Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERKREDITAN

Dosen Pengampu :

Rusliyawati, S.E., M.Si, Ak

Disusun Oleh :

Antholyn Thian Jaya

B1031201112

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022/2023
A. Pengertian dan Pendahuluan
Pada dasarnya, kredit berasal dari Bahasa latin yang disebut “credere”. Yang artinya
kepercayaan pihak bank (Kreditor) kepada nasabah (Debitur). Yang mana bank
percaya bahwa nasabah pasti akan mengembalikan pinjamannya sesuai kesepakatan
yang telah dibuat. Oleh karna itu maka dapat disimpulkan bahwa kredit artinya adalah
kepercayaan.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu kredit, diantaranya:


1. Kepercayaan Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit (bank)
bahwa kredit yang diberikan berupa uang atau jasa akan benar- benar diterima
kembali di masa tertentu di masa mendatang.
2. Kesepakatan Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-
masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.
3. Jangka waktu Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu
yang mencakup masa pengembalian kredit yang disepakati.
4. Risiko Faktor risiko dapat disebabkan oleh dua hal :
A) Faktor kerugian yang diakibatkan adanya unsur kesengajaan nasabah untuk
tidak membayar kreditnya padahal mampu.
B) Faktor kerugian yang ditimbulkan oleh unsur ketidaksengajaan nasabah
sehingga mereka tidak mampu membayar kreditnya, misalnya akibat terjadi
musibah bencana alam.
5. Balas Jasa.

B. Jenis -Jenis Kredit


1. Segi kegunaan
a. Kredit Investasi, kredit ini memang dapat mendukung kebutuhan dana
pembiayaan investasi jangka Panjang. Jenis kredit ini pada umumnya memiliki
masa pengembalian yang cukup lama, sehingga cocok jika ingin meminjam
nominal yang besar untuk keperluan usaha untuk mengajukan pinjaman ini,
dibutuhkan Studi Kelayakan dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) serta
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
b. Kredit modal kerja, merupakan pinjaman yang diberikan oleh bank kepada
peminjaman yang ingin meningkatkan kapasitas operasi produksi. Sebuah
bisnis bias mengajukan pinjaman kredit modal kerja untuk membeli bahan
baku, membayar upah karyawan, atau hal lainnya yang terkait operasi
produksi sebuah perusahaan.
2. Segi Tujuan
a. Kredit produktif merupakan kredit yang diberikan untuk menghasilkan sesuatu
(proses produksi), baik barang maupun jasa, misalnya kredit diberikan untuk
industri (pabrik), pertanian, peternakan, pabrik, perhotelan dan barang dan
lainnya.
b. Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan untuk digunakan secara
pribadi atau dipakai (dikonsumsi) sendiri, misalnya membeli rumah atau
kendaraan yang akan digunakan untuk keperluan pribadi.
c. Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang.
Para pedagang membeli barang yang kemudian barang tersebut dijual kembali.
3. Segi Jangka Waktu
a. Kredit jangka pendek, adalah yang jangka waktu peminjamannya kurang dari
satu tahun. Pinjaman ini cenderung lebih mudah didapatkan dibanding jangka
Panjang karena resikonya lebih kecil bagi pemberi pinjaman.
b. Kredit jangka menengah, adalah pinjaman yang masa cicilannya lebih lama
dari jangka pendek, yaitu kurang lebih tiga tahun. Menutur pegadaian, kredit
jangka menengah sering digunakan usaha kecil dan menengah (UKM)
dibawah 100 juta.
c. Kredit jangka Panjang adalah yang memiliki jangka waku pengembalian
paling lama, yaitu maksimal lima tahun. Karena jangka Panjang dan resikonya
cukup besar, pengajuan peminjaman ini membutuhkan dokumendokumen
khusus agar disetujui bank dan tidak mudah untuk didapatkan begitu saja.
4. Dari Segi Jaminan
a. Kredit Jaminan orang, pemberian kredit dengan jaminan sesorang, kredit
semacam ini bersifat kekeluargaan. Biasanya hal ini dilakukan pada saat kita
meminjam kepada orang terdekat kita.
b. Kredit jaminan efek, kredit jaminannya berupa saham atau surat berharga
tertentu.
c. Kredit jaminan barang, kredit yang jaminannya berbentuk barang bergerak,
barang tetap, dan logam mulia seperti emas, sepeda motor atau yang lainnya.
d. Kredit jaminan dokumen, kredit yang menggunakan jaminan berupa dokumen,
seperti L/C (Letter of Credit), surat tanah, dan Buku Pemilik Kendaraan
Bermotor (BPKB)
5. Dari Segi Sektor Usaha
a. Kredit sektor pertanian merupakan kredit yang diberikan kepada para petani,
baik tanaman jangka pendek yang kurang atau maksimal satu tahun maupun
jangka panjang (lebih dari satu tahun atau tiga tahun sesuai persyaratan bank).
b. Kredit sektor industri merupakan kredit yang diberikan kepada industri, baik
industri kecil, menengah, maupun besar.
c. Kredit sektor perumahan merupakan kredit yang diberikan untuk kepemilikan
rumah atau properti lainnya.
d. Kredit sektor profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada profesional
seperti dokter, pengacara, dosen, dan lainnya.
e. Kredit sektor pertambangan merupakan kredit yang diberikan untuk
pengusaha yang bergerak dalam bidang pertambangan seperti, emas, batubara,
timah, atau tambang lainnya.
f. Kredit sektor pendidikan merupakan kredit yang diberikan dunia pendidikan,
seperti kredit mahasiswa.

C. Fungsi Kredit
Berikut unsur-unsur dalam pemberian kredit menurut Kasmir :
• Untuk meningkatkan daya guna uang
• Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
• Untuk meningkatkan daya guna barang
• Meningkatkan peredaran barang
• Sebagai alat stabilitas ekonomi
• Untuk meningkatkan kegairahan berusaha
• Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan h. Untuk meningkatkan hubungan
Internasional

D. Tujuan Kredit
Menurut Jopie (2006 : 5) tujuan kredit adalah sebagai berikut :
- Memberikan kentungan yaitu memperoleh hasil dari kredit tersebut
- Membantu masalah nasabah, membantu usaha nasabah yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana modal kerja.
- Membantu pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak
perbankan. Semakin banyak kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di
berbagai sektor.

E. Kebijakan Pemberian Kredit


Saat kredit akan diberikan, tiap perusahaan yang akan memberikan kredit harus yakin
bahwa kredit yang dikeluarkan dapat benar-benar Kembali. Keyakinan tersebut
diperoleh dari hasil penialain kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian
kredit oleh pihak perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk
mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang
benar.

Penilaian kriteria-kriteria serta aspek penilaian tetap sama. Begitu juga dengan
ukuran-ukuran yang sudah ditetapkan akan menjadi standar penilaian setiap
perusahaan yang akan menyalurkan kredit. . Biasanya kriteria penilaian yang
diharuskan oleh perusahaan untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar
menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P.

F. Analisis Kredit
5C:
a. Character
Analisis ini untuk mengetahui sifat atau watak seorang nasabah pemohon kredit,
apakah memiliki watak atau sifat yang bertanggung jawab terhadap kredit yang
diambilnya.
b. Capacity
Analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam membayar
kredit. Kemampuan ini dapat dilihat dari penghasilan pribadi untuk kredit
konsumtif dan usaha yang dibiayai untuk kredit perdagangan atau produktif.
c. Capital
Analisis yang digunakan untuk menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk
membiayai kredit. Hal ini karena bank tidak akan membiayai kredit tersebut
100%.
d. Condition
Analisis yang digunakan untuk menilai kondisi umum saat ini dan yang akan
datang. Kondisi yang akan dinilai terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak
untuk membiayai kredit untuk sektor tertentu.
e. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka
pembiayan kredit yang diajukannya. Jaminan ini digunakan sebagai alternatif
terakhir bank untuk berjaga-jaga kalau terjadi kemacetan terhadap kredit yang
dibiayai.

7P:
a. Personality
Analisis yang menilai nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau
golongangolongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya.
Sehingga nasabah dapat dapat digolongkan kegolongan tertentu dan akan
mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank (kreditur).
b. Party
Analisis yang mengklasifikasikan nasabah kedalam beberapa klasifikasi tertentu
berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya. Sehingga nasabah dapat
digolongkan kegolongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda
dari bank (kreditur).
c. Purpose
Analisis yang digunakan untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil
kredit, termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit
dapat bermacam-macam. Sebagai contoh apakah untuk modal kerja atau investasi,
konsumtif, ata produktif dan lain sebagainya.
d. Prospect
Analisis yang menilai suatu nasabah dimasa yang akan datang menguntungkan
atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini
penting, mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai
prospek, bukan hanya bank yang rugi bahkan tetapi juga nasabah.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah
diambil untuk mengembalikan kredit. Semakin banyak sumber penghasilan
debitur maka akan semakin baik.
f. Profitability
Analisis yang menganalisa bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba.
Profitability diukur dari periode ke periode apakah tetap sama atau semakin
meningkat, apalagi dengan pertambahan kredit yang akan diperolehnya.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan
perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan
asuransi.

G. Prosedur Pemberian Kredit


Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahapantahapan
penilaian mulai dari pengajuan proposal kredit dan dokumen-dokumen yang
diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit sampai dengan kredit
dikabulkan. Tahapantahapan dalam memberikan kredit ini kita kenal dengan prosedur
pemberian kredit. Tujuan prosedur pemberian kredit adalah untuk memastikan
kelayakan suatu kredit, diterima atau ditolak. Dalam menentukan kelayakan suatu
kredit maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam.

Adapun prosedur pemberian kredit oleh perusahaan menurut Kasmir (2008 : 96),
sebagai berikut :
a. Pengajuan Proposal
b. Penyelidikan Berkas Pinjaman
c. Penilaian Kelayakan Kredit
d. Wawancara Pertama
e. Peninjauan ke Lokasi
f. Wawancara Kedua
g. Keputusan Kredit
h. Penandatanganan Akad Kredit/Perjanjian Lainnya
i. Realisasi Kredit
Adapun Prosedur pemberian kredit yang dilakukan oleh pihak bank adalah:
a. Mengajukan permintaan kredit, termasuk didalam wawancara antara petugas bank
dengan calon nasabah.
b. Perbaikan berkas jika mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah
dilakukan on the spot dilapangan.
c. Pemutusan kredit, ialah menentukan apakah kredit diterima atau ditolak.
d. Setelah kredit disetujui maka nasabah menadatangani perjanjian kredit.
Daftar Pustaka
• Dr. Kasmir, S.E., M.M. “Analisis Laporan Keuangan”. Depok: Rajawali Pers, 2019. Hal.
272-295.
• Kasmir. S.E., M.M. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
• https://jbmp.umsida.ac.id/index.php/jbmp/article/download/1582/1809/
• http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2012-1-62401-921309030-bab1
• HASNATI. 2019. “TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERHADAP TERJADINYA
KREDIT MACET PADA PERBANKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 40 TAHUN 2007”. SOUMATERA LAW REVIEW Volume 2, Nomor 1.
• https://www.simulasikredit.com/prinsip-5c-dan-7p-dalam-pemberian-kredit-di-lembaga
• https://glints.com/id/lowongan/jenis-jenis-kredit/#.YeA5rWhBzIV.

Anda mungkin juga menyukai