KELOMPOK 4 :
Nadya Aulia Putri (21100915302394)
Rama Nisa (21100915302460)
Riska Islamiah (21100915302401)
1. Standar Kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima
oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut ;
▰ Perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak
menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.
▰ Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan
diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar
tersebut.
▰ Perusahaan bisa menentukan besaran pemberian kredit serta jangka waktu yang diberikan untuk
melakukan pelunasan.
PENGELOLAAN PIUTANG
Ada beberap kriteria dalam menganalisis standar kredit yaitu 5C, 5P, dan 3R :
Analisis 5C ; Analisis 5P ;
▰ Characteristic : Perilaku pemohon pinjaman ▰ Party : Pengelompokan calon pemohon
yang meliputi kejujuran, keterbukaan, pinjaman.
pengalaman dalam meminjam, dan perilaku ▰ Purpose : Tujuan pemohon pinjaman. Apa yang
umum lainnya. akan dilakukan dan digunakan dari dana
▰ Capability : Kemampuan pemohon pinjaman pinjaman tersebut.
dalam mengelola usahanya. ▰ Prospect : Memprediksi efektivitas hasil dari
▰ Capital : Utang yang diberikan bukan satu- pinjaman yang diberikan.
satunya sumber daya. Namun pemohon juga ▰ Protection : Adanya perlindungan atau jaminan
harus memiliki modal. atas aset atau uang yang dipinjamkan.
▰ Collateral : Pemohon harus bisa memberikan ▰ Payment : menganalisis apakah kredit yang
jaminan pinjaman. dipinjamkan mampu dikembalikan atau tidak.
▰ Condition : Keadaan yang terjadi ketika adanya
transaksi atau permohonan piutang baik secara
“
Analisis 3R;
▰ Return : Tingkat keberhasilan dan aktivitas piutang baik
bagi peminjam maupun pemohon pinjaman.
▰ Repayment : Kemampuan pemohon pinjaman untuk
melunasi pinjamannya.
▰ Risk : Kemampuan pemohon dalam menanggung risiko
apabila tidak mampu mengembalikan hutangnya.
PENGELOLAAN PIUTANG
4. Kebijakan Penagihan
Kebijakan penagihan utang sangat didasari oleh kebijakan kredit yang telah disepakati misalnya
jumlah pinjaman yang diterima, periode kredit, dan persyaratan khusus lainnya. Perusahaan harus jeli
dalam menentukan kebijakan penagihan pinjaman. Mulai dari media penagihan apakah melalui email,
penagihan langsung, atau melalui agen. Satu hal yang perlu diingat dalam menentukan kebijakan
penagihan adalah strategi dalam penagihan itu sendiri.
Misal, jika perusahaan terlalu agresif kepada peminjam dalam hal ini konsumen, bukan hal yang tidak
mungkin apabila mereka akan beralih ke pesaing bisnis. Dalam hal pinjaman karyawan misalnya,
kebijakan pinjaman yang berbelit dan membebankan menyebabkan perusahaan kehilangan karyawan
terbaiknya dan mungkin akan memengaruhi kinerja perusahaan secara langsung.
4
RISIKO PENJUALAN
KREDIT
RISIKO PENJUALAN KREDIT
▰ Menurut Wibowo (2002:53) Penjualan Kredit adalah penjualan barang dagangan dengan kesepakatan
antara pembeli dan penjual pada saat transaksi yaitu pembayaran akan dilakukan pada waktu akan
datang.
▰ Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap besarnya risiko, yaitu besarnya eksposur kredit dan
kualitas eksposur tersebut. Semakin besar pinjaman maka akan semakin besar juga eksposur kredit.
Sedangkan kualitas eksposur kredit merupakan kemungkinan gagal bayar yang dinilai dari kualitas
agunan yang diberikan debitur. Semakin rendah nilai jaminan tersebut, maka semakin rendah pula
kualitas dari eksposur kredit tersebut. Hal ini berarti akan semakin tinggi risiko yang harus
ditanggung.
Jenis-jenis risiko dalam penjualan kredit dapat dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan counterparty,
antara lain:
RESIKO PENJUALAN KREDIT