Utang adalah sejumlah uang atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain berdasarkan persetujuan dengan kewajiban mengembalikan atau melunasi. Atau dapat juga dikatakan sebagai transfer pendapatan masa mendatang untuk meningkatkan konsumsi masa sekarang. Sedangkan, Piutang (account receivable) pada umumnya diartikan sebagai hak tagihan kepada pihak lain, sebagai akibat adanya kebijakan penjualan barang dan jasa secara kredit yang ditempuh oleh perusahaan. B. Manajemen Utang bertujuan 1. Dapat memanfaatkan utang agar tidak membuat anda mengalami kebangkrutan atau 2. Pemanfaatan utang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga 3. Sebagai salah satu modal perusahaan 4. Untuk mempengaruhi Balance Statement C. Jenis Utang 1. Utang Produktif, adalah segala jenis utang yang mempunyai ciri khas: • Nilai aset meningkat • Dapat memberikan penghasilan yang lebih besar dari biaya cicilan utang 2. Utang Konsumtif, adalah segala jenis utang yang memiliki ciri khas: • Nilai aset berkurang • Tidak memberikan penghasilan yang sama atau lebih besar dari biaya cicilan utang • Bunga yang lebih tinggi D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Piutang 1. Volume penjualan kredit Semakin besar volume penjualan kredit, maka perusahaan perlu menyediakan investasi yang lebih besar dalam elemen piutang. Jadi terjadi trade-off antara risiko piutang dengan profitabilitas. 2. Persyaratan penjualan kredit Syarat pembayaran dari penjualan kredit dapat bersifat ketat, atau lunak. Jika persyaratan pembayaran dari penjualan kredit yang ditetapkan oleh suatu perusahaan ketat, berarti perusahaan tersebut lebih mengutamakan keselamatan kredit dari pada tingkat profitabilitas. Sebaliknya jika syarat pembayaran dari penjualan kredit yang ditetapkan adalah lunak, berarti perusahaan tersebut lebih mementingkan tingkat profitabilitas dibanding keselamatan kredit. 3. Plafon kredit Plafon kredit adalah ketentuan batas maksimm dari penjualan kredit. Semakin tinggi plafon kredit, maka investasi pada piutang juga semakin besdar. Sebaliknya makin kecil plafon kredit, maka investasi pada piutang juga akan makin kecil. 4. Kebijakan Pengumpulan Piutang Jika perusahaan aktif dalam mengumpulkan piutang, maka dibutuhkan biaya lebih besar untuk membiayai kegiatan tersebut, akan tetapi risiko timbulnya bad debts (Penghapusan piutang) makin kecil, dan sebaliknya. 5. Kebiasaan Membayar Pelanggan Biasanya ada pelanggan yang senang menggunakan fasilitas cash discount yang disediakan oleh perusahaan, akan tetapi ada pula pelanggan yang lebih cenderung menggunakan fasilitas batas jangka waktu penjualan kredit yang diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu mengidentifikasi kecenderungan kebiasan membayar dari para pelanggannya. E. Penentuan Standar dan Kebijakan Kredit 1. Standar Kredit merupakan kriteria penentuan pelanggan manakah yang diperkenankan membeli dengan kredit dan yang tidak boleh. Adapun kriteria yang digunakan untuk menentukan pelanggan yang dapat membeli secara kredit (The Five Cs) adalah sebagai berikut : a. Character (Karakter), yaitu pelanggan yang memiliki tanggung jawab moral, jujur dan tulus hati. b. Capacity (Kapasitas), yaitu kemampuan pelanggan untuk membayar hutang secara tepat waktu, sesuai yang telah ditentukan oleh perusahaan. c. Capital (Modal), yaitu jumlah aktiva yang dimiliki pelanggan yang digunakan dalam operasi perusahaannya. d. Collateral (Agunan), yaitu jaminan atau borg yang diberikan pelanggan penerima kredit, sehubungan dengan pinjamannya. e. Condition of ecoconmic (situasi ekonomi), yaitu kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi kemampuan membayar dari pelanggan yang membeli dengan kredit 2. Kebijakan Kredit, dalam penentuan kebijakan kredit, maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengaruh kebijakan kredit tersebut terhadap perubahan volume penjualan dan harga pokok yang mempengaruhi laba perusahaan. Daftar Pustaka
Syaifuddin, D. T. (2008). Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Kendari, Sulawesi Tenggara: Unhalu Press.