Anda di halaman 1dari 8

Eka Sulistiyana

Manajemen Keuangan

PERKULIAHAN 4
PENGELOLAAN PIUTANG

1. Pentingnya Invetasi Pada Piutang


Piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul karena
dilakukannya penjualan secara kredit. Penjualan kredit ini dilakukan oleh perusahaan
dengan maksud untuk meningkatkan volume penjualan selain digunakan untuk
mengimbangi pesaing.
Ada beberapa pendapat tentang pengertian piutang yang dikemukakan oleh
para ahli.
Menurut zaki Baridwan : “ Piutang dagang menujukkan pitang yang timbul dari
penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan perusahaan
normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun .”( Zaki Baridwan , 1992:124).
Sedangkan menurut Bambang Riyanto :” Piutang adalah sebagai penjualan
kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas , tetapi menimbulkan piutang
langganan dan barulah kemudian pada hari jatuh tempo terjadi aliran kas msuk yang
berasal dari penggumpulan piutang tersebut.” ( Bambang Riyanto , 1993:hal,76).
Beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya dana yang diinvestasikan
dalam piutang adalah :
1. Volume Penjualan
Dengan semakin besarnya penjualan yang dilakukan secara kredit ,
maka akan seakin besar pula modal kerja yang diinvestasikaqn dalam bentuk
piutang , hal ini akan memberikan konskwensi resiko tak tertagihnya piutang
juga besar.
2. Syarat Penjualan
Syarat yang diberikan perusahaan dapat bersifat ketat dan dapat pula
bersifat lunak . Apabila syarat yang ditetapkan ketat berarti perusahaan lebih
mengutamakan keselamatan piutang yang diberikan daripada pertimbangan
profitabilitasnya. Syarat yang ketat bisa berbentuk pembayaran bunga yang
tinggi apabila pembayaran piutang terlambat dari batas waktu yang ditentukan .
Bisa juga dengan pemberian batas waktu pembayaran yang pendek.
3. Ketentuan tentang Pembatasan Kredit
Perusahaan bisa menetapkan batas plafond atau maksimal dari kredit
yang diberikan untuk para pelanggannya. Makin tinggi batas kerdit yang
diberikan , maka makin besar jumlah dana yang diinvestasikan dalam bentuk
piutang . Pembatasan kredit bisa juga dalam arti kualitatif atau kuantitatif ,
maksudnya adalah berapa besar piutang yang diberikan atau kepada siapa
piutang diberikan oleh perusahaan .
4. Kebijaksanaan dalam Pengumpulan Piutang
Kebijaksanaan yang diambul oleh perusahaan dalam hal pengumpiulan
[piutang dapat dilakukan secara aktif dan pasif. Kebijaksanaan pengumpulan
piutang secara aktif akan menimbulkan pengeluaraqn yang jauh lebih besar
dibanding dengaan perusahaan yang menempuh kibijaksanaan pengumpulan
piutang secara aktif akan mengurangi resiko piutang tak tertagih dan investasi

24
25

yaqng tertanam dalam piutang lebih kecil daripada melaqkukan kebijaksanaan


pengumpulan piutang secara pasif.
5. Kebijaksanaan membayar Pelanggan
Bila para pelanggan sebagian besar menggunakan cash discount yang
diberikan oleh perusahaan , maka investasi yang tertanam pada piutang aklan
dapat diperkecil , hal ini karena yang ada cepat terkumpul . namun semua
tergantung penilaian dari para pelanggan terhadap mana yang lebih baik antara
pemenfaatan masa cash discount atau masa setelah jatuh tempo kredit.

2. Prinsip Pemberian Kredit


Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank sifatnya hanya sebagai
pelengkap, karena sebelum memutuskan untuk memberikan kredit, bank harus
melakukan penilaian kelayakan secara mendalam kepada calon debitur. Oleh karena
itu untuk menjamin kelancaran kredit, maka bank harus memperhatikan prinsip-prinsip
pemberian kredit yang benar.
Menurut Syamsuddin (2000 : 265) pedoman secara umum perusahaan dalam
melakukan kredit sering disebut dengan “The five C’s of credit” yang terdiri dari :
a. Character
Aspek ini menggambarkan keinginan atau kemauan para pembeli untuk
memenuhi kewajiban-kewajiban sesuai dengan persyaratan yang sudah
ditetapkan oleh penjual. Pola-pola pembayaran utang pada masa lalu dapat
dijadikan pedoman yang sangat berguna dalam menilai karakter seorang calon
langganan.
b. Capital
Menggambarkan kemampuan seorang langganan untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban finansialnya. Suatu estimasi yang dianggap cukup baik dapat diperoleh
dengan menilai posisi likuiditas dan proyeksi cash flow dari calon langganan.
c. Capital
Menunjuk kepada kekuatan finansial calon langganan terutama dengan melihat
jumlah modal sendiri yang dimilikinya. Analisa terhadap neraca perusahaan
dengan menggunakan ratio-ratio finansial yang tersedia akan dapat memenuhi
kebutuhan atas penilaian capital calon langganan.
d. Collateral
Menggambarkan jumlah aktiva yang dijadikan sebagai barang jaminan oleh calon
langganan. Akan tetapi biasanya hal ini bukanlah merupakan pertimbangan yang
sangat penting karena tujuan perusahaan dalam memberikan kredit bukanlah
untuk menyita dan kemudian menjual aktiva langganan, tetapi tekanannya adalah
pada pembayaran kredit yang diberikan pada waktu yang sudah ditetapkan.
e. Conditions
Menunjuk kepada keadaan ekonomi secara umum dan pengaruhnya atas
kemampuan perusahaan calon langganan dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya.
Sedangkan Kasmir (2002 : 91) menjelaskan bahwa : “Prinsip-prinsip penilaian
kredit yang sering dilakukan yaitu analisis 5 C, analisis 7P dan studi kelayakan”.
Kedua prinsip 5C dan 7 P memiliki persamaan yaitu apa-apa yang terkandung dalam
26

5C dirinci lebih lanjut dalam prinsip 7 P. Berikut ini akan dijelaskan prinsip 7P yang
terdiri dari :
a. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari
maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku dan
tindakan nasabah dalam mengahadapi suatu masalah. Personality hampir sama
dengan character dari 5C
b. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-
golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga
nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas
kredit yang berbeda pula dari bank. Kredit untuk pengusaha lemah sangat
berbeda dengan kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya baik dari segi
jumlah, bunga dan persyaratan lainnya.
c. Perpuse
Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit, termasuk jenis
kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-
macam apakah tujuan untuk konsumtif atau untuk tujuan produktif atau untuk
tujuan perdagangan.
d. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah
menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah
diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit yang
diperolehnya. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin
baik
f. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau akan
semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang diperolehnya dari bank
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank namun
melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau
orang atau jaminan asuransi.
Disamping 5C dan 7P, prinsip penilaian kredit dapat dilakukan dengan studi
kelayakan, terutama untuk kredit dalam jumlah relatif besar. Menurut Kasmir (2002 :
94) penilaian studi kelayakan meliputi :
a. Aspek Hukum
Merupakan aspek untuk menilai keabsahan dan keaslian dokumen dokumen atau
surat yang dimiliki oleh calon debitur, seperti akte notaris, ijin usaha atau sertifikat
tanah dan dokumen lainnya.
b. Aspek Pasar dan Pemasaran
Yaitu aspek untuk menilai prospek usaha nasabah sekarang dan di masa yang
akan datang.
27

c. Aspek Keuangan
Merupakan aspek untuk menilai kemampuan calon nasabah dalam membiayai
dan mengelola usahanya. Dari aspek ini akan tergambar berapa besar biaya dan
pendapatan yang akan dikeluarkan dan diperolehnya. Penilaian aspek ini dengan
menggunakan rasio-rasio
d. Aspek Operasi/Teknis
Merupakan aspek untuk menilai tata letak ruangan, lokasi usaha dan kapasitasitas
produksi suatu usaha yang tercermin dari sarana dan prasarana yang dimilikinya.
e. Aspek Manajemen
Merupakan aspek untuk menilai sumber daya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.
f. Aspek Ekonomi/Sosial
Merupakan aspek untuk menilai dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkan
dengan adanya suatu usaha terutama terhadap masyarakat, apakah lebih banyak
benefit atau cost atau sebaliknya.
g. Aspek AMDAL
Merupakan aspek yang menilai dampak lingkungan yang akan timbul dengan
adanya suatu usaha, kemudian cara-cara pencegahan terhadap dampak tersebut

3. Pengukuran Efisiensi Piutang


Piutang yang diberikan kepada para pelanggan tentunya harus bisa
mendatangkan manfaat bagi perusahaan. Untuk itu perlu diketahui efisiensi piutang
tersebut. Untuk mengukut tingkat efisiensi piutang bisa digunakan dua ukuran yakni
tingkat perputaran piutang atau rata-rata terkumpulnya piutang. Semakin tinggi tingkat
perputaran piutang semakin efisien piutang tersebut atau semakin cepat piutang
terbayar maka akan semakin efisien.
Tingkat perputaran piutang (Receivable turnover) dapat diketahui dengan rumus
sebagai berikut :

Penjualan Kredit
Receivable Turnover =
Rata − rata Piutang
Sedangkan periode terikatnya dana dalam piutang atau periode pengumpulan
piutang (Average Collection Period) dapat dihitung dengan rumus

360
Average Coll Periode =
Receivabel Turn Over

4. Anggaran Pengumpulan Piutang


Piutang merupakan aktiva lancar yang kurang likuid, karena tidak bisa
dimanfaatkan sewaktu-waktu. Perusahaan pada dasarnya lebih menginginkan aliran
uang tunai (cash flow) daripada jumlah piutang yang besar, karena kas bisa segera
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Sehingga dalam pengelolaan piutang
diperlukan adanya perencanaan penerimaan piutang menjadi uang tunai yang disebut
dengan Anggaran Pengumpulan Piutang (Receivable Collection Budget).
28

Anggaran pengumpulan piutang disusun berdasarkan anggaran penjualan


kredit dengan memperhatikan kebiasaan pelanggan dalam melunasi hutangnya.

5. Analisis Kebijaksanaan Piutang


Dari data setiap pelanggan dapat disusun kelayakan pemberian kredit (piutang
dagang) pada masing-masing pelanggan.
¾ Analisis Informasi Kredit
1. Analisa dari rasio keuangan dengan penekanan pada rasio likuiditas,
leverage dan profitabilitas.
2. Pertimbangan inisiatif pelanggan membayar utang dagangnya.
¾ Manajer Kredit
Bertugas sebagai bagian penagihan piutang dagang dan memberi kontribusi yang
optimum bagi perusahaan dengan mengadakan penjualan secara kredit yang
menguntungkan. Berfungsi sebagai bagian yang memberi evaluasi dan informasi
bagi pemberian penjualan kredit.
¾ Syarat Kredit Dagang
Periode potongan untuk pembayaran lebih awal.
Contoh : 2 / 10 n, 30
Pemberian potongan sebesar 2 % dari nilai penjualan kredit bila membayar pada
10 hari pertama dari masa kredit selama 30 hari.
1. Periode Kredit
Pelonggaran periode kredit seringkali meningkatkan penjualan.
Contoh : Dari masa termin 30 hari dinaikkan menjadi 45 atau 60 hari.
2. Potongan Tunai
Menarik pelanggan untuk melunasi kredit ( utang dagangnya ) lebih awal.
3. Utang Dagang & Piutang Dagang
- Utang Dagang ( Account Payable )
Catatan akuntansi karena pembelian secara kredit.
- Piutang Dagang ( Account Receivable )
Catatan akuntansi karena menjual secara kredit
¾ Penilaian Perubahan Kebijakan Kredit
Pendekatan dengan NPV
NPV0 ( asal ) dibandingkan dengan NPV1 ( perubahan )

[P - Q (1–b) ]
NPV = [ ----------------------- ] - ( C * Q )
[ (1+k)t ]
P = Harga perunit
C = Biaya perunit
Q = Penjualan harian
b = Kerugian piutang ragu-ragu
t = Periode penagihan
k = suku bunga harian
29

Contoh :
P0 = 500.000 P1 = 500.000
C0 = 350.000 C1 = 350.000
Q0 = 200 unit Q1 = 250 unit
b0 = 2 % b1 = 3 %
t0 = 40 hari t1 = 50 hari
k0 = 0,05 % k0 = 0,05 %

NPV0 = [ 500.000 * ( 1 - 0,02 ) ] - ( 350.000 * 200 )


( 1 = 0,05 )40

= 26.060.000

NPV1 = [ 500.000 * ( 1 - 0,03 ) ] - ( 350.000 * 250 )


( 1 = 0,05 )50

= 30.758.000

Jadi karena NPV1 > NPV0 sehingga NPV1 dipilih walau termin (jatuh tempo)
semakin lama.

¾ Pendekatan Pola Pembayaran


a. Tingkat Penjualan harian ( Day’s Sales Outstanding / DSO )
DSO = Total piutang dagang / Penjualan harian
b. Skedul Umur Piutang Dagang ( Aging Schedule )
% dari piutang dagang akhir kwartal dalam kelompok umur yang berbeda
yang berguna sebagai alat analisa tingkat penagihan piutang dagang.
c. Pola Pembayaran
Proporsi penjualan kredit dalam bulan tertentu yang dibayar pada bulan
tersebut atau bulan-bulan selanjutnya.
6. Analisis Terhadap Calon Pembeli Kredit
Tingkat keuntungan yang diharapkan ( Ecpected Profit / EP ) lebih besar daripada nol.
EP = Probablilitas membayar - Probabilitas tidak membayar
= ( Harga - Biaya ) - Probabilitas tidak membayar
Biaya Penerimaan = Probabilitas tidak membayar + Tingkat keuntungan +
Biaya pengumpulan
Biaya Penolakan = ( 1 - Probabilitas tidak membayar ) * (laba marjinal perunit) *
( jumlah unit yang dibeli )
7. Pembiayaan Jangka Pendek
Terdiri dari utang dagang ( account payable ) , pinjaman dari bank ( notes payable ) &
surat berharga komersial ( commercial paper ).
a. Pembiayaan Jangka Pendek dengan Utang Dagang ( Account Payable )
Pembelian bahan baku atau bahan baku pembantu secara kredit dari suatu
transaksi bisnis normal.Biasanya jumlah cenderung yang terbesar ( kurang lebih
1/3 ) dari jumlah kewajiban lancar.
30

Dengan pertimbangan syarat-syarat kredit atau penjelasan mengenai kewajiban


pembayaran yang terdiri dari :
- Sifat ekonomis produk
Barang dengan perputaran tinggi dijual dengan syarat kredit relatif pendek.
- Kondisi penjual ( pemasok )
Kondisi keuangan pemasok mempengaruhi masa jatuh tempo.
- Kondisi pembeli
- Potongan tunai
Daya tarik untuk melunasi utang dalam waktu singkat.
Keuntungan menggunakan kredit dagang sebagai sumber pembiayaan adalah
bahwa kredit dagang merupakan sarana promosi dan usaha untuk menaikkan
tingkat penjualan.
b. Pembiayaan Jangka Pendek Oleh Bank atau Wesel Bayar ( Notes Payable )
- Merupakan pinjaman dengan penandatanganan surat perjanjian ( Promissory
Notes ).
- Jatuh tempo kurang dari satu tahun.
- Jaminan ada bila kemampuan untuk membayar ( questionable credit risk )
diragukan.
- Adanya saldo kompensasi berupa jumlah minimal simpanan di bank tersebut.
- Pembayaran kembali dilakukan pada akhir periode ditambah dengan bunga
atau dapat diangsur selama masa kredit.
- Biaya pinjaman berupa bunga.
¾ Cara Memilih Bank
- Pertimbangan kebijakan resiko bank bersangkutan.
- Peran aktif bank terhadap nasabah.
- Dukungan bank pada aktifitas operasi nasabah.
- Tingkat saldo kompensasi.
- Spesialisasi kredit dari bank.
- Ukuran dan agresifitas bank.
c. Pembiayaan Jangka Pendek dengan Surat Berharga Komersial ( Commercial
Paper )
Surat janji perusahaan tanpa jaminan untuk membiayai kebutuhan kredit jangka
pendek yang dapat dilakukan dengan menjual pada investor, bank dan pihak
asuransi serta pemerintah.
Dengan ciri-ciri :
- Masa jatuh tempo antara 2 s/d 3 bulan dengan bunga sebesar 0,5% s/d 1%.
- Dipergunakan untuk mengantisipasi resiko kredit jangka pendek dari bank
seperti tingginya bunga kredit atau berfluktuasi.
- Kelebihan yang dimiliki
1. Bila ada pasar modal akan sangat menguntungkan.
2. Bunga relatif rendah.
3. Tidak diperlukan adanya saldo kompensasi dan perjanjian yang mengikat.
4. Merupakan sarana promosi.
5. Adanya nasihat atau bimbingan dari perusahaan penjamin.
31

- Kekurangan yang dimiliki


1. Jumlah dana yang diperoleh sebesar tingkat likuiditas perusahaan.
2. Perlu waktu yang relatif lama untuk memasarkannya.
d. Pembiayaan Jangka Pendek Dengan Jaminan
Kecenderungan investor untuk memilih investasi yang aman dan terjamin.
e. Pembiayaan Jangka Pendek dengan Piutang Dagang
Penyerahan atau penjualan atau penggadaian piutang dagang pada pihak lain
dengan penagihan ada pada perusahaan yang bersangkutan.
¾ Penggadaian Piutang Dagang
Adanya perjanjian penjual dengan pembeli piutang dagang sebagai jaminan
kredit jangka pendek dengan bunga sebesar :
rc = 1 / [( 1 / r ) - ( 1 / n )]

rc = bunga dihitung
r = bunga nominal
n = perputaran piutang dagang

Contoh : r = 16 %
n = 5 X pertahun

rc = 1 / [( 1 / 16 ) - ( 1 / 5 )]

= 16,53 %

¾ Penjualan Piutang Dagang ( Factoring )


Perjanjian dan pengaturan hukum antara penjual dan pembeli piutang dagang
dengan aturan :
Pembeli ( factor ) berfungsi sebagai pemerikas kredit, memberi pinjaman dan
menanggung resiko.
Sedangkan penagihan dilakukan oleh perusahaan pemilik piutang dagang.
Biaya berupa bunga dihitung sama dengan penggadaian piutang dagang.
f. Pembiayaan Jangka Pendek Persediaan
Persediaan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit jangka pendek.
- Hak gadai atas persediaan ( Blanket Inventory Client )
Persediaan sebagai jaminan yang menyeluruh.
- Tanda terima kepercayaan ( Trust Receipt )
Persediaan sebagai gadai hanya sebagai jaminan kepercayaan saja.
- Sertifikat jaminan ( Collateral Certificate )
Menjamin adanya persediaan yang digadaikan sebagai jaminan pinjaman
atau kredit.

Anda mungkin juga menyukai