

JENIS MACAM ZAKAT YANG PENERIMA


NISHAB WAKTU
ZAKAT ZAKAT DIKELUARKAN ZAKAT
Memiliki kelebihan
bahan makanan pokok
2,5 kg perjiwa (bahan Akhir
ZAKAT untuk diri sendiri dan
Zakat Fitri makanan pokok yang biasa bulan Fakir Miskin
FITRI orang yang
dikonsumsi) Ramadhan
ditanggung ( anak,
istri, pembantu, dll)
Emas 85 gram 2,5 % 1 Tahun
Perak 595 gram 2,5 % 1 Tahun
Delapan
Uang Senilai 85 gram emas 2,5% 1 Tahun
Golongan:
Harta Ketika Di
- 1/5 bagian 1. Fakir
Temuan temukan
2. Miskin
Hasil
3. Pengurus
ZAKAT Tambang
Senilai 85 gram emas 2,5 % 1 Tahun Zakat
HARTA (emas dan
4. Mu’allaf
(MAL) perak)
5. Budak
- 1 ekor kambing betina
- 40 s/d 120 ekor 6. Gharimin
- 2 ekor kambing betina
- 121 s/d 200 ekor 7. Fisabililll
Kambing - 3 ekor kambing betina 1 Tahun
- 201 s/d 300 ekor ah
- Setiap 100 ekor, zakatnya
- 300 ekor lebih 8. Ibnu sabil
1 ekor kambing betina
Sapi - 30 ekor - 1 ekor sapi jantan/betina 1 Tahun
- 40 ekor umur 1 tahun
- 60 s/d 69 ekor - 1 ekor sapi jantan/betina
- 70 s/d 79 ekor umur 2 tahun
- 80 ekor lebih - 2 ekor sapi umur 1 tahun
- 1 ekor sapi betina umur 2
tahun dan 1 ekor sapi
umur 2 th jantan/betina
- Setiap 40 ekor, zakatnya 1
ekor sapi betina umur 2 th
- 1 ekor kambing
- 2 ekor kambing
- 3 ekor kambing
- 4 ekor kambing
- 1 ekor unta betina umur 1
- 5 s/d 9 ekor tahun
- 10 s/d 14 ekor - 1 ekor unta betina umur 2
- 15 s/d 19 ekor tahun
- 20 s/d 24 ekor - 1 ekor unta betina umur 3
- 25 s/d 35 ekor tahun
Unta - 36 s/d 45 ekor - 1 ekor unta betina umur 4 1 Tahun
- 46 s/d 60 ekor tahun
- 61 s/d 75 ekor - 2 ekor unta betina umur 2
- 76 s/d 90 ekor tahun
- 91 s/d 120 ekor - 2 ekor unta betina umur 3
- 120 ekor lebih tahun
- Setiap 40 ekor, zakatnya 1
ekor unta betina umur 2
tahun dan setiap 50 ekor,
zakatnya 1 ekor unta
betina umur 3 tahun
Penghasilan
Tiap
tetap/ 85 gram emas murni 2,5 %
Terima
insidental
Hasil
Pertanian
(gandum,
10% tadah hujan Ketika
anggur 649,6 Kg
5 % irigasi Panen
kering,
jewawut,
kurma

2. Rangkaian Pengurusan Jenazah


Adapun, tahap-tahap dalam kepengurusan jenazah sebagai berikut:
A. Memandikan
Ada beberapa jenis jenazah yang perlu dimandikan, yaitu: jenazah seorang
muslim/muslimah, tubuhnya masih utuh, bukan karena mati syahid, dan bayi yang
meninggal bukan karena keguguran. Sedangkan jenazah yang tidak wajib untuk
dimandikan yaitu orang-orang yang meninggal karena mati syahid, dan bayi yang
meninggal karena keguguran.
Yang berhak memandikan jenazah:
1) Adapun orang yang berhak memandikannya (jenazah laki-laki) yaitu laki-laki
yang masih mempunyai ikatan keluarga, istrinya, tetangga laki-laki, perempuan
mahram (anak kandungnya).
2) Sedangkan jenazah perempuan yang berhak memandikannya yaitu suaminya,
perempuan yang masih ada ikatan keluarga, tetangga perempuan, laki-laki
mahram (anak kandungnya).
3) Jika jenazahnya masih kecil (di bawah usia 7 tahun), maka boleh dimandikan baik
oleh perempuan maupun laki-laki. Dan, sebaiknya dilakukan atau didampingi oleh
orang yang ahli fiqih.
Peralatan memandikan jenazah:
1) Air putih secukupnya
2) Sabun, wangi-wangian non alkohol, dan air kapur barus
3) Sarung tangan untuk memandikan
4) Kapas Potongan atau gulungan kain kecil
5) Handuk, kain basahan, dan lain-lain
Doa memandikan jenazah laki-laki:
Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzal mayyiti lillahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini
karena Allah Ta'ala.
Doa memandikan jenazah perempuan:
Nawaitul gusla adaa-an 'an haadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa.
Artinya: Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan)
ini karena Allah Ta'ala.
Tata cara memandikan jenazah:
1) Membaca niat
2) Berikan kain bersih penutup jenazah agar aurat tidak terlihat
3) Tinggikan kepala jenazah untuk menghindari air mengalir ke bagian kepala. Lalu,
bersihkan seluruh anggota badannya (gigi, lubang hidung, celah ketiak, lubang
telinga, celah jari tangan, dan rambut)
4) Tekan dengan lembut bagian perutnya untuk mengeluarkan kotoran yang mungkin
masih tersisa, bersihkan sampai bersih bagian qubul dan dubur
5) Siramkan air terlebih dahulu ke bagian anggota tubuh yang sebelah kanan, lalu ke
bagian sebelah kiri
6) Mandikan dengan menggunakan air sabun, jenazah diwudhukan, bersihkan
rambut dengan sampo atau daun bidara
7) Gunakan air yang dicampur wangi-wangian pada bilasan terakhir
8) Setelah selesai dimandikan, keringkan tubuh jenazah dengan kain agar tidak basah
saat dikafani
9) Sebelum dikafani, beri wewangian non alkohol, misalnya kapur barus

B. Mengkafani
Tata cara mengkafani jenazah laki-laki:
1) Pertama, siapkan tali pengikat kafan sebanyak 3 hingga 5 utas tali. Letakkan
secara vertikal tepat di bawah kain kafan yang akan menjadi lapis pertama.
2) Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
3) Beri wewangian (non alcohol) pada kain kafan lapis pertama.
4) Bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
5) Beri wewangian lagi pada kafan lapis kedua.
6) Bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
7) Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga.
8) Letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
9) Letakkan kapas pada anggota tubuh tertentu, berupa manfad atau lubang.
10) Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
11) Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
12) Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri.
13) Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan, di bawah kain lapisan.

Tata cara mengkafani jenazah perempuan:


1) Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
Kemudian letakkan kain sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya.
2) Persiapkan baju gamis dan kerudung di tempatnya.
3) Sediakan 3 hingga 5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
4) Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan
pada anggota badan tertentu.
5) Setelah kain kafan siap, lalu angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.
6) Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh
seperti halnya pada jenazah laki-laki.
7) Selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan kedua lutut.
Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa
dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.
8) Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas
sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah
disediakan.

C. Menyalatkan
Tata cara menyalati jenazah:
1) Niat Sholat Jenazah.
Berikut niat sholat jenazah laki-laki:
‫ت فَ ْرضًا هللِ ت َ َعالَى‬
ِ ‫علَى َهذَا الـ َم ِِّي‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫ص ِِّلي‬
Usholli 'ala hadzal mayyiti fardholi ma'amuman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat shalat atas mayit laki-laki ini fardhu karena Allah SWT"
Untuk niat sholat jenazah perempuan:
‫هلل ت َ َعالَى‬
ِ ‫علَى َهذَا الـ َم ِِّيت َ ِة فَ ْرضًا‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫ص ِِّلي‬
Usholli 'ala hadzal mayyiti fardholi ma'amuman lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT"
2) Takbir dan membaca surat Al-Fatihah.
Setelah niat, ketika imam menyuarakan takbir pertama, makmum mengikuti dan
disambung dengan membaca surah al-Fatihah.
3) Takbir ke-2 dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi.
َ ‫علَى آ ِل‬
‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫علَى‬
َ ‫ َو‬،ٍ‫سيِِّ ِدنَا ُم َح َّمد‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِِّل‬
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad
Artinya: "Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi
Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad."
4) Mendoakan jenazah
Setelah membaca salawat, pada takbir ke 3 membaca doa untuk jenazah yang
sedang disalati.
Doa untuk jenazah laki-laki:
Allahummagfir lahu warhamhu wa 'afihi wa 'fu'anhu wakrim nuzulahu wa wasi'
madkholahu wagsilhu bilma'i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi
walkhotoyaya kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron
khoiron min daarihi, wahlan khoyron min ahliho, wa zaujan khoyron min zaujihi
waqihi fitnatalqobri wa 'adzabi nnar.
Doa untuk jenazah perempuan:
Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa'aafihaa wa'fu 'anhaa wa akrim nuzulahaa
wawassi' mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa
minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa
daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron
min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a'idzhaa min 'adzaabin qobri au min
'adzaabin naar.
5) Bacaan Takbir ke 4
Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, ada doa yang dibacakan. Berikut 2 doa yang
berbeda untuk pria atau wanita.
Untuk pria:
ُ‫َحر ْمنا أَجْ َرهُ والت َ ْفتِنِّا بَعدَه‬
ِ ‫
 الل ُه ِّم الت‬
Allahumma tarimna Ajrohu walataftinna bakdahu
Untuk perempuan:
‫َحر ْمنا أ َ ْج َرها والتَ ْفتِنِّا بَعدَها‬
ِ ‫الل ُه ِّم الت‬
Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdaha
6) Ucapkan salam
Setelah mengikuti tata cara sholat jenazah, selesaikan dengan mengucap salam
sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Posisi salam ini berbeda dengan sholat fardu
lainnya, salam pada sholat jenazah dilakukan dengan posisi berdiri.

D. Menguburkan
Adab membawa dan mengiringi jenazah:
1) Mengiringi dengan Khusyuk
Ketika mengiringi jenazah ke pemakaman, sebaiknya dilakukan dengan khusyuk
dan khidmat tidak diselingi dengan bercanda.
Sebagai hari terakhir bagi keluarga, kerabat, tetangga, serta teman mendampingi
jenazah menuju peristirahatan terakhirnya. Selain menjaga ucapan duniawi yang
kurang penting, sebaiknya memperbanyak shalawat Nabi dan memikirkan tentang
kematian.
2) Adab Pengiring Jenazah
Apabila diiringi dengan berjalan kaki, maka berjalanlah di sekitar keranda.
Sementara ketika mengiringi jenazah dengan kendaraan, tentunya mobil jenazah
berada paling depan diikuti rombongan yang lain.
Ketika ada kendaraan lain yang hendak lewat, sebaiknya mendahulukan iringan
jenazah untuk lewat terlebih dahulu.

Tata cara menguburkan jenazah:


1) Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah dan tidak dapat
dimakan oleh burung atau binatang pemahan bangkai.
2) Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat
kemudian di atasnya ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi
agak condong agar tidak langsung tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara
lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya dengan menggali di tengah-
tengah dasar lobang kubur, kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang.
Lalu di atasnya ditaruh semacam bata atau papan dari semen dalam posisi
mendatar untuk penahan tanah timbunan. Cara ini dilakukan bila tanahnya
gembur. Cara lain adalah dengan menaruh jenazah dalam peti dan menanam peti
itu dalam kubur.
3) Cara memasukkan jenazah ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan
memasukkan kepala jenazah dari arah kaki kubur.
4) Jenazah diletakkan miring ke kanan menghadap ke arah kiblat dengan
menyandarkan tubuh sebelah kiri ke dinding kubur supaya tidak terlentang
kembali.
5) Para ulama menganjurkan supaya ditaruh tanah di bawah pipi jenazah sebelah
kanan setelah dibukakan kain kafannya dari pipi itu dan ditempelkan langsung ke
tanah. Simpul tali yang mengikat kain kafan supaya dilepas.
6) Waktu memasukkan jenazah ke liang kubur dan meletakkannya dianjurkan
membaca doa seperti: Bismillahi Waala Millati Rosulillah Artinya: “Dengan nama
Allah dan atas agama Rasulullah” (HR. at-Tirmidzi dan Abu Daud).
7) Untuk jenazah perempuan, dianjurkan membentangkan kain di atas kuburnya pada
waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedang untuk mayat laki-laki tidak dianjurkan.
8) Orang yang turun ke lobang kubur mayit perempuan untuk mengurusnya
sebaiknya orang-orang yang semalamnya tidak mensetubuhi isteri mereka.
9) Setelah jenazah sudah diletakkan di liang kubur, dianjurkan untuk mencurahinya
dengan tanah tiga kali dengan tangannya dari arah kepala mayit lalu ditimbuni
tanah.
10) Berdoa setelah selesai menguburkan jenazah.

Doa selesai menguburkan jenazah:

Selesai mengubur dan sebelum meninggalkan tempat penguburan pelayat mengambil


tanah dan menaburkannya dari arah kepala tiga kali, lalu berdiri di sisinya, dan
membaca do’a sebagai berikut:

“Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa


wassi’madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi, wanaqqohi minal
khotoya kamaayunaqqottsaubu abyadhu minadanasi, waabdilhu daaron khoiron in
daarihi, waahlankhoiron min ahlihi, wazaujan khoiron minzaujihi, waqihi fitnatal
qobri wa’adaabinnar”

Anda mungkin juga menyukai