Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

PRODUK & JASA BANK


SEMESTER GENAP 2022/2023

KONSEP DASAR PERKREDITAN

Disusun Oleh :
Kelompok : 7 Kelas : AD

NAMA;ANGGOTA;(NIM)
NAMA; ANGGOTA;(NIM)
NAMA; ANGGOTA;(NIM)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS


HAYAM WURUK PERBANAS SURABAYA
2023
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kredit berasal dari Bahasa Yunanni ”Credere” yang memiliki arti
kepercayaan, maka dasar kredit adalah saling memberikan kepercayaan.
Badan atau seseorang yang memeberikan kredit (kreditur) percaya bahwa
penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi
atau melunasi segala sesuatu yang telah dijanjikan itu dapat berupa
barang, uang atau jasa dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Undang-Undang Perbankan RI No.10 tahun 1998, Definisi kredit
adalah suatu bentuk perolehan dana atau tagihan yang dapat dianggap
setara, berdasarkan kesepakatan atau perjanjian peminjaman antara bank
dan pihak lain yang memerlukan peminjam untuk membayar kembali
utangnya setelah periode waktu tertentu dengan tambahan bunga.
Pengertian kredit dapat disimpulkan bahwa, kredit merupakan
bentuk pemberian uang atau tagihan yang setara, yang terjadi karena
adanya kesepakatan antara bank dan peminjam. Dalam perjanjian
tersebut, peminjam berjanji untuk melunasi kredit beserta bunga yang
telah disepakati dalam jangka waktu tertentu.
Kredit memiliki manfaat yang sangat penting bagi bank yakni,
Sebagai sumber penghasilan utama yang berasal dari bunga. Dengan
hadirnya penghasilan bunga ini, setiap lembaga keuangan dapat
mengembangkan bisnisnya, asalkan pinjaman yang diberikan dapat
dikelola dengan baik. Selain sebagai sumber penghasilan utama manfaat
lainnya yakni, dapat menjaga solvabilitas bank, memasarkan produk dan
jasa bank, dan menyalurkan dana.
Kredit sendiri memiliki prinsip dalam pemberian kredit. Prinsip
kredit memiliki 6 (enam) prinsip yakni, Character, Capacity, Capital,
Collateral, Condition Of Economi, dan terakhir Constraint. Keenam
prinsip ini berfungsi untuk memperoleh keyakinan apakah nasabah
mempunyai kemauan dan kemampuan memenuhi kewajibannya kepada
bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya,
sesuai dengan kesepakatan dengan bank. Prinsip kredit tidak hanya itu
saja melainkan terdapat prinsip lainnya seperti prinsip 4 Eye, Prinsip One
Obligor, Prinsip Konsolidasi Ekposur, Prinsip kepatuhan pada Regulasi,
dan yang terakhir Prinsip Pemantauan Kredit.
Macam-macam kredit sangat beragam sertaa memiliki kegunaan
yang berbeda-beda. Jenisnya meliputi, Pinjaman KTA, Kartu Kredit,
Kredit Pemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Usaha, dan
Pembiayaan Perumahan.
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja prinsip pemberian kredit
2. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis kredit
3. Untuk mengetahui bagaimana kolektibilitas perkreditan
4. Untuk mengetahui bagaimana proses pemberian kredit

I.3 Manfaat
1. Mengetahui prinsip prinsip pemberian kredit
2. Mengetahui jenis jenis kredit
3. Mengetahui kolektibilitas perkreditan
4. Mengetahui proses pemberian kredit
II. PEMBAHASAN

II.1 Prinsip Prinsip Pemberian Kredit


1. Prinsip 6 C
1) Character
Character mencakup sifat-sifat individu, baik dalam
kehidupan personal maupun profesional. Evaluasi kepribadian
berguna untuk menilai sejauh mana nasabah bersedia memenuhi
kewajibannya (willingness to pay) sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat.
Untuk mendapatkan gambaran karakter calon nasabah, dapat
dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Menelusuri riwayat hidup calon nasabah
b. Membuat pengecekan reputasi calon nasabah di
lingkungan bisnisnya
c. Meminta informasi bank ke bank (Sistem Informasi
Debitur)
d. Menghubungi asosiasi-asosiasi bisnis tempat calon
nasabah terdaftar
e. Mencari tahu apakah calon nasabah memiliki kebiasaan
berjudi
f. Mengetahui apakah calon nasabah gemar berfoya-foya.

2) Capacity
Capacity merupakan Potensial yang dimiliki calon nasabah
dalam mengelola bisnisnya demi mencapai keuntungan yang
diinginkan. Tujuan dari penilaian ini adalah untuk mengetahui
seberapa jauh potensial klien dapat membayar hutang-hutangnya
tepat waktu dari pendapatan bisnis yang diperolehnya.
Pengukuran Capacity dapat dilakukan melalui berbagai
pendekatan berikut ini:
a. Pendekatan Historis, yaitu menilai past performance, apakah
menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.
b. Pendekatan Finansial, yaitu menilai latar belakang pendidikan
para pengurus.
c. Pendekatan Yuridis, yaitu secara yuridis apakah calon
nasabah mempunyai kapasitas untuk mewakili badan usaha
yang diwakilinya untuk mengadakan perjanjian kredit dengan
bank.
d. Pendekatan Manajerial, yaitu menilai sejauh mana
kemampuan dan keterampilan nasabah melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen dalam memimpin perusahaan.
e. Pendekatan Teknis, yaitu untuk menilai sejauh mana
kemampuan calon nasabah mengelola faktor-faktor produksi
seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan-peralatan,
administrasi dan keuangan, industrial relation sampai pada
kemampuan merebut pasar.

3) Capital
Capital merupakan Jumlah modal sendiri yang dimiliki
oleh calon nasabah. Semakin besar modal yang dimiliki, maka
semakin tinggi keseriusan calon nasabah dalam menjalankan
usahanya. Hal ini juga memberikan keyakinan lebih kepada bank
dalam memberikan kredit. Selain itu, modal sendiri juga menjadi
bukti keseriusan dan tanggung jawab calon nasabah dalam
menjalankan usahanya serta membantu bank dalam menanggung
risiko kegagalan usaha. Dalam prakteknya, kemampuan modal
sendiri ini dapat dilihat dari kewajiban untuk menyediakan
sumber pendanaan sendiri yang sebaiknya lebih besar daripada
jumlah kredit yang diminta dari bank.

4) Collateral
Collateral merupakan benda-benda yang diberikan oleh
pelanggan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Jaminan tersebut harus dinilai oleh lembaga keuangan untuk
mengetahui sejauh mana risiko kewajiban keuangan pelanggan
terhadap lembaga keuangan. Pada dasarnya, jaminan tidak hanya
berupa benda mati, tetapi juga jaminan tak berwujud seperti
jaminan pribadi, surat jaminan, surat keterangan, rekomendasi,
dan penjaminan.

5) Condition Of Economu
Condition Of Economy merupakan Situasi dan kondisi
politik, sosial, ekonomi, dan budaya dapat mempengaruhi
keadaan perekonomian pada suatu saat, yang kemudian
berdampak pada kelancaran perusahaan calon debitur. Untuk
memperoleh gambaran yang akurat, diperlukan penelitian
mengenai faktor-faktor seperti:
a. Keadaan ekonomi saat ini
b. Regulasi pemerintah yang berlaku
c. Situasi politik dan perekonomian global
d. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar

6) Constraint
Constraint adalah batasan atau penghalang yang
menghambat bisnis untuk dijalankan di lokasi tertentu.

Dari keenam prinsip ini, yang paling perlu mendapatkan perhatian


Account Officer adalah Character, dan apabila prinsip ini tidak
terpenuhi, maka prinsip lainnya juga tidak berarti. Dengan kata
lain, permohonannya harus ditolak.

2. Prinsip Four Eye


Prinsip Four Eye adalah suatu prinsip di mana keputusan
kredit atau pembiayaan harus mempertimbangkan sinergi antara unit
bisnis yang bertanggung jawab untuk memperoleh pendapatan dan
unit risiko kreditatau pembiayaan yang bertanggung jawab untuk
meminimalkan biaya risiko kreditatau pembiayaan.
Prinsip Four Eye merupakan prinsip kunci yang mendasari
pengambilan keputusan dalam memberikan kredit atau pembiayaan.
Menurut prinsip ini, setiap pemberian kredit atau pembiayaan harus
melibatkan minimal dua pejabat yang berasal dari unit bisnis dan unit
risiko kredit atau pembiayaan yang saling independen satu sama lain.

3. Prinsip One Obligator


a. Pemberian kredit dalam satu kelompok usaha debitur
b. Untuk mengetahui total resiko krideit secara keseluruhan
c. Resiko satu debitur dipengaruhi oleh resiko groupnya secara
keseluruhan dan sebaliknya
d. Agar tidak melampaui BMPK (Legal Lending Limit)

Prinsip One Obligator pada hakekatnya mensyaratkan


penerapan kualitas yang sama untuk penyediaan dana yang digunakan
untuk membiayai debitur yang memperoleh beberapa fasilitas kredit.
Spirit regulasi ini adalah agar bank dapat menilai kualitas aset
seakurat mungkin, dan karenanya ini juga merupakan bentuk
peningkatan kualitas manajemen risiko bank.

4. Prinsip Konsolidasi Eksposur


Prinsip Konsolidasi Eksposur Untuk mengetahui keseluruhan
kredit yang diperoleh oleh peminjam atau kelompoknya, dapat
dilakukan dengan menjumlahkan total kredit yang sudah dan akan
diberikan oleh bank.
5. Prinsip Kepatuhan Pada Regulasi
Prinsip Kepatuhan Pada Regulasi pejabat pemberi kredit harus
melaksanakan ketentuan peraturan perkreditan regulator eksternal dan
internal, secara benar, konsisten, konsekuen dan dapat dipertanggung
jawabkan.

6. Prinsip Pemantauan Kredit


Prinsip Pemantauan Kredit Pengawasan dilakukan secara
teratur dan konsisten, mencakup upaya peminjam dan pemenuhan
persyaratan pinjaman.
III.PENUTUP

III.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uny.ac.id/8968/3/BAB%202%20-09409131003.pdf
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/43
https://arsasi.wordpress.com/2008/09/21/analisa-kredit-6c/

https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id

Anda mungkin juga menyukai